Bagi kamu perempuan tentunya sudah ada yang mengalami menstruasi. Taukah kamu apa itu sebenarnya menstruasi? Dan bagaimanakah fase-fase menstruasi? Simak video ini sampai tuntas.
Menstruasi atau haid biasa disebut juga sebagai datang bulan. Dan bagaimana prosesnya? Simak penjelasan berikut. Wanita mengalami pertumbuhan dan perkembangan, dan ketika mencapai masa pubertas akan mengalami menstruasi. Uterus pada organ reproduksi wanita akan berkembang ketika hamil dengan menebalnya dinding rahim.
Jika tidak terjadi kehamilan, maka dinding rahim akan meluruh. Itulah yang disebut sebagai menstruasi. Darah menstruasi ini akan mengalir keluar vagina.
Proses menstruasi ini biasanya terjadi selama 7-8 hari. Setelah proses menstruasi selesai, pada hari ke-10, sel telur terbentuk kembali di dalam ovarium. Sel telur ini sangatlah kecil.
Dan pada hari ke-14, terjadi proses ovulasi, yaitu pelepasan sel telur menuju tuba falopi. Sel telur ini bergerak menuju uterus. Bersama dengan ovulasi, giling rahim juga mengalami penebalan.
Jika pada hari ke-28 tidak terjadi pembuahan oleh sperma, maka dinding rahim akan meluruh kembali bersama sel telur dan terjadilah menstruasi. Selanjutnya kita bahas tentang fase menstruasi. Siklus menstruasi itu terdiri dari 4 fase, diantaranya fase menstruasi, fase folikuler, fase ovulasi, dan fase luteal. Agar lebih paham, silakan perhatikan gambar dan fokus pada level hormon. Kemudian kita berikan tanda warna yang berbeda.
Hormon FSH berwarna hijau, hormon LH berwarna biru, hormon estrogen berwarna orange, dan hormon progesteron berwarna biru tua. Dan ini adalah gambar proses penebalan dinding rahim atau endometrium. Ada pun penjelasannya sebagai berikut. Fase menstruasi Fase ini dimulai ketika sel telur tidak dibuahi sehingga terjadi peluruhan atau menstruasi. Sehingga keluarlah darah melalui vagina.
Menstruasi ini menyebabkan kadar hormon estrogen dan progesteron wanita mengalami penurunan. Fase ini terjadi pada hari ke-1 sampai dengan ke-5, bisa juga sampai 7 atau 8 hari. Berikutnya fase folikuler.
Fase ini disebut juga sebagai fase praovulasi atau fase proliferasi. Fase ini dimulai pada hari pertama haid dan berakhir ketika ovulasi. Pada awalnya, hipotalamus mengirimkan sinyal ke kelenjar pituitari untuk melepaskan hormon perangsang folikel atau FSH. Folikel yang matang dapat memicu lonjakan estrogen untuk menebalkan lapisan rahim sehingga tercipta lingkungan yang kaya nutrisi bagi embryo untuk tumbuh.
Fase folikel ini rata-rata berlangsung pada hari ke-6 sampai dengan ke-14. Nah, sebelumnya kalian perlu ketahui bahwa kelenjar pituitari memiliki fungsi yang sangat penting dan disebut sebagai master of gland atau kelenjar pengendali. Ukurannya 1,25 cm dengan masa 0,5 gram.
Kelenjar ini terletak di bagian dasar otak dan posisinya dekat dengan hipotalamus. Berikutnya, fase ovulasi. Fase ini terjadi pada hari ke-14.
Meningkatnya kadar estrogen selama fase folikel memicu kelenjar pituitari melepas hormon LH. Inilah awal terjadinya proses ovulasi. Ovulasi adalah proses ketika ovarium melepas sel telur yang matang.
Selanjutnya, fase luteal. Disebut juga fase pasca ovulasi atau fase sekretori. Setelah folikel melepaskan sel telurnya, zat ini berubah menjadi korpus luteum.
Korpus luteum dapat melepaskan hormon, terutama prodesteron dan beberapa estrogen. Peningkatan hormon ini membuat lapisan rahim menebal dan siap untuk ditanami sel telur yang telah dibuahi. Jika tidak terjadi pembuahan, maka terjadi penurunan kadar estrogen dan progesteron yang memicu menstruasi. Pada fase ini, wanita yang tidak hamil akan mengalami gejala sindrom premenstruasi atau PMS, seperti kembung, payudara terasa nyeri atau bengkak, suasana hati berubah, sakit kepala, berat badan bertambah, dan susah. Demikian video tentang siklus dan fase menstruasi.
Semoga bermanfaat.