Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
🌊
Konservasi Tradisi Masyarakat Malamukarta
Sep 26, 2024
Catatan Kuliah tentang Tradisi dan Konservasi Masyarakat Malamukarta
Pendahuluan
Masyarakat Malamukarta dikenal dengan tradisi "sasi".
"Sasi" merupakan larangan yang diciptakan oleh nenek moyang sebelum ada pemerintahan dan injil.
Istilah "egek" digunakan oleh masyarakat setempat untuk menyebut praktik ini.
Konservasi Tradisional
Sasi berfungsi sebagai pelindung kawasan Malamukarta.
Tidak ada lembaga luar yang mendorong konservasi; semua berasal dari masyarakat sendiri.
Ke-14 marga di Malamukarta menyerahkan hak ulayat kepada gereja untuk pengelolaan hasil laut.
Kegiatan Konservasi
Kegiatan utama terdiri dari:
Patroli di laut dan darat.
Survei dan monitoring kawasan konservasi.
Kawasan konservasi mencakup seluruh wilayah Malamukarta.
Fokus Konservasi
Fokus pada penanganan telur penyu:
Pemindahan dari sarang alami ke lokasi relokasi.
Penanganan telur agar meningkatkan angka penetasan.
Data konservasi:
2017: 2.500 penyu berhasil dilepas ke laut.
2018: Hanya 700 penyu karena faktor alam yang menghambat.
Harapan dan Tujuan
Egek dan sasi diharapkan menjadi contoh bagi kampung lain dalam menjaga potensi alam.
Pentingnya menjaga tradisi dan budaya dalam konteks konservasi.
Masyarakat diharapkan tidak mengonsumsi penyu lagi sebagai bagian dari perubahan budaya.
Masa Depan
Harapan untuk menjadikan Malamukarta sebagai laboratorium untuk konservasi hutan dan laut.
Kerjasama dengan Kementerian untuk perlindungan kawasan.
Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konservasi dan menjaga warisan budaya.
Kesimpulan
Menjaga tradisi "sasi" atau "egek" dapat membantu menstabilkan potensi alam.
Generasi mendatang diharapkan dapat menikmati hasil konservasi yang diterapkan hari ini.
📄
Full transcript