Berapa sih sigma torsinya ya, Ko? Mau nulis seperti ini, panjang, boleh. Atau mau ditulis, hitung dulu lah, torsi 1 berapa, torsi 2 berapa, torsi 3 berapa, torsi 4 berapa, juga boleh.
Nanti tinggal di jumlah semua ini. Hasilnya sama. Intro Halo adik-adik, selamat datang di channel BGKos Pada video kali ini, Koben akan membahas fisika ya Mengenai dinamika rotasi Ini adik-adik, dinamika rotasi ini ada hubungannya dengan Dinamika partikel hukum Newton ya Waktu kita belajar di hukum Newton Itu kita bicara mengenai Sigma F Sigma F sama dengan M kali A. Ini kita belajar waktu di hukum Newton yang bergerak, dinamika itu bergerak. Sigma F sama dengan M kali A.
Ini untuk gerak lurus atau kita sebut sebagai gerak translasi. Ini yang waktu kita bahas mengenai hukum Newton. Untuk dinamika rotasi, di sini kita akan membahas mengenai torsi.
Jadi sigma torsi atau kita sebut ini momen gaya atau torsi ini untuk gerak rotasinya atau berputar. Jadi bedanya kalau yang sigma F itu M kali A itu untuk gerak lurus atau rotasi. Untuk dinamika rotasi kita belajar mengenai sigma torsi atau sigma momen gaya.
Kita ada adik bisa sebut ini tau, sigma tau namanya. Ini untuk gerak rotasi atau berputar, di mana sigma torsi atau momen gaya ini memiliki rumus gaya kali lengan. Jadi ini gaya kali lengan yang saling tegak lurus. Ini pengertiannya adalah gaya itu F dengan lengan, lengan itu L, di mana ini harus saling tegak lurus.
Jadi nanti koko jelasin dengan contoh soal ya, maksudnya apa koko maksudnya saling tegak lurus. Apa itu lengan? Lengan ini sebenarnya pengertian lainnya itu jarak ya. Jarak titik poros putar terhadap gayanya. Jadi ya sebuah benda itu bisa berputar ya itu jika diberi oleh gaya.
Jadi misalkan ini ada sepidol, koko tarik dengan gaya. Misalkan koko tarik gaya gini. Nah ini gayanya misalkan ini koko tahan ya ini poros putar. Ini poros putarnya yang ini. Ini koko tahan, lalu ini koko tarik dengan gaya.
Nah, otomatis kan sepidol ini berputar. Nah, mengikuti arah tarikan gayanya. Nah, maksudnya gitu. Atau bisa juga ada adik tarik ke bawah.
Nah, kan berputar. Tapi di sini ada poros putar, kita tahan. Nah, poros putar terhadap titik gaya yang koko tarik tadi, itu disebut lengan.
Nah, lengan ini jaraknya ini ya, panjang sepidolnya ini. Ya, pengertiannya gitu. Itu maksud lengan dan gayanya.
Ya, jadi... Momen gaya itu adalah gaya yang mengakibatkan benda itu bisa berputar. Dengan syarat, dia kalau dengan rumusnya ini adalah harus saling tegak lurus dengan lengannya atau jaraknya itu tadi. Nah, itu yang disebut momen gaya. Ada dua rumus, sigma torsi ini momen gaya bisa gaya kali lengan, juga bisa inersia di kali alfa.
Ini inersia. Alpha ini percepatan sudut atau percepatan putar. Ini satuannya radian persekon kuadrat.
Ini aku kasih juga inersia satuannya kilogram meter persegi. Jadi untuk yang gaya, ini aku kasih di sini aja ya. Kalau gaya itu satuannya Newton. Pernah belajar ya di hukum Newton. Lalu L ini lengan atau jaraklah.
Satuannya meter. Kalau inersia kilogram meter. meter persegi, percobaan sudut, radian persekon, kwadrat.
Nah, untuk momen gaya sendiri, ini memiliki satuan Newton meter ya. Satuan dari momen gaya, itu Newton meter. Ini diafal satuan-satuan, kadangkala kita kalau fisika, kalau tidak ada satuannya, kadang kalau kita ulangan atau ujian itu dikurangi nilai ya. Dikasih satuannya ya. Nah, pada video kali ini, Koko akan membahas mengenai Sigma torsi yang rumusnya ini ya, yang F kali lengan ini.
Nah, ini yang koko tulis juga aja disini, sigma torsi ini ya. Ini semua sigma torsi. Jadi, koko video kali ini akan membahas... Bahas yang gaya kali lengan ini ya, nanti yang inersia di kali alfa akan koko bahas di video berikutnya ya.
Nah untuk yang sigma F ini M kali A ini pelajaran di hukum Newton nanti juga ada di video berikutnya akan koko bahas apa hubungan antara gerak lurus translasi ini dengan gerak rotasi berputar ini, apa hubungannya nanti ada di video selanjutnya juga ya. Jadi koko akan membahas yang mengenai Apa arti penerapan dari gaya kailangan ini ya? Jadi koko di video ini khusus membahas itu.
Ini koko ada contoh soal ya adik-adik untuk penerapan yang ini ya, yang gaya kailangan. Contoh soal supaya adik-adik paham ya, maksudnya apa sih? Nah ini contoh ya, ini misalkan ada sebuah batang. Ya ini batang, atau yang koko contohkan sebagai spidol tadi boleh, terserah. Atau balok kayu boleh ya.
Di sini ada poros putar, anggaplah ini titik A. A ini porosnya, poros putarnya. Mungkin kalau digambar itu kadang di buku paket ada gambar simbol seperti ini. Ini poros putar, jadi ada putaran di sini. Nah, di sini ada tarik gaya.
Aku tarik gaya di ujung sini ya. Mungkin nilainya 10 Newton. Panjang batang ini 2 meter. Nah, ini adik-adik misalkan ditanya di soal.
Tentukan momen gaya yang terjadi pada... batang ini ya batang tersebut ya dengan ditarik gaya ke atas sebesar 10 Newton nah ini adik-adik kalau ngitung gini sigma torsinya di titik A adalah gaya kali lengan ya gaya kali lengan berarti gayanya berapa gayanya 10 lengannya berapa nah adik-adik lihat dulu apakah ini sudah tegak lurus Kalau sudah tegak lurus, berarti ya sudah tinggal talikan saja lengannya dua. Nah sekarang kalau kita bicara gerak mengenai ada hubungan dengan gaya, kita pasti ada arah. Nah ini ada arah, ini perjanjian dari sekolah kalian ya. Di sekolah masing-masing itu arah putar, arah rotasi itu.
Plus minusnya itu tergantung dari guru kalian semua ya di sekolah masing-masing. Ada guru yang menerapkan bahwa putaran searah jarum jam itu positif, berlawanan dengan jarum jam putarannya itu negatif. Ada juga guru yang mengatakan searah jarum jam itu negatif, yang berlawanan jarum jam itu positif.
Loh kok itu hubungannya apa? Kalau gitu kan rancu kok, yang benar negatif atau positif? Hasilnya sebenarnya nanti hasil akhirnya sama Yang penting hasil akhir Bukan masalah plus minusnya ini juga Yang penting ada-ada kesepakatan Oh kalau plus itu searah berlawanan min Atau kesepakatan searah minus berlawanan plus Itu kesepakatan dari guru kalian masing-masing Yang penting hasil akhirnya nanti adik-adik tentukan aranya kemana Nah sekarang gini Mengenai aranya kemana Ini contoh ya Tadi anggap lah ini spidolnya Ini batangnya ya Ini kan pols putarnya disini Ini spidol ditarik ke atas Nah ini Berarti dia arah gerakannya Spidol ini Berputar dengan arah berlawanan ya Ini putarnya kan berlawanan Nah berlawanan arah jarum jam ya Misalkan ini angka 3 Jarum jam angka 3 Ini titik pusat jarum jam Nah ini jam 3 Kan muternya ke arah atas, ke 2, ke 1, ke 12, ya tau, jarum jamnya.
Berarti berlawanan ini minus. Jadi ada adik ini minus. Nah, kasih ini minus. Hasilnya berapa?
Berarti minus 20. Satuannya Newton meter. Nah, dengan kesepakatan tadi kuku bilang berlawanan jarum jam itu minus, berarti artinya arah putar daripada batang tersebut itu berlawanan arah jarum jam. Yang penting gitu, berlawanan arah jarum jam. Ini kasih keterangan ya, kalau enggak biasanya disalahkan juga, dikurangi nilai, bukan disalahkan. Kalau misalkan aku menganggap yang berlawanan positif, tidak ada masalah.
Jadi kalau kita tarik, oh ini berlawanan, oh berarti positif ya. Misalkan ada guru yang mengambil berlawanan arah itu positif, ya adik-adik ini hasilnya positif. Nah, karena kesepakatan berlawanan itu positif, Berarti karena dapat positif ya tetap jawabannya berlawanan arah jarum jam.
Kan sama kan? Yang penting kan hasilnya adalah berarti momen gaya tersebut adalah nilainya sebesar 20 Nm dengan arah berlawanan arah jarum jam. Belawanan jarum jam, sama aja. Jadi adik-adik mau positif, negatif, masalah plus minus itu hanya kesepakatan dari guru kalian masing-masing atau buku cetak kalian.
Yang penting kalau adik-adik paham, oh aku mau pakai yang searah positif, belawanan negatif, ya sudah pakai itu aja. Jadi enggak usah bingung. Nah, yang gue pakai yang ini ya, yang searah positif, belawanan negatif.
Supaya mudah, kan kalau searah kan bagus gitu loh ya. Kalau berlawanan kan negatif. Jadi, ini koko ambil yang itu ya, yang berlawanan.
Jadi, koko ambil jika berlawanan putarannya, itu berarti negatif. Kalau searah, berarti positif. Koko ambil yang itu.
Karena nanti takutnya muncul di komen-komen, oh kok aku di sekolah diajari ternyata yang searah negatif. Ya sudah, enggak apa-apa. Nanti hasilnya dilihat, oh kalau hasil akhirnya aku, misalkan sesuai kesepakatan seperti apa ya, tambah ini, ini kata-kata yang paling penting ya, hasil akhirnya apa.
Ini jangan lupa ditambahkan. Ini berikutnya adik-adik, ada contoh seperti ini ya, tapi gayanya sekarang miring. Jadi maksudnya batang ini ditariknya secara miring. Apakah bisa berputar?
Tetap bisa, tapi syaratnya kalau mau berputar kan susah ya, kalau tarik miringnya. miring itu seperti agak ya tetap berputar tapi ya agak pelan daripada kalau ada adik langsung muter jadi gitu kalau ditanya berapa momen gayanya, berapa besar torsinya pada batang ini jika porosnya tetap di titik A di ujung yang ini ada adik kita lihat apakah ini tegak lurus antara lengan atau jarak dari titik ini ke sini ini kan lengannya ya misalnya Apakah ini tegak lurus dengan F-nya? Jadi kalau gue buat gini, ini lengan, lalu F-nya gini.
Kan nggak tegak lurus ya. Syarat kita, gaya kali lengan ini harus tegak lurus. Ya apa caranya? Kita proyeksikan. Kita pernah belajar namanya vektor.
Gaya itu diproyeksikan. Waktu dinamika yang terlasikan juga kita pernah belajar yang diproyeksi. Jadi istilahnya kita buat proyeksi vektor ya. Sumbu X dan sumbu Y.
Seperti ini. Yang dekat dengan sudut itu dikali cosinus. Yang jauh dari sudut ini dikali sinus.
Nah, ini ada penjelasannya waktu kita belajar dinamika hukum Newton atau yang vektor fisika ya. Sudah ada. Jadi, dekat sudut kali cos, jauh dari sudut atau dibaliknya sudut itu dikali sin. Dibuat sumbu X dan... Sembuyi, lo kok-kok arahnya Kesini ya, sembu-sembuyinya Kan gayanya miring kesini, jadi dibuat kotak Ginilah istilahnya, ya, atau teorinya Teori bujur sangkar, ya Atau teori jajaran genjang, ya, seperti itu Nah, sekarang Yang kita pakai yang mana?
Yang tegak lurus, ya Tegak lurus dengan lengan, berarti kita ambil Yang efsin, jadi Yang tegak lurus ternyata yang efsin Ya, jadi yang Kita kalikan dengan lengan itu yang Fsin. Jadi Fsin 37 dikali lengan. Nah, pengertiannya gitu.
Nah, kita lihat dulu positif atau negatifnya. Nah, kita lihat ini batang ditarik ke atas gini ya. Nah, ini berlawanan. Jadi adik-adik pahami ya, bukan karena ditarik ke atas lalu berlawanan. Lalu minus.
Belum tentu. Kadang-kadang ditarik ke atas itu bisa searah. Contoh, misalkan gini.
Poros putarnya di sebelah kanannya, lalu ditarik gayanya di sebelah sini. Kalau kita lihat ini jarum jam angka 9, jadi kalau poros putarnya di sebelah sini, ini ditarik ke atas gini, berarti dia menuju angka jarum jam 10, 11, 12, berarti kan searah. Jadi bukan karena ke atas lalu itu minus, itu bukan. Perhatikan adik-adik, rasakan waktu kita narik batang itu, itu searah atau berlawanan.
Yang penting itunya. Karena ini berlawanan, sama seperti yang contoh sebelumnya, berarti ini minus. Minus, F-nya 10, sin 37-nya kan 3 per 5. Lengannya 2. Jadi sin 37 3 per 5 ya. Jangan lupa dihafal.
Ini hasilnya adalah min 12 ya. Newton meter. Nah ini jawabannya.
Oke. Jadi kenapa yang diambil yang F sin? Karena yang tegak lurus yang F sin.
Bukan yang F aslinya. Nah ada adik minus mau ditaruh di dalam hitungan ini. Atau dari awal minus gak masalah ya. Misalkan dari awal aku kasih minus.
Boleh gak Bapak ini kasih minus langsung. Minus F sin 37 kali L. Jadi petunjuk bahwa gayanya itu minus karena berlawanan jarum jam.
Ini ada adik-adik, ada contoh berikutnya ya. Ini ada batang juga sama. Batang ini ditarik oleh tiga gaya. F1, F2, dan F3.
Ini porosnya A di sini. Pas di titik yang gaya 3. Ini poros A. Mungkin koko buat gini biar kelihatan.
Nah ini poros A-nya ya. Jadi kalau ada 3 gaya ini gimana ngitungnya? Lagi kan aku kasih contoh hanya 1 gaya ya, ditarik oleh 1 gaya.
Kita ngitungnya sama seperti tadi, kita buat sigmator si A, tapi nanti ini terjadi dibuat 3 gaya ya, jadi nanti dijumlakan semua, tapi harus searah atau berlawanannya diperhatikan plus minusnya. Jadi gini, aku ambil yang F1 dulu, nah kita lihat dari titik poros A, ini poros A-nya ya. Nah ini ditarik ke atas, berarti kalau misalkan ada sepidol anggapannya itu porosannya itu seperti agak tengah sini ya.
Nah ini batangnya, jadi nariknya gini. Nah jadi tidak pas, kalau tadi contoh pertama kan di ujung, tidak ada masalah, kalau pun ada di sini kan tetap bisa berputar ya sepidolnya, ya berputarnya kan gini. Kalau yang di ujung kan agak lebar lengannya, agak panjang ya, lebih panjang lah, itu bedanya, tetap bisa berputar.
Ya, berputarnya gini tadi. Seperti main toya gitu ya. Nah, sekarang di sini kita lihat ada F1. Ya, udah tegak lurus belum? Udah, ya.
Berarti langsung F1 kali lengannya. Nah, positif atau negatif? Karena ini titik A-nya di sini, ya.
Berarti ini menarik ke atas ini kan istilahnya berlawanan. Berarti ini minus. Nah, kasih minusnya. Lalu yang F2.
F2 itu kan arahnya ada di sebelah kirinya yang porosnya. Jadi di sini, ini porosnya aku tahan, dia tarik ke sini. Berarti apa ini? Ini searah. Kalau searah berarti positif.
Nah, kasih begini. Nah, untuk yang F3, torsi F3, ini nilainya berapa? Karena dia pas di poros putar, berarti dia tidak punya lengan.
Jadi istilahnya nanti F3-nya 0. langsung tambah 0 aja ya ini L1 L2 gitu ya biar jelas kenapa F3 nya 0 torsinya karena dia pas di sumbu putar jadi kalau koko ambillah ini di pecah satu-satu torsi 1 adalah minus F1 kali L1 torsi 2 adalah F2 kali L2 nah torsi 3 nya itu bernilai 0 nah nanti kalau mau dihitung satu-satu seperti ini juga gak apa-apa sih adik-adik lalu nanti ditambahkan hasilnya berapa Nah itu sigma torsinya. Nah atau ada adik buat seperti ini. Langsung panjang seperti ini juga boleh.
Jadi terserah. Jadi kalau banyak gaya. Mau ditulis torsi 1. Atau mau main gaya oleh gaya pertama berapa. Oleh gaya 2 berapa. Oleh gaya 3 berapa.
Lalu di jumlah gak masalah. Atau dibuat panjang seperti ini juga gak apa-apa. Ya terserah.
Mau yang seperti apa. Yang penting hasil akhirnya. Nah F1 nya ini 10. Berarti min 10 kali lengannya 2. F2 nya 20 kali lengannya 1 ini kan 0 ya. Gak guna.
Berarti ini min 20 tambah 20 berarti hasilnya 0. Nah 0. Loh kok kalau 0 berarti artinya apa? Berarti artinya benda batang ini tidak bisa berputar. Istilahnya dia tetap. Kenapa? Karena kekuatan daripada momen gaya kanan dan kiri itu sama kuat istilahnya.
Jadi kalau ini naik sini yang ini ikut naik sini jadi seperti. Jadi ceket gitu ya, berhenti, gak bisa berputar. Jadi setelahnya kalau ditanya arahnya kemana, ya diam. Karena si momen gayanya 0, jadi diam.
Tapi kalau misalkan ini dihasilkan ternyata ada hasilnya. Seperti yang contoh tadi, minus berapa ya ikuti. Berlawanan jarum jam atau berapa besar nilainya. Ini ada contoh soal berikutnya ya.
Ini ada... Dua gaya, yaitu F1 sama F2, yang satu miring ya, gayanya tarik miring, yang dua ini tegak lurus sama batangnya. Nah, di sini ada keterangan di soal itu, ada panjang batang 3 meter, masa batangnya 2 kilo. Nah, di sini jarak dari ujung ini ke poros A ini 1 meter ya, ini ada gambar 1 meter. Loh kok, apa maksudnya kalau ada masa batang?
Nah, kalau yang contoh sebelumnya, kok enggak memberi masa batang? Itu berarti masa batang diapkan. Nah, kalau ada diada masa batang, berarti batang ini, balok kayu ini, memiliki berat, yaitu W. Jadi nanti ada W yang rumusnya M kali G. Kalau enggak ada keterangan percepatan gravitasi nilainya berapa, dianggap 10. Jadi dia 2 kali 10, berarti beratnya adalah 20 Newton.
Nah, gaya berat. Nah, gaya berat itu kalau batang, batang homogen ya, misalnya ada batang heterogen kalau batang heterogen itu artinya beratnya itu tidak pas di tengah-tengah kalau dada keterangan itu berarti batangnya homogen jadi dia pas di tengah-tengah batang pas tengah-tengah batang, kalau batang 3 meter berarti di sini ya, nah ini W nya nih jarak dari A, kalau di sini 1 meter berarti ini ke sini, setengah meter ya berarti Nah, berarti ini ke sini 1,5 ya. Kalau dari A ke ujung satunya, ini 2 meter.
Nah, karena panjang batang kan 3 meter. Loh kok maksudnya heterogen itu gimana? Itu nanti ada penjelasan di soal bahwa titik berat batang itu tidak di tengah-tengah.
Mungkin berapa meter dari, ya nanti ada keterangan lah ya. Heterogen itu maksudnya kayu itu mungkin ada yang lapu gitu loh. Lapu, kena rayap atau apa, pokoknya. Berongga lah ya kayunya, nggak padat.
Nah, kalau homokin itu padat. Jadi, kalau nggak ada keterangan berarti titik beratnya pas di tengah-tengah beratnya itu. Itu homokin.
Nah, kalau misalkan ini ada pertanyaan soalnya ya, tentukan momen gaya di poros A, di titik A. Nah, berarti poros A, di sini kita sudah mendapatkan tiga gaya otomatis. Loh, tadi kan cuma dua. Kita muncul gaya berat ya, karena batangnya bermasa. Nah kalau masa batang diapakan ini enggak ada, ya cukup 2. Seperti contoh sebelumnya kalau 3 ya 3, 1 ya 1 ya.
Nah kita lihat yang gaya 1 dulu, karena dia enggak tegak lurus dengan batang, kita proyeksikan dulu ya. Nah berarti ini F1 sin 53, yang ini F1 cos. 53 ya.
Nah yang kita pakai yang tegak lurus. Lalu yang kita pakai yang F1 sin. Loh kok F1 kos kok gak dipakai ya?
Karena dia gak tegak lurus. Dan juga dia ini pas searah dengan lengan. Jadi dia gak memiliki momen gaya.
Nah ini masalah itu masalah yang searah atau segaris lurus. Gaya dengan lengannya. Kok ambil contoh lain aja ya untuk lebih jelas. Jadi intinya. Kalau yang seperti batang seperti ini, adik-adik usahakan tegak lurus.
Usahakan gimana caranya supaya tegak lurus. Jadi kalau yang miring, gayanya miring dengan batangnya kita proyeksikan. Tapi kalau gayanya ini sudah segaris lurus seperti ini, gaya aslinya.
Contoh ya, misalkan koko kasih ada gaya 3. Gaya 3-nya di sini, arahnya ke sini, F3. Misalkan nih, ada F3. Nah, F3 ini...
Segaris lurus dengan batangnya atau segaris lurus dengan lengannya. Lengan itu kan jarak titik poros putar, titik poros putar ke titik gayanya. Nah, titik gayanya kan di sini.
Nah, lengan dengan F, misalkan ini lengan, lalu ini F-nya, segaris lurus, itu nilai torsinya 0. Nah, perhatiannya. Kenapa kok? Karena kalau gayanya segaris lurus dengan lengan, itu gaya itu nggak bisa dibuat tegak lurus.
Dengan lengan itu nggak bisa karena dia satu sumbu. Sama-sama misalkan sumbu X, kalau mendatar kan sumbu X. Itu nggak bisa kita buat searah supaya tegak lurus, itu nggak bisa.
Tapi kalau dia miring, misalkan lengannya itu sumbu X, lalu gayanya miring, itu bisa. Dibuat ke arah sumbu X, sumbu Y. Nah yang tegak lurus yang sumbu Y-nya.
Paham ya maksudnya? Jadi kalau dia sesumbu dengan lengan gayanya, berarti itu tidak punya... momen gaya atau nilainya 0 jadi adik-adik kapan ya ko kita harus buat proyeksi jika gaya itu miring tidak satu sumbu dengan lengannya, jadi dia bisa diproyeksikan supaya tegak lurus nah sekarang kita ngisi ya berapa momen gaya di poros A berarti nanti F1 sin 53 ya dikali lengan satunya lengan satunya ini dari titik A menuju F1 ya ini kan panjang batang 3 meter Nah tadi ini sudah ada penjelasan Titik A ke titik gaya 1 itu 2 meter ya Karena disini kan 1 meter Berarti nanti dikali 2 Atau gue tulis dulu L1 gini ya Nanti tinggal ngisi Nah sekarang arahnya searah atau berlawanan Kita tentukan dulu plus minusnya Itu jangan lupa karena plus minus itu penting ya Untuk menentukan nanti hasil akhirnya arah atau arahnya itu searah atau berlawanan gitu loh ya nah ini kita tarik ternyata dia berlawanan ya berarti minus nah gini untuk yang F2 disini ya ini porosnya A kita tarik disini F2 nah dia berarti searah ya berarti plus F2 kali lengannya nah untuk beratnya daya berat ikut kok iya Jadi gaya berat itu termasuk ikut. Jadi kalau misalkan ada gaya berat, gaya berat itu dimasukkan ke torsinya juga.
Selama dia memiliki momen gaya. Kecuali kalau gaya beratnya itu pas di porosnya ya. Berarti kan tidak punya lengan, nilainya juga 0. Tapi kan ini ada jaraknya, setengah meter nih. Dan ini pun sudah tegak lurus.
Nah ini sudah tegak lurus. Berarti nanti yang W itu nanti anggaplah ada kali lengan 3 ya. sudah tegak lurus jadi tidak ada sinkosnya ya plus atau minus?
nah kita lihat disini poros A nah ini kan gaya beratnya ke arah bawah sini nah berarti batang ini kan ketariknya ke bawah sini atau searah jarum jam ya muternya kan searah jarum jam jadi ini plus nah gitu ya jadi mau min plusnya itu dari mana dari arahnya misalkan O berlawanan minus searah plus yang ini searah plus gitu ya tinggal diisi sekarang min 10 sin 53 itu 4 per 5 ya lengan satunya tadi 2 ya lengan satunya ini 2 tambah F2 nya 30 lengan 2 nya 1 ya karena ini jaraknya 1 meter nih dari titik A ke titik F2 ya tambah tadi ini W nya 20 Newton ya kali lengan 3 nya ini setengah meter ya kali setengah jadi jawabannya min 8 kali 2, ini kan coret ya, 5 sama 10, 2, kali 4, 8, kali 2, tambah 30, ini setengah, ini 10. Berarti ini kan min 16, 8 kali 2, 40 tambah 10, 40, 30 tambah 10, 40 ya. Nah berarti hasil akhir ini adalah plus 24 ya Newton meter. Nah karena dia positif, berarti Hasil akhir putarannya itu berarti searah jarum jam ya Kenapa searah? Karena hasil akhirnya positif Karena perjanjian dari awal Kalau mendapatkan positif berarti searah Kalau negatif berlawanan Ada contoh berikutnya ya Misalkan ada sebuah bola Jari-jari bola 2 meter Di sini ada 3 gaya ya Yang dikenai terhadap bola ini ada Supaya dia berputar ya bolanya Jadi ada F1 10, F2 nya 20 di sini, F3 nya 30 ya, ada di sini titiknya. Nah, cara kerjanya kalau kamu tanya berapa torsi di titik A, poros putar A, berapa torsi momen gaya di titik A, nah sekarang sigma torsinya adalah F1 dikali.
Dilihat di sini ya, ini ada adik tegak lurus, sudah langsung tegak lurus ya ini. Dengan apa kok? Dengan jari-jarinya.
Jadi lengan gayanya itu adalah jari-jari. Jadi jari-jari lengan gaya yaitu L lalu dikali F-nya, M1. Jadi dikali R.
Nah plus atau minus kita lihat, jika ini porosnya, nah ditarik bolanya ke arah sini, berarti ini adalah putarannya searah jauh-jauh ya, positif. Ya kan gini muternya. Nah muternya kan gini polanya. Muter gini ya searah. Ini angka 12 ditarik ke arah 1, 2, 3. Nah untuk yang F2.
Ya F2 nya kita lihat dulu positif atau negatifnya ya. Supaya lebih mudah nanti isinya. Berarti ini ditarik ke arah bawah gini ya.
Angka 9 menuju angka 8, 7, 6 lah istilahnya. Berarti itu berlawanan ya. Berarti minus F2. Nah, lengannya kok, karena ini sudah tegak lurus, ya kali jari-jari lagi.
Nah, sekarang yang F3, mungkin ini jam 5 lah ya. Nah, jam 5, ini ditarik ke arah angka 4, angka 3 gitu ya. Jadi, itu berarti perlawanan juga ya.
Berarti minus F3 kali jari-jarinya. Nah, ini F3-nya digambar soal. Ini ada tanda seperti ini, ini artinya apa? Ini artinya tegak lurus, ya sudah tegak lurus. Jadi kalau sudah tegak lurus dengan lengannya, berarti adik-adik tidak perlu melakukan proyeksinya ya, tidak usah, ini, sudah-sudah jadi, ini nanti F1-nya 10, jari-jarinya kan diketahui soal 2 ya.
F2 nya 20, jadi jadi 2. Ini min F3 nya 30, jadi jadi 2. Berarti 20, min 40, min 60 ya ini. Oke, berarti hasil akhir ini min 100 tambah 20, min 80 ya. Nah, jadi artinya apa? Jadi artinya bola ini berputar akibat 3 gaya ini ternyata hasilnya minus.
Berarti artinya. Bola ini berputarnya setelah dikenai 3 gaya itu berlawanan arah jarum jam dengan nilai momen gaya sebesar 80. Jadi ini berlawanan arah. Nah bedanya ya kalau misalkan ada guru ngajar searah itu minus, berlawanan positif.
Gimana? Ya adik tinggal ini min, ini berarti plus, ini plus. Berarti min plus plus, min plus plus hasilnya plus 80. Nah plus 80 karena kesepakatan di sekolah guru kalian. Itu berlawanan positif, ya berarti tetap kan hasilnya berlawanan arah sebesar 80. Jadi min plus itu maksudnya dalam hal kesepakatan di sekolah, ada bedanya dengan di sini. Itu tidak ada, jadi tidak usah bingung, tidak ada masalah.
Cuma hasilnya nanti ya plus gitu. Tapi tetap kan yang penting arah benda itu berputar ternyata berlawanan arah jarum jam gitu ya. Maksudnya gitu.
Yang penting hasil akhirnya ini. Belawanan atau searah. Bukan min plusnya. Tapi min plus ini juga penting untuk menentukan nanti hasil akhirnya apa.
Cuma masalah kesepakatannya itu. Penting nggak pentingnya di situ. Tapi ikutin guru kalian semua di sekolah ya. Ini ada adik, kok ada contoh berikutnya ya.
Di sini ada seperti plat bujur sangkar ya. Kotak lah ya. Bujur sangkar. Sisinya 2 meter. Di sini diberi gaya F1-10.
F2-nya. 10 akar 2, F3 nya 30, F4 nya 40 Jadi ini sisinya 2 meter semua ya Nah kalau misalkan gue tanya berapakah momen torsi di poros titik A Nah ini titik A ya Kita jawab dulu Torsi di titik A berarti F1 dikali lengan 1 Nah kita perhatikan dulu apakah F1 nya ini sudah tegak lurus Dengan Arah titik A menuju titik gaya F1. Nah ini ya.
Misalkan adik-adik menganggap ini lengan 1. Lengan 1 dengan gaya ini tidak tegak lurus. Kalau mau tegak lurus, dia harus diarahkan ke sini F1-nya. Harus diproyeksikan.
Diproyeksikan supaya tegak lurus sama arah ke sini. Tapi ada tapi-nya. Misalkan adik-adik.
mendapatkan seperti plat seperti ini lalu F1 nya ini enggak tegak lurus dengan lengan satu adik-adik bisa menggeser gayanya tapi harus searah ya maksudnya segaris lurus atau satu sisi jadi misalkan gini F1 nya kan arahnya ke sini ya adik-adik boleh geser F1 nya Koko kasih warna lain supaya jelas di sini Nah Koko taruh di sini nah ini F1 nya Koko geser di sini Anggaplah F1 aksen lah ya, terjadi pergeseran. Jadi kenapa koko geser ke sini? Supaya nanti bisa tegak lurus dengan ini. Nah ini jadi lengan satunya nanti, lengan satu aksen namanya misalkan.
Jadi yang awalnya aslinya gaya satunya di sini, koko geser ke arah titik ini, tengah-tengah ini. Tujuannya apa? Supaya titik gaya F1 aksen dengan titik A, kalau koko ambil lengannya ini, ini bisa tegak lurus langsung nah, ya kan daripada tadi ada adik ini lalu diproyeksikan misalkan seperti ini ya maksudnya nah, sama sini, ini supaya tegak lurus ini lengan 1, nanti ambil F1 nya, F1 apa ini ku? kanan ini bujur sangkar, berarti sudut disini kan 45 derajat 45 derajat, ini kan tegak lurus, berarti ini 45, ini 45 jadi ini F1 kos 45 Yang ini F1 sin 45. Kadangkala kita nentukan sudut ini 45-nya itu yang agak susah.
Ini 45 derajatnya. Kadangkala ada adik bingung, Luku kok bisa ya ini 45? Asalnya dari gini.
Kan belucu sangkar, kalau bagi dua ini kan 45. Nah 45 derajat, kan ini tegak lurus, ini sama ini kan tegak lurus. Kan kalau tegak lurus kan 90, 45 ini 45. Nah ini kan juga tegak lurus juga antara ini sama ini. Berarti kalau ini tegak lurus, ini 45 ya ini 45. Nah 45-nya di sini. Dekat sudut berarti kali cos.
Yang jauh dari sudut baliknya kali sin. Nah maksudnya gitu ya. Tapi nanti adik-adik ngalinya ini yang F1 cos 45 kali lengan 1. Nah, misalkan adik-adik mau pakai yang lengan satunya ini. Jadi, nanti ini F1 cos 45 kali L1.
Nah, gitu. Tapi, adik-adik boleh menggunakan yang ini. Yang sudah diproyeksi sama loko.
Jadi, ini bisa juga adik-adik menggunakan F1 aksen kali L1 aksen. Loko, pakai yang mana ya, ko? Nah, kalau adik-adik bisa memproyeksikan seperti ini dan tahu sudutnya ini berapa derajat. Boleh adik-adik pakai yang ini, yang sepidal warna hitam. Tapi kalau ada adik mau digeser supaya mudah melihatnya, supaya nggak diproyeksikan, bisa pakai yang sepidal warna merah ini.
Hasilnya sama nggak? Nah kita cek ya. Kalau koko pakai yang ini, ini torsi 1 lah, anggapannya koko taruh sini aja ya, biar jelas torsi 1. Jadi pakai yang F1 cos 45 x L1.
Ini kan L1 nya 10, cos 45 itu setengah akar 2. Nah L1, L1 kalau kita lihat diagonal bujur sangkar, jadi kalau ada bujur sangkar, ini dengan sisi 2, ini diagonalnya itu pitagoras ya, dibuat pitagoras. Jadi diagonalnya adalah akar 2 kuadrat tambah 2 kuadrat ya, atau diagonalnya ini akar 8 ya. Akar 8 itu 2 akar 2. Nah, jadi maksudnya berarti diagonalnya adik-adik ini, pucu sangkar ini 2 akar 2. Karena ini hanya separuh, berarti lengan satunya ini akar 2. Separuh itu maksudnya setengah daripada 2 akar 2. Kan setengah kali 2 habis akar 2. Berarti lengan satunya akar 2. Berarti jawabannya 10, akar 2 kali akar 2 itu 2 ya.
Setengah kali 2, jawabannya 10. Nah, ini... Kalau ada adik menggunakan yang F1 cos 45 kali lengan 1 ini, yang pakai proyeksi ini. Tapi kalau ada adik pakai yang F1 aksen sama L1 aksen, apakah sama kok nanti 10?
Nah kita terapkan di sini sama dengan ya. Koko pakai yang F1 aksen kali L1 aksen. Nah kita lihat apakah sama hasilnya ya. F1 aksen itu nilainya berapa?
Sama dengan yang asli, dia hanya digeser aja. 10. Nah, L1 aksen. Ini L1 aksen.
Ini kan muncul sangkar kan 2 ya sisinya. Ini kan separuh daripada 2. Berarti 1 ya ini. L1 aksennya 1 meter.
Nah, kali 1. Hasilnya sama ya, 10. Nah, lebih enak yang mana, Ko? Yang aku cari sudut-sudutnya atau yang langsung F1 aksen, L1 aksen? Ko, Ko biasanya kalau mendapatkan soal yang pelat, terus bentuknya tidak tegak lurus, coba koko geser saja kalau dia bisa cari di mana tegak lurusnya terhadap lengannya, koko ambil di situ titiknya koko berarti pakai yang setuju yang spidol warna merah? iya, jadi ini koko ganti torsi satunya yang spidol warna merah jadi pakai yang ini, F1 aksen kali L1 aksen Hasilnya sama kan? Sudah diterapkan di sini.
Jadi gesernya itu adik-adik harus segaris lurus. Loko boleh enggak ya kalau F1-nya digeser di sini? Di sebelah sini F1-nya.
Misalkan gini ya ini F1-nya gini. Boleh enggak ko? Ya enggak boleh.
Ini bukan segaris lurus. Ini pindah tempat misalnya. Loko ini apa ini?
Ini namanya sejajar. Tapi tidak segaris lurus. Kalau ada adik ini pindah ke sini, ini namanya sejajar, bukan segaris lurus. Segaris lurus itu satu sisi gini ya. Segaris lurus.
Jadi kalau di sini salah gesernya. Kok boleh enggak F1 aksennya dipindah di sini? Boleh, enggak apa-apa. Ya di titik ini loh. Tapi enggak tegak lurus sama lengannya ini nanti.
Jadi carilah yang bisa tegak lurus. Kalau digeser. Supaya gampang ya, supaya mudah. Nah, sudah selesai yang F1 aksen, yang F1-nya, kita pakai yang F2 ya sekarang.
Oh ya, sebelumnya, sorry, ini harus kita terapkan arahnya dulu ya. Jadi, arahnya jangan lupa, ini belum koko kasih plus minusnya. Nah, sekarang plus minusnya gimana? Koko ambil F1 aksen, naikkan poros A-nya.
Berarti L1 aksennya ditarik F1 aksennya, ini kan narik ke atas gini. Berarti kalau ini jarum jam 9, jadi 10, 11, 12, berarti dia positif. Nah, gini ya, positif.
Nah, untuk torsi 2, yang F2, kita lihat, ini poros putar A, ini F2-nya tarik ke sini, berarti dia berlawanan ya, berlawanan arah. Misalkan ini jarum jam 8, jadi 7 gitu ya. jadi 6, ini berlawanan, berarti minus jadi minus F2 kali L2 nah, F2 kali L2 ini petunjuk soal ini ada dik sudah langsung tegak lurus nah, kalau sudah langsung tegak lurus ya sudah, gak usah digeser-geser misalkan, oh titik A terhadap titik F2 sudah tegak lurus ya berarti gak usah digeser nah, untuk yang F3 torsi 3 ini ini Nul ya, kenapa nul kok?
Karena titik gaya 3 sama poros A, kalau kita anggaplah ini lengan 3, itu dia segaris lurus. Lengan dengan gaya, jika segaris lurus, itu berarti tidak punya torsi. Jadi anggaplah nul gitu aja lah ya.
Atau aku tulis di sini. Torsi 3 itu adalah F3 x L3, ini bernilai nul. Kenapa? Karena nilai L3 nya 0 Nah gitu ya Karena Istilahnya lo kok bisa L3 nya 0 Ya Karena dia gak bisa tegak lurus Karena syaratnya harus saling tegak lurus Gitu loh Kalau ada adik bilang L3 nya 0 Ya boleh gak apa-apa Tapi sebenarnya Syaratnya ini kenapa ini 0 Ya Karena tidak bisa saling tegak lurus Gitu ya Sekarang gini Yang F4 Nah F4 Kalau ada adik lihat Ini tidak tegak lurus ya dengan titik A terhadap gaya F4. Ini kan tidak bisa tegak lurus.
Berarti apa? Kita bisa lakukan pergeseran seperti F1 tadi. Geser ke mana? Nah, kita pakai warna speedo merah lain ya.
Jadi kamu geser ke sini. Arah sini saja. Nah, ini F4 aksennya. Nah, nanti ini L4 aksen.
daripada ada adik membuat proyeksi lagi F4 cos atau F4 sin ya gue pakai ini aja jadi yang F4 aksen sama L4 aksen nah kita lihat dulu searah atau berlawanan kita ini jarum jam 12 misalkan dia menuju angka 1 angka 2 berarti searah ya berarti plus searah aku ambil yang ini ya yang pergeserannya ya F4 aksen kali L4 aksen Jadi gitu, jadi momen gaya itu pemahamannya gaya tersebut bisa digeser asalkan segaris lurus. Supaya tujuannya mempermudah hitungan, supaya bisa mencari yang langsung bisa tegak lurus yang mana lengannya. Bisa, tapi harus segaris lurus, tidak boleh sejajar. Misalkan F4 pindah sini tidak boleh.
Logo kalau F4-nya pindah sini juga tidak boleh. Oke, F4-nya pindah sini. Nah kalau F4 pindah sini gimana? Ya kalau bisa ambillah yang segaris lurus. Nah sekarang kita ngisi ya.
F1 aksen nilainya tadi udah dihitung sini 10 langsung ya. Plus 10 min F2 nya 10 akar 2. Nah L2 nya ini kan setengah daripada diagonal. Diagonal kan 2 akar 2. Berarti setengah dari 2 akar 2 berarti akar 2 ya.
Berarti dikali akar 2. Ini 0 gak usah langsung aja ke yang ini ya. L4 aksen. 40. Dikali L4 aksen.
Ini adalah setengah daripada sisi ya. Kan ini pas sisi sebenarnya. Kalau segini kan sepanjang sisi.
Ini setengahnya. Berarti 1. Karena sisinya 2 meter ya. Berarti ini 10. Min akar 2 kali akar 2 itu 2. Kali 10. Minus 20 tambah 41, 40. Berarti hasilnya 50 kurang 20 plus 30 ya.
Nah plus artinya apa? Plat ini berputar dengan arah searah jarum jam. Ini. Ya dipahami ya, jadi adik-adik bisa gaya itu digeser segaris lurus. Untuk yang hukumnya seperti plat atau yang bola pun juga bisa sih.
Hampir semua bisa, asalkan intinya gaya itu digeser tapi adik-adik lengannya itu bisa langsung tegak lurus. Intinya di logika aja, bisa enggak ya? Nah ini sigma torsi A ya adik-adik. Nah pengertian dari sigma ini apa?
Nah sekarang sigma itu apa? Sigma itu jumlah, jumlah momen gaya. Nah jumlah momen gaya itu adalah momen-momen gaya yang bekerja pada poros A, pada benda tersebut itu ada berapa banyak. Jadi sigma torsi A ini sebenarnya ya torsi 1 ditambah torsi 2, ditambah torsi 3, ditambah torsi 4 maksudnya gitu ya. Jadi sigma ini apa?
Sigma ini adalah jumlahnya, jumlah torsinya. Jadi ada berapa banyak torsi yang bekerja pada benda ini? Kalau ada gaya 4, ya berarti ada 4 torsi.
Makanya tadi aku bilang kalau ada adik mau ngitung dulu, misalkan torsi 1-nya berapa, terus torsi 2-nya berapa. Torsi 2-nya misalkan min F2 x L2. Nah ini kan hasilnya tadi min 20 ya. Nah terus ada adik hitung lagi torsi 4. Torsi 4-nya kan pakai yang F4 aksen kali L4 aksen.
Berarti kan plus 40 ya ini. Nah, misalkan adik-adik udah ngitung satu-satu seperti ini. Terus, adik-adik mau ngitung berapa sih sigma torsinya ya, Ko?
Kalau aku ngitung satu-satu seperti ini. Nah, ini positif ya. Ya, tinggal adik-adik jumlakan aja semua. Plus 10, tambahkan min 20. Nah, sama kan?
Terus, tambahkan 0. 0 yang ini tadi, terus tambahkan lagi 40. Nah hasilnya nanti plus 30. Jadi istilahnya ini di jumlah semua. Jadi kalau misalkan ada adik mau nulis seperti ini panjang boleh. Atau mau ditulis hitung dulu lah torsi 1 berapa, torsi 2 berapa, torsi 3 berapa, torsi 4 berapa.
Juga boleh, nanti tinggal di jumlah semua ini. Hasilnya sama. Nah itu ya ada adik pengertian daripada apa sih gaya kali lengan untuk momen gaya ya. Untuk video selanjutnya, koko akan membahas mengenai inersia benda.
Terima kasih adik-adik sudah nonton video kali ini. Semoga bermanfaat dan berguna buat kalian semua di sekolah. Tolong dukung koko dengan cara like, subscribe, dan share ke teman-teman kalian semua. Terima kasih.