Transcript for:
Pengalaman Alwis tentang Kuli dan Politik

Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam Kita gas tipis-tipis ya teman-teman Saya alwis itu kulibangunan teman-teman Saya yang buang puntun rokok di kejaksaan Saya tuh jadi kuli karena di keluarga saya kuli bangunannya sudah jadi dinasti. Iya, bapak saya mandor, om saya pengawas proyek. Karena keluarga saya banyak kuli, saya tuh sering diajarin begitu. Alwi, pokoknya bapak tidak mau kau jadi kuli. Pokoknya kau harus potong generasi kuli di keluarga kita. Bapak saya bilang begitu, saya di samping masang ubin. Tidak dipaksa sih, tapi dilatih. Tenang nak, nanti bapak bukain jalan. Kebetulan pengawas paman kamu kok. Mungkin situasi seperti itu, teman-teman, pernah terjadi di keluarga politisi. Mungkin ya, mungkin. Mungkin ada bapak-bapak bilang sama anaknya, pokoknya bapak tidak mau kau jadi politisi. Kau fokus jual pisang saja Pokoknya kau harus potong generasi politik di keluarga kita Bapaknya bilang begitu, anaknya di samping jadi cawapres Tenang nak, nanti bapak bukain jalan Kebetulan pengawas paman kamu kok Mungkin ya coba pres Uganda Uganda bicara masalah kasus teman-teman ada banyak banget kasus di sosmed itu saling hujak cuma karena berbeda pandangan politik yang maksud saya orang yang merasa dirinya pintar berpolitik Kenapa tidak ambil contoh kekuli deh kulibangunan kalau kerja baju partainya beda-beda tapi akur bikin rumah loh benar-benar karena kalau kulibangunan bekerja berdasarkan visi misi baju partai yang dia pakai Hai baca Oh Iya, karena Indonesia ini bisa maju teman-teman, kalau kita ambil analoginya sama kayak kuli bangunan membangun rumah. Rumah ini bisa maju karena kuli-kulinya itu saling bahu-membahu membuat rumah dengan satu arahan dari mandor pemimpin proyek. Cuma yang jadi masalah, rumah yang sekarang yang lagi dibangun, kuli-kulinya saling sikut karena mau jadi mandor. Karena mandor punya uang, punya kuasa. Jadi Kuli ini saling sikut berdasarkan visi misi partai yang dia pakai. Sehingga banyak menimbulkan kasus-kasus yang berat. Ada Kuli Bangunan baru 2 tahun jadi Kuli. Masih muda banget, pengalaman minim. Tiba-tiba mau jadi mandor. Maksud saya kerja dulu Kuli. Belajar dulu Masang Ubin, jangan tiba-tiba ganti baju partai. Padahal pengawas proyek sudah bikin peraturan loh. Kuli bangunan baru boleh pulang kerja jam 5. Terserah kamu kemana. bantuin kuliah yang lain ke CFD bagi-bagi susu terserah tapi jam 5 sudah ada putusannya eh dia pulang jam tiga ngelandar ngelanggar kode etik kuliah itu hai hai Takutnya terjadi gosip antara kuliah yang lain gitu. Ya enak ya dia bisa pulang jam 3. Enak lah dia kan anak mandor. Iya si anak mandor tapi masa tidak ditegur sama pengawas proyek. Lah dia kan pamannya. Kulibangunan. Kulibangunan. Ini kisah nyata ya dikulik di proyek. proyek Indonesia Maju ada lagi kasus berikutnya kulit terlalu banyak gimmick rambutnya warna putih Hai terlalu ngebet mau jadi mandor tiba-tiba di proyek Azan kau kan mau jadi mandor ya Kenapa Azan pengen banget dibilang kuli agamis hahaha Ini kuli identitas ini Om Bet saya bisa tambah durasi tidak? Kuli ini banyak kasusnya ini Tiba-tiba agamis terakhir dia tiba-tiba di proyek nonton boket Kita kan bingung liatnya ya, yang paling parah, paling viral. Dia pernah melarang anak muda main bola di lingkungan proyek. Padahal anak muda sudah mau main bola di lingkungan proyek, tapi dilarang, akhirnya batal. Anak muda kan mau main bola ya, dikasih bola pak, jangan dikubur mimpinya. Iya kan? Anak muda kan mau main bola ya karena mau ngangkat piala, bukan mau hidup terjamin karena diangkat karyawan. Iya kan? Ada lagi, Kuli Bangunan. Disuruh sama pemilik rumah ngurusin ruang tamu. Dimana kita tahu ruang tamu adalah ibu kota dari sebuah rumah, karena tamu datang di situ. Tapi ruang tamunya masih banjir, banyak polusi. Kita sih tidak masalah karena kuliah wajar, ada kekurangannya kan? Cuma yang jadi masalah, di saat dia mau jadi mandor, dia tiba-tiba menjanjikan kemerdekaan bagi rumah yang lain. Kita tidak percaya. Ngurus ruang tamu saja belum beres, masih banyak program yang tidak jalan, tiba-tiba mau renov rumah yang lain. Kita kan ngelihatnya kayak, wah dua kata lucu nih. Kuli Pembual Terakhir dia bukan kuli teman-teman Dia cuma ada di lingkungan proyek cuma ibu-ibu kantin cuma ibu-ibu kantin yang jual keratin dengan logonya banteng merasa dirinya punya kuasa karena dia anak mandor yang pertama hai hai Kerjanya cuma ngecingin mandor yang sekarang I mandor yang sekarang, kalo bukan kantin saya kasian deh Tapi ini bukan tentang mandor, teman-teman. Ini tentang rumah yang ingin kita bangun. Rumah yang sejahtera, bebas dari korupsi, karena percuma punya mandor galar insinyur, etos kerja yang tinggi, sampai turun ke gorong-gorong. Kalau mau kerja, isiin dulu ke ibu kantin. Saya malah kasihan sama mandor pertama, pencetus pembangunan proyek. Dia pernah bilang perjuangan saya tidak leberat karena melawan kontraktor dari luar Tapi perjuangan kalian lebih sulit karena melawan Kuli di proyek sendiri Secara tidak langsung, Mandor yang pertama nyindir anaknya sendiri Sama cucunya juga