📜

Sejarah PRRI dan Dampaknya di Indonesia

Aug 7, 2024

Dinamika Sejarah Politik Indonesia: Peristiwa PRRI 1958

1. Latar Belakang Konflik

  • Sejarah politik Indonesia diwarnai oleh berbagai konflik, beberapa di antaranya menjadi konflik bersenjata.
  • Salah satu contoh adalah pembentukan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera Tengah pada tahun 1958.
  • Konflik ini dipicu oleh tuntutan pemerataan pembangunan antara pusat dan daerah.
  • Dampak dari konflik ini meliputi korban jiwa, harta, serta trauma sosial-politik.

2. Pendapat Berbeda tentang PRRI

  • Banyak buku sejarah mengkategorikan PRRI sebagai pemberontakan.
  • Namun, beberapa ahli sejarah berpendapat hal tersebut tidak sepenuhnya tepat.
    • Tokoh-tokoh PRRI menolak dianggap sebagai pemberontak.
    • Penyelesaian PRRI berbeda dari kasus pemberontakan lain di Indonesia.

3. Penyebab Ketidakpuasan

  • Benih kekecewaan terhadap pemerintah pusat muncul sejak kebijakan reorganisasi Angkatan Perang pada 1947-1948.
  • Kebijakan RERA mengurangi jumlah tentara dari 350.000 menjadi 160.000.
  • Banyak tentara di Pulau Sumatera merasa diabaikan dan menganggur setelah pemilu 1955.

4. Reuni Divisi Banteng

  • Pada November 1956, reuni Divisi Banteng diadakan di Kota Padang.
  • Bertujuan membahas nasib bekas tentara dan rekomendasi untuk perbaikan kabinet.
  • Rekomendasi mencakup:
    • Menghilangkan unsur komunis dalam kabinet.
    • Menghapus sistem pemerintahan sentralistik.
    • Memberikan otonomi lebih luas pada Sumatera Tengah.

5. Pembentukan Dewan Banteng

  • Dewan Banteng dibentuk pada 20 Desember 1956, dipimpin oleh Letkol Ahmad Hussein.
  • Tindakan Letkol Ahmad Hussein mengambil alih kekuasaan dari Gubernur Ruslan Mulyo Harjo tidak mendapat teguran dari pemerintah pusat.

6. Ultimatum dan Pembentukan PRRI

  • Pada 10 Februari 1958, Dewan Banteng mengeluarkan tiga ultimatum kepada pemerintah pusat:
    1. Pembubaran Kabinet Juanda.
    2. Pembentukan Kabinet Nasional tanpa unsur PKI.
    3. Kembalikan Soekarno sebagai presiden konstitusional.
  • Respon pemerintah bentuk Kabinet Tandingan PRRI pada 15 Februari 1958, menolak Kabinet Juanda.

7. Operasi Militer

  • Untuk menumpas PRRI, pemerintah pusat melaksanakan operasi militer "Sandi Operasi 17 Agustus".
  • Penyerbuan ke Padang berlangsung dengan sedikit perlawanan; banyak anggota PRRI menyerah.

8. Akhir Konflik dan Dampak Sosial

  • Operasi militer berakhir dengan penyerahan Kolonel Ahmad Hussein pada 23 Juni 1961.
  • Korban tewas akibat peristiwa PRRI mencapai 10.159 orang, lebih dari separuhnya adalah warga sipil.
  • Ekses konflik tetap menghantui masyarakat, terlihat dari eksodus orang Minang yang bukan hanya karena kalah, tetapi karena teror.

9. Kesimpulan

  • PRRI sebagai refleksi ketidakpuasan terhadap pemerintahan pusat dan dampaknya yang berlanjut hingga bertahun-tahun setelahnya.