Catatan Kuliah: Kehancuran Warung Abnormal
Pengenalan
- Warung Abnormal: Dulu tempat nongkrong terkenal di Indonesia, khususnya Bandung.
- Sekarang banyak yang tutup dan bangkrut.
Tujuh Alasan Kenapa Warung Abnormal Collapse
1. Faktor Harga
- Dulu harga makanan terjangkau (Rp50.000 untuk 2-3 orang).
- Sekarang, satu porsi bakmi bisa mencapai Rp30.000.
- Rasanya tidak sebanding dengan harga yang dibayar.
2. Ekspansi Terlalu Cepat
- 2019: 85 gerai di 20 kota.
- Ekspansi yang cepat berisiko tinggi dalam bisnis kuliner.
- Kualitas produk bisa tidak seragam akibat logistik yang tidak siap.
3. Segmen Pasar yang Labil
- Target pasar: anak muda (15-25 tahun) yang mencari pengalaman baru.
- Ketika harga naik, pelanggan beralih ke tempat lain.
- Business experience cepat berubah, perlu inovasi yang cepat.
4. Dampak PSBB
- PSBB menghancurkan bisnis kuliner karena tidak bisa makan di tempat.
- Warung Abnormal bergantung pada pengalaman makan di tempat.
- Banyak restoran, termasuk Abnormal, mengalami kebangkrutan.
5. Kemewahan dan Biaya Tinggi
- Lokasi dan desain interior yang mahal.
- Makanan yang dijual tidak sebanding dengan biaya dan investasi awal yang tinggi.
- Banyak investor tidak puas karena biaya tinggi dan keuntungan kecil.
6. Servis yang Buruk
- Ekspansi cepat menyebabkan servis tidak seragam.
- Masalah manajemen pengelolaan yang kurang baik.
- Pentingnya hospitality dalam bisnis makanan.
7. Manajemen Internal yang Buruk
- Pendekatan top-down yang tidak mendengarkan masukan dari bawah.
- Menu tidak disesuaikan dengan preferensi lokal di berbagai kota.
Kesimpulan
- Banyak alasan di balik kehancuran Warung Abnormal.
- Pemegang saham adalah orang terkaya di Indonesia yang mencari data, bukan hanya keuntungan.
- Hubungan antara Abnormal dan KFC masih menarik untuk diteliti.
Semoga catatan ini bermanfaat untuk memahami alasan di balik kehancuran Warung Abnormal.