Transcript for:
Perbandingan Organisasi Agile dan Tradisional

Saya yakin Anda sudah sering mendengar kata agile atau bahkan mungkin agile organizations. Lalu apa sebenarnya bedanya antara agile organization dengan traditional organization yang mungkin dimiliki oleh perusahaan Anda saat ini? Dan apa manfaat ketika kita mengadopsi pendekatan agile organization itu? Yuk kita simak di video berikut ini. Oke, jadi apa sih bedanya antara Agile Organization dengan Traditional Organization yang biasa diadopsi oleh banyak perusahaan besar yang ada saat ini? Nah, dalam video ini saya akan memotret perbedaan itu dari sudut pandang organizational structure-nya. dan juga bagaimana struktur itu saling berinteraksi satu sama lain. Sebelum kita mulai, bagi teman-teman yang belum sempat subscribe di channel saya ini, silakan klik tombol subscribe ya, dan nyalakan notifikasinya supaya dapat 3 video inspiratif dari saya setiap minggunya. Oke? Oke, baik. Yuk kita lihat, ini adalah gambaran ilustrasi dari struktur organisasi traditional organization. Sebuah piramida, kita semua tahu. Orang yang jabatan paling tinggi ada di atas, yang jabatan yang paling rendah ada di bawah. Biasanya dalam struktur ini... Ada hirarki yang sangat jelas gitu. Perintah itu dimulai dari atas, kemudian di-cascade turun ke bawah, top-down istilahnya. Kemudian bagaimana kemudian perintah kerja itu dieksekusi pun juga melewati beragam birokrasi. yang biasanya itu banyak gemuk di tengah. Nah, sementara teman-teman yang ada di bawah yang memang menjadi eksekutor, itu dibagi-bagi dalam divisi-divisi. Namanya division. Itu berarti kan pemisahan. Orang marketing... dipisah dengan orang production, dipisah dengan orang finance, dipisah dengan orang sales, dipisah dengan orang IT. Dan masing-masing bagian-bagian tadi divisi-divisi tadi sudah ada perintah kerja yang sangat spesifik yang itu diterjemahkan oleh teman-teman yang ada di tengah dari perintah yang ada di atasnya. Dan seringkali masing-masing bagian ini akhirnya kerjanya sendiri-sendiri. Atau disebutnya silo. Sementara kalau kita bicara Agile Organizations, bentuknya kalau dilusurasikan completely berbeda. Bukan piramida, tapi sebuah lingkaran. Kalau teman-teman lihat seperti ini, ini kayak mikroorganisme. Itu adalah sebuah... Sebuah analogi yang tepat sebenarnya. Yuk kita lihat apa sih yang ada di dalam struktur organisasi yang disebut dengan agile organization itu. Pertama, namanya boxes and lines. Jadi ini kotak siapa yang duduk di jabatan ini, ini komponen C. chain of comment-nya kemana itu menjadi nggak terlalu penting sebenarnya, walaupun itu tetap ada, tapi itu nggak terlalu penting. Yang lebih penting adalah apa aksi yang dilakukan oleh masing-masing orang yang ada di situ. Dan mereka dengan cepat bisa berubah, bisa jadi orang yang selama ini kerja dengan Anda, kemudian tiba-tiba bergeser, pindah dengan Anda kerja dengan pihak yang lain, atau Anda kemudian ganti pekerjaan tertentu, ada proyek baru yang datang, perubahan itu cepat banget terjadi, dan sumber dayanya pun juga fleksibel. Anda bisa dapetin sumber daya dari berbagai sumber yang itu biasanya agak berbeda dengan traditional organizations yang sumber daya itu udah dibagi-bagi ke divisi-divisi dan satu divisi dengan yang lain nggak bisa saling tuker-tuker, menuker, minta sumber daya dari tempat yang lain gitu. Nah semua orang pasti akan pertahankan sumber dayanya masing-masing ya. Nah kalau dalam agile organizations itu jauh lebih fleksibel, itu jauh lebih dimungkinkan. Dan kalau teman-teman lihat di dalam gambar ini organisasi itu ternyata terbentuk bukan... Dari departemen-departemen yang divisi-divisi yang menjadi silo tapi tim. Yang mana tim itu terdiri dari orang yang ekspertisnya beda-beda. Ada orang marketing, ada orang legal, ada orang finance di situ gitu. Yang mana masing-masing tim ini punya tanggung jawab untuk menuntaskan satu pekerjaan dari awal hingga akhirnya. Lalu apakah kemudian leader itu jadi nggak punya peran gitu? Punya. Tapi peran mereka itu semata-mata adalah memberikan arahan dan meng-enable action. Memampuk. Bukan orang untuk mengambil aksi. Memudahkan orang, fasilitasi tim supaya dia benar-benar bisa taking the right action. Berdasarkan arahan yang sudah ditetapkan. Sehingga ini menjadi jauh lebih fleksibel. Nah kalau saya sebut tadi bahwa agile organization itu mirip kayak sebuah mikroorganisme itu ya. Nah itu McKinsey juga mengatakan begitu. Jadi McKinsey mengatakan bahwa beda utama antara traditional organization dengan agile organization itu adalah kalau traditional organization itu karakteristiknya itu itu kayak sebuah mesin. Seolah-olah semuanya itu sudah diprogram dari atas, kemudian program ini diturunkan menjadi sebuah perintah kerja yang lebih spesifik. Kemudian udah mulai di-assign disposisi ke orang-orang tertentu yang mengekskusinya. Asumsinya bahwa tidak ada distorsi itu ketika dia menerjemahkan dari atas ke bawah. Asumsinya bahwa setiap orang accountability-nya tinggi untuk menjalankan semuanya. Asumsinya adalah tidak ada perubahan cepat yang terjadi di sekitarnya yang membuat mereka akhirnya harus mengubah perintah itu. Layaknya sebuah mesin. Semuanya sudah terprogram dengan baik. Nah kalau agile organization itu seperti organisme yang dia fleksibel, yang dia luwes, yang dia bisa beradaptasi dengan keadaan. Nah bukan berarti yang tradisional organization ini nggak bagus, sebenarnya bagus sih kalau situasinya stabil. Kalau kondisi market bisa diprediksi. Maka dulu ketika perusahaan besar itu menggunakan traditional organization, nggak ada masalah karena memang pada saat itu ekonomi itu lebih stabil. Situasi pasar bisa diprediksi. Sehingga ketika yang di atas itu membuat sebuah perencanaan, bisa sampai 3 tahun, 5 tahun, dan perencanaan itu tetap relevan selama 5 tahun itu. Dan selama yang bawah mengeksekusi dengan baik rencana itu, baik-baik aja perusahaan. Nah, problemnya sekarang adalah Kita udah susah memprediksi, baru-baru 5 tahun, 3 tahun aja pusing, 1 tahun aja juga mungkin kita nanti tahun kedua harus ganti asumsi begitu. Kenapa begitu cepatnya perubahan yang ada di sekitar kita ya, ya teknologinya berubah, ya pemain-pemain di industri berubah. ya customernya juga berubah gitu, sehingga kalau kita mengandalkan top-down, jangan-jangan begitu yang dari top itu sampai ke bawah, ketika bawah eksklusi, udah lagi nggak relevan. Dan ketika yang bawah menyadari bahwa itu nggak relevan, untuk supaya disadari sama yang di atas itu... perjalanan itu naik ke atasnya ini butuh waktu. Sehingga begitu pas dia mendiskusikan itu, tentang perubahan itu, dan kemudian memberikan perintah baru ke bawah yang juga butuh waktu, begitu sampai lagi yang ke bawah itu dieksekusi lagi, udah lewat gitu. Pesaing udah nangkepin peluang yang ada gitu. Maka saat ini memang lebih pas organisasi itu menggunakan pendekatan agile organization seperti apa yang ada di kanan. Nah, makasih yang... mengimpulkan bahwa enaknya kita punya agile organization itu karena selain kita punya stability Adanya Agile Organizations itu bisa menambah kecepatan kita dalam bergerak dan juga kemampuan kita beradaptasi dengan situasi yang serba gak jelas, fuka, volatile, uncertain, kompleks, dan juga ambigu. Sehingga Agile Organizations menjadi the new critical source of competitive advantage bagi perusahaan. Nah, siapa sih perusahaan-perusahaan atau industri yang mengadopsi Agile Organizations ini? Ternyata risetnya merupakan... mereka juga menemukan ketika industri-nya itu dipersepsi bahwa bisnis environment-nya itu nggak stabil, maka berpeluang pemain di industri itu untuk mengadopsi agile organization. Misalnya Anda kalau lihat gambar ini. Itu semakin ke kanan, berarti semakin nggak stabil bisnis environment-nya. Dan teman-teman lihat secara vertikal itu adalah prosentase jumlah responden yang mengatakan mengatakan bahwa organisasinya mengadopsi agile organization dan ternyata kalau anda lihat itu yang paling kanan itu kan telco telco itu lagi didisrap habis-habisan itu sama over the top dan masih banyak digital company lain yang ingin mendisrap telco kemudian media entertainment yes kita tahu itu dan ternyata telco itu hampir 50% perusahaan telco itu sekarang sudah mulai mengadopsi agile organization media juga dipaksa untuk bergerak ke sana, walaupun mungkin lebih sedikit jumlahnya, 42%. Financial services itu disruption-nya juga lumayan, dan mereka sudah mulai nih, ya, untuk mengubah bagaimana design dari organisasinya. Dan selanjutnya, selanjutnya yang Anda bisa lihat di gambar ini. Jadi, kalau Anda lihat gambar ini, coba petakan di mana letak industri Anda. Kalau industri Anda cenderung lebih di kanan, berarti mestinya Anda sudah mulai ambil ancang-ancang untuk mengadopsi agile organization. Kalau sudah, ya syukur. Tinggal pastikan bahwa itu benar-benar bekerja dengan baik. Jangan sampai nanti justru packaging-nya aja kelihatan ejal, tapi sebenarnya jeruannya sih masih tradisional. Oke, semoga manfaat. Jika Anda menemukan video ini bermanfaat, silakan subscribe, like, dan jangan lupa untuk nyalakan notifikasinya.