🕌

Pembahasan Masjid Nabawi dan Ibadah Kristen

Sep 15, 2024

Catatan Kuliah: Masjid Nabawi dan Ibadah Kristen

Pendahuluan

  • Pembahasan tentang argumen Guru Gumbul mengenai Masjid Nabawi.
  • Klarifikasi mengenai pernyataan bahwa Masjid Nabawi pernah menjadi gereja selama 3 jam.
  • Hubungan baik dengan Guru Gumbul, sering berkomunikasi dan berdiskusi tentang topik ini.

Argumen Guru Gumbul

  • Mengutip riwayat dari Ibn Hisham.
  • Menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW mengizinkan orang Kristen beribadah di Masjid Nabawi.
  • Menyimpulkan bahwa pernyataan ini bisa disalahartikan dan menimbulkan kontroversi.

Dua Aspek Pembahasan

  1. Sudut Pandang Kontekstual

    • Ibadah non-Muslim dianggap syirik dalam Islam.
    • Menyebutkan ayat Al-Quran yang melarang kemusyrikan.
  2. Sudut Pandang Tekstual

    • Analisis teks dari riwayat yang dikutip.

Ibadah Kristen di Masjid Nabawi

  • Model ibadah yang dilakukan oleh orang Kristen pada zaman Nabi berbeda dari yang ada sekarang.
  • Banyak sekte Kristen di Arab pada abad ke-7.
  • Utusan dari Najran, menganut teologi Trinitas.
  • Ibadah mereka mirip dengan salat dalam syariat Nabi Musa.

Sejarah Kristen Najran

  • Di bawah kerajaan Kristen Aksum setelah dibantai oleh raja Yahudi.
  • Perdebatan tentang ketuhanan Yesus dengan Nabi Muhammad SAW.

Deskripsi Ibadah Mereka

  • Melakukan salat setelah Rasulullah salat asar, menghadap ke timur.
  • Ibadah ini tidak dilakukan dengan simbol atau patung seperti dalam Kristen modern.
  • Salat mereka disebut Selota.

Penyebab Penerimaan Ibadah

  • Rasulullah SAW membiarkan mereka beribadah karena:
    • Mereka tidak tahu itu masjid.
    • Sudah terlanjur beribadah.

Klarifikasi dan Penjelasan

  • Pembiaran Rasulullah bersifat kasuistik, bukan umum.
  • Peristiwa ini tidak bisa dijadikan dalil untuk membenarkan ibadah non-Muslim di masjid.
  • Riwayat terkait dianggap daif dan tidak bisa digunakan sebagai dasar hukum.

Kesimpulan

  • Peristiwa di Masjid Nabawi adalah unik dan spesifik.
  • Riwayat yang ada tidak dapat dipahami sebagai legitimasi untuk praktik umum.
  • Penting untuk memahami konteks dan latar belakang sejarah.

Penutup

  • Mengajak penonton untuk memberikan pendapat di kolom komentar.
  • Mengingatkan untuk like, share, dan subscribe channel.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam Damai.