Kasus Tyler Hadley
Pendahuluan
- Pesta menyeramkan di Florida, Amerika.
- Rahasia mematikan: mayat di dalam ruangan.
- "Party with Deadly Secrets".
Latar Belakang Tyler Hadley
- Nama: Tyler Headley
- Tanggal Lahir: 8 Desember 1993
- Keluarga:
- Ayah: Blake Headley
- Ibu: Mary Jo
- Kakak: Rian
- Kondisi Kesehatan:
- Lahir prematur, mengalami gangguan kesehatan, termasuk gangguan pertumbuhan.
- Diobati dengan obat untuk hormon pertumbuhan, antidepresan, dan obat jerawat.
Perubahan Sikap
- Kedekatan dengan orang tua, terutama ibu.
- Mulai menunjukkan kecemasan berlebih dan depresi sejak usia 8 tahun.
- Rutin counseling dan minum obat antidepresan.
- Perilaku mulai berubah negatif di usia 12 tahun (nakal, merusak, mencuri).
Kenakalan Remaja
- Usia 15 Tahun:
- Terlibat penggunaan obat terlarang
- Mulai berhalusinasi dan bermain dengan api.
- Terlibat kebakaran hutan akibat membakar sofa.
- Usia 17 Tahun:
- Berkelahi dengan teman, dihukum penjara
- Hubungan semakin buruk dengan orang tua.
Rencana Jahat
- Mengungkapkan keinginan untuk menghabisi orang tua kepada teman.
- Rencana serangan pada malam 15 Juli 2011.
- Mengambil palu dan menyerang orang tuanya saat tidur.
Pelaksanaan Kejahatan
- Tyler memukul ibunya, Mary, 36 kali hingga meninggal.
- Memukul ayahnya, Blake, 39 kali hingga meninggal.
- Mengubur jasad orang tua dengan barang-barang rumah.
Pesta Setelah Kejahatan
- Mengundang teman-teman untuk berpesta.
- Mengambil uang dan barang dari orang tua untuk persiapan pesta.
- Teman-teman tidak mengetahui kejadian sebenarnya.
- Beberapa teman mulai mencium bau tidak sedap dari kamar orang tua.
Pengungkapan
- Michael, sahabat Tyler, diberitahu tentang kejahatan.
- Polisi datang setelah mendapat laporan gangguan suara.
- Polisi menemukan jasad orang tua setelah penyelidikan.
Hasil Sidang
- Tyler tidak menunjukkan penyesalan di pengadilan.
- Dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman seumur hidup pada 20 Maret 2014.
Penutup
- Pertanyaan tentang perubahan sifat Tyler dari cinta menjadi benci.
- Diskusi tentang pengaruh obat dan kondisi kesehatan mental.
Catatan: Kasus ini menunjukkan betapa seriusnya dampak masalah kesehatan mental dan pengabaian yang bisa berujung pada tindakan mengerikan.