Transcript for:
Wawancara Mengenai Gempa di Sulawesi Tengah

2 3 Halo Sobat Disaster Channel Kali ini kita sedang berada di Sulawesi Tengah Nah disamping saya Sudah ada ahli geofisika Yang mungkin Bapak bisa berkenalan dulu dengan Sobat Disi Terima kasih Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Para disaster channel Sahabat disaster channel Saya Abdullah Sehari-hari sebagai dosen Di program studi teknik geobisika Fakultas rasmi Pak Univus Lulako sekarang ini kami sedang berada di ruang kerja saya ya untuk melakukan wawancara tentang fenomena geologi dan kebencanaan di Sulawesi Tengah seperti yang kita ketahui apa ya di awal tahun ini kita banyak sekali dikejutkan dengan kejadian bencana gempa ya Nah setelah kita membaca sejarah-sejarah yang ada di Sulawesi Tengah terimakasih ternyata di tahun baru 96 itu ada kejadian gempa juga di Tonggolo Bibi yang menghebohkan juga di kalah tahun baru itu nah Bapak boleh diceritakan lebih lanjut Pak mengenai gempa 96 jadi sebelum saya sampaikan tentang gempa dan tsunami Tonggolo Bibi 1 Januari 96 sulit setengah ini memang sudah berkaya dengan bencana sejenis Jauh sebelumnya Katakanlah Gempa besar pertama yang tercatat Bukan yang pertama terjadi ya Tapi gempa pertama yang tercatat itu Di Sulawesi Tengah yang Merusak 1902 Dikenal dengan nama Gempa Bada Gempa Bada ini Pusatnya di Sebuah lembah namanya Lembah Bada Yang sekarang masuk ke Bupatan Poso Kemudian ada gempa besar 1907 dan 1909 di Kulawi, Kabupaten Sigi. Kemudian gempa besar dan sekaligus tsunami, yakni 20 Mei 1938 lewat tengah malam dan menimbulkan tsunami di dua pantai yang berbeda, di Teluk Palu dan Pantai Timur di Kabupaten Pariwimotong. Kemudian terjadi lagi Kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian ke Di antaranya itu masih ada gempa-gempa yang signifikan dan merusak. Kemudian 28 tahun setelah 1968 terjadi lagi gempa dan tsunami yang disebutkan tadi, yakni gempa dan tsunami Tunggul Udibi pada tahun baru, awal tahun 1996, tepatnya 1 Januari 1996 di Selat Makassar. Pusatnya, kalau tidak salah mohon maaf kalau keliru, magnitude 7,0. Kadang-kadang gempa ini disebut juga gempa Tuli-Tuli, karena memang sebagian Kabupaten Tuli-Tuli bagian selatan itu juga terdampak dan akses ke lokasi gempa pusat bencana ini di Tunggalu Bibi lebih dekat jaraknya ke Tuli-Tuli dibanding ke Tuli-Tuli. ke Kota Palu atau Kabupaten Donggala, meskipun Tenggoro Bibi itu adalah masuk ke Jaman Sojol Kabupaten Donggala. Beruntung bahwa kejadiannya sore hari, sehingga orang masih dalam keadaan, kata-kata tanda kutip siaga, tidak terlelap, baik dalam suatu kegiatan yang ramai, ataupun tertidur, andai kata itu terjadi. terjadi malam hari atau subuh hari. Sehingga ketika terjadi gempa, orang pada ramai melihat rumah yang rusak. Nah tiba-tiba ada yang balik ke arah laut, melihat gelombang yang datang berwarna putih, kemudian berteriak air. Waktu itu istilah tsunami belum dikenal secara luas. Mungkin ada yang berteriak dengan bahasa daerah, apakah bomba talu atau lembo talu. Tapi, Tapi istilah tsunami itu. Belum familiar di masyarakat, istilah tsunami ini kan nanti familiar sekali setelah gempa dan tsunami Aceh 2005. Sehingga tsunami sekarang ini sudah menjadi kosa kata seluruh dunia. Nah itulah sebabnya sehingga gempa dan tsunami Tongkolu Bibi itu hanya tetap kita berduka cita dengan tewasnya sembilan orang. Sembilan orang tewas. Kenapa sembilan, padahal ini kejadian di wilayah Piusisir, kejadian di perkampungan, ya itu tadi. Karena masyarakat ada kesiakan, dalam posisi sadar ya, dalam posisi sadar, bukan dalam keadaan tertidur. atau dalam suatu kegiatan yang mereka sulit meninggalkan wilayah pantai. Jadi begitu datang tsunami-nya, ya kampungnya sudah kosong. mereka sempat melihat gelombang besar datang dan itu sangat terang karena sore hari sekitar jam 3 waktu Indonesia bagian atau jam 15 sore saya ingin tahu lebih lanjut Pak untuk magnitudenya kan tidak terlalu berbeda jauh antara yang di 2018 7,4 dan yang di 96 itu 7 tapi dampaknya begitu sangat berbeda beda itu kenapa Pak bisa dijelasin lebih lanjut saya yang pertama saya perkirakan bahwa 1 Januari 96 itu 1996 durasi kempanya tidak terlalu lama ada pun yang terjadi pada saat gempa dan tsunami palu 5 tahun lalu ya atau yang biasa disebut gempa pada Gimo palu dong kalah Sigi pari Itu karena memang durasinya lama, hampir satu menit dan panjang retakan jalur sesar Palukoro itu yang memicu gempa bumi atau memicu getaran di permukaan bumi. ya itu memang cukup panjang, sekitar 156 kilometer. Makanya dampaknya sangat luas, karena retakannya panjang. Sehingga durasi gempanya cukup lama. Tonggolo Bibi mungkin durasi gempanya tidak terlalu lama. Ada pun yang memicu tsunami di Tonggolo Bibi itu adalah mekanisme pergeseran di dasar laut, pergeseran vertikal. Kalau dia pergeseran horizontal, ya pasti tidak menimbulkan tsunami. Dan memang pusat gempanya juga di laut. Jadi bisa dipastikan bahwa pergeseran vertikal atau pergeseran sesar-sesar vertikal. di laut itu itu sekaligus pemicu gempa dan sekaligus sebagai pemicu tsunami jadi yang pertama itu ada durasi dan panjang rekahan dan kemudian mekanisme mekanismenya kalau di Tonggolo Bibi itu naik kalau di 2018 itu geser apa ya pergeseran sesar Palugoro ini kan mendatar juga tapi fakta dilakukan lapangan menunjukkan bahwa banyak sekali wajahnya pelukoro yang ada vertikal, ada oblik. Horizontal juga. Horizontal memang secara umum pelukoro. Tapi ternyata pas kegempa 2018, tahun 1974, di berbagai wilayah di sepanjang jalur 156 kilometer itu kita dapati berbagai bentuk wajah pelukoro. Ada yang pergeseran horizontal, Seperti di Jalan Cemara itu pergeserannya mencapai 5,4 meter Dan itu pergeseran horizontal yang terpanjang Ada juga pergeseran vertikal yang cukup ekstrim Di Desa Rogo itu pergeseran vertikal yang mencapai 5 meter Nah andai kata pergeseran vertikal yang 5 meter ini terjadi di laut Nah itu tsunami-nya pasti besar Nah kalau untuk di tsunami Tonggolo Bibi Pak Itu kan pergeseran secara secara vertikal menuju tsunami ya Pak? Nah ada perbedaan lain selain mekanisme pergeseran yang menyebabkan, kenapa ini sangat amat berbeda gitu fenomenanya Pak? Kejadian 1 Januari 1996, boleh dikata, Wilayah pantai yang mengalami tsunami itu hanya di satu lokasi saja, mulai dari Tonggolo Bibi, Sibuang. Balukang, Bowu Jadi empat desa Meskipun Balukang itu Tidak terdampak Tapi terjadi juga tsunami Biasanya masyarakat itu mengatakan Tidak ada tsunami kalau ada korban Padahal tetap terjadi tsunami Hanya saja tidak ada rumah yang rusak Tidak ada warga yang meninggal Dan sebagainya Jadi keempat-empatnya tetap ada tsunami Tapi yang terdampak itu Hanya desa Tonggolo Bibi Sibuang Kemudian Balukang dilangkai terdampaknya ya kemudian dusun lima bau ada pun yang terjadi lima tahun lalu di bencana pada Gimo karena gempanya cukup besar apalagi masuk kategori super ser super ser ini kan menunjukkan bahwa kecepatan letakan permukaan lafisan bumi nya lebih cepat dibanding gelombang sernya sendiri dan gempa super ser yang terjadi lima tahun lalu di pada Gimo itu adalah gempa super ser kelima yang pernah terjadi di seluruh dunia. Jadi gempa 7,4, itu Mahnitudo-nya 7,4 memang sangat merusak. Karakteristiknya yang super share itu memicu daya rusaknya, memperbesar daya rusak dari Mahnitudo 7,4 tersebut. Sehingga juga memicu bencana-bencana ikutan lainnya seperti longshore, likifaksi, dan penurunan permukaan tanah atau downlift atau land subsidence. Ya gitu. Di Tonggolo Bibi waktu itu orang hanya fokus di gempa dan tsunami Padahal bisa saja terjadi juga liku paksi hanya tidak terpantau Liku paksi di Palu 5 tahun lalu dan Sigi itu terpantau karena betul-betul menimpa permukiman Menimpa permukiman menimbulkan korban jiwa yang sangat banyak banyak merusak rumah, menenggelamkan rumah, memindahkan rumah, bangunan sampai jarak 3 km, mungkin saja di tempat-tempat lainnya seperti Tenggolo Bibi yang 7,4 bisa saja ada liku paksi. Cuma tidak terpantau apakah di hutan atau di sawah. Lain hanya kalau itu terjadi di permukiman, pasti dengan cepat terpantau dan terberitakan. Jadi faktor liku paksi 5 tahun lalu itu di Palu sangat terkenal, ya karena persis menimpa. permukiman padat. Jadi ini ya, kita aware karena banyak korban dulu, tapi kalau sebelumnya... Kejadian di Kipafi sebenarnya sudah seringkali terjadi. Katakanlah di Amerika ada cek dam yang rusak pada gempa di Amerika Serikat, saya lupa lokasinya, itu kejadiannya 1918. Kemudian muncullah sebuah makalah yang pertama kali menyebut istilah... tidak likvai pencairan. Nah sehingga ketika diingat, Ketika dilihat foto dampak bangunan rusak di gempa San Francisco 1906 Baru disebut bahwa gempa San Francisco juga menimbulkan likipaksi Padahal gempa San Francisco ini sudah terjadi 12 tahun sebelum gempa 1918 tadi Kemudian terjadi lagi likipaksi di kota Niigata Jepang 1968 Yang banyak gedung yang miring Gedungnya kuat, tapi dibangun di lokasi yang salah. Sehingga gedungnya hanya miring, tidak rusak. Terjadi juga di Taiwan, kemudian terakhir kali terjadi sebelum terjadi di Palu itu adalah yang terjadi di kota Kristat, Selandia Baru. Pulau Selatan, Selandia Baru. Dan kebetulan saya sempat ke sana menimpa permukiman. Tapi wilayahnya datar, sehingga digepaksinya itu istilahnya. rumahnya likuifaksi lokal, rumahnya hanya miring, ada rumah turun, halaman rumah naik, di jalan juga ada mobil yang separuh badan mobil itu turun. Tapi lagi-lagi karena tidak ada korban jiwa, tidak terbentakan secara masif. Nah kalau untuk likuifaksi yang ada di Palu ini berarti karena memang bidang gelincirnya miring ya? Di wilayah yang miring. Di wilayah yang miring jadi? Jadi begitu tanahnya mencair, otomatis tanah yang mencair tadi ini akan bergerak mengikuti tarikan gravitasi. Berseluncur gitu ya Pak? Berseluncur ya. Andi kata tidak cair. Maka tidak akan bergerak tetap di lokasinya. Oleh karena itu, bisa juga dikatakan bahwa likipaksi itu terjadi dengan tiga syarat. Likipaksi terjadi di sebuah wilayah syarat umumnya ada tiga. Pertama, Wilayah tersebut rawan gempa. Wilayah tersebut porositas tanahnya tinggi dan permeabilitasnya juga sekaligus cukup tinggi. Kemudian yang ketiga, kedalaman permukaan. tanahnya itu cukup dangkal kalau tiga syarat ini terpenuhi maka akan terjadi likifaksi mungkin Sobat Disi belum tahu nih Pak porositas dan permeabilitas tanah itu gampang sekali kalau mau mengetahui porositas tanah yang tinggi dan permeabilitas yang tinggi tumpahkan saja air di permukaan tanah, kalau airnya cepat habis berarti porositas tanahnya itu tinggi kalau lama Baru hilang, oh berarti porosetias tanahnya rendah Atau tanahnya sudah jenuh air Dan kalau tanahnya sudah jenuh air, ya itu sangat terlalu terjadi lukifaksi Oke, nah kalau untuk di tsunami Tonggolo Bibi nih Pak Ada kejadian-kejadian yang lainnya Selain menimbulkan korban jiwa Itu ada fenomena-fenomena geologi ikutan setelah terjadinya gempa jadi bersamaan dengan terjadinya gempa itu ada down lift, penurunan permukaan tanah meskipun ini tidak terberitakan yang terberitakan itu ya tsunami nya yang lebih menonjol sama dengan gempa dan tsunami Aceh gempanya hampir-hampir tidak terberitakan tsunami nya itu yang terberitakan sama dengan Tenggolo Bibi tsunami nya lebih populer dibanding gempanya sendiri dan apalagi Apalagi istilah down lift ini kan Tidak terlalu familiar Hanya orang-orang yang berkecimpung Dengan GVCK saja Yang agak familiar dengan Istilah ini Itu pun istilah down lift ini Kadang-kadang disebut subsiden Atau land subsiden Kalau bahasa Indonesia Penurunan permukaan Tanah secara cepat Karena ada juga Penurunan permukaan tanah secara lambat pelan-pelan Nah Pada saat gempa penurunan permukaan tanahnya itu cepat sekali terjadi. Dan itu terjadi di sebagian pantai Tenggolo Bibi. Dan terjadi juga di sebagian pantai di... Desa Sibuang, bahkan di desa Sibuang itu ada dua kampung yang hilang karena down lift ini. Memang tsunami juga dan lokasi itu mengalami penurunan sehingga... Dusun Burogo, Dusun Burogo di San Siuang itu sudah kosong sekarang. Karena lebih 100 rumah sebelum gempa dan tsunami, 1 Januari 1996, itu lokasinya mengalami down lift. Atau menjadi... dasar laut sampai sekarang sehingga warga tidak ada lagi yang bisa membangun rumahnya disitu karena sudah menjadi dasar laut dan juga tidak membangun lagi rumah di daratan sekitar pantai karena trauma dengan tsunami nya sendiri tapi mereka masih beraktifitas disitu karena sebagian mereka adalah nelayan menjemur ikan atau menambak perahu pasar Sibuang juga begitu sekarang sudah menjadi dasar laut dan Dan sekitar 20 rumah di sekitarnya itu tidak ada lagi karena sudah menjadi dasar laut. Tapi fondasi-fondasi rumah dan fondasi-fondasi bangunan pasar masih bisa kita temukan sekarang di lokasi bekas pasar di desa Siwawang tersebut. Nah, adapun desa Balukang, ya tsunami-nya juga pasti ada, cuma tidak ada dampak yang ditimpulkan. Nah, kemudian kita menyeberang lagi ke utara, dapat desa Buhu, itu tidak ada penurunan perusahaan. permukaan tanah. Tapi dusun lima itu sekarang sudah kosong. Karena ketika terjadi tsunami, itu betul-betul mengagetkan warga, bahkan lapangan lagi penuh karena orang nonton sepak bola sore hari itu, tiba-tiba datang tsunami. Ini juga yang menjadi penyebab kenapa korban jiwa karena tsunami tidak ada. Karena orang pada sadar semua. Ada yang main bola, ada yang nonton bola, tiba-tiba tsunami datang. Tapi mereka trauma karena... melihat bangunan yang hanyut di bawah air. Dan sekarang dosen lima bau itu kosong. Sejak kejadian 1 Januari 1996. Faktor. Trauma, faktor trauma. Pak menarik, 5 tahun yang lalu dampaknya ada daerah yang tidak terdampak, ada yang terdampak parah gitu. Nah tapi saya masih penasaran kalau menurut Bapak bencana ikut. setelah gempa dan tsunami ini baiknya seperti apa ya Pak? Kita mengatasinya atau meminimalisirnya seperti itu, seperti kan down lift, itu kan jadi Bencana ikutan yang justru mereka mengalaminya dalam jangka waktu yang lebih panjang bahkan Nah menurut Bapak apa yang bisa dilakukan? Jadi yang harus dikembangkan sekarang ini adalah PRB, pengurangan suku bencana multi hazard Mitigasi bencana multihasar. Ya perlu saya jelaskan di sini bahwa istilah mitigasi ini kan bahasa asing. Dalam bahasa Indonesia itu pengertiannya pengurangan risiko. Jadi kalau kita mengatakan mitigasi bencana berarti pengurangan risiko bencana. Biasa disingkat PRB Ini yang harus digembangkan PRB multi hasard Atau PRB multi ancaman Karena seringkali Gempa besar Itu Juga Bersamaan terjadinya Bencana alam yang lain Selain gempa itu sendiri Katakanlah Di gempa padagimo Seluruh setengah 2018 Sesar Palukoro aktif, menimbulkan gempa 7,4. Gempa ini menimbulkan bencana gempa bumi. Tapi pada saat yang sama terjadi tsunami. Nah, ada lagi bencana tsunami. Pada saat yang bersamaan terjadi lukifaksi, ada lagi bencana, ada lagi bencana lukifaksi dan dampaknya. Pada saat yang bersamaan terjadi longsor, ada lagi bencana longsor dan dampaknya. Pada saat yang bersamaan ada down lift dan dampaknya. Jadi peristiwa lima tahun lalu itu saya menyebutnya panca bencana. Ada bencana gempa bumi, ada bencana tsunami, ada bencana liku paksi, bencana longsor dan bencana down lift itu Bahkan bencana down lift ini masih terjadi sekarang Sampai sekarang dalam bentuk yang berbeda Di awalnya dia down lift tapi sekarang sudah menjadi bencana banjir rob Dalam setiap bulan beberapa hari terjadi air laut pasang Dan itu bencana lagi di wilayah yang mengalami down lift pada saat itu Yakni dusun 1 Dua tiga desa Lompio Kecamatan Sirenja Dusun satu dan sepahara dusun tiga Desa Tompek Kecamatan Sirenja Dan Bagian pantai Desa Dampal Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala Banyak yang mengalami down lift tapi desa ini Karena pemukimannya yang Mengalami down lift dan cukup luas Itu yang rob setiap Bulan Beberapa hari dalam setiap bulan Jadi Gampang Gempa besar itu sudah harus ditangani dengan PRB Multihasar. Bukan sekedar menyiapkan renton untuk gempanya sendiri. Sudah harus disiapkan dengan bencana-bencana yang kemungkinan ikut bersamaan dengan gempa besar tadi. Tsunami Aceh itu dampak gempanya tidak kelihatan karena tertutup oleh dampak tsunami. Bisa saja ada lukifaksi di situ, tapi tertutup karena genangan elau cukup jauh ke daratan dan bekasnya tertutup oleh. dampak senang itu. Jadi ya dikembangkan sekarang ini harus BRB multihazard. Dan juga mungkin karena jangka panjang juga harus menyertakan juga dengan ancaman baru perubahan iklim juga ya Pak ya? Karena banjirok gitu. Perubahan iklim ini sesuatu yang tidak terhindarkan. Tinggal bagaimana kita bersiap-siap menghadapi. Ancaman utama perubahan iklim itu bagi manusia itu adalah gagal. Gagal panen Ketika gagal panen, makanan tidak ada Ketika makanan tidak ada Orang lapar, dan orang lapar itu Gampang marah Ketika semua orang marah, maka terjadi kerusuhan Nah itu Itu yang paling berbahaya Dan efek dari Perubahan iklim itu, gagal panennya itu Yang berujung orang bisa Berkelahi atau Kerusuhan, saling bunuh Oke, mantap Terima kasih banyak Pak Atas waktunya kita udah banyak tahu sekali tentang perbedaan dari masing-masing gempa, kemudian multi-hazard, multi-ancaman yang... Bisa terjadi setelah gempa. Pada saat yang bersama dengan gempanya. Dan efeknya jangka memanjang bahkan sampai sekarang gitu ya Pak ya. Jadi awal-awal ini bencana 5 tahun lalu disebut Pasigala. Eh, triple disaster. Oh, triple. Saya tidak setuju karena faktanya lima bencana, gempa, tsunami, legifaksi, longshore, dan downwave. Makanya saya menyebutnya panca. Bencana alam pada GIMO Sulawesi Tengah 2018 Bukan triple disaster Kalau triple disaster itu Anggapannya mereka Hanya gempa tsunami Dan memang ini yang Masih terberitakan Padahal longsor itu juga terjadi Di mana-mana dan dampak longsor ini Masih terjadi sampai sekarang Selainnya don't leave itu Beberapa Lereng gunung longsor Di Kulawir di Dolor Barat, Dolor Selatan, Kulawi. Nah ketika gempa longsornya itu belum sampai ke permukiman. Nanti hujan deras, kemudian aliran air, hujan itu menjadi aliran permukaan, memindahkan hasil longsoran tadi ke tempat-tempat yang rendah. Sekarang di Desa Bangga, Kecamatan Dolor Selatan, sudah ada satu dusun yang betul-betul tidak bisa lagi di sini. Saya menyebutnya. yang kampung hilang, ya ini dosen satu bangga. Itu sedimen tertimbun. Jadi, aliran orang sertari itu mengendap di wilayah ini dan mencapai atap rumah penduduk. Nah, tidak bisa lagi dibangun kembali karena ketebalan sedimen yang sangat tidak masif itu, daya rekatnya sangat lemah, mau bikin rumah apa di sana, mau bikin rumah panggung. itu tiangnya pasti tertancap berbawah mau bikin rumah batu serta balapa fondasinya saya menganggapnya sebagai kampung hilang karena betul-betul tidak bisa lagi dihubungkan Itu masih efek dari gempa 28 September 2018. Jadi ada bencana ikutan yang terjadi sampai sekarang, yakni banjir rok dan bencana sedimentasi. Oke Bapak terima kasih banyak Atas ilmu-ilmu yang diberikan Tahun baru kita semakin Lebih banyak lagi hal-hal baru Yang kita dapatkan Untuk kasus kali ini kita tahu Perbedaan-perbedaan antara kejadian bencana yang ada di Sulawesi Tengah. Sekali lagi terima kasih banyak kepada Pak Abdullah. Sampai jumpa lagi Sobat DC di bincang bencana berikutnya. Dadah!