Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
💪
Kepemimpinan dan Berdaya dalam Hidup
Apr 28, 2025
Catatan dari Kuliah: Berdaya dalam Kepemimpinan
Pendahuluan
Pentingnya mengetahui tujuan hidup.
Syarat ketiga untuk menjadi pemimpin:
Berdaya (Resourcefulness)
.
Konsep Berdaya
Berdaya bukan tergantung pada situasi atau kondisi.
Banyak orang memberi alasan untuk tidak berdaya.
Menyalahkan situasi dan membenarkan orang lain lebih hebat tanpa belajar.
Perbedaan antara Orang Berdaya dan Tidak Berdaya
Orang yang tidak berdaya:
Menggunakan "Blame, Excuse, Justify" (BEJ).
Menyalahkan keadaan, tidak mengambil tindakan.
Contoh: "Saya masih muda, belum punya pengalaman."
Orang yang berdaya:
Mencari solusi dan mengambil tindakan.
Contoh: Mereka yang sukses di usia muda seperti Bill Gates, Steve Jobs.
Alasan dan Justifikasi
Banyak orang mencari alasan untuk tidak bertindak:
Umur, pengalaman, situasi ekonomi.
Menyalahkan atasan, rekan, atau lingkungan.
Kebenaran yang tidak berguna:
Kebenaran tidak mengubah keadaan jika tidak diimbangi dengan tindakan.
Tanggung Jawab Pribadi
Seorang pemimpin tidak menyalahkan lingkungan atau situasi.
Bertanggung jawab atas tindakan, semangat, dan pikiran sendiri.
Contoh Nyata
Kasus Agen Asuransi di Jakarta:
Agen 1:
Menghubungi klien setelah banjir, berharap klien mengerti alasannya.
Agen 2:
Mengambil tindakan untuk menghubungi klien meskipun mengalami banjir.
Agen 3:
Berjuang melewati banjir untuk bertemu klien karena alasan kuat (anak sakit).
Kebiasaan Pemenang
Orang yang berdaya memiliki kebiasaan:
Mengambil tindakan meskipun dalam keadaan sulit.
Memiliki alasan yang kuat untuk mencapai tujuan.
Kesimpulan
Menjadi berdaya adalah tentang mengambil tanggung jawab dan mencari solusi daripada mengandalkan alasan.
Pemimpin sejati berusaha untuk berdaya, terlepas dari keadaan yang sulit.
📄
Full transcript