Transcript for:
Dampak Pemilu 2024 di Indonesia

Sedara kampanye, Pilek dan Pilpres sudah berakhir. Pasca pemilu 2024, harga beras mendadak mengalami kenaikan yang tidak wajar. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu DKPP kembali menggelar sidang pemeriksaan 4 perkara dugaan pelanggaran.

Kode etik penyelenggaraan pemilu Ancaman polarisasi dalam pemilu 2024 Masih menghantui masyarakat Yang akan merayakan pesta demokrasi Di 4 tahun Hiruk pikuk pemilu telah dimulai Sejak 2023 lalu Berbagai peristiwa berhasil Mewarnai pesta demokrasi tahun ini Skenario dan persaingan politik memenuhi atmosfer media sosial. Pemilu secara resmi diakhiri pada tanggal 14 Februari 2024. Tapi nampaknya, histeria fenomenanya masih berlanjut per detik ini. Pemilu 2024 menjadi sebuah tahun yang membawa dampak yang begitu signifikan terhadap entitas masyarakat hari ini. Dalam seluruh sektor, banyaknya kejanggalan yang terjadi pada hari ini dan segala entitas yang masuk ke dalam unsur kenegaraan Indonesia menjadi terpuruk dan terpolarisasi dikarenakan dampak dari Pemilu 2024. Terkait sosio-kultural yang terjadi di masyarakat sangat menjanggal.

Salah satunya, permasalahan yang terjadi yaitu kenaikan harga pangan yang membuat kaum-kaum ekonomi rendah merasa tercekik dan merasa sengsara terhadap harga pangan. yang melonjak tinggi hari ini. Pemilu 2024 menjadi pemilihan yang sangat berbeda dibandingkan pemilihan-pemilihan sebelumnya.

Banyaknya pelanggangan terhadap konstitusi hari ini menjadikan sebuah tatanan kenegaraan dan demokrasi di sebuah negara tidak lagi ideal dan tidak lagi berjalan dengan fungsinya secara kenegaraan yang meninggikan demokrasi. di caleg-caleg gitu atau yang kampanye-kampanye gitu gimana gitu ke efek pasarnya tadi pak? ya kalau sebelumnya ya agak lumayan agak lumayan, membantu sekarang? sekarang setelahnya ya Pak berarti tapi dikenakan efek kakak awal parang-parang tuh drastis turun dan cabai rawit biasanya diberikan berita juga kan 120 100 Oh sekarang kan bisa jual 50-40 bisa jual Harapan Bapak buat pemimpin-pemimpin terkait pijakan pasar?

Harus kembali normal Kalau Bapak ekonomi masyarakat konsumen pemakai belanja buat masak, buat jual aja Aman, normal Harga memang masih tetap mahal-mahal Oh masih mahal-mahal Ada nggak sih pengaruh dari kampanye mungkin? Pengaruhnya ini aja bawang daun sekarang lagi mahal Kemarin-kemarin mahal sekarang udah mulai turun Pada rumah yang harga minimal ya standar lah murah-murah Normal biasa UMKM sektor ekonomi yang tidak terlalu terlihat Seakan elit atau bahkan publik tidak memperdudikan apa yang sebenarnya terjadi pada sektor ini Berdasarkan Dapatkan data dari Kementerian Kooperasi dan UKM. Di Indonesia, pada tahun 2019, terdapat 65,4 juta UMKM.

Dengan jumlah unit usaha yang sampai 65,4 juta, dapat menyerap tenaga kerja 123,3 ribu tenaga kerja. Ini adalah bukti bahwa UMKM sebenarnya adalah konstituen yang memfundamentali roda pergerakan ekonomi Indonesia. Di TPSMAT jadi tergantungnya TPA, kalau di TPA-nya mandeg, ibaratkan dulu kan pernah kebakaran, ini dampaknya belum selesai.

Itu soalnya udah berapa bulan. Tengah-tengah saya sih harus lebih diutamain lagi buat orang-orang yang guli. Memang nggak digaji, ya terlalu diperhatikan lah.

Jadi tukang sampah itu narik di perera itu, jadi sampah mau keringan, organik, bukan organik, disatuin. Jadi dipilahnya di sini. Berarti kendalanya di tap place ini berarti dari alat? Iya dari alat gak ada Begitu ngebuang baligo yang dimana-mana gitu ya keseluruhan secibin yang tidur Buang langsung taikan ke mobil Berarti tidak ada bentuk tanggung jawab dari secaleg-caleg ini yang udah nyawani? Ya, mungkin.

Saya mah yang penting mah, mau siapa aja, yang penting kayak ekonomi bisa murah, gitu aja. Kalau ini yang gini, ini yang tumpukan gini, yang buang dari mana-mana, yang sambil ke pasar bawa sampah. Kalau nggak ditungguin kan amburasut dimana aja. Kalau yang ngebuang kan, kalau ditungguin makan, bisa saya enteng sampai rapi gini.

Kalau nggak ditungguin, depan tersenaknya yang ngebuang. Kadang diseberang juga ada yang ini tuh, eh cuek aja. Itu jangan di situ buangnya ke sana, eh susah. Kendalanya pembuangannya kemarin kan kebakaran. Sedangkan kan penarik sampah nggak ada yang narik satupun juga.

Hampir dua bulan kemarin pada nganggur gara-gara sampah numpuk kebakaran itu. Kebanyakan kan namanya juga politik ya. Harus jujur. Dalam TV itu. Tapi kebanyakan namanya yang nggak jujur.

Ke masyarakat emeng-emeng, ntar ada. Jaya sekolah gratis, ada bantuan. Kan lumayan kalau gratis sekolah, kebantu walaupun kerja gini. Apalagi kan ngontrak. Gaji kalau ingin tahu saya per bulan Rp750.000 per bulan dari ARW.

Sedangkan ngontrak rumah saya Rp1.200.000 per bulan. Buang dari mana tambahnya kalau saya nggak punya sampingan. Masa kampanye pemilu presiden dan wakil presiden, maupun legislatif tingkat nasional, maupun daerah, 2024 sudah usai. Namun sampahnya masih tertinggal. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, SIPSN, pada 2023, timbulan sampah di Indonesia sebanyak 17,4 juta ton.

Sekitar 18,8% merupakan sampah plastik. Angka ini khawatir membengkak pasca pemilu 2024 yang mengalokasikan 20.462 kursi legislatif dan 2.710 daerah pemilihan. Sampah politik bisa dielaborasikan dalam berbagai bentuk.

Mungkin orang-orang menganggap bahwa sampah politik bentuknya seperti janji-janji manis politisi yang tak kunjung dinyatakan, bansos yang dijadikan mainan politik, serangan fajar, dan sebagainya. Namun kenyataannya, sampah politik secara harfiah memang benar adanya. Terkait yang terjadi di Indonesia perihal pemilu, salah satu contohnya kenaikan harga pangan.

Bahasanya tidak menjalankan demokrasi lah, karena... Pas di hari menjelang-menjelang pemilu, setelah pemilu itu harga pangan sudah melonjak tinggi. Dikarenakan banyak paslon-paslon ataupun caleg-caleg yang hari ini ikut serta di dalamnya membuat bantuan sosial kepada masyarakat, secara kasarnya menyogok masyarakat untuk memilihnya. Dan setelah pemilu ini selesai, harga pangan melonjak tinggi.

Dan itu menjadi sebuah bentuk... perubahan sosio-kultural yang ada di Indonesia hari ini, berbicara perihal bagaimana cara membuat pemilu ini ideal dan pengimplementasinya gimana, bagaimana cara sosok-sosok orang, sosok-sosok pemimpin nantinya, mampu mensamaratakan bentuk kebijakan yang ada, dia harus memikirkan terkait rakyat-rakyat yang miskin, agar kesejahteraan di talangan masyarakat itu terjaga dengan baik. Berbicara kondisi secara empiris, sosial, budaya masyarakat hari ini jelas sangat terpolarisasi Karena hari ini kita dipertontonkan dengan 3 pasangan calon presiden dan wakil presiden di Indonesia Tentu ada loyalis-loyalis, tentu mereka mempunyai sebuah konstituen-konstituen masing-masing Tapi hal yang saya highlight, sebuah kadar Intro dan kompetensi dari masyarakat Indonesia yang belum setara.

Dalam artiannya seperti ini, taraf pendidikan masyarakat di Indonesia itu semuanya tidak sama. Ini bukan berarti maksud mendiskreditkan, tapi sebuah rasionalitas sederhana yang ingin saya jawantahkan di sini adalah bentuk sebuah kalkulasi yang kalkulatif oleh masyarakat di Indonesia dalam memilih calon pemimpin taraf dan kompetensinya tidak sama. Ada masyarakat yang tersegmentasi memilih calon pemimpin bangsa Indonesia ini dari kadar-kadar intelektualitasnya.

Ada juga masyarakat Indonesia yang cenderung memilih calon pemimpin bangsa ini berazaskan azas primodialitas, berazaskan asal wilayah, keragaman suku, adat, dan lain sebagainya. Yang ingin saya tegaskan di sini adalah Gara-gara keterbatasan pemikiran, keterbatasan aksesibilitas pendidikan itu membuat kondisi sosio-kultura bangsa Indonesia hari ini terpolarisasi dengan adanya mementum pemilu tahun 2024. Trias politika menjadi status yang disematkan di pundak pemangku otoritas kebijakan hari ini. Trias politika terbagi menjadi tiga pengklasifikasian, diantaranya lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang memegang tongkat kebijakan tertinggi dalam sebuah tatanan kenegaraan.

Berbicara terkait sistem kepemerintahan yang selalu ada nama mahasiswa di dalamnya, sebagai fasilitator dan inisiator atas pengaspirasian yang dirasakan oleh masyarakat, Keterlibatan mahasiswa dalam pemilu 2024 sangat dibutuhkan. Hidup mahasiswa! Hidup mahasiswa!

Hidup rakyat Indonesia! Hidup rakyat Indonesia! Berbicara mahasiswa.

Gelora-gelora perjuangan mahasiswa yang berlandaskan kompetensi intelektualitas, ini harus menjadi prinsip yang sangat fundamental. Banyak mahasiswa. Yang idealismenya tergerus oleh uang, oleh finansial, sudah tidak ada lagi sebuah lokomotif-lokomotif intelektualitas yang bisa mengkritisasi gagasan-gagasan, kebijakan-kebijakan yang ditawarkan oleh calon pemimpin rakyat kita hari ini.

Kita harus sadar peran dan fungsi kita sebagai mahasiswa. Mahasiswa merupakan salah satu entitas yang selalu bersinggungan langsung dengan keberadaan masyarakat per hari ini. Hidup perempuan yang lawan! Dalam mewujudkan peran mahasiswa sebagai moral force, mahasiswa harus mampu menjadi patron terhadap pengawalan kekuatan moral dan melindungi trias politika dari kiat-kiat yang menjurus pada amoralitas para pemegang kekuasaan.

Pemilih 2024 menjadi salah satu pemilihan yang fenomenal. Begitu banyak peristiwa yang terjadi pada paswan, caleg, hingga berdampak besar terhadap masyarakat. Banyaknya cerita yang tidak wajar terdengar yang terjadi pada pemilihan umum 2024. Hal tersebut adalah kiat-kiat yang menyatakan negara yang menjunjung tinggi kedaulutannya, tetapi pada nyatanya tidak berjalan dengan demokrasi yang menjadi tujuan negeri magisku Indonesia. Romansa politika terjadi di setiap harinya. Seperti Tuhan, selayatnya makanan, lomba maraton kekuasaan, untuk meraihnya para pelari melegalisasikan.

Semua cari, sampai-sampai tak melihat dampak kolateral yang dihasilkan. Bahwasannya dibalik kuasa ada yang tertindas, dibalik yang tertindas ada cobaan. Mereka bersuara di hatinya, pantas saja tak ada yang mendengar.

Apakah benar-benar ada yang mau mendengar? Suara proletar dikuasai kelaparan, dan mahasiswa kebingungan mengelaborasikan tujuan. Intro