Catatan Kuliah tentang Ahmadiyah
Pengenalan
- Pembicara: Eki Sandandi, pengurus besar Ahmadiyah (bidang literatur dan penerbitan)
- Nama lain: Iskandar Gumai (setengah Palembang, setengah Sunda)
- Tugas: Membina anggota Ahmadiyah di Bandung Raya dan kabupaten lainnya
Persamaan dengan Islam Umum
- Salam, shalat, rukun iman, dan rukun Islam sama
- Azan dan nikah juga sama
- Perbedaan terletak pada tafsir dan konsep tertentu
Perbedaan Utama Ahmadiyah
- Konsep Kewafatan Nabi Isa: Ahmadiyah meyakini Nabi Isa telah meninggal, sedangkan sebagian muslim percaya Nabi Isa naik ke langit.
- Konsep Imam Mahdi: Ahmadiyah percaya bahwa pendiri Ahmadiyah adalah Imam Mahdi, sedangkan umat Islam lain masih menunggu.
Tudingan sebagai Sekte Sesat
- Banyak kalangan agama luar menganggap Ahmadiyah sesat
- Ahmadiyah menyambut perbedaan dengan dialog, bukan dengan tuduhan.
Pengalaman Persekusi
- Ahmadiyah mengalami persekusi sejak era reformasi.
- Contoh: Masjid dibakar antara 2008-2010.
Sejarah dan Kontribusi Ahmadiyah di Indonesia
- Ahmadiyah masuk Indonesia pada tahun 1925.
- Kontribusi terhadap kemerdekaan Indonesia telah diakui.
- Banyak tokoh nasional dari Ahmadiyah.
- Seruan Khalifah Ahmadiyah untuk mendukung kemerdekaan Indonesia pada 10 Desember 1946.
Pertanyaan Terkait Khilafah
- Khilafah Ahmadiyah: Berbasis pada spiritualitas, bukan politik.
- Ahmadiyah tidak mendirikan negara atau kekuasaan.
Konsep Perang Akhir Zaman
- Imam Mahdi akan menghilangkan perang fisik, fokus pada perang rohani.
- Islam Ahmadiyah mengedepankan damai, melawan kebodohan dan kemiskinan, bukan kekerasan.
Tantangan dan Kesalahpahaman
- Tuduhan bahwa Mirza Gulam Ahmad adalah agen Inggris untuk melemahkan jihad.
- Ahmadiyah meyakini kenabian tetap terbuka hingga akhir zaman.
Kesimpulan
- Perbedaan antara Ahmadiyah dan Islam mayoritas bukanlah perbedaan mendasar.
- Dialog dan pemahaman sangat penting dalam menjembatani perbedaan.
- Ahmadiyah mengajak untuk mengenal Allah dan hidup dalam kerohanian.
Penting untuk diingat: Ahmadiyah tetap mengklaim identitas sebagai muslim meski ada perbedaan dalam tafsir dan keyakinan.
Diskusi dan pemahaman antar umat beragama sangat diperlukan untuk menciptakan kerukunan.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.