Catatan Rabu Rebi BPS Provinsi Jawa Barat

Pembukaan Acara

Rabu Rebi digunakan untuk berbagi ide dan kreativitas peserta, terutama bagi yang sedang melakukan tugas belajar.
Moratorium pendidikan S2 dan S3 di BPS untuk mengutamakan penelitian yang berguna bagi organisasi.
Pentingnya kursus bagi pegawai untuk meningkatkan kompetensi di bidang statistik.
Penekanan pada pentingnya sertifikasi bagi tenaga fungsional.
Tantangan dalam pendataan, terutama penolakan responden.

Mengangkat tema penolakan responden dalam pendataan survei BPS.
Pengalaman di lapangan: penolakan sering terjadi, terutama dari perusahaan.
Alasan penolakan responden:
- Kerahasiaan data.
- Ketidakpercayaan terhadap BPS.
- Kesibukan dan tidak ada waktu.

Menggali lebih dalam tentang alasan penolakan:
- Masalah komunikasi petugas.
- Ketidakpercayaan kepada lembaga.
- Kuestioner dianggap sensitif dan rumit.

Teori Pertukaran Sosial: Responden akan menolak jika tidak ada keuntungan bagi mereka.
Teori Interaksi Simbolik: Persepsi responden dalam berinteraksi dengan petugas.
Teori Penetrasi Sosial: Pendekatan bertahap dalam komunikasi.

Komunikasi Persuasif: Petugas perlu dilatih untuk membujuk responden.
Komunikasi Nonverbal: Memperhatikan penampilan dan penggunaan seragam saat melakukan pendataan.
Menjelaskan Manfaat: Menyampaikan keuntungan bagi responden agar mau berpartisipasi.
Penyelenggaraan FGD: Diskusi yang melibatkan pengelola restoran atau perusahaan untuk memahami kebutuhan mereka.
Membangun Branding BPS: Strategi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang BPS.
Kolaborasi dengan Asosiasi: Meningkatkan dukungan dari asosiasi terkait survei.

Diskusi dan masukan dari peserta.
Pentingnya evaluasi dan penerapan strategi baru untuk meningkatkan respons dari responden.
Kesimpulan bahwa pelatihan dan pengembangan komunikasi yang baik sangat penting bagi petugas BPS.

Terima kasih kepada semua peserta atas partisipasi dan diskusinya yang konstruktif.