Transcript for:
Kisah Inspiratif Ibu Warsiti dan Alvin

Intro Ibu mu masih ada sampai hari ini? Alhamdulillah, ibu sangat sehat Sangat sehat Masih memulung atau sudah berhenti? Ibu masih bekerja dengan profesinya yaitu seorang pemulung, Mas Andi Intro Tunggu dulu Alvin. Kakakmu ada yang sudah bekerja tidak? Kakak bekerja. Kamu sekarang kuliah. Dapat beasiswa. Itu artinya kan kamu dapat uang saku. Alhamdulillah. Kalau begitu. Kenapa ibumu masih memulung sampai detik ini? Ya karena disini kami juga perekonomiannya masih kurang mendukung Belum stabil Jadi disini kita juga harus bekerja untuk keperluan masing-masing terlebih dahulu Jadi di satu sisi memang ini oleh karena keadaan Tapi di lain sisi ibu juga ingin tetap memulung Baik kalau gitu kita panggil langsung Bu Warsiti Ibu dari Alvin Terima kasih Hai ah aku di tempat mavi Iya, buat RCT Terima kasih ya, senang mau hadir ya. Masih mau kangen-kangenan? Kami tunggu 7 hari 7 malam, enggak ada masalah. Aduh, saya juga nangis jadinya Bu, suaranya serak. Bu Warsiti ya, masih memulung Bu? Masih. Kenapa? Ya saya kalau enggak nyari rosak, enggak pemulung itu, enggak makan Pak. Nanti kalau dapat kita kumpulin kan buat beli beras. Menghidupin anak-anak dan keluarga ku. Tentu, aku bisa ngolak. Saya buat saku sekolah, Pak, biar anak saya sekolah. Semua anak-anak yang masih duet itu biar sekolah, Pak, biar punya pendidikan. Jadi kita nyari rosok itu, saya kumpulin, nanti kalau jual ya buat sekolah anak, buat belanja, buat beli beras gitu Pak. Jadi Ibu memang tahu ya situasi dan kondisi sehingga Ibu berjuang untuk supaya anak-anak bisa sekolah dengan baik walaupun Ibu harus memulung. Iya. Kerja dari malam sampai pagi? Iya, sampai sore cepat. Oh, sampai sore lagi? Iya. Buat mengelola apa itu? Milah-milah mengelola gitu lho Pak. Oh, setelah di rumah masih kerja lagi untuk memilah-milah. Ini mulung apa nih Bu? Ya botol, ya plastik, kardus gitu Pak. Terus dijual ke ada yang menampung Pak? Iya, pengapulnya. Rata-rata bisa mengumpulkan berapa Bu dalam sehari atau seminggu? Seminggu itu enggak pasti Pak. Soalnya harga ya naik, ya turun, kada yang laku lima. Rp500.000, Rp600.000 Tidak mesti, kadang Rp400.000 Tapi kalau Buat kebutuhan ya kurang lah Pak Alvin, sekarang dari perspektif Alvin, ya Tidak malu punya ibu pemulung Tidak, karena beliau adalah wanita cantik Yang membangun kekuatan dari masalah Tumbuh kuat dengan doa dan tersenyum selalu dalam tekanan Seperti itu Tapi apakah kamu dalam keseharian atau dalam kegiatan-kegiatanmu menyembunyikan siapa ibumu dan profesinya apa? Tidak pernah. Saya sangat bangga mempunyai ibu Warsiti sebagai ibu Alvin. Apa yang kamu kagumi dari ibumu? Karena beliau selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, jadi rintihad dan keringat beliau itu adalah semangat hidupku, seperti itu. Mas Andi. Baik. Jadi, Ibu. Sekarang Ibu bisa lihat Alvin ya, sudah mau S2. Ibu tahu S2 itu apa Bu? Tidak tahu Pak. Pokoknya hebat begitu saja Bu ya? Iya, saya tidak mengerti apa-apa. Kalau tidak dikasih tahu dari anak saya, saya tidak tahu. Oke. Bagaimana perasaan Ibu melihat Alvin hari ini? Saya senang Pak, kagum. Makanya saya senang, sangat senang. Terima kasih. Baik, apa doa Ibu untuk Alvin? Biar itu dia lancar belajarnya, biar sukses cita-citanya apa yang ditercapai. Aku senang, aku bangga punya Alvin, bisa membawa nama baik orang tua sama keluarganya, Pak. Ibu umur berapa sekarang? 52. Kapan mau berhenti jadi pemulung? Ya kalau saya berhenti, nanti anak-anak enggak makan, Pak. Tapi Ibu sendiri enggak malu jadi pemulung? Enggak. Yang penting saya jujur, nyari rezeki yang halal, enggak mengganggu semua keluarga, tetangga, apapun, Pak. Yang penting jujur, Pak, sayang. Baik. Terima kasih Bu Warsiti diganggu. Boleh kembali nanti kangen-kangenan di belakang layar ya. Baik. Terima kasih kita berikan aplaus untuk wanita yang luar biasa. Ibu Warsiti ya. Terima kasih Bu Warsiti. Alvin, saya dengarkan kamu sekarang banyak kegiatan ya. Jadi juri, jadi pembicara. Kemudian ikut berbagai kompetisi. Aktif dalam kegiatan sosial ya. Nah. Di luar sana Alvin, masih banyak anak muda, anak Indonesia. Ya mungkin latar belakangnya seperti kamu, dari keluarga yang relatif kurang mampu, kemudian berjuang untuk bisa mendapatkan pendidikan yang layak, tapi bisa juga mereka tidak punya keberanian dan tidak punya mimpi yang tinggi untuk bisa seperti kamu hari ini. Adakah sesuatu yang bisa kamu sampaikan untuk memberikan dorongan semangat bagi anak-anak Indonesia dimanapun berada yang saat ini tidak berani bermimpi besar karena... kondisi dan situasi ekonomi di keluarganya. Jadi Alvin, jangan pernah bunuh mimpimu hanya karena faktor ekonomi, ingat siapapun bisa jadi apapun. Jadilah versi terbaikmu setiap hari, karena badan boleh lelah, mata boleh basah, tapi hati tidak boleh menyerah. Kamu tidak perlu hebat terlebih dahulu untuk memulai, akan tetapi yang perlu kamu lakukan adalah memulai untuk menjadi hebat. Semakin tinggi mimpi yang kamu punya, semakin besar juga pencapaian yang kamu dapat. Dan tidak ada mimpi yang terlalu tinggi untuk dicapai, yang hanya ada niat terlalu rendah untuk melangkah. Seperti itu. Boleh ngasih pesan satu lagi gak? Oh boleh boleh Oke jadi Beriris ini kamu di tengah sini Oke Kalau pesan dari Alvin buat teman-teman mahasiswa UT Bukan dimana kita sekolah atau kuliah Tapi dimana kita bisa mencari hikmah dan berkah Bukan karena gengsi atau mencari sensasi Tapi galila potensi untuk meningkatkan prestasi Seperti itu Baik sekali lagi kita berikan aplausan untuk Alvin Terima kasih Alvin, tetap disini dulu. Setelah ini saya mengundang juga lulusan UT, tapi ini lulusan Korea. Luar biasa, beda ya. Lain, ini lulusan Korea ya, UT Korea. Nah siapa dia dan bagaimana ceritanya? Ikuti terus Kick Andy. Yang terakhir itu diusir dari yang punya tanah. Jadi saya selama hidup 20 jutaan itu mengalami sendiri diusir itu 5 kali.