Catatan Kuliah Alwis
Pendahuluan
- Salam pembuka: Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
- Memperkenalkan diri: Alwis, latar belakang sebagai kuli bangunan dalam keluarga
Keluarga Kuli
- Keluarga Alwis: Banyak anggota keluarga yang bekerja sebagai kuli bangunan
- Bapak Alwis: Seorang mandor, berusaha untuk menghindari generasi kuli
- Pesan dari orang tua: Pentingnya mengubah nasib dan tidak menjadi kuli
Analogi dengan Politik
- Mengaitkan dengan situasi politik: Seperti kuli bangunan, anak-anak politisi sering terjebak dalam politik
- Pentingnya kolaborasi dalam membangun rumah (negara)
- Masalah yang dihadapi: Saling sikut di antara kuli akibat ambisi
Masalah dalam Proyek
- Kuli baru berambisi untuk menjadi mandor tanpa pengalaman
- Kode etik yang dilanggar: Pulang lebih awal dan tidak mematuhi aturan
- Pengawas proyek: Peran penting dalam mengawasi kuli
- Kasus viral: Kuli yang melarang anak bermain bola di proyek
Analisis Ruang Tamuku
- Ruang tamu sebagai simbol penting dalam rumah
- Masalah: Ruang tamu masih dalam kondisi kurang baik namun ada janji untuk perbaikan di rumah lain
- Pengambilan keputusan yang terburu-buru tanpa menyelesaikan tugas yang ada
Kuli sebagai Pembual
- Kuli yang merasa berkuasa hanya karena berada di lingkungan proyek
- Menyoroti sikap buruk dan tindakan yang tidak profesional
Penutup
- Pentingnya etos kerja dan kolaborasi untuk membangun rumah (negara) yang sejahtera
- Kritik terhadap kuli yang tidak menjalankan tugas dengan baik
- Refleksi terhadap perjuangan mandor pertama dan tantangan yang dihadapi oleh generasi muda
Catatan ini merangkum beberapa poin penting dari kuliah Alwis yang membahas tentang pengalaman sebagai kuli bangunan dan mengaitkannya dengan dinamika politik serta tantangan yang dihadapi dalam pekerjaan.