Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
🛩️
Kejeniusan dan Warisan BJ Habibie
Oct 9, 2024
📄
View transcript
🃏
Review flashcards
Catatan Kuliah: Kejeniusan BJ Habibie
Pendahuluan
Baharudin Yusuf Habibi (BJ Habibi) adalah seorang insinyur, ilmuwan, dan politisi.
Presiden ketiga Indonesia dari tahun 1998 hingga 1999.
Dikenal sebagai jenius yang berperan penting dalam peralihan demokrasi Indonesia.
Latar Belakang Kehidupan Habibie
Lahir pada 25 Juni 1936 di Pare-Pare, Sulawesi Selatan.
Cemerlang di bidang sains dan matematika sejak kecil.
Menempuh pendidikan teknik mesin di Universitas Indonesia dan kemudian melanjutkan ke Jerman Barat.
Berfokus pada ilmu kedirgantaraan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang.
Pendidikan di Jerman
Habibie membayar sendiri biaya kuliah dan aktif dalam organisasi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI).
Meraih gelar Diplom Engineer pada tahun 1960 dan gelar Doktor Engineer pada tahun 1966 di Aachen.
Karir di Dunia Penerbangan
Bekerja di Hamburger Flugsebo (HFB) dan kemudian di Mercer Smith Bolkow (MBB).
Berperan dalam desain pesawat dan teori crack propagation yang berpengaruh besar pada keselamatan pesawat.
Memiliki 46 hak paten di bidang aeronautika, termasuk penghargaan von Kármán Award.
Kembali ke Indonesia
Kembali diundang oleh Soeharto untuk mengembangkan industri pesawat terbang di Indonesia.
Memimpin lembaga industri pesawat terbang Nurtanio, yang kemudian menjadi IPTN.
Mengembangkan pesawat N250 Gatot Kaca yang mengudara perdana pada tahun 1995.
Karir Politik
Diangkat menjadi Menteri Riset dan Teknologi pada tahun 1978 dan menjabat selama 20 tahun.
Mengambil alih posisi Presiden setelah pengunduran Soeharto pada 21 Mei 1998.
Kebijakan dan Reformasi
Mengumumkan Kabinet Reformasi Pembangunan.
Memisahkan Bank Indonesia dari campur tangan pemerintah dan menyelesaikan masalah sektor perbankan.
Memperkenalkan kebijakan dalam pengembalian kepercayaan pelaku ekonomi dan stabilisasi moneter.
Menghapuskan Dwi Fungsi ABRI dan memisahkan Polri dari TNI.
Ekor yang Ditinggalkan Habibie
Mengatur kebebasan pers dengan mengesahkan Undang-Undang No. 40 tahun 1999.
Mewujudkan pemilu yang demokratis pada tahun 1999 dengan 48 partai berpartisipasi.
Memperkenalkan otonomi daerah dan menghapus istilah pribumi/non-pribumi.
Mendukung referendum untuk Timor Timur yang berakhir dengan kemerdekaan pada tahun 1999.
Penutupan
Habibie hanya menjabat selama 18 bulan namun meninggalkan warisan penting dalam demokrasi dan teknologi di Indonesia.
Diingat sebagai seorang jenius dengan banyak kontribusi untuk negara.
📄
Full transcript