Alhamdulillah, syukurillah, alah, ala, ala, kataila billah, salam, salam, ala, rasulillah, wa ala, alihi, wa sahbihi, Lepas kita telah pelajari istimewa tashbih di Al-Quran penggunaan atau tujuan penggunaan tashbih di dalam Al-Quran yang secara umumnya ada dua Satu, liitbat dil haqaib, untuk menetapkan hakikat atau kebenaran. Yang kedua, li tawdihil ma'na. Isbatul haqqa'iq, hakikat yang dimaksudkan, kebenaran yang dimaksudkan pertama, yani itibatu tawahidillah.
Bila Allah subhanahu wa ta'ala hendak menetapkan kebenaran keisaannya di dalam Al-Quran, Allah menggunakan uslub tashbih dan uslub tashbih yang digunakan untuk mengispatkan tawahid menetapkan hakikat tawahid yakni dalam bentuk penafian dalam bentuk penafian Sepertimana dalam ayat telah kita pelajari Surah 11 Laisa Kamidlihi Shai'un Tidak ada dalam bentuk nafiyat Tidak ada yang serupa dengannya Atau dalam Surah An-Nahl ayat 17 Juga telah dipelajari Afaman Yahluh Kamanla Yahluh Adakah zat yang mencipta itu sama dengan zat dengan seseorang yang tidak mencipta? Jadi dalam bentuk menafian Dan diserupakan tapi dalam bentuk nafi Maknanya tidak serupa Sebagai mana, lagi contoh pahamannya dalam surah Al-Qalam Ayat yang ke-35 Ini tashbih tetapi nafi Jadi nafiyullah Nafiunillah Hukmul musawah Walmumathalah Baina tarafai tashbih Menampikan bagi Allah adanya kesamaan dengan yang diserupakan. Di dalam surah Al-Qalam, katalah ayat 35, Allah berfirman, أَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِينَ kal-muj-rimin kolam 35 afa naj'alul muslimin kal-muj-rimin ini tasbih ini muslimin itu musyabbah kaf itu ada itu tasbih dan al-mujrimin musyabbah bih sesbih tetapi dalam bentuk penafian mana penafiannya hamzah di depan itu yaitu hamzah istifham hamzah istifham Istifham itu hamzah penafian Hamzah ingkari Istifham ingkari Kan di bentuk pertanyaan ini Istifham Tapi istifham ingkari Maksudnya Kami Kata jaman harfiah Maka adakah kami Kata Allah Hendak menjadikan Orang-orang muslim itu seperti orang-orang yang berdosa.
Itu maknanya, tapi maksudnya kami, kata Allah, tidak menjadikan muslim seperti orang berdosa. Inilah jadi dalam bentuk penafian Untuk ithbatul tawhi, tasbih yang penggunaannya untuk ithbatul haqqa'ik atau ithbatul tawhi dillah Yang ini sentiasa dalam bentuk nafi Disamakan tapi dalam bentuk nafi tidak disamakan Adakah kamu fikir yang mencipta sama dengan yang tidak mencipta? Tidak ada yang serupa dengannya dan seterusnya, dan seterusnya Jadi, disinilah yang saya tekan, apa namanya Tasbih Apa?
Li'iz batil Hakoh Hakoh Contoh yang lain, lihat firman Allah dalam surah Ar-Ra'du Ar-Ra'du Ayat yang ke-16 Arok 2, ayat yang ke-16 Ini pun paspi yang di musabah diterupakan dengan musabah B di dalam penapian maknanya musabah B Musabah punya tidak sama dengan musabah B. Kan tas B ini merupakan musabah, menyamakan musabah dengan musabah B. Itu tas B. Tapi dalam hal ini, hakikatnya musabah tidak sama dengan musabah B. Tasbih itu menyamakan musabah dengan musabah bih Tapi dalam isbatul haqqa'i Maksudnya terbalik Yakni musabah tidak sama Dengan musabah bih Ya, sebagai contoh, dalam ayat yang ke-16 surah Ar-Ruqdu Di situ ada kata-kata ayat, Om Rasulullah s.a.w. Amjadu lillahi syuraka Qalakum ka khulqim fathashabahal haluku alaihim ini pertanyaan juga ambahkan adakah jadu mereka orang-orang muslim itu menjadi lillahi bagi Allah mereka menjadikan mengadakan syuraka sekutu-sekutu mana ada Tuhan bandingan bagi Allah dan Tuhan-Tuhan bandingan ini yang mereka jadikan sekutu-sekutu Allah ini mereka menciptakan sesuatu Kalaupun mereka menciptakan suatu, adakah ciptaan mereka itu?
Seperti ciptaannya, ya Allah. Kan disamakan dukaf itu, tasbih. Apa ada di tasbih?
Lalu lah ciptaan-ciptanya itu saling menyerupai antara satu dengan yang lain. Jawabannya berarti tidak. Adakah orang-orang kafir musyrik itu Mempunyai sekutu-sekutu bagi Allah Atau Tuhan-Tuhan yang mereka sekutukan dengan Allah Yang boleh, yang ada kuasa mencinta Kalau pertanyaan setakat itu Jawabannya tidak ada Tidak ada Tuhan Selain Allah yang boleh mencipta Tapi okelah kalau mereka Fikir Tuhan-Tuhan buatan mereka itu Boleh menciptakan sesuatu Anggapan si Musri ini Allah tanya balik Adakah Apa yang dicipta oleh suroka-suroka Mereka itu sama Dengan Kakholki, sama dengan cerita Allah Kan itu diserupakan, adakah sama? Kan maksudnya tidak sama Itu mana penafian Inilah isbatul haqqa'ik Jadi tasbih untuk isbatul haqqa'ik dalam Al-Quran semuanya Ya ini dalam bentuk penafian Dalam bentuk penafian Jadi macam terbalik lah Saya ulangi, sebab tashbih manasanya menyamakan sesuatu dengan sesuatu yang lain.
Mushabah dengan mushabah bih. Itu tashbih. Tapi yang dimaksudkan dalam tashbih seperti ini, mushabah tidak sama dengan mushabah bih. Mushabah tidak sama.
Nafi. Itu dia, jadi mereka sekutu-sekutu itu tidak boleh mencipta Itu jawabannya, tapi takpelah kalau mereka yakin Orang musyrik yakin bahwa Tuhan-Tuhan buatan mereka itu boleh menciptakan sesuatu Allah tanya balik, adakah ciptaan mereka, hasil ciptaan mereka itu sama dengan ciptaan Allah Jawabannya tidak, tidak boleh disamakan Apalagi hakikatnya sekutu-sekutu mereka ini tidak ada kemampuan untuk mencipta Bahkan mereka diciptakan Itu dalam surah An-Nahl ayat 20 jawabannya Di dalam surah An-Nahl ayat ke-20 Lihat An-Nahl 20 Wal-ladhina yada'una min dunillah dan Tuhan-Tuhan yang mereka seru dari selain Allah la yakhlukuna shay'ah Mereka ini tidak boleh menciptakan sesuatu pun Wahum yukhlakun Sedangkan mereka diciptakan Jadi ada dua poin yang terpenting Pertama, bahwa Tuhan-Tuhan yang mereka sembah salin Allah itu tidak boleh menciptakan sesuatu pun bahkan mereka dicipta kemudian saya kata tadi, kalau lah mereka yakin, masih tetap yakin Tuhan-Tuhan buatan itu ada kemampuan mencipta adakah hasil ciptaannya sama dengan ciptaan Allah, jawabannya tidak tidak jadi dua kali tidaklah yang pertama tidak boleh mencipta kalau mereka yakin boleh mencipta put hasil ceritanya tidak sama ini yang sama suka nafi-nafi-nafi sebaik itulah dalam kalimat tawhid mesti dimulakan dengan nafi semuanya kalimat tawhid bilailah dahulu baru ilallah Iman yang kuat pun mesti wa mayyakfur bitawud kufur dengan tawud baru yu'min billah mesti nafi isbad nafi isbad kan penafian dahulu baru diitbatkan baru isbatkan jadi konsisten maklumat yang diberikan oleh Al-Quran dalam itbatu tawahidillah Ini pertama Yang kedua Isbatul haqo'ik Yang kedua Isbatul ma'at Sudah dituliskan Yang kedua Kan istimalul Tashbih Fil Quran ada dua Satu, isbatul haqo'i. Kedua, litawdihil ma'na.
Sekarang, isbatul haqo'i ini pertama untuk isbatul tawahidillah. Nomor dua, isbatul ma'at. Untuk menetapkan kepastian adanya hari kebangkitan atau hari kembali.
Hari Kepanggitan adalah suatu yang pasti. Ini kebenaran mutlak. Tidak boleh ada keraguan walaupun sedikit.
Yaumul Ma'ad Haqqun Suatu yang pasti. Nah, untuk mengisbatkan kepastian Yaumul Ma'ad, keniscayaan hari kebangkitan Di dalam Al-Quran Allah menggunakan uslub tashbih Jadi tashbih di sini untuk menetapkan kepastian adanya hari kebangkitan Karena hari kebangkitan itu suatu yang pasti Bagaimana caranya untuk menetapkan Yani ki selaud bilbada'i Betul? Ada di situ Nomor dua itu kan ada alif Ki selaud bilbada'i Ada?
Itu kena ingat surat ditulis itu Caranya ialah dengan mengkiaskan Pengulangan itu, hidup semula itu Kepada itu, bilbani dengan awal penciptaan Bagaimana Allah nanti akan menghidupkan semula yang dah mati Allah samakan dengan bagaimana Allah dahulu menghidupkan sebelum ia hidup Jika Allah berkuasa mengadakan sesuatu dari tiada, maka Allah pasti juga kuasa mengadakan sesuatu yang pernah ada. Takkan mengadakan sesuatu yang pernah ada. Lebih susah daripada mengadakan sesuatu yang tak pernah ada. Itulah maksudnya.
sepatutnya lebih mudah lah sebab kan pernah ada pengalaman ini ini apa ya Allah memberitahu kepada kita ini jamah sekalian untuk disesuaikan dengan akal kita sebab bagi Allah hakikatnya sama sahaja Menciptakan kita daripada tiada atau menghidupkan kita nanti selepas mati bagi Allah sama sahaja. Tapi untuk memudahkan pemahaman, Allah mendekatkan apa? Menyampaikan firmannya sesuai dengan logik kita.
Supaya kita buat kias. Sebagai contoh ayat surah Al-A'raf ayat 20. Berapa itu contohnya yang ditulis? Al-A'raf 29 Di dalam surah Al-A'raf ayat 29 Jelaskan nanti bagaimana maksudnya Allah subhanahu wa ta'ala berfirman A'ubillahimnashaitanirrojim Qul Katakanlah, wahai Muhammad Amara rabbi bilqisba Tuhanku telah perintahkan, telah suruh untuk menegakkan keadilan sebab itu waqimu wujuhakum luruskan, tegakkan wajah kamu wajah disini maknanya kita, apa, ya bukan wajah muka maksudnya wajhun dalam Al-Quran digunakan untuk menunjukkan apa ya Keseluruhan kita lah, jadi kalau manusia mana, ya totality manusia, ya jasmania, ya rohania, ya kehendak, kemauan, keinginan. Fikiran, itu maksud Wajhun. Jadi bukan hanya muka saja, lutut tempat lain.
Satu muka, lutut sahaja, tapi hati lain. Jadi Wajhun itu sudah mewakili kita semuanyalah. Nuruskan, Ainda kulli masjid. Di sisi tiap-tiap tempat sujud atau masa sujud Maksud pertama, setiap kali kamu sujud Mesti kamu hadapkan dirimu sebagai manusia yang Sebagai manusia seutuhnya Sebagai manusia seutuhnya Maksudnya, zahiriyah batiniyah kepada dia Setiap kali kamu sujud, pada ibadah tidak boleh setengah-setengah. Menyembah Allah tidak boleh setengah-setengah.
Wata'uhu dan seru oleh kamu, mohon oleh kamu akan dia, mukhlisina lahuddin. Dalam keadaan mengikhlaskan agama lahu semata-mata karenanya Lam itu lam untuk mereka makna ikhlas Lam itu maknanya baginya, untuknya, karenanya Lahu, lam disitulah keikhlasan Semata-mata kerana dia, untuk dia Nah ini, kama bada'a kum ta'udun Ini kan tasbih Kama kan ada-ada tasbih Sebagaimana Kama sebagaimana Bada'a dia telah memulakan Kum akan kamu, makna penciptaan kamu Ta'udun Kamu akan kembali atau diulangi Asalnya kamu tiada, kemudian diadakan. Kemudian tiada, kemudian diadakan. Asalnya kamu mati, dihidupkan.
Kemudian nanti bila kamu dah mati, kamu dihidupkan semula. Sebagaimana dahulu kamu mati, dihidupkan. Maka bila nanti kamu dah mati, kamu akan dihidupkan semula. Nah ini maksudnya jadi Apa?
Isbatul ma'ad disini yakni dengan Menyamakan Apa namanya? Kehidupan kita selepas kematian kita Nanti Allah samakan Dengan kehidupan kita di dunia ini Se Setelah Sebelumnya kita mati Setelah sebelumnya kita mati Setelah sebelumnya kita mati Nanti bila kita mati, Allah akan hidupkan. Bagaimana Allah hidupkan kita selepas kita mati nanti, Allah samakan dengan kehidupan kita sekarang ini.
Dimana Allah hidupkan kita disini setelah sebelumnya kita mati. Wah, setelah sebelumnya. Itu ya, setelah sebelumnya. Jadi itulah dimaksud Qis Qis Jadi A'udhukum mungkin Wa muhakim mustaqbat Diulangnya atau dihidupkan Kamu semula pada masa Hadapan selepas kematian itu suatu yang Mungkin Bukan mustahil Sebagaimana mungkinnya kamu Kehidupan kamu sekarang Setelah kamu dahulu Tidak ada Agak-agak mungkin atau mustahil Ya mas kalian, cicit kita nanti lahir Cicit Saya tak kata cucu, sebab cucu sudah ada Mungkin atau mustahil Atau pasti Dalam ini Mungkin kan? Mungkin, bukan mustahil Jadi Allah katakan Sebagaimana kelahiran cicitmu Yang belum ada akan ada infatu yang mungkin Maka nanti kebangkitan kamu selepas tiada Sebagaimana itu pun Suatu yang Yang mungkin Tetapi Karena Allah subhanahu wa ta'ala Apa namanya Dalam perkara yang lain Dalam ayat yang lain menyatakan hari kebangkitan Tentu suatu yang pasti Ya maka iya satu Pastian Keniscayaan dan keniscayaan kepastian ini Dinyata oleh Allah dengan begitu jelas sekali dalam surah Al-Ambiya 104 Coba lihat surah Al-Ambiya 104 Kalau tadi adalah hanya untuk diri kamu, kan?
Kama bada'akum ta'udun ni hanya untuk diri kita. Manusia, kum tu kita. Sekarang Allah ceritakan bukan hanya kita saja, tapi apa saja. Yaw man napak wisama'a katayis ijil lilil kutubak. Pada hari, pada saat kami akan menggulung Ngapakwi menggulung, melipat Toiwai atau witoiwini itu mana yang melipat atau menggulung Sepertimana menggulung kapet Itulah, bukan seperti mana melipat baju Bukan macam melipatan baju, macam gulung kapet lah Haa, macam gulung apa namanya Haa, apa tadi panggilan kue-kue gulung ya gue gulung itu bukan yang dilipat-lipat Katoyi sijil Sepertimana lipatan sijil Lil kutub Lembaran-lembaran berkuku Tiba masanya Langit akan digulung Seperti itu Kenapa langit akan digulung?
Dan akan menjadi seperti apa selepas digulung? Kama badakna awala khulkin Sebagaimana kami telah memulakan awal khulkin awal penciptaan atau penciptaan yang pertama nu'iduhu kami mengulangi atau mengembalikannya ada yu'iduhu maknanya mengembalikan nya itu hu itu nya nya ini apa nih Hu hu, kami akan mulai nyah nyah Kami akan gulung langit Sepertimana gulungan ketah dalam buku-buku Sebagaimana kami mulakan Pertanyaan-pertanyaan, maka kami akan Mengulangnya atau mengembalikannya Nyah nyah nyah Nyah Kemana kembalinya Nyah, saya tak tanya terjemahan Saya tanya bahasa, nyah nyah Kemana, nyah nyah Hai nya pada yaumah kenal wikas sama kekau tolong itulah masalah ini ini bahasa ini bukan terjemahan jadi kepada awal akhlaqin itulah Kembalinya huru itu kepada awalul hulqin Sekarang Sekarang Katakanlah langit itu asalnya seperti kunci Katakanlah Mula-mula Alam semestinya katakanlah seperti kunci ini Contoh lah Kemudian setelah diciptakan Allah bergebang-gebang-gebang Sekarang jadi macam gajah Nah kita tidak tahu yang asalnya sebenarnya Macam kunci Bila tiba saatnya Gajah tadi akan di Di Kembalikan di gulung Ibarat kita main video Di Di apa dibuat? Dibuat, diwainkan ya Dibuat menjadi soti Contoh lah Ibarat pokok asalnya baru benih Tak nampak dalam tanah tak nampak dalam tanah benih kemudian keluar tunas tunas pula keluar ranting dia cabarnya sekarang menjadi pokok yang sangat rendang rimbun daun rimbun daun sebab ini bukan pokok berbuah hanya rimbun daun dimana rimbun daun dia hanya ada di kuang aja rimbun daun Rumah Tuhan Hijaz Kesuri Alain tak ada ribu daun Jadi, dah menjadi rindang Kemudian di Kembalikan Menjadi Seperti yang Jadi, kita bayangkan beginilah Katalah jemaah punya kamera Video kamera Yang boleh merakam pokok tadi, bermula daripada benih tumbuh tunasnya, hingga besar, katalah selama 10 tahun dahulu, dan kita ada rekaman 10 tahun terhadap pokok.
daripada benih tadi, 10 tahun selepas siap tayangkan balik pokok tadi kita tayangkan balik tapi tayangnya bukan bukan ini tapi di Di apa? Di apa? Diwine kan? Tayangkan diwine kan?
Tapi dengan Kelajuan Jangan 10 tahun Penat kita tengok Tak nampak Ya dalam 1 jam begitulah 1 jam Dari 4-2-1 kan? Baru kita tahu Oh itu rupanya asal Jadi akan bagaimana keadaan alam semesta sekarang ini Suatu hari nanti Dia akan menjadi seperti Awal ciptaannya Jadi akan di... itu kalau kita ada katalah lah Video kamera yang boleh merakamkan peristiwa selama katalah 10 tahun Kalau pokok tadi tanpa rentik Bateri cukup, krona cukup, tak ada gangguan Dan bila udah siap nanti tayangkan tapi diribankan Nanti nanti...
Oh... Bateri tayangkan balik Forward lagi Jadi alam bukan hilang melenyap ibarat benda dibaling Ibarat benda kita baling batu, bukan batu terus hilang entah kemana Batu itu setelah kita balingkan hingga jarak yang maksimal Karena sudah tidak ada lagi tenaga yang menolaknya Karena sudah kehabisan tenaga energi yang menolaknya Maka batu tadi akan diambil alih oleh tenaga yang menariknya gravity dekat balik sekarang asalnya berjauhan nanti lama-lama akan menjadi awal ciptaannya sangat menarik itu jadi kita boleh lihat kalau kita ada video kamera yang boleh merakamkan peristiwa alam semesta mulai dari awal penciptaannya hingga nanti mulai digulung Sarannya mampu merekam selama itu Ya mungkin sekian bilion tahun Lepas itu nanti tayang selama satu jam Boleh nampak Ini untuk langit Bila dan isinya Tadi untuk kita Ini yang dimaksudkan Kisah Al-audu Bilbad'i Kepastian, keniscayaan adanya hari kebangkitan Yani Allah subhanahu wa ta'ala Samakan dengan awal penciptaan Awal penciptaan Dan memulakan, saya katakan, menciptakan semula apa yang pernah ada Tentu lebih mudah Daripada Mengadakan sebelum ada Sudah pasti itu, itu dari segi logik ya Ini bukan bagi Allah SWT, bagi Allah SWT sama sahaja Sama sahaja Tapi Allah suruh kita memikirkannya menggunakan kemampuan kita memahaminya Lihat firman Allah SWT di dalam surah Ar-Rum ayatnya Lagi sekali, ini menurut pemahaman kita, bukan dinisbahkan pada kuasa Allah. Sebab bila dinisbahkan pada Allah, apa sahaja mudah bagi Allah. Tidak ada yang susah, tidak ada yang lebih mudah, tidak ada yang rumit, tidak ada yang lebih rumit.
Bagi Allah sama sahaja. Tapi Allah suruh fahami Benda yang mudah bagi Allah ini Dengan logik kita Kemampuan kita Lihat surah Arum ayat 27 Surah 30 Wahua alladhi yabda'ul khalqa thumma yu'aiduhu wahua ahwanu alaih Wahua dan dia Allah Alladhi adalah zat yang Yabda'u ia memulakan Al-Khalqa akan segala ciptaan Dialah Allah yang melakukan segala yang mewujud ini Tumma kemudian Ini ada gap masa yang sangat panjang nih Antara mencipt mula dan mengembalikannya Sebab pakai Tumma Kemudian mungkin setelah sekian triliun tahun Sekian bilion tahun Yu'aiduhu Dia akan mengembalikannya Artinya ciptaan tadi akan dikembalikan kepada asalnya. Ini kalau dalam, kita tak mampu. Kita tak mampu, contoh, kita ada istilah nasi telah jadi bubur, dari bubur malah menjadi nasi lagi.
tapi asalnya kan nasi sekarang jadi bubur kemudian kalau ikut ayat ini boleh jadi nasi balik macam itulah jadi kembali ini bukan mengulangi mengembalikannya benda itu akan menjadi seperti mula-mula dahulu dicipta Oke, kita asalnya dari apa ya? Kalau ikut Al-Quran Turab Betul? Kita asalnya dari Turab Dan Turab Di sana kemudian diproses adalah Menjadi tin, sulalamin tin, dan sebagainya Dan sebagainya Turab ini yakni tanah, sebenarnya bukan Tanahnya ya, Turab ini Sebenarnya unsur-unsur kimiawi Yang ada dalam tanah Unsur kimiawi Tau kimiawi?
Bahasa Arab kimia Bahasa Melayu Kimia Bahasa Melayu kimia, kan bahasa Melayu kimia Hai kimia uh sarap basah belayu kimia lepetu saya melayu Arab kan balik jadi kimiawi sebab dunia duniawi akhirat ukrawi jadi Islam Islami Jadi kimia, kimiawi Jadi unsur-unsur kimiawi yang ada dalam tanah itulah turob Sebab ada tanah yang tidak mengandungi unsur-unsur ini Disebut tanah tandus Secantik manapun benih, sebanyak manapun baja, secukup manapun air yang disiramkan, bila tanah itu tanah tandus, pasti tidak akan tumbuh karena tanah tadi tidak mengandungi turop. Jadi turup itu bukan tanahnya Turup itu yakni zat-zat kimiawi yang ada dalam tanah yang jumlahnya tidak terkira Yang boleh menyebabkan tumbuh-tumbuh yang mulakan menjadi mas Itu asal usul kita, bahan yang Allah gunakan untuk mencipta tubuh badan kita Bila seseorang sudah tercipta seperti sekarang Kemudian nanti mati, ditanam dalam tanah, maka tubuh badannya akan terurai menjadi penyusun-penyusun asasnya, yang ini kembali pada tanah, dicari tak jumpa seberapa jati. Bahkan semasa kita hidup ini pun, badan kita dibesarkan semuanya daripada turup tadi.
Kan yang kita makan, yang kita makan semuanya daripada turup. Bermakna kita ini sebenarnya kalau ikut Al-Quran Tidak dari mana-mana Dan tidak pergi ke mana-mana Ya iya Minha kholaknakum Dari bumi Kami ciptakan Allah kata Kami ciptakanmu ini daripada bumi Minha Minha khalaqnakum Wafihanu idukum Dan ke dalam bumi Dalam bumi lagi Kami kembalikan kamu, sebab kamu asalnya sana Jadi Tuhan Setelah jahit roh Dan dari bumi juga lah kami akan keluarkan kamu semula Sebab itu manusia sebenarnya tidak dari mana-mana, tak pernah pergi mana-mana Dan perlu kita sedari Daripada turab itu Allah tidak hanya Dengan kuasanya tidak hanya menciptakan kita Daripada turab Turab itu sebenarnya kata istilah sainnya walaupun kurang tepat lah Tapi dengan penuh keterpaksaan Turab diterjemahkan topsoil Tapi sangat terpaksa sebab makna Tauhsel dengan Turoh masih terlalu banyak perbezaannya Karena bahasa Al-Quran ini susah nak dialih bahasakan Sehingga bahasa lain itu ya penuh terpaksa lah untuk memudahkan pahaman Jadi, bukan hanya manusia sahaja, dengan kuasa Allah, Allah menciptakan daripada bahan turab ini. Dari turab yang sama, Allah ciptakan tumbuh-tumbuhan. Semua tumbuh-tumbuhan, semua hidup daripada Allah.
Bukan ada pokok mangga, pokok berbeda Hanya mungkin karena Campuran cabra Unsur-unsur tertentu Dicampur dengan unsur yang lain dengan kadar tertentu Jadilah maniun yumna Jadi manusia Dengan unsur kimiawi Tertentu dengan kadar tertentu Keluarlah petai Tapi ingat Bahan asalnya sama Hanya bila diat dengan suri ini Campur ini, campur ini, Terima kasih. Kan masa soto ke masa tomiam kan Mesti ada ini ada ini Tapi kalau ini campur ini campur ini Tomiam Ini ini ini ini Soto Ini ini ini ini Asam pedas Jadi bila yang Tengoklah bahan apa yang dicampurkan Dan kadarnya mesti tetap Sebab itu Aib sangat Terpedaya sungguh Jika seorang manusia membahas dibanggakan dirinya fizikalnya walhal hakikatnya asal-usul bahan yang Allah gunakan untuk jenis sama dengan banyak logonya untuk menciptakan petai jadi apa yang nadiet kan Betul Sama dengan buang Tayik ayam So itu kena sadar Sehingga Nabi pun Bersabda Allah ta'lihat Tubuh badan kamu Rupa bentuk kamu Warna kulit kamu Darah tulananmu siapa Keturunan Ningrat ke keturunan Melarat Berdarah Ningrat Koprat Konglomerat Ataupun berketurunan Melarat Bukan itu yang dilihat Yang dilihat takwa So itu Allah cukup marah Bila orang membanggakan yang zahirnya Dan itu warisan Iblis Ketika Iblis merasa dirinya lebih baik daripada Adam, karena konon kata Iblis, Allah cipta dia daripada api, sementara Adam dia cipta dari turuk. Inilah keperdayaan, keaterperdayaan manusia yang sangat dasar, yang Iblis suka sangat.
Jadi tidak bolehlah, Allah Nabi pun dengan tegas, لا فَضْلَ لِعَرَبِينَ Allah ajamiin. Tak ada kelebihan bangsa Arab, darah Arab. Ala'a jamin atas bangsa hajam yang bukan Arab Illa bit taqwa Jadi tidak harus merasa sedih Jika ia tidak berwarna Kulitnya tidak berwarna kulit putih melepak Tidak harus merasa sedih jika hidungnya mancung ke belakang. Dan jangan bangga.
Takafur. Jalan mengingkang. Hanya karena, oh saya ini berdarah sana. Oh saya ini bersuku ini. Itu satu terpedaya yang luar biasa luar biasa dasarnya.
Dan Iblis sangat suka pada orang seperti ini. Hai tapi realitinya itulah manusia ini merasa lebih ini hanya karena Allah hai kita utar walaupun muka saya ninsan keturunan Yaman tahu ya memang kenapa kalau turun Yaman iyalah awak kan turun daripada apa namanya Nairobi Terima kasih. kan dulu pakcik awal itu berdarah konggo ya apa lalu kenapa memang kenapa kalau berketurunan Arab dan memang apa salahnya kalau katalah berdarah Sudan memang ada apa hanya ada yang tak kenal Itulah maksudnya Ini betul-betul, oh, tepedaya yang luar biasa Salah bin keliru Sehingga orang merasa, oh, gini-gini Timbulah kasta-kasta Yang kadang-kadang dalam orang Islam pun ada kasta juga Tanpa disedari Merasa dirinya lebih Itu, cenayah hati yang paling dasar tuh Cenayah istan Nih, tengok Allah lah yang memudahkan memulakan segala ciptaan kemudian Allah mengembalikan segala ciptaan itu menjadi asal mula sebelumnya dicetak dan mengembalikannya atau menciptakan sesuai mengalihkan itu wahwanu alaik huwahwanu ilaih alaik apa maksudnya Dan yang sebenarnya itu Ahwanu Alehi Lebih mudah kan atau paling mudah Lagi sekali Allah berfirman ini untuk mendekatkan kefahaman kita Bila kita disebabkan dengan kekuatan kita Mengadakan sesuatu yang pernah ada Tentulah lebih mudah secara logiknya Daripada mengadakan sesuatu yang tak adil Tak pernah ada sebelumnya.
Tapi hakikatnya bagi Allah sama sahaja. Sama sahaja. Tapi karena Allah nak memudahkan kita memahami. Ya ini digunakan kalimat.
Wahwa ahwan. Karena itu lebih mudah. Hai sebetulnya jangan janganlah yang dididik kemudian kita pahami Oh maknanya kalau menciptakan dari tiada itu Allah ada masalah sikit tuh lambat sikit kau bukan mencintai Hai sebab bagi Allah tidak ada yang susah tidak ada yang susah tidak ada benda yang kun faya kun ini maksudnya jadi dinisbahkan kepada apa al-aud dengan al-bada'u kemudian yang ketiga yang nomor dua Dalam isbatul ma'at yang kedua ini. Kalau tadi mengkiaskan awud kemudian bani. Yang ketiga ini.
Ihya'ul kiyasul ihya'il mawta bi ihya'il ardi. Insya'Allah. Yang ketiga ini, yang kedua ini, Qiyasu, apa itu? Ada ya dituliskan?
Bagaimana itu? Qiyasu ihya il mawta bi ihya il ardi. Maksudnya, Allah mengkiaskan, menghidupkan orang-orang mati dengan menghidupkan bumi yang tandus.
Bumi mati, tandus, letuh, kering, keruntang Allah hidupkan sehingga tumbuh subur Tumbuh-tumbuhan tumbuh subur diatasnya Bagaimana cara Allah menghidupkan orang yang sudah mati? Allah samakan Ada persamaan disini, ini menariknya, tasbih Tasbih Allah samakan kehidupan menghidupkan orang yang dah mati ini sama dengan menghidupkan tanah yang mati yang gersang menjadi subur lihat firman Allah dalam surah surah Al-A'raf ayat 70 eh 57 Al-A'raf 5.7 Ini satu di antaranya, banyak sekali sebenarnya dalam Al-Quran Ayat 57 Surah yang ke-7 Sebenarnya sudah ada buku Tapi karena saya baru baca sekali dan agak lama 3-4 bulan dahulu baru sekali dia belum faham sangat Baca buku ini kalau sekali tak faham lah Susah Apalagi buku itu tak ada kita tak belajar Susah Tapi menarik Termasuk ini lah buku yang berkaitan kehidupan Maknanya iyalah kita yakin, Alhamdulillah semua orang sudah yakin bahwa orang mati akan hidup semula, itu wajib itu, ya apa iman kepada hari kiamat itu rukun hari kebangkitan, rukun iman tetapi, karena dalam Al-Quran seringkali Allah menyamakan tasbih ini kan penyerupaan, menyamakan kehidupan orang mati, orang mati hidup semula Allah samakan dengan Hidupnya bumi yang Bila Allah samakan tasbih Mesti ada wajhut tasbih Ada wajhut tasbih Tidak mungkin tidak ada wajhut tasbih Inilah mufasir-mufasir kini Khasnya cedekan cianimuslim Cobalah mencari wajhut tasbihnya Bagaimana nanti kehidupan Semula ini Sebab Allah samakan Jadi, bila kita sudah ada keyakinan akan perkara ini keyakinan kita pula ditambah dengan bukti-bukti saintifik ya makin kuat lah akhirnya keimanan berdasarkan ilmu itu jauh lebih kuat daripada sekadar beriman Sebab kalau sekadar beriman tanpa dasar ilmu, mungkin iman kita ya belum cukup kuat lah. Kalau ditanya pun, awak iman?
Iman. Kenapa awak iman? Yalah kalau tak beriman berdosa.
Maka begitu jawabannya. Contohnya ayat inilah, coba perhatikan Wahualadzi Dan dialah Allah Zabiyang Yursilu dia mengutuskan Arsala Yursilu Aryaha akan angin jama'at daripada ri'ah tapi tak perlulah angin-angin nanti maknanya lain angin dalam bahasa Arab ini boleh ada jama'at, boleh ada mufrat dan penggunaannya mudah seperti yang saya katakan tadi bila dalam Al-Quran ini angin dalam bentuk jama'at seperti ini ri'ah, ini angin baik angin membawa ni'ah ra'mat Terima kasih. Hai sementara bila angin dalam bentuk mufrat ri ri ri angin mufrat bentuk gila itu angin azab itu penggunaan dia dan dari segi makna lain pun memang betul angin dalam Alquran kalau tidak salah ada tujuh jenis ke-88 kalau tidak salah ada lapan angin dan Alquran ada lapan nama 8 itu ialah Angin 2 3 4 5 6 7 7, 8, 11, ada 8 semuanya.
Itu semuanya nama angin. Sebab itu Allah kata angin-angin. Eh, banyak angin. Banyak angin. Dan nama-nama itu sebetulnya merujukkan sifat angin tadi.
Angin kan bergeraknya udara itu saja Tapi karena sifatnya dan kesannya Kesan yang ditimbulkan berbeza-beza Maka nama yang diberikan pun tidak sama Ini Al-Quran Jadi kalau nak belajar tentang ilmu angin Cukup belajar di 8 nama itu Pandai lah Sarannya singgih detail kan, kenapa berlaku angin munsun barat kan, itu udah jadi, wah nanti boleh jadi peramal cuaca Itu bagus tuh, salah pun orang tak akan salahkan, kan hanya ramalan. Dia dapat gaji, walaupun salah ramalannya tak ada orang marah, namanya ramalan. Kan tak pasti kan, di Sarawak diramalkan petang ini akan hujan di satu dua tempat, tempat-tempat lain tidak hujan. Kan itu aja, Sarawak itu luas tuh Dinamakan, turun hujan, satu dua tempat, tempat tempat lain, cerah Sudah, itu aja lah namanya Cuman kita nak Bushra membawa khabar gembira Baina ya dai rahmatih dari sisi rahmatnya Riah diutus oleh Allah membawa rahmat Riah, riah Hatta sehingga Iza akollat sahaban Apa bila?
Apa itu? Akollat sahaban Siqalan Bila angin itu mah menghalau ke mengharap awan tadi dan awan yang aslinya ringan karena hanya wab air dikumpul-kumpul-kumpul-kumpul menjadi tikal berarti sebab apa ya? Wab nih jaman sekalian, ya masih ringan, maklumah ringan, karena ringannya dia boleh melepaskan dirinya pada gravity bumi, sebab itu naik ke ateh, karena ringannya, gravity bumi pun tak mampu nak menahannya. Bila sampai ketinggian tertentu Maka temperature akan turun Soju Bila soju Wap air pasti akan berubah Menjadi berat Berhenti disitu Tapi belum cukup berat untuk jatuh Tapi juga sudah tidak cukup ringan untuk terus.
Nah, bentihlah di situ. Lama. Di proses. Di sana ada proses kondensasi.
Mana-mana yang sudah jadi air dan berat, ya, senanglah bumi mengambil peranan dengan gravitinya. Tuh. Yang belum, tunggu dulu.
Ini bukan kerja Allah tidak lipatkan kita. Ini 100% kena Allah. Proses berlakunya hujan sebenarnya sudah Caranya dalam Al-Quran 14 abad yang lalu Siapa ingin tahu tentang bagaimana Hujan itu berlaku, tanya Quran aja Sudah ada tafsirnya Dan sangat menarik sekali Sehingga berasuknah Kami giring kami arah kami halau Kata Allah Kami giring kami arah kami halau Awan yang dah berat tadi Tapi belum dapat belum jatuh lah Sebab saya katanya belum cukup berat Untuk ditarik oleh gravity bumi Tapi juga sudah tidak ringan lagi Untuk terus menguap Kami arah Arah Li baladin mayitin Untuk bagi Kepentingan Begitulah manfaat Negeri daerah Bumi yang mati yang kering, lama tak turun ini Allah yang pilih Allah tahulah mana agak-agak yang dah tiba masa untuk kami beri siram dengan air hujan oh sini nah itu kami ya kita paling-paling hanya berdoa saja Jika Allah kabulkan, hujanlah di atas, di tempat kita. Bila tidak, ya itu jatuh di tempat lain. Yang kadang kita pun pelik memahami kendak Allah.
Kita mengharapkan awan tadi jatuh, turun di tempat kita. kita karena dah lama kemarau tapi awan tadi tak jatuh di depan kita dijatuhkan pulak di selat melaka wah dari segi logik air naik lepas itu turun ke apa ya Maha suci daripada, Maha suci Allah daripada membuat kita supaya bengkel aja, tengok. Tengok badan, badan, badan. Ini air, ini air, ini air hujan, kita pun ya Allah airnya.
Eh jatuh diserap belakang balik. Waham masa, gelap tadi di atas kepala kita. Patin menyambar di atas kita.
Sekali-kali nanya, eh apa pula jatuhnya diserap belakang. Ini kerja Allah, Allah aku sendiri kata Allah yang mahalonya Mana bumi yang donang Oh, aku jatuhkan disini Fa'anzalna bihilma' lalu kami turunkan Dengannya air, bihi padanya air Fa'akhrojna Lalu kami keluarkan bihi dengan sebuah air hujan Dari minkul lissamarot Daripada tiap-tiap buah-buahan Baik, selakat itu cerita hujan Cerita tumbuhnya atau hidupnya bumi yang mati Hingga Tamarok itu menceritakan hidupnya bumi yang mati Ihya'ul Ardil Maitah Ihya'ul Ardil Maitah Nih, lepahnya itu, inilah tasbih Kazalik Seperti itulah, macam itulah Sama, mana ada persamaan Sebab Allah kata, kadali Begitu juga lah, seperti itulah Nukhrijul bauta Kami mengeluarkan orang-orang yang mati La'lahum tata karun Ada pekabar yang menarik dalam ayat ini Pertama, kalimat yang Allah gunakan Nuhrijul ma'uta Bukan Nuhyil ma'uta Betul-betul disamakan dengan ayat sebelumnya Akhrajna fihi Dengan sebab turunnya air hujan, kami keluarkan pelbagai buah-buahan tumbuhan daripada bumi yang gersang. Kami keluarkan. Lalu Allah kata, macam juga lah, kami nyatakan keluarkan orang mati. Jadi di sini ada persamaan yang begitu ketara.
Disamakan kehidupan, menghidupkan orang yang mati, disamakan dengan menghidupkan tanah yang mati. Kalimat yang Allah pilih pun bukan Nuhyil mauta Tapi Nuhrijil mauta Mengeluarkan orang Tentulah maknanya sangat dalam Bukan sekadar menghidupkan Kalau di Firmankan katalah, begitulah kami menghidupkan orang-orang yang mati, ya mungkin kita lebih mudah memahaminya, dan lebih, apa ya, ya tidak perlu berpikir panjang lah. Allah maha kuasa mudah-mudahan, tapi karena, bila Allah menggunakan, kami keluarkan orang-orang yang dah mati.
Disamakan dengan kami keluarkan tumbuh-tumbuhan daripada bumi yang mati Disini ada persamaan Nah persamaan inilah yang sekarang sudah mulai menjadi objek kajian Termasuk cendekian-cendekian muslim Tafsir-tafsir kontemporari Tidak mentafsirkan ayat ini sebagai mufasir klasik dahulu. Biar ini kepastian adanya hari kebangkitan. Tapi mereka coba menguraikan di mana wajhut tasbihnya. Apa sebetulnya yang berlaku bila seorang itu mati, ditanam dalam tanah.
Apa yang berlaku pada semua zat-zat penyusun tubuhnya ketika telah bercampur dengan tanah. Dan apa nanti yang akan berlaku? Sebab Allah kata nuh riju Nuh riju Artinya rupa-rupanya dalam diri kita Zat-zat penyusun ini Tidak semuanya mati Walaupun sudah jadi tanah Tapi ada bagian-bagian yang tetap hidup Yang sentiasa Punya potensi untuk dapat Dihidupkan bila tiba masanya Dan itu ada dalam surah Yasin tafsirnya Ayatnya dalam surah Yasin Ayatnya dalam surah Yasin Bahwa dalam diri kita ini lumayan tidak semuanya hancur lebur Mati Walaupun telah ditanam ribuan tahun Tapi adalah unsur-unsur penyusun tubuh kita ini yang sentiasa hidup, tidak rusak dan kita nanti akan dihidupkan melalui dengannya dikeluarkan, itu dalam surah sinada bagian akhir ayatnya ayatnya ya ini ketika ada orang Quraish Kafir Quraish datang jumpa Nabi membawa seketui, kesebatan, kesekerat tulang dengan angkuhnya dia kata Qala man yuhyil izama wa hiyarumim Muhammad, kamu kata orang mati hidup semula, kamu kata lepas mati ada kehidupan semula Sekarang, aku nak tanya engkau siapa yang akan menghidupkan tulang ini Al-Izor, wah ya romim, tulang ini dah romim, romim itu reput Ini tulang dia reput, kami pun tak tahu tulang siapa ini Kul, katakan Muhammad, karena mereka tanya katakan You yiha yang akan menghidupkan tulang reput di tangan kamu itu alladhi ansya'aha awwala marrah yakni yang telah menciptakannya kali nabi tak disuruh oleh Allah menjawab Allah nabi tidak disuruh untuk jawab Allah mereka percaya Allah juga mereka percaya Allah tapi mereka tidak percaya Allah yang menghidupkannya Sebab itu mereka tanya siapa yang menurutkan?
Maka jawabannya, yang menciptakan. Ya biar orang itu sendiri fikir lah. Siapa yang menciptakan tulangnya?
Itu satu. Yang keduanya, kenapa si kafir tadi jumpa Nabi? Nabi mencabar Nabi tadi membahas segera tulang. Bukankah dalam tubuh manusia ini, bila dah mati, bukan tulang saja yang relatif lama tak repot. Rambut, empatnya.
Kenapa tak bawa rambut atau giginya? Lagulah kan gigi orang Arab mungkin panjang-panjang. Dan besar-besar.
Muhammad, siapa yang akan menghidupkan gigi ini? Atau rambut ini? Atau kuku ini? Tapi tulang, ya karena rupanya rahasianya dalam tulang itu.
Jadi ada nanti sel dalam tubuh kita yang disimpan dalam tulang, yang tidak akan mati, tidak akan reput, walaupun sudah ditanam ribuan tahun. Dan tulang itu disimpan dalam koksik. Sel itu disimpan dalam tulang tongking. Tulang pengting, tulang belakang bagian bawah, disitu luar biasa Nabi kata, al-ajbudanab, ajbudanab itu maknanya tulang ekor, danabun itu kan ekor Sekarang sebut sebagai koksik itulah Nabi nyatakan dari itulah dahulu kamu dicipta Dan dari itu juga nanti kamu dibangkitkan Dari mana Nabi tahu Dan baru dikenal dari buddhik yang sekarang Bahwa disana yang ada sel Yang tidak akan mati Walaupun ditanam Walaupun dibakar Tulang itu dibakar sekalipun Koksik itu tidak akan mati Dan itulah dibuktikan oleh saintis muslim dari Jerman Dan juga Jerman So, maknanya Pasti, dan sekarang dimana tersimpannya Koksik tadi, bila orang mati Di tanah kan Kalau cari pun mungkin tidak jumpa Hai masalahnya Bagaimana nanti Allah naik hidupkannya bukan hidupkan Allah kata keluarkan jamaah sekalian bila ada kawasan tandus-tandus God apa namanya keringlah maksudnya kering kan Karena tidak ada tumbuh-tumbuhan. Sebelum Allah turunkan hujan.
Di mana letaknya rumput? Yalah kalau kita ambil pun nampak rumput? Tak nampak. Ada rumput, kadang-kadang tiba-tiba dibiarkan sekian tahun, jadilah pokok besok, kan jadi pokok liar, dan...
Maknanya, dalam tanah itu ada satu potensi, ada satu potensi untuk hidup, menunggu masa saja untuk dihidupkan. dihidupkan dan cara menghidupkan ya Allah samakan dengan ikhrajul mawta sama dengan ikhrajul ikhrajul samarat minal akh ihya'ul mawta disamakan dengan dikiaskan sama dengan ihya'ul Ardi, Ihya ul-Ardi Itu satu ayatnya Ayat yang lain boleh dilihat dalam surah Zuhruf Ayat 11 Makin banyak contoh, InsyaAllah makin dapat difahami Zuhruf 11 Allah berfirman, A'udzubillahimnashaytanirrojim, Waladzi nazzala minas samai ma'an biqadar, Waladzi dan zat yang nazzala telah menurunkan minas samai daripada langit itu ma'an akan air, Turunnya air, maksudnya air hujan itu Bikodarit Dengan Ukuran Ada ukuran dekodar itu ukuran, sukatan lah Apa yang maksud sukatan ya Nanti rasanya kadang-kadang macam tak ikut sukatan sehingga banjir besar Apa maksud sukatan nih? Ini sepatutnya kita ya Allah janganlah berhujan sampai 12 jam 2 jam itulah ini 12 jam hingga banjir besar banjir, ini dah lebih nih tapi Allah kata, tak kami turunkan dengan sukatan so, apa ini sukatan?
banyak-banyak sesuaikan dengan keperluan Tapi terlebih itu banjir sampai 6 minggu Pertama Berapa kadar wab air yang naik Sebanyak itulah nanti Air hujan yang turun Sejuta gilir naik Pasti sejuta juga yang turun Tidak mungkin lebih, tak mungkin kurang Kedua, kelajuan air, zat air H2O jatuh dari ketinggian manapun kelajuannya sama. Lebih kurang hanya 8 km satu jam. Kita kalau jatuh free fall berapa? Kedepung kan? Kedepung.
Kalau kereta dijatuhkan? Lagi kedepung. Kalau bulldozer, debuk.
Bayangkan kalau kelajuan air jatuh daripada langit, air hujan, ketinggian 1 kilometer atau 5 kilometer, kelajuannya sama dengan kelajuan bulldozer dijatuhkan. Setiap kali nak turun hujan, kita dalam rumah atau luar rumah? Serbasalah. Duduk dalam rumah, takut rumahnya. Roboh, duduk luar rumah, takut kepala pecah.
Ini dah diukur Setinggi manapun air itu jatuh Jatuh daripada 1 km ke 10 km yang paling tinggi Kelajunya tetap sama Hanya 8 km sejam Bukankah itu nikmat? Melayang-layang Ya, karena molekul air mempunyai ciri khas tersendiri Sehingga mampulah membiaskan atmosfera yang dilaluinya Sehingga manusia dapat idea manusia yang cerdas lah dapat idea akhirnya buat beresurkan untuk terjun itu sebenarnya formula H2O itu asal usulnya yang boleh melayang-layang Masya Allah, itu luar biasa itu luar biasa, belum lagi ukuran-ukuran yang ketika masih dalam proses pembuatannya yang diketika malah proses kondensasi di atas itu kodar Faktornya, Faansyarna bihi baldatan taibatan. Lalu kami hidupkan dengan sebab air hujan itu.
Baldatan maitan. Negeri yang mati. Ini cerita Ihya ul Arda.
Kemudian Ihya ul Arda itu Allah s.w.t. Kadhalika tuhrojun. Demikian juga lah Nanti kamu akan dikeluarkan Tengok Disamukannya Ihya'ul ma'at dengan Ihya'ul ardi Ini namanya Isbatul ma'at bitashbih Atau tashbih li isbatil ma'at Sama ya kan Kadalikatuh rajul Kemudian lihat dalam surah Ar-Rum Banyak sekali contohnya ini Surah Ar-Rum ayat 19 Ar-Rum 19 A'udhu Billahi Minash Shaitanir Rajim Yukhrijul Hayya Minal Mayyid Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْمَيِّ Dan dia mengeluarkan yang mati dari yang hidup وَيُخْيِلْ أَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا Dan dia Allah menghidupkan bumi selepas matinya Menghidupkan bumi selepas kematiannya Di hujung tuh وَكَذَا لِكَتُحْ رَجُونَ Dan demikian juga kamu dikeluarkan. Tasbih juga.
Lihat surah Qaf. Ayat 11. Surah Qaf. Ayat 11. Rizqan lil'ibad Rizki bagi hamba-hambaku wa'ahyaina bihi baldatam maita kami hidupkan dengannya yakni dengan air hujan yang menjadi rezeki itu akan bumi atau negeri yang mati dengan sebab air hujan kami hidupkan bumi yang mati kadhalikal khurujat demikianlah Hai kurut keluar lagi sekali yang menariknya kalian daripada ayah kita pelajari tadi Allah tidak gunakan kalimat ihya kebangkitan di akhirat Allah tidak gunakan ihya Walaupun kita yakin bahwa maksudnya kehidupan. Kehidupan.
Kehidupan semula. Posa kata yang Allah pilih. Yaitu. Dari tadi semuanya.
Dari tadi. Dari tadi. Dari tadi. Dari tadi.
Dari tadi. Dari tadi. Dari tadi.
Dari tadi. Dari tadi. Dari tadi. Dari tadi. Dari tadi.
Dari tadi. Dari tadi. Dari tadi. Dari tadi. Dari tadi.
Dari tadi. Dari tadi. Dari tadi.
Dari tadi. Dari tadi. Dari tadi.
apa namanya, 7 kadalika tukh rajun zuhruf 11 kadalika tukh rajun rum 19, kadalika al-khuruj Kok sebelas, ini semua khoroja ikhros-ikhros Inilah yang menariknya Ini sebenarnya mengusiklah cendekiawan-cendekiawan Kosa kata ini cukup menggelitik cendekiawan Menggelitik lah Jadi cendekiawan merasa tergelitik Gelitik Gelitik itu yang ringan, yang mubalang kau sikit, gelitik Sehingga membaca itu tak tenang begitulah Kalau orang merasa tak tergelitik kan tenangkan baca dia Baca wadah dikena huru Itu tak tergelitik Cendekiawan Apa ini? Akhirnya mencari Bagus kalau kita tergelitik Jangan sampai tak ter Sehingga baca wadah dikena huru Awak tak ter ini kah? Tak ada pun Hai Pak itu susah sikit betul sekarang sudah mulai saya meramailah walaupun mungkin belum cukup banyak yang sangat menariknya ramai cendekian jalan muslim yang punya kemampuan untuk coba mengorekannya ya karena mempunyai background pendidikan yang lebih ini Jadi, sehingga ayat ini menjadi menarik, gitu lah. Untuk baca tafsir-tafsir yang begini makin menarik, gitu lah. Sebab kalau kita baca tafsir-tafsir klasik, ayat ini tidak banyak orang yang dia ditumbuhkan, kita wajib yakin, termasuk rukun iman, yakni percaya hari kemahitan.
Itu saja lah. Sehingga seolah tidak ada bezanya antara ihya'ul mawta dengan ikhrojul mawta, seolah tidak ada perbezaan. Walayah ini ayat Masya Allah Ayat kaunia Ayat ilmiah yang luar biasa Betul Jadi menarik Sebab dari tadi Bila Allah cerita tentang ma'at Ma'at ma'at ma'at ma'at Ayat yang disebuahkan Semuanya gunakan kalam ma'af Raja Yudhi Yudhi Rosh Bukan Ahya Yudhi Iyak Walaupun dalam ayat yang lain ada Itu yang menggelitik Kalau yang ini lebih menggelitik Bukan ti tik ti Lagi ti menggelitik kita belum tergeletek sebab kita tak geli jadi kalau baca Al-Quran ini elok ditingkatkan lah jadi geli itu rasa ih kita kejut, ih ada apa nih nah itu bagus jangan langsung tak geli, kebal aja baca kebal aja Wallahuaklam Udah mudah dapat di fahami Wadidih Subhanakallahumma bihakisalallahu alaihi wassalam