Pengalaman Pindah ke Jerman dan Tantangan Beradaptasi

Pendahuluan

• Pindah ke Jerman untuk pertukaran pelajar selama 1 tahun.
• Merasa stres dan bingung pada minggu pertama di Jerman.
• Merasakan kesepian dan berat memulai kembali kehidupan di Jerman setelah terbiasa dengan rutinitas di Jepang.

Tantangan yang Dirasakan

• Kesulitan menyesuaikan diri dan masuk ke "zona flow".
• Pindah-pindah negara menyebabkan penyesuaian yang berat.
• Kebahagiaan kini lebih fokus pada proyek berharga daripada sekedar travel.
• Sering merasa tidak nyaman dengan fakta sering berpindah-pindah.

Kebiasaan Membaca dan Rasa Rindu pada Indonesia

• Membaca buku literatur Indonesia untuk tetap terhubung dengan budaya Indonesia.
• Buku yang dibaca: "Pulang" oleh Leila S. Chudori, "Negeri di Ujung Tanduk" oleh Tere Liye, dan "Laut Bercerita".
• Buku "Pulang" sangat relevan karena bercerita tentang orang Indonesia yang terpaksa menetap di luar negeri.

Pengalaman Puasa di Jerman

• Berpuasa di Jerman berbeda dengan Indonesia.
• Waktu sahur dan buka puasa berubah setiap harinya, semakin lama menjelang akhir bulan Ramadan.
• Kesulitan menyesuaikan waktu harian dengan puasa yang semakin panjang.

Kehidupan Sehari-hari di Jerman

• Tinggal di Studentenwohnheim (asrama mahasiswa), berbagi dapur dan kamar mandi.
• Masak sendiri makanan sahur dan buka puasa.
• Menggunakan telur, minyak zaitun, dan roti Jerman sebagai makanan pokok.
• Beradaptasi dengan perbedaan budaya kebersihan di kamar mandi.

Tantangan dalam Membuat Konten

• Vakum membuat video dan newsletter karena tekanan stres dan penyesuaian diri.
• Berusaha memberikan ruang untuk diri sendiri agar bisa kembali produktif.

Kesimpulan dan Harapan ke Depan

• Menyadari bahwa setiap kesulitan akan berlalu.
• Berharap bisa menemukan kembali rutinitas setelah kelas dimulai.
• Selalu berusaha untuk mengambil langkah-langkah kecil dalam menghadapi tantangan.

Penutup

• Tetap menyampaikan semangat dan doa untuk semua yang sedang menjalankan ibadah Ramadan.