Refleksi Manusia dan Haji yang Mabrur

Sep 8, 2024

Catatan Khotbah tentang Manusia dan Haji

Manusia Sempurna

  • Hanya Nabi dan Rasul yang memiliki sifat Maksum.
  • Setiap manusia berpotensi berbuat salah, termasuk Ustaz dan Kiai.
  • Allah memberikan kesempatan untuk mengoreksi kesalahan dan kembali ke jalan yang benar.

Kesalahan dan Kesempatan

  • Tidak ada manusia yang tidak salah kecuali Nabi dan Rasul.
  • Kesalahan adalah bagian dari kehidupan dan Allah memberikan kesempatan untuk kembali menjadi baik.
  • Proses pengoreksian diri disebut birrun, yang dapat berkembang menjadi mabrurun.

Rituah Haji dan Transformasi Diri

  • Ritual tahunan Haji sebagai kesempatan untuk kontemplasi dan perbaikan diri.
  • Setiap individu akan menghadapi Allah di akhirat, merenungkan tindakan hidup.
  • Memungkinkan refleksi atas status diri, apakah sebagai pencuri, koruptor, atau lainnya.

Proses Koreksi Diri

  • Dalam Haji, ada ritual lempar Jumrah untuk mengekspresikan penyesalan dan penghapusan sifat buruk.
  • Zikir dan berdoa setelah lemparan sebagai komitmen untuk memperbaiki diri.
  • Pentingnya kesadaran akan kekurangan diri dan bertekad untuk berubah.

Takwa dan Haji

  • Haji yang mabrur adalah haji yang mengubah pelakunya menjadi lebih baik.
  • Bekal utama dalam Haji adalah takwa, bukan hanya persiapan materi.
  • Tindakan koreksi diri dan takwa sangat ditekankan sebagai bagian dari ibadah.

Korban dan Takwa

  • Pelaksanaan kurban pada hari Idul Adha sebagai simbol pengendalian nafsu.
  • Takwa yang diterima oleh Allah bukan tergantung pada jumlah hewan yang dikurbankan, tetapi pada kesadaran akan perubahan diri.

Peningkatan Takwa dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Mengingatkan pentingnya takwa dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
  • Pendidikan, militer, dan kepolisian di Indonesia mengedepankan takwa sebagai nilai dasar.
  • Negara menginginkan rakyatnya menjadi baik, bukan hanya pintar.

Penutup

  • Setiap Jumat adalah kesempatan untuk mengingatkan diri tentang takwa.
  • Mengajak umat untuk menjadi lebih baik dan lebih dekat dengan Allah setelah menjalankan ibadah.
  • Esensi manusia mabrur adalah perubahan diri yang positif dan komitmen untuk beribadah dengan tulus.