Catatan Kuliah: Makna Kutiba Alaikumus-Siyam
Pendahuluan
- Ayat Fokus: Kutiba alaikumus-siyam
- Pertanyaan: Kenapa menggunakan kata "kutiba", "ala", dan "siyam"?
Analisis Bahasa
Penggunaan "Kutiba"
- Pasif vs Aktif:
- "Kutiba" adalah bentuk pasif, diartikan "diwajibkan".
- Bentuk aktifnya "kataba" yang berarti "mewajibkan", memerlukan subjek.
- Dalam konteks ini, subjek adalah Allah, namun tidak disebutkan karena sudah diketahui oleh orang beriman.
Kenapa Tidak Aktif?
- Pengakuan Iman:
- Bentuk pasif digunakan karena Allah berbicara kepada orang beriman yang sudah yakin akan keberadaan Allah walau tak nampak (ghaib).
- Orang beriman sudah mengenal Allah, sehingga tidak perlu disebutkan lagi.
Penggunaan "Ala"
- Kekuatan dan Ikatan:
- "Ala" lebih kuat dan mengikat dibandingkan "ila".
- Mengandung arti kewajiban yang harus dikerjakan oleh orang beriman.
Penggunaan "Siyam" vs "Saum"
- Frekuensi Penyebutan:
- "Siyam" lebih sering disebutkan dalam Al-Qur'an (9 kali) dibandingkan "saum" (1 kali).
- Makna:
- "Siyam" menandakan sebuah bentuk amal sholeh yang saling terikat dengan iman.
Konsep Iman dan Amal Sholeh
- Hubungan Iman dan Amal Sholeh:
- Iman dan amal sholeh tidak bisa dipisahkan. Iman harus dibuktikan dengan amal sholeh.
- Puasa termasuk dalam amal sholeh yang diwajibkan sebagai pembuktian iman.
Pembahasan Ayat Lainnya
Surah Al-Baqarah Ayat 168 dan 172
- Ya Ayyuhan Nas vs Ya Ayyuhal Ladhina Amanu:
- Manusia Umum: Panggilan kepada seluruh manusia untuk makan halal dan tayyib.
- Orang Beriman: Halalnya sudah pasti, fokus pada tayyib (baik) dan yang diberikan Allah.
Kesimpulan
- Penguatan Iman:
- Melakukan puasa dengan sungguh-sungguh adalah bagian dari penguatan iman.
- Jika puasa dijalankan dengan baik, akan mempermudah kehidupan dunia hingga akhirat.
- Penutup:
- Puasa adalah fardhu 'ain, kewajiban individu yang tidak bisa diwakilkan.
- Ikatan iman dan amal sholeh menuntut keseriusan dalam menjalankan puasa.
Dengan memahami detail ini, kita diharapkan dapat menjalankan puasa dengan penuh kesadaran dan keyakinan akan iman kita kepada Allah. Ingat, iman adalah keyakinan terhadap hal yang ghaib, dan harus selalu disertai amal sholeh.