Halo, aku Vinki Virchavardia dari Teknologi Pangan 2019, MIM 2302-0119-11002. Nah, di sini aku dari kelompok 1, kelas B, yang akan menjelaskan tentang yogurt. Nah, yogurt sendiri merupakan produk dari olahan susu yang dipasterisasi dan kemudian difermentasi dengan bakteri tertentu untuk didapatkan bau, rasa, dan kasamannya yang khas tanpa penambahan bahan tambahan pangan lainnya.
Namun, seiring berjalannya waktu, banyak yogurt yang sudah ditambahkan pewarna, penstabil, dan penambah aroma buah. Yogurt menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Steptococcus thermophilus Nah sehingga yogurt memiliki gizi yang hampir sama dengan susu sapi Yaitu ada karbohidrat, ada lemak, ada protein, ada vitamin, ada mineral dan juga berenergi Dari fermentasi sendiri, menurut Herawati dan Wibubo pada tahun 2019, fermentasi merupakan perubahan struktur kimia dari bahan-bahan organik dengan memanfaatkan agen-agen biologis, terutama enzim, sebagai biokatalis. Nah, teman-teman tau gak kalau kita mengonsumsi yogurt secara teratur, itu baik untuk merangsang pertumbuhan, serta baik untuk aktivitas bakteri bersahabat dalam usus.
Dalam proses pembuatannya, yogurt bisa menggunakan bahan utama seperti susu murni, susu skim dan susu bubuk tanpa lemak nah di video kali ini aku akan menjelaskan pembuatan yogurt dengan susu luluhate full cream dan susu rendah lemak dengan starter 30% serta inkubasi selama 6 jam di suhu ruang, yuk simak videonya jadi disini kita pakai susu yang merek ultramilk yang low fat atau rendah lemak Kemudian kita juga gunakan yogurt merek Biocool yang plain atau yang original atau tidak ada rasa ya. Yang ini kita pakai 80 ml. Lalu kemudian ada susu ultramilk yang full cream sebanyak 200 ml. Lalu kita siapkan gelas takar untuk kita ukur susu rovetnya sebanyak 40 ml.
Jadi susunya kita tuangkan hanya sebatas batang. 240 mili saja kemudian kita langsung campurkan dengan satu kotak susu full cream yang 200 mili jadi total volume dari campuran susunya yaitu 240 mili hai hai Kemudian kedua susu tadi yang sudah dicampurkan kita taruh di atas panci untuk kita aduk sehingga homogen. Jika sudah diaduk, selanjutnya kita panaskan di atas kompor untuk dipastorisasi hingga suhunya mencapai 85 derajat celcius.
Sambil menunggu suhunya sampai 85 derajat celcius, ini susunya diaduk. Nah ini susu sudah menunjukkan 85 derajat celcius dengan gelombung sebesar mata kepiting. Kompornya kita matikan sambil tetap kita aduk.
Kita dinginkan susunya hingga mencapai 40 derajat celcius Sambil menunggu, kita siapkan starter yogurtnya sebanyak 30% Dari total volume campuran susu 30% nya yaitu 75 ml Nah disini sudah disiapkan sebanyak 75 ml yogurt Yaitu cup pertama 60 ml dan yang cup kedua yaitu setengah dari 30 ml Kemudian kita inokulasikan pada susu yang sudah mencapai 40 derajat celcius tadi lalu kita aduk-aduk disini posisi kompornya sudah mati ya teman-teman step selanjutnya yaitu kita masukkan ke dalam wadah Lalu kita tutup dan simpan di suhu ruang untuk diinkubasi selama 6 jam. Nah sekarang kita lihat hasil dari inkubasi yogurt selama 6 jam di suhu ruang. Bisa dilihat di sini, yogurt bagian atas masih mencair, sedangkan bagian bawah sudah menggumpal.
Tadi sudah dilihatkan dari proses pembuatan yogurt, starter 30% dan inkubasi selama 6 jam di suhu ruang. bisa dilihat di hasilnya bahwa bagian bawahnya sudah terjadi gumpalan namun bagian atas masih sedikit cair nah, gumpalan bagian bawah itu dapat terjadi karena pada tahun 2019 suhu ruang akan mempengaruhi viskositas pada yogurt, kenapa? karena akan terjadi clumping atau gumpalan yang disebabkan oleh globula-globula lemak sehingga meningkatkan viskositas pada yogurt sedangkan bagian bawahnya bagian atasnya masih sedikit mencair Nah itu menurut prasetyo pada tahun 2017 inkubasi yogurt dengan suhu ruang sekitar 29 derajat Celsius memerlukan 14-16 jam sehingga untuk inkubasi diubah si yogurt dengan suhu ruang dengan waktu 6 jam itu masih kurang temen-temen jadi masih bagian atasnya masih sedikit mencair dalam yogurt terdapat bakteri yang sangat menguntungkan yaitu lactobacillus bulgaricus dan streptococcus thermophilus kedua bakteri ini yang dapat menguraikan gula susu menjadi asam laktat dimana dalam proses fermentasi gula-gula dalam susu akan dimakan oleh bakteri dan diubah menjadi asam laktat sehingga dalam proses fermentasi kadar selesai akan berkurang sehingga dapat dikonsumsi oleh orang yang alergi susu dan lansia rasa asam dan keketalan negot berasal dari mana ya teman-teman nah dalam prosesnya semua laktose dalam susu saat fermentasi akan berubah menjadi asam pirufat yang kemudian akan berubah lagi menjadi asam laktat nah asam laktat inilah yang mendapat maksudnya menurunkan pH susu dan meningkatkan tingkat kasaman pada yogurt. Selain itu, kasen dalam susu juga akan tidak stabil dan terjadi terkoagulasi atau menggepal sehingga menjadi gel dalam yogurt. Tunggu ada informasi tambahan yang ketinggalan.
Yaitu faktor pengaruh tekstur yogurt Pertama, pelakuan pada susu sebelum diinokulasikan dan ketersediaan nutrisi Kedua, bahan-bahan pendorong, produksi metabolis oleh Lactobacillus dan interaksi dengan bakteri biakan lainnya Ketiga, penanganan bakteri sebelum digunakan dan juga ada atau tidaknya antibiotika dalam susu Faktor lainnya yaitu pengaruh penambahan starter Semakin besar starter, maka akan dihasilkan yogurt yang lebih kental Yang disebabkan oleh nilai pH pada yogurt itu sehingga sendiri. Sekian video dari aku mengenai yogurt dengan perlakuan stafel 30% dengan inkubasi selama 6 jam di suhu ruang. Semoga video ini bermanfaat.
Dadah!