Transcript for:
Metode Efektif Mengajar Generasi Z

Intro Halo bertemu lagi dengan Kang Afif disini Untuk anda yang suka ngajar, dosen, guru, bahkan orang tua yang suka ngajar anaknya Pernah gak sih anda ngerasain perbedaan dalam mengajar di masa lalu dan masa sekarang Terutama dengan adanya perkembangan zaman dan teknologi Seperti adanya Zoom, Gadget, dan lain-lain Nah, beda halnya dengan para siswanya Dimana mereka ini mungkin lebih cepat untuk beradaptasi Dan lebih cepat juga terbiasa untuk belajar dengan Gadget Terutama generasi millennial, atau generasi Y dan juga generasi Z. Nah, tentu ini menjadi tantangan tersendiri untuk kita nih, ya, para pengajar. Dan, biasanya muncul pertanyaan untuk kita nih, sebagai pengajar. Ada nggak sih cara-cara ngajar yang kreatif, yang bisa bikin kelas tuh jadi aktif, gitu? Yang mana siswanya jadi atraktif, ya, bisa ngikutin dengan baik, yang bisa bikin suasana belajarnya pun itu jadi menyenangkan dan membuat kita pengajar dan peserta didiknya itu jadi semakin semangat belajar. Nah, di video ini, ini saya akan... sharing tips-tips mudahnya yang bisa kita lakukan supaya kelas itu menjadi menarik dan siswa-siswa itu bisa optimal dalam belajarnya. Simak terus ya. Nah, sebelum kita masuk ke tipsnya, saya mau refresh dulu tentang perbedaan generasi milenial dan generasi Z. Supaya Anda terbayang, oh iya, seperti itu tuh, pantas cara belajarnya beda sama waktu kita zaman dulu. Jadi, generasi milenial itu merupakan generasi yang lahir antara tahun 81 sampai 96-an. Ya, jadi atau suka juga disebut dengan generasi Z. Berarti, ya, kalau sekarang ini tahun... 2022 ya berarti sekarang umur mereka itu sekitar usia 26 sampai 41 tahunan. Nah dan sebagian besar mereka itu berarti udah masuk dunia kerja. Meskipun demikian banyak juga di antara generasi milenial ini yang lanjut kuliah ya S2 dan S3 gitu. Atau ngambil kursus-kursus tambahan. Sedangkan generasi Z itu lahir sekitar tahun 97 sampai tahun 2012. Jadi sekarang usianya sekitar 10 sampai 25 tahun. Nah, generasi Z inilah yang saat ini tuh biasanya mendominasi di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi. Generasi Z ini unik, karena apa? Dia juga suka disebut dengan i-generation, atau generasi net atau internet generation. Uniknya, mereka ini, generasi Z ini biasanya mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu, seperti sambil nge-tweet pakai handphone, sambil browsing pakai PC atau laptop, dan lain-lain. Nah, itu yang mungkin susah ya buat kita-kita yang mungkin generasinya, generasi lebih tuanya ya, millennial atau lebihnya lagi. Mereka ini memang seringkali hari-harinya itu berhubungan sama dunia maya, beda sama kita nih ya, kita dunia nyata. Dan ini menjadi catatan penting ya, jadi untuk kita-kita yang usianya lebih tua ini, generasi X, Y, ini jadi catatan, sekali lagi ini penting banget karena apa? Kita itu, yang tua-tua ini biasanya itu lebih banyak hidupnya di dunia nyata. Sementara generasi Z dan berikutnya nih, yang sekarang Alpha, Beta, dan sebagainya, mereka itu kan lebih banyak hidupnya di dunia maya, ya, atau di digital. Dan ini wajar, karena memang sejak kecil mereka itu udah kenal teknologi dan mereka biasanya akrab dengan gadget canggih yang mana secara nggak langsung itu pasti berpengaruh terhadap kepribadian dan karakter anak ini. Otomatis kita seberang sebagai pendidik pun yaitu cara nyikapinnya pun harus ada perbedaan ya gitu dengan cara kita belajar dulu contoh misalnya umumnya generasi Z ini mereka biasanya lebih ambisius lebih mahir digital lebih percaya diri suka nanya tuh suka nanya-nanya yang rada kritis gitu ya kemudian banyak bahasa gaul lebih sering menghabiskan waktu sendiri misalnya kemudian rasa ingin taunya juga biasanya tinggi nah kita sebagai tenaga pendidik, pengajar, dosen, ataupun orang tua masa kini, mau nggak mau itu harus dituntut untuk memperluas tentang ilmu pengetahuan materi pelajaran juga kita diharapkan untuk mampu memahami dan menyesuaikan karakteristik dari siswa itu, sebagai generasi milenial pada saat ini kenapa? supaya bisa menggunakan strategi, metode, dan media pembelajaran yang tepat, yang bisa disesuaikan dengan kecanggihan media, informasi, dan teknologi suka? Suka nyadarin nggak sih kalau kita ngajar, dan ini sejalan nih sama survei dari Washington Post, yang mereka menggambarkan bahwa generasi Z ini punya ciri-ciri khas yang unik. Yaitu adalah biasanya fokusnya cendung kurang terhadap sesuatu, gampang teralihkan, memiliki kemampuan multitasking, kemudian senang ngambil langkah-langkah yang lebih mudah, lebih awal atau pionir, memiliki jiwa entrepreneur, gadget adiktif terlalu menaruh ekspetasi terlalu tinggi terhadap sesuatu yang berhubungan dengan mereka dan sejenisnya. Nah, hanya saja ya gitu biasanya generasi Z ini juga Mereka tuh punya kecenderungan konsentrasi yang gak bertahan lama Biasanya mereka sekitar 10-20 menit aja konsentrasinya Kalau misalnya dianggapnya gak menarik Yaudah fokusnya tuh teralihkan atau menghilang Atau ya gak nge-heroin lagi Kan kebayang ya kalau misalnya kita ngajar nih di kelas gitu Kemudian pas kita ngajar Kita harus nurunin ilmu Tapi ternyata siswanya tuh gak bisa fokus Nah karena itu dibutuhkan metode variatif Untuk mengajar para generasi Z ini Minimal kita harus tahu nih Tiga pilar menanamkan metode pembelajaran generasi milenial untuk siap menghadapi era kekinian atau yang disebut era 4.0. Pilar pertama yaitu adalah literasi yang beragam. Meliputi digital, teknologi, human literature, extracurricular untuk meningkatkan leadership, teamwork, dan juga entrepreneurs. Pilar kedua yaitu adalah metode pembelajaran hybrid learning atau pembelajaran yang biasa dilakukan melalui daring atau online. Dan pilar ketiga yaitu lifelong learning. pembelajaran sepanjang masa. Sebelum kita tahu apa yang bisa kita lakukan ketika ngajar supaya pesertanya itu semakin semangat, kita harus tahu dulu nih, ya apa atau gimana sih sosok pengajar masa kini yang biasanya tuh diharapkan sama siswa-siswa milenial dan generasi Z ini. Dan Anda bisa cek juga nih, apakah yang mereka harapkan ini... ada gak nih sesuai gak nih dengan karakter anda nah jadi sebelum apa yang kita lakukan kita harus tau dulu ya gitu mereka ini seperti apa yang pertama biasanya mereka tuh berharap ya jadi generasi terutama generasi Z itu mengharapkan pengajarnya ya kita-kita pengajarnya itu itu harus mampu menyuguhkan pembelajaran dengan cara yang menyenangkan dan penuh makna cara ngajar yang kalau bisa tuh menggunakan metode yang menyenangkan ya yang mudah difahami gitu jadi memang tipe generasi gen Z ini secara nggak langsung memang harus dirangsang motivasinya dulu, tadi, supaya fokusnya terjaga. Kedua, nah, gini, kita sebagai pengajarnya sendiri itu mau nggak mau harus melek digital. Harus mahir, minimal memahami kecanggihan teknologi yang ada saat ini itu apa aja. Kenapa? Karena metode pembelajaran Mas Sakin itu benar-benar berbeda dengan zaman dulu, yang cukup mengandalkan kapur, spidol, papan tulis, gitu, dalam proses belajar-mengajar. Nah, sekarang nggak, ya, kita harus memiliki kemampuan dan minimal tadi memahami untuk menggunakan dan memanfaatkan kecanggihan itu seperti alat medianya, sumber medianya, misalnya menggunakan medsos, website, WA, telegram, dan media-media lainnya untuk media komunikasi pendidikan dan pembelajaran, LMS. Nah, kemampuan kita untuk menggunakan, memanfaatkan, dan mengoperasikan teknologi itu mah udah, menurut saya ya, udah wajib ya untuk menghadapi generasi milenial dan terutama Z ini. Dan juga memang secara nggak langsung bisa memudahkan kita dalam... menjalankan profesi ngajar ini. Kemudian, yang ketiga, yaitulah kita, ya Anda, ya gitu, itu harus menjadi role model. Jadi, contoh peladaan yang baik, ya, di depan siswa-siswa kita. Jadi, mereka tuh, siswa-siswa tuh biasanya kan ingin belajar, tapi bukan menjadi pintar secara ilmu saja, ya, tapi juga bisa belajar dari sikap kita, gitu, nah, itu biasanya tuh, tiga harapannya, ya, gitu, jadi yang ketiga itu adalah mereka juga punya modelnya, ya, itu adalah Anda, ya, kita ini sebagai modelnya oke, nah, setelah kita tahu apa yang menjadi harapan umum generasi Z ini ya, dari gurunya, trainernya, ya, berikutnya adalah, kita masuk nih apa yang bisa kita lakukan sebagai pengajarnya itu supaya proses pembelajaran itu lebih optimal. Nah, ini dia. Yang pertama, materi pembelajarannya usahakan kaitkan dengan isu terkini. Kalau bisa kaitkan dengan yang sedang viral. Ini penting nih. Jadi, kita sendiri itu kalau bisa sebagai pengajar itu harus update sama informasi terkini. Terutama informasi-informasi yang lagi viral di anak-anak muda. Apalagi para milenial itu dan generasi Z ini itu mereka biasanya lebih kritik. terhadap isu-isu yang sedang hits. Mungkin karena mereka lebih akrab ya sama gazette, sama media sosial gitu. Jadi biasanya informasi itu kan cepat banget mereka itu dapatkan. Info artis yang lagi viral, info perang, kenaikan BBM, ya dan lain-lain. Gosip-gosip ya gitu, mereka biasanya cepat. Nah, dengan kita mengkaitkan materi yang kita ajar dengan kasus yang sedang viral, maka biasanya ini akan membuat konten ajarnya itu semakin menarik lagi. Contoh nih, kan beberapa bulan terakhir ini itu sedang banyak kasus-kasus kekerasan. Baik yang dilakukan di sebuah instan, di KDRT di rumah tangga nah itu kan viral banget tuh saya dalam mengajar itu suka menjadikan contoh itu untuk membahas kasus-kasus psikologi kekerasan apalagi ketika kita mengkaitkannya atau berhubungan banget sama topik yang sedang kita bahas misal, kan kami ada materi tentang awas dia jahat jadi materi grafologi untuk melihat indikator perilaku kekerasan dari tulisan tangan jadi dari tulisan tangan itu kita bisa melihat tuh potensi-potensi kekerasan yang bisa ter... Yang bisa berkembang Menyekara KDRT Nah Jadi Kan untuk Anda yang Mau nyari pasangan Itu kan perlu hati-hati Ya gitu Jangan sampai salah pilih gitu Nah itu tuh dibahas Di buku yang saya bikin Ya itu adalah Awas dia jahat Gitu Nah itu kan nyambung tuh KDRT Sama indikator kekerasan Nah itu suka dijadikan kasus Ya kan gitu Jadi itu Biasanya nyambung tuh Ya gitu Nah Oh ya untuk Anda yang ingin tahu materinya Ya tentang Bagaimana cara ngeliat Potensi kekerasan Ya dari tulisan tangan Itu bisa bisa didapatkan di GrafologiIndonesia.com garis miring, dia jahat. Ya, atau nanti saya tulis juga di deskripsi ya. Itu bisa tuh. Itu recommended banget ya untuk yang mau nyari pasangan, untuk nyari rekan kerja, tim, dan sebagainya itu recommended. Oke, nah jadi itu adalah tips pertama. Nah, jadi kayaknya. Usahakan kaitkan materi Anda dengan sikon yang lagi viral. Biasanya itu kelas akan lebih hidup, dan supaya lebih seru, kita juga bisa minta peserta untuk menanggapi kasus-kasus tersebut. Nah gitu. Jadi metode pembelajaran ini disebutnya metode pembelajaran berbasis... masalah atau PBL. Nah, kemudian yang kedua adalah metode pembelajaran dengan projek. Maksudnya, itu dengan memberikan tugas kepada peserta didik dibandingkan hanya ngasih teorinya aja. Biasanya, mereka akan lebih bersamangat. kalau kita itu bisa mengemasnya itu dalam bentuk proyek. Jadi nantinya akan menghasilkan sebuah produk yang bisa dijadikan bahan pembelajaran. Pemberian proyek itu juga bisa diterapkan di berbagai mata kuliah. Contoh, misalnya Anda ngajar tentang bisnis e-commerce. Nah, itu Anda bisa memberikan tugas ke mahasiswanya itu untuk bikin proyek cara ngejual produk lewat internet. Jadi intinya mah, usahakan ada prakteknya. Nah, metode kuliah ini juga menjadi salah satu media dari pembelajaran berbasis masalah tadi. Jadi biasanya itu efektif Dan dengan ada tugas-tugas praktek seperti ini Project itu secara tidak langsung membantu Secara tidak langsung kita membantu siswa-siswa kita untuk semakin terasa keterampilannya Jadi biar mereka melakukan sesuatu secara all out Tidak cuma belajar teori saja Dan juga kasih pembelajaran ke mereka Bagaimana cara berpikir, merealisasikan ide Dan mereka menghasilkan sesuatu yang berupa produk nyata Kemudian Yang ketiga nih yang bisa kita lakukan, coba manfaatin pembelajaran dengan teknologi visual. Nah, ini penting banget. Ini visual, ya. Jadi, kita bisa menggunakan teknologi visual dalam proses pembelajaran dan membuat materinya itu menjadi lebih optimal. Apalagi zaman sekarang, ya, di zaman teknologi ini. Kan, relatif lebih mudah ya buat kita tuh untuk mendapatkan bahan-bahan visual dalam pembelajaran. Contoh, saya ingat banget tuh, dulu waktu saya sekolah, di salah satu pelajaran yang sulit saya olah itu adalah pelajaran sejarah. Bahkan setiap pelajaran itu bawaannya kurang mudah. mood. Kenapa? Karena dulu saya belajarnya cendung monoton. Disuruh baca buku, ngafalin buku, ya nama-nama tokohnya, ya. Waduh, kayak oh my God, gitu kan. Nah, itu susah tuh, ya. Nah, otomatis pas ujian pun jadinya drop. Nah, beda sama pas semester berikutnya. Ya, dulu masih sistemnya caturulan, ya, cawu, gitu. Gurunya tuh nunjukin video, ya, video sejarah, gitu. Seru banget. Dan jadinya tuh ngerasa kayak cerita, gitu, dan dapet benang merahnya. Langsung, sejak saat itu jadi suka sama sejarah tersebut. Ya, dan terus. Ujian pun nilainya meningkat. Ini bisa kita lakukan. Jadi, ketika kita mengajar, coba usahakan pakai visual yang memadai. Bisa dari YouTube atau sumber-sumber lainnya. Metode pembelajaran berbasis visual ini suka juga disebut dengan menggunakan metode edutainment di kelas. Jadi, memangkas metode-metode konvensional seperti ceramah, mencatat, dan sejenisnya. Di metode ini menggabungkan visual. narasi pembelajaran dengan permainan dengan video seperti itu dan videonya itu tidak harus lama, tidak harus efeknya canggih tidak harus profesional banget minimal mah mudah dipahami oleh siswa, sudah aja cukup itu yang keempat yaitu adalah coba melakukan dengan observation Nah ini masih berhubungan sama sebelumnya Jadi salah satu karakter Umum pada generasi Z Itu adalah biasanya mereka cendung gak terlalu suka Dengan pembelajaran yang difokuskan Hanya membaca dan menyimak metode ceramah Nah generasi Z ini lebih tertarik pada pengamatan dan pembelajaran langsung praktek dan mereka memiliki kemampuan yang cepat dalam mengakses informasi atau materi pembelajaran namun ada sisi lemahnya yaitu adalah mereka biasanya kurang dalam menganalisa validasi sebuah informasi ya jadi ya udah ya apa kata berita itu aja yang langsung ditelan bulet-bulet nah oleh karena itu kita perlu memberikan bimbingan ataupun arahan kita bisa jadi fasilitator ya bagi peserta didik ini dalam pembelajaran tertentu contoh misalnya kita coba ngasih tugas untuk observasi ke lapangan. Jadi mereka langsung lihat ke lapangan. Nah, di observasi itu kita bisa minta mereka untuk ngecatat dan bikin laporannya. Kayak karya ilmiah. Nah, kan seru tuh. Jadi, observasi di lapangan. Contoh, misalnya materi tentang produksi jamu di perusahaan. Nah, peserta bisa tuh. Kita minta mereka observasi apa bahan bakunya, bagaimana proses pembuatannya, sampai akhirnya jadi, dan siap dipasarkan. Atau mencari cara memasarkan suatu produk yang dijadikan bahan penelitian. Nah, ini nih biasanya lebih efektif. dan lebih kena ya buat siswa itu dibandingkan menyuruh mereka untuk sekedar baca-baca buku atau jurnalnya saja gitu ya gitu kemudian yang kelima yaitu adalah pembelajaran berorientasi pada entrepreneurs dan kreativitas, tahu nggak bahwa ternyata ya generasi milenial dan Z itu merupakan generasi yang cukup realistis terhadap menyikapi permasalahan dan generasi yang optimis untuk menatap masa depan, jadi nggak heran nih ya kalau Anda ngelihat Lihat siswa-siswa anda itu itu biasanya memiliki side job di luar aktivitas belajar, atau jadi freelancer istilahnya. Seperti desain grafis, konten kreator, youtuber, dan lain-lain. Nah, bicara tentang kreativitas mengajar, kalau dihubungkan dengan pembelajaran, misal digital business, kita sebagai pengajar bisa mengajak mereka, atau mengarahkan untuk bisa membuat website, blog pribadi, akun YouTube, untuk membuat konten-konten pemasaran digital yang nantinya bisa meningkatkan jiwa kreativitas dan bakat kewirausahaan mereka. Jadi itu sambil mengoptimalkan mereka jadi entrepreneur dari dini. Yang terakhir, yang ke-6, yaitu adalah metode pembelajaran sistem blended learning. Pernah dengar nggak? Blended learning, jadi kayak hybrid. Jadi kombinasi antara pembelajaran konvensional, tatap muka, dan online, atau daring. Maksudnya gimana? Jadi gini, kita bisa membaginya seperti misalnya satu semester konvensional, satu semester daring, online. Atau bisa juga diselang-seling setiap pertemuannya. Dan pembelajarannya misalnya... Jadi ada pembelajaran di kelas, ada juga yang memanfaatkan LMS, WhatsApp group, WhatsApp, dan sebagainya. Nanti Anda tinggal membagikan link-nya, link materinya, tugas-tugasnya yang bisa diakses sama siswa untuk dipelajarin. Nah, nanti saya mau pelajarin di rumah atau di jam-jam tertentu. Sehingga nanti pas ketemu di kelasnya itu, kita bisa langsung fokus membahas kasus atau hikmah dari video tersebut. Dan fokus untuk mendekatkan diri dengan siswa itu. Jadi kita bisa semakin dekat dengan siswa itu. Nah, ini biasanya bisa membuat mereka merasa bahwa mereka mempunyai kemampuan. Membutuhkan kita, membutuhkan Anda. Bukan hanya dalam belajar, tapi juga dalam mengarahkan dan memimping hidup mereka. Jadi, secara nggak langsung melatih mereka ketika nggak ada kita, mereka belajar di rumah. Dengan kita mengaplikasikan strategi mengajar ini, harapannya tentu saja bisa membangkitkan semangat belajar di peserta didik. Karena harapannya semakin sesuai dengan karakteristik mereka. Dan juga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini bisa membantu banget. Nah, secara nggak langsung juga melatih kita menjadi pendidik yang kreatif. Nah, selain itu, untuk Anda para pengajar yang ingin punya panduan lengkap membuat kursus online sendiri, itu saya punya materinya, yaitu ada di membuatkursusonline.com. Jadi, membuatkursusonline.com itu yang membimbing Anda untuk menjadikan ilmu yang Anda miliki menjadi salah satu sumber pendapatan Anda. Anda bisa cek juga ya linknya di deskripsi. Ya gitu, membuatkursusonline.com itu recommended banget. Oke, mungkin sampai sini dulu video kita kali ini. Dan kalau video ini bermanfaat, jangan lupa klik tombol like-nya dan juga pencet loncengnya. Apalagi untuk Anda yang belum subscribe, jangan lupa klik subscribe-nya. Sehingga ketika ada video-video bermanfaat lain berikutnya, Anda akan mendapat notifikasinya dengan segera. Oh iya, ini saya juga sudah menyiapkan video lainnya yang saya yakin bermanfaat buat Anda. Anda, jangan lupa simak ya, bye-bye