Transcript for:
Konsep Burdiu: Habitus dan Kapital

Selamat malam, saya mulai saja saya menggunakan dua konsep penting dari Burdiu, Habitus dan Kapital dalam strategi kekuasaan. Jadi pemahaman menurut strategi kekuasaan jangan dilihat hanya tingkat makro pada level politik, model politik negara dan sebagainya, tetapi lebih pada tingkat mikro, bahwa di dalam hubungan antar individu, hubungan antar kelompok selalu ada hubungan kekuasaan. Dan siapa yang mendominasi, siapa didominasi, apa yang menentukan dominasi itu. Dan apa yang menentukan nanti kita akan melihat dalam masalah habitus dan kapital dan strategi penempatannya. ini tidak terlalu penting karena terlalu teoritis untuk kita lihat kita langsung masuk pada gagasan dia pemikirannya itu disebut strukturalisme genetik Mengapa karena analisa struktur-struktur objektif tidak dapat dibisarkan dari analisa atau asal-usul struktur mental individu saya beri contoh sederhana demikian misalnya anda punya teman teman anda itu troublemaker lalu Anda kok anain troublemaker langsung ketika teman-teman teman anda itu mengajak anda pulang lalu anda ketemu orang tuanya ketemu kakaknya ketemu adiknya setelah balik lagi anda mengatakan usai set bisa tahu sekarang mengapa dia troublemaker ya itu seperti ini jadi bagaimana bahwa struktur lingkungannya itu membentuk sesuatu yang akhirnya diinteriorisasi dibatinkan sehingga membentuk perilaku dan mempengaruhi lingkungannya contoh yang kedua adalah begini Hai saya waktu mengambil S3 salah satu pembimbing saya itu sangat keras ya dia kalau mengoreksi itu selalu dengan sarang sering-sering komentar yang menyakitkan sedih coret merah lima halaman dicoret merah lalu paling bawah digambari tikus kecil kalau dalam dalam bahasa Fransis mengatakan gagasan-gagasan yang bombastis itu hanya melahirkan anak tikus gitu loh artinya apa ngapain kamu mengutip fuku ngapain kamu mengutip video Mengapain kamu teba bermas kalau kesimpulannya dan logikanya enggak jalan ya kalau anda menggunakan teori-teori untuk menyumbang apa untuk argumentasi apa untuk akhirnya membawa kepada penemuan apa dan menjelaskan apa itu jangan hanya ngomong gitu saja ah gitu kan tapi bagusnya apa meskipun dia keras selalu lalu menunjukkan coba lihat bandingkan dengan bab 4 pada bukunya Luk Bultanski carilah bab ini tetap kukuhin sendiri Bagi saya mengoreksinya mudah sekali karena apa? Karena dengan begitu bukan hanya disalahkan, bukan hanya dicoret, tetapi di situ diberi petunjuk jalan penyelesaiannya. Yang terjadi apa? Setelah saya sekarang membimbing S3, S2, saya juga menggunakan secara tidak sadar, cara dia itu saya copy, saya gunakan sekarang untuk membimbing mahasiswa saya. Dan saya ikut-ikutan dia, dia mengatakan saya setahun tidak pernah lebih dari 3 mahasiswa S3 untuk saya bimbing. Karena tidak ada. ada waktu membaca dan tidak ada ngoreksi yang beneran saya juga ikut-ikutan begitu jadi ini yang saya maksudkan bahwa perilaku kita itu tidak lepas dari internalisasi struktur di lingkungan kita tapi nanti anda akan bertanya orang-orang psikologi terutama apa bedanya dengan behaviorisme habitus itu nanti kita akan melihat bahwa dalam habitus ada kekasan masuk dalam apa yang disebut kepemilikan kelas tidak sembarang lingkungan ada lingkungan tertentu ya jelas nih yang maksudnya istilah strukturalisme genetiknya purdyu kalau tidak jelas langsung tanya aja kalau tidak setuju juga nggak papa yang penting argumennya biasanya desainnya lebih siap Sembangan khas Burdi apa sembangannya? Empat konsep ini, yaitu Habitus, Kapital, Arena, dan Distinction. Konsep Habitus itu mengapa menjadi sesuatu yang baru? Karena berhasil mengatasi dikotomi individual. dan masyarakat, agensi dan struktur sosial, kebebasan dan determinisme, mengapa mengatasi individu dan masyarakat? karena tidak bisa kita memisahkan seseorang dari lingkungannya dari asal-usul kelasnya Jadi perilaku dia itu mau tidak mau adalah pembatinan dari lingkungannya Tetapi kalau kita melihat lingkungannya Jangan dikira bahwa lingkungannya itu tidak terpengaruhi oleh orang yang bersangkutan Jadi setelah biasanya lebih-lebih kalau kita sudah mempunyai kedudukan Atau kita mempunyai kapital-kapital tertentu Lingkungan juga kita tentukan Jadi disitu ada timbal balik Jadi tidak bisa kita membuat pemisahan yang begitu saja Agensi dan struktur sosial juga bagaimana dimana bahwa akhirnya nanti kalau sebetulnya mengapa ini juga dimasukkan pada teori strukturasi seperti punya Anthony Gideon. karena disitu tidak ada lagi pemisahan antara agent dan struktur sosial maka kalau dalam Anthony Giddens kan dipakai istilah dualitas struktural artinya disitu agent tidak dilepaskan dari struktur, struktur tidak bisa dibisarkan dari agent hanya nanti kalau akan terjadi perubahan terjadi apa yang disebut dualisme struktur jadi dimana ada pemisahan itu dan kebebasan determinisme disitu berarti bahwa dia akan mengatakan bukan lagi hanya agensi Apakah berarti habitus itu nanti akan menentukan atau lingkungan sangat menentukan. Kita akan mengatakan ada aspek, ada ruang bagi kreativitas si individu itu. Kalau Anda pernah dengar cerita tentang habitus itu seperti ini loh. Ada seorang bayi waktu lahir itu tangannya menggenggam begini. Sampai umur enam bulan. Lalu dibawa ke dokter. Dibawa ke dokter, dokternya sudah disuntik supaya jadi... lepas itu gak bisa, kasih alkohol gak bisa, lalu dokternya menyerah tanya pada ibunya bu, apakah ibu ada punya sejarah keluarga ibunya malu ah dok, malu dok saya cerita, ah itu kunci pemecahannya gini dok kami ini keturunan copet wah pokoknya bilang tadi-tadi gak usah pakai alkohol, gak ada dokternya lalu ngeluarkan dompet lalu di acung-acungan di depannya, langsung disaut oleh bayi waktu saut itu jatuh ada yang jatuh itu ada yang jatuh cincin jatuh lalu dokter Mbak Cali kok ada cincin ini ini ada tulisannya Hartono ini siapa itu dulu dokter kandungan saya jadi bahkan waktu diambil dokter kandungan itu sudah nyopet tidak malu enggak saya hanya terlalu mau apa menyangatkan lah seri karikatur Bagaimana habitus itu diserap dalam lingkungan menyerap lingkungannya dan bisa berubah tapi sulit sekali kalau sudah punya habitus tertentu termasuk nanti kejujuran itu habitus kalau orang sudah tidak jujur orang cenderung perusahaan itu akan mengeluarkan karena susah dididik untuk jadi jujur gitu karena itu orang yang tidak cekatan cekatan itu adalah habitus nanti kalau sudah enggak cekatan susah untuk dididik supaya menjadi cekatan ya itu itu yang kita kaitannya dengan habitus itu yang kedua dengan kapital kita bisa menjelaskan mengenai bagaimana dominasi itu bisa didapat semakin Anda mengakumulasi kapital semakin Anda bisa mendominasi yang lain burdiun nanti akan menunjukkan kapital itu ada empat ekonomi budaya sosial dan simbolik nanti akan saya jelaskan masing-masing semakin kita mengakumulasi semakin kita bisa mendominasi yang lain tetapi burdiun nanti akan menambahkan tidak hanya kepemilikan kapital juga strategi penempatan kapital Terus yang ketiga, dia menjelaskan, maka kalau yang mengenai kapital ini dengan mudah, kalau misalnya ada teman Anda yang mengeluh, saya itu di organisasi atau di yayasan atau di kantor, misalnya mengatakan, saya itu, selusul saya itu nggak pernah. tidak didengar kenapa ya ini jawabannya mudah sekali kamu punya kapital apa usul-usul sesuatu gitu ya Jadi biasanya yang usulnya didengar itu yang punya kapital ekonomi ya kayak atau pinter Atau Anda berpengaruh kapital simbolik Atau Anda punya jaringan banyak teman Nah, itu didengarkan Jadi kalau mama Anda Sebetulnya waktu Anda cerita mengeluh itu Anda bodoh Karena ketahuan orang ini tidak punya apa-apa Jadi jangan cerita Jangan mengeluh yang malah menunjukkan rahasia diri Hai yang ketiga arena atau yang disebut field bahasa Inggris dalam bahasa Prancisnya song mengapa saya menggunakan arena bukan ranah pada awal-awal saya menggunakan ranah tapi saya berubah menggunakan arena karena kalau arena itu men-men mencerminkan persaingan konflik perang ada di situ jadi kita ini diam-diam selalu hidup di dalam arena sosial pendidikannya di rumah di pekerjaan di pendidikan untuk kita selalu bertarung disitu bersaing dan tidak pernah yang namanya kita itu bebas dari sesuatu jadi seakan-akan ya dia mendapat warisan juga dari Max ya bahwa hidup itu adalah bagaimana terjadi dari konflik-konflik sosial itu itu nanti arena distinction sebagai strategi kursan distinction itu membedakan diri ya membedakan diri untuk menunjukkan posisinya dimana misalnya kalau Anda pakai pakaian merek itu ada distinction untuk membedakan diri dengan yang lain kalau bukan hanya dalam pakaian juga dalam misalnya rumah mobil itu adalah Untuk distinction, kalau Anda sudah bekerja, lebih-lebih dosen itu sudah sertifikasi dosen atau guru sertifikasi guru, paling tidak bisa beli avansai lah distinctionnya. maka kalau ada di jalan Navansa pelan-pelan itu ditanya, guru ya jadi disini adalah bagaimana membedakan diri untuk menempatkan diri dalam suatu kelas dalam satu kelas tapi juga, anda melihat dalam di kalangan intelektual juga distinction itu dipakai oleh semua kalangan intelektual juga, misalnya kalau ada mahasiswa, kita belajar Burdiu dengan saya, Pak saya sudah punya, sudah baca bukunya banyak saya Burdiu, saya tujuh buku saya bakal oh iya yang benar, iya Pak, saya tahu coba bapak tanya kalau gak percaya terus saya lihat misalnya, coba bukunya kayak mana, oh bahasa Inggris ya, terjemahan ya, iya, oh kalau saya baca yang asli bahasa Perancis iya distinction ya pembidikan diri gitu ya kadang-kadang caranya bisa vulgar tapi kadang-kadangnya bisa tersembunyi ya cara yang tersembunyi distinction itu misalnya apa misalnya teman kuliah atau teman kerja yuk makan yuk disana itu sotonya enak loh yang bener gimana tenda Aduh kalau ditendang perut saya nggak tahan gitu anus mudah sakit kalau kurang diare kalau ditendang di mana ya minimal di restoran itu ya kelihatan Katanya higienis, tapi distinction. Saya dari kelas mana gitu loh. Jadi distinction itu adalah strategi kekuasaan. Model-model itu. Jelas kan ini ya. Ini empat konsep pokok Burdiu yang menyumbang di dalam pemikiran. di dalam lebih-lebih perubahan sosial. Ada yang tanya? Langsung saja. Kalau enggak ya, atau tidak setuju, juga enggak apa-apa, enggak setuju. Atau keberatan, tapi jangan asal keberatan. Hai maka nama topiknya kuliah seri kuliah sekarang ini mengenai budaya saya akan menunjukkan kepada anda dimana dia membedakan diri dari dari Max terutama dalam konsep kapital budaya Max tidak peduli dengan yang disebut budaya ya Mas memasukkan budaya pada suprastruktur sebagai representasi bukan yang real merudia sedang burju memasukkan ini sebagai yang real budaya ya kalau anda masih ingat supaya saya ngomongnya tidak tidak abstrak Bagaimana Max melihat itu sebagai sesuatu yang tidak real pada dipa materialisme historis dia Kalau untuk membedakan saja, ini supaya jelas kalau ngomong tentang pembedaannya dengan maps. Kalau Anda melihat bahwa pada material sejarahnya Marx itu, dia memperlihatkan bahwa yang real itu adalah infrastruktur, yaitu kekuatan-kekuatan produksi dan hubungan-hubungan produksi. Ini adalah yang real. Sedangkan politik, budaya, agama, ideologi, semua bentuk kesadaran sosial itu hanya representasi. Kalau yang di sini beres, nah di sini beres. Tapi kalau di sini tidak beres, lalu munculnya di sini. Dengan mudah kalau Anda kalah berebut dalam bidang ekonomi lalu larinya ke agama. Itu modal ini seperti ini. Gagal di sini, berdoa. Bukan berarti. berdoa bagus tapi kalau memberi inspirasi bukan untuk tempat pelarian itu loh itu istilahnya gitu setelahnya menarik masih tuh kalau mengecek kita tetapi membuat kita untuk fight untuk itu ya di sini saya mengatakan ini hanya representasi Ini bukan yang real Dia akan mengatakan bagaimana bahwa nanti Bentuk-bentuk alienasi atau keterasingan-keterasingan Ini adalah bentuk-bentuk keterasingan karena disini tidak beres Supaya menjelaskan bagaimana dia membedakan Sedangkan pada Burdiu, budaya adalah sesuatu yang konkret Budaya adalah sesuatu yang penting Dan bagaimana di dalam pertarungan, di dalam kemajuan Itu sangat menentukan Jelas ya yang bagian ini Memenempatkan bagaimana menempatkan Antara Burju dan Marx Maaf saya sering seperti dosen Kalau ngomong jelas ya Sering gak sadar Sudah menjadi habitus Iya betul ya jadi disini lalu dia melihat bahwa Budi memperkenalkan konsep lebih dalam sedari Hubungan kelas yang oleh Marx sering direduksi hanya hubungan kelas ekonomi. Dan pada dari tataran ekonomi itu nanti hanya direduksi seakan-akan kelas itu hanya dua, proletariat dan kapitalis. Padahal nanti akan kelihatan bahwa kelas itu macam-macam, kepentingannya juga macam-macam. Lalu dia mengandung di sini dimensi simbolik, moral, psikologis, dan ketubuhan yang Anda mungkin agak, kok budaya, kok ketubuhan? Mudah sekali. Jadi misalnya, kalau di Perancis itu, kalau dari kalangan aristokrasi... Kalau ngomong itu mulutnya itu membukanya hanya sedikit. Tapi pronuncationnya jelas. Tapi kalau orang kampung itu harus lebar-lebar soalnya jelas gitu loh. Jadi itu. Mungkin karena orang kampung jaraknya rumahnya jauh-jauh kan ya. Mungkin juga lo harus teriak. teriak teriak kebiasaan itu ya itu salah satu ketubuhan atau ada anda sering kenal orang yang kalau jalan itu selalu menunduk begini kalau bicara dengan teman bicara nggak pernah berani menatap ini ada di apa adalah dimensi ketubuhan hari habitus yang nanti berjudul sebut heksis heksis yang sampai bahwa cara berbicara cara bertindak cara bergerak itu sampai mempengaruhi bahasa tubuh atau orang Jawa kalau bahasa mau berbicara bahasa kromo yang tingkat keempat harus Harus begini kan dan menunduk enggak berani. Enggak boleh kan mengkromok begini. Jadi ini bagaimana bahwa itu budaya itu mempengaruhi tubuh itu. Tapi dia realistisnya adalah bahwa yang mengubah itu bukan hanya ide. Tetapi yang mengubah adalah praktek. Itu yang menarik pada Burdiu. Jadi pelatihan, pelatihan, pembiasaan, pendidikan yang jangka panjang itu yang mengubah. Bukan instan yang diinstruksikan Yang apa Didoakan dan disuruh Diperintahkan itu tidak Tapi yang sungguh-sungguh Dia mau melihat bahwa praktek hidup Itu mengubah sesuatu Atau istilahnya itu Agak pragmatis dengan mengatakan bahwa Realitas Mengubah cara berpikir Gitu loh kalau menurutnya dia Nanti juga menurut Contoh yang sederhana itu Ada seorang pemuda Kalau masuk kamarnya itu ketakutan karena di kolong tempat tidurnya dia melihat setan katanya sudah dijelaskan, gak ada, masih tetap gitu, lalu orang tuanya memasang lampu neon disitu dia masih ketakutan, lalu orang tuanya, wah ini masalah psikologis lalu dikasih halamat, suruh pergi ke psikolog 10 session sudah habis 3 juta, belum sembuh-sembuh lalu dia berhenti gak ke psikolog itu lagi sebulan kemudian ketemu psikolog kok gak datang lagi kamu, sudah sembuh pak oh iya memang kamu kelihatan sembuh... Kenapa kamu sembuh? Saya pindah ke psikolog lain. Satu sesi sembuh. Kok bisa? Suruh apa? Cuma suruh motong kaki tempat tidurnya. Kalau dipotong kaki tempat tidurnya, nggak ada kolong lagi. Maksudnya kalau realitas diubah, cara berpikir bisa berubah. Jadi jangan hanya pikiran saja yang diubah supaya mengubah realitas. Tapi kadang-kadang realitas, praktek hidup itu diubah supaya cara berpikir kita berubah. Itu yang menarik. tarik bagi saya pada purdyu ya Hai jadi bagi dia arena perjuangan sosial itu menjadi pembandangan sehari-hari bahkan yang paling biasa baik di ruang publik maupun di privat nanti dikatakan pasar bahasa pertama adalah keluarga pasar bahasa Indonesia bahasa kedua sekolah dan teman-teman pasar bahasa ketiga adalah media ya jadi yang privat ini misalnya pasar bahasa di keluarga itu kalau anak sering dikritik atau sering oleh kakak-kakaknya disalahkan nanti pula berbicaranya pilihan bahasanya itu juga sudah sudah anu sudah dipengaruhi cara milihnya sejak kecil Hai mengapa kebanyakan wanita yang cantik perempuan yang cantik itu Judas Kenapa karena habitus sejak kecil banyak yang menggoda lalu marah terus gitu hahaha Jadi kalau cantik enggak Judas ah lumayan itu memang berarti tahan gitu itu analis Lisa sembarangan tapi ada Bahkan dibalik selera yang sering diingat tidak bisa diperdebatkan, itu tercermin perjuangan kelas menurut Burdiu. Jadi menurut Burdiu, selera bisa diperdebatkan. Selera itu bukan sesuatu yang dari kelahiran. Selera adalah hasil pendidikan, selera adalah hasil pelatihan. Maka yang kalau bahasa Jawanya bibit, bobot, bebet itu ada benarnya dalam hal ini. Praktek budaya mencerminkan posisi kelas, sosial, dan pilihan strategi untuk mencapai kepentingan. mengakumulasi kapital, mendapatkan pengakuan sosial atau afirmasi kelas. Pilihan strategi itu, disini jangan dilihat strategi mau mengalahkan apa, hanya mendidik anaknya, disekolahkan di mana, itu sudah ada bagian strategi untuk akumulasi kapital. Nanti ada secara lebih cerinci lagi dia buat. Yang bagian ini saja dulu, ada pertanyaan yang belum jelas atau meragukan atau tidak setuju. Kalau diam berarti jelas. Karena nggak ada ujian, jadi nggak ada yang ngetes. Budaya sebagai kapital. Jadi Burdi cenderung melihat budaya itu sebagai kapital. Yaitu semua bentuk kekayaan simbolis yang mengacu. pada pengetahuan yang diperoleh lalu menjadi disposisi dalam pengetahuan budaya, penguasaan bahasa, retorika pengetahuan dan menguasai dunia sosial dan kode-kode sosial itu adalah yang disebut sebagai kapital budaya Kapital budaya juga adalah Pemujutan material budaya dalam bentuk objektif Entah itu lukisan, buku, teknologi Kamus, ensiklopedi Tari-tarian dan sebagainya itu Itu yang material Dan secara sosial Itu adalah yang diinstitusionalisasikan Dalam bentuk gelar ijasa Sukses, semua bentuk Pengakuan kompetensi, anggota ilmuwan Gelar-gelar doktor dan sebagainya Kalau Anda Pernah ketemu Apa orang lain Thailand mereka itu kalau sudah lulus kartu namanya itu tidak cukup bahan PhD tapi selalu disambahkan PSD dari misalnya Harvard atau dari mana ditulis itu ini adalah model ini yang menunjukkan kapital budaya yang nomor tiga atau Anda masuk pada asosiasi periset yang terkenal itu adalah kapital budaya Anda mengajar di institusi di universitas yang terkenal ini adalah sini saya itu guru dosen tetapnya itu di unitas Sanata Dharma, tapi juga mengajar di UI dan di UGM. Kalau saya memberi ceramah, yang Sanata Dharma itu sering nggak dibaca oleh moderatornya, yang dibaca UI dan UGMnya. Saya sering tersinggung. cekung gitu tapi ya sudah yang lakunya memang disitu ya maaf jadi ini misalnya nih artinya saya ingin supaya diakui itu tapi ya di sini tidak diakui penderitaan orang tidak diakui Kapital budaya butuh usaha. Memerlukan pribadi didukung lingkungan sosial butuh usaha yang terus-menerus. Inilah yang nanti saya membedakannya dengan behaviorisme. Karena dalam habitus ini, ini yang utama. Keluarga berperan penting, lingkungan sosial berperan penting. Jadi kapital budaya adalah kekayaan yang menubuh, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari pribadi atau menjadi habitus. Dan untuk memperoleh kapital budaya butuh waktu, sarana, material. sehingga terkait langsung dengan kapital ekonomi. Jadi kapital yang paling mudah dikonversikan ke kapital lain adalah kapital ekonomi. Kalau Anda punya uang, ingin dianggap pinter, beli jasa. Bisa. Itu dikonversikan. Lalu kalau misalnya Anda punya uang, kapital ekonomi, ingin punya jaringan sosial, mudah. Teman-teman Anda ditraktir seminggu sekali atau bagaimana diajak makan-makan Anda yang bayari. Lalu itu Anda punya kapital sosial. punya banyak teman lalu kalau anda misalnya butuh misalnya pengakuan lalu hambur-hamburkan uang itu lalu orang-orang ini orangnya sangat murah hati membantu selalu membantu ya jadi perlu muncul kapital simbolik sebuah pengakuan sosial bahwa dia orang yang selalu ingin membantu itu yang paling dicari adalah kapital simbolik setelah Anda mendapatkan kapital ekonomi kapital sosial kapital budaya setelah itu adalah kapital simbolik simbolik mengapa ada orang ini bisnismen sudah kaya raya punya uang kok ingin masih jamin jadi bupati atau ingin jadi gubernur atau jadi presiden kalau dia mengatakan mereka jawabnya karena saya ingin mengabdi negara omong kosong ini pengen pengakuan pengakuan simbolik itu kapital simbolik supaya diakui hebat gitu loh ya jadi itu jadi semuanya kakak juga seperti kalau misalnya dosen atau guru saya itu dari dosen nggak apa-apa gajinya sedikit meskipun sedikit tapi menularkan ilmu Allah omong kosong kapital simbolik ini yang dibutuhkan pengakuan dan Anda tahu jadi dosen dari jadi apa guru itu bisa menyalurkan apa itu namanya naluri tiraninya itu bisa disalurkan itu baru itu enggak diakui jelas yang bagian ini bagaimana kapital itu diperoleh Budaya sebagai pengetahuan, ini hanya saya akan menunjukkan nanti bagaimana dia membahas mengenai sekolah. Bagi dia, sekolah itu adalah instrumen reproduksi kesenjangan sosial. Nanti akan saya tunjukkan. Mengapa? Dia memberat penelitian bahwa yang berhasil masuk di fakultas-fakultas favorit di universitas yang favorit, kebanyakan dari kelas menengah ke atas. 80% itu dari kelas menengah ke atas. ke atas lalu anda itu ada anak petani miskin bisa menjadi menteri satu perberapa ya dan dengan usaha macam apa harus bangun jam 4 jualan telur asin dulu lalu berangkat sekolah misalnya macam itu nggak itu loh, ya, nanti Burdi akan menunjukkan mengapa, dan itu berkaitan dengan kapital budaya nanti, nah di Indonesia hal itu tidak dilihat, sehingga yang disebut komunikasi pedagoginya masih sama, tidak diubah sehingga terus-menerus reproduksi kesenjangan sosial di Indonesia itu terjadi ya, tidak diperhatikan maksud saya komunikasi pedagogi yang tidak diubah itu salah satu indikatornya apa, guru dan dosen itu hanya senang pada siswa atau mahasiswa yang pinter Cenderung hanya membantu yang pintar. Yang bodoh itu selalu didiskualifikasi. Tidak diperhatikan. Di kelas itu. Jelas yang ini? Transmisi budaya itu bagaimana kalau di kelas menengah ke atas, masuk sekolah itu adalah kelanjutan budaya mereka. Sedangkan untuk kelas bawah, sekolah itu adalah budaya baru. Kebiasaan baru. Hai jadi itu adalah sesuatu yang yang yang agak kagok masuk ke dalamnya maka tingkat keberhasilannya rendah nanti akan saya perlihatkan nanonya apa itu namanya statistik yang dibuat budi maka habitus adalah pengkondisian eksistensi dikaitkan suatu kelas khusus yang menghasilkan habitus sistem disposisi yang berlangsung dalam waktu dapat ditularkan berperan mengorganisir praktek dan representasi Tanpa harus secara sadar membidek tujuan dan suatu pertindangan tertentu. Jadi kalau misalnya habitus itu seperti kalau Anda main piano. Pada awal itu hanya do, re, mi, fa, sol, la, si, do. Do, re, mi, fa, sol, la, si, do. Bisa berbulan-bulan hanya begitu. Tetapi lama-lama Anda diberi teks itu. Lalu Anda bisa menyanyikan. Tanpa harus melihat tutsnya. Nah itu sudah menjadi habitus. Atau bahasanya Anthony Giddens sudah menjadi kesadaran praktis. tidak usah dicari maknanya, tidak usah dipikirkan, sudah Anda lakukan. Masih ingat atau kesadaran praktis? Kesadaran praktis itu saya tidak usah melakukan sesuatu, tanpa harus saya cari maknanya, tujuannya, atau artinya, tapi saya lakukan sudah dengan sesuatu yang tanpa harus saya sadari. Kalau Anda bangun tidur, kan nggak perlu bangun tidur, aduh ini bangun tidur kaki kiri dulu atau kanan dulu turunnya, nggak perlu gitu. Atau Anda berangkat kerja atau kuliah, nggak perlu, bukan. buka peta lewat mana ya atau waktu anda duduk di sini di sini lalu kedepan langsung lihat duduk sana sana atau sana ya dari otak kanan enak mana ya enggak mungkin kan itu anda kan duduk dimana biasanya anda duduk enggak usah dipikirkan itu menjadi habitus itu seperti yang sering-sering kita buat itu adalah kesadaran refleksif itu yang melelahkan enggak setiap kali berpikir itu adalah melelahkan habitus itu seperti kesadaran praktis yang datang karena suatu kebiasaan karena pendidikan karena lingkungan ini saya mau menjelaskan bagaimana dijelaskan habitus ini habitus itu bagaimana proses perolehannya Dasar kepribadian dan menjadi logika sosial. Jadi, hasil-hasil itu adalah hasil keterampilan. Artinya, pembiasaan. Tetapi, yang menarik apa? Penyampaiannya justru yang paling efektif kalau tidak eksplisit. Justru yang paling implisit itu yang paling efektif. Mengapa? Kalau saya menganalisanya, kalau dari FUKO itu mengatakan, di mana ada afirmasi kekuasaan, di situ ada anti kekuasaan, ada resistensi. Jadi semakin implisit, semakin efektif. Saya mempunyai... contoh sederhana saya punya seorang teman yang anaknya umur enam tahun itu sudah kutub buku Hai kaget saya waktu itu menonton eksposisi di Senayan anaknya tuh lari cari stand yang dia senangi lalu ngambil buku lalu bilang sama ayahnya Pak saya tinggal aja nanti satu setengah jam lagi papa kesini dia baca lalu saya jalan-jalan dengan ayahnya lalu saya tanya anakmu kamu ajarin apa sejak kecil sudah kamu ajarin? enggak, enggak pernah itu gimana kok bisa jadi dia dengan istrinya itu sepakat Hai setiap hari setelah anak sudah mulai bisa jalan lari itu setiap hari membaca di ruang baca dari 4-6 sore itu membaca Hai di ruang baca dan itu ada buku-buku dan semua ditempatkan di situ apa ada anak sudah mulai bisa bertanya misalnya tanya hujan itu dari mana ya Pak tidak langsung dijawab tapi dibacakan di ensiklopedi kalau tanya kilat itu dari mana Lalu tidak langsung dijawab, dibacakan. Sampai pada titik anak itu bilang pada ayahnya sendiri, saya diajarin baca biar saya nggak nanya papa terus. Jadi inisiatif. Ini adalah yang saya sebut ajakannya implisit. bukan afirmasi bukan memerintah bukan mendikte dan bukan mengawasi Hai hasil kaget jadi tapi tuh sebetulnya semakin apa semakin masuk adalah seperti itu bila makin implisit kalau dari segi teori saya bisa menjelaskan begini yang dikatakan oleh Paul Rieker mengapa aturan-aturan moral atau aturan agama itu sering-sering tidak begitu mudah masuk sedangkan narasi cerita-cerita cerita itu lebih mudah atau orang mengatakan sekarya sastra itu lebih mudah masuk ditangkap daripada prinsip-prinsip aturan-aturan yang sering diperintahkan dan diajarkan menurut Riker karena di dalam narasi itu ada paradigma kehidupan ada model-model kehidupan dimana orang tinggal mengambil ada modelnya dan narasi film cerita novel itu tidak menggurui orang orang itu paling tidak senang digurui. Jadi dia mengambil dan merasa dialah yang belajar sendiri. Itu kalau dari teori ngerika dikatakan begitu. Jadi ini adalah hasil keterampilan yang butuh waktu lama. Bukan sesuatu yang instan. Maaf, kita itu sekarang kecenderungannya kan orang mencari yang instan. Bahkan ke surga pun instan. Kalau bisa ya, bayar berapa, kapan bisa masuk. Itu kan ada cerita guru agama SD. Masuk langsung tanya muridnya. Siapa yang ingin masuk surga? Tunjuk jari. Wah semua anak ya namanya anak SD. Siapa yang berani? Enggak lah ya. Tunjuk jari semua. Hanya Riki satu yang enggak tunjuk jari. Wah gurunya kan tertantang. Ngapain anak ini kok enggak tunjuk jari? Tantang lagi. Siapa yang ingin masuk surga? Berdiri. Semua berdiri. Hanya Riki yang enggak berdiri. Gurunya kehilangan akal. Enggak bisa ada cara lain. Langsung ditanya. Riki. Iya pak. Kamu enggak ingin masuk surga? masuk surga ya ya ingin Pak kenapa enggak berdiri emangnya mau berangkat sekarang Pak ya jadi kita sekarang itu kejurut mentalitas yang dibentuk lebih pada mentalitas mentalitas instan ya sedangkan habitus ini bukan sesuatu yang instan habitus ini adalah kebiasaan cukup waktu yang lama saya mengalaminya sendiri jadi saya itu baru senang membaca ketika saya di sekolah saya pakai asrama sore meskipun ujian tidak ujian harus membaca dan diawasi baru kemudian setelah empat tahun menjadi kebiasaan seperti itu ya tapi butuh waktu bukan sesuatu yang instan habitus itu dan lingkungan harus mendukung dan ada fasilitas masalah itu lalu yang kedua habitus menjadi dasar kepribadian Hai etos kerangka penafsiran angkat perangkat sosialisasi arah orientasi akan saya jelaskan satu persatu dan menjadi logika sosial karena disitu akan menunjukkan berfungsinya masyarakat dan akan menunjukkan gaya hidup bahkan pembentukan opini-opini kita itu sedikit banyak ada hubungannya dengan habitus nanti akan saya jelaskan disitu hai hai Hai ya ini juga berarti habitus secara individu dan kolektif saya kira kita semua tadi sudah saya jelaskan mengenai ini habitus sebagai hasil keterampilan yang menjadi tindakan praktis tidak harus selalu disadari Hai kemudian diterjemahkan menjadi suatu kemampuan yang kelihatannya alamiah Hai dan berkembang dalam lingkungan sosial tertentu dan dalam proses keterampilan ini struktur yang dibentuk berubah menjadi struktur yang membentuk jadi ketika anda pada awalnya adalah mengibatinkan menginternalisir menyerap pada saat Anda mulai punya kapital dan sudah mulai berani unjuk gigi Anda mulai menentukan lingkungannya Anda mulai memerintah Anda mulai mempengaruhi lingkungannya itu yang dimaksudkan jelas ini ada yang keberatan atau pengalaman anda lain bisa juga lo lain bisa saja atau Anda enggak berani ngomongannya juga terlalu Habitus sebagai sumber kreativitas, jadi mengatasi... Dikotomi dan determinisme Saya masih ingat ada teman saya yang sederhana sekali waktu belajar pertama kali belajar filsafat itu mendengar kata dikotomi langsung tanya teman sebelahnya dalam bahasa jawa, dikotomi itu dikapak gitu, dikotomi itu diapakan itu tidak sih, polos sekali dia, orang itu saya menang dan orang yang sama itu waktu itu dia di Jakarta kan mewakili kita karena pimpinan kita melihat ya dia yang jarang di kota jarang pesta-pesta sekali-sekali diundang pesta di kedutaan Fatikan biar dia yang berangkat lalu dia berangkat, waktu dia berangkat paginya ditanya teman-temannya, gimana pestanya wah menyenangkan, kok menyenangkan gimana transparan apa maksudnya transparan, itu lo ngambil-ngambil sendiri-sendiri tuh Oh Prasmanan berita kala saya orangnya kalau mau jian selalu sakit perut tapi lulus lulus tapi susah selalu sakit Sekarang masih kuat ya Jelas yang ini bahwa Bahwa juga, bahwa habitus juga sumber kreativitas Bukan hanya conditioning Bukan hanya lingkungan seperti behaviorisme Tetapi disitu ada program Istilahnya ada program dimana Mengapa di dalam keluarga anaknya 5 misalnya ada 4 yang gagal, ada 1 yang berhasil harusnya kalau determinisme itu adalah semua-semua 5-5 nya gagal semua jadi berarti ada variable sahabatnya atau bagaimana yang suka berpengaruh bukan hanya lingkungan keluarga Kerangka penafsiran untuk memahami dan menilai realitas penghasil praktek kehidupan yang sesuai dengan struktur objektif. Dalam kasus ini, habitus menjadi dasar kepribadian individu. Cara menilai dan sebagainya, cara ngomong itu persis di... Biasanya kita meniru lingkungan kita Habitus adalah dasar kepribadian dan perangkat sosialisasi Di sini persepsi pembantinan evaluasi Di sini juga ditentukan oleh bagaimana Anda Atau istilahnya itu begini loh, kalau Anda yang sudah belajar analisa wacana dan juga analisa wacana kritis, bahwa pilihan kata, kata atau bahasa itu bukan hanya alat komunikasi. Bahasa adalah instrumen kekuasaan. Kalau Anda memilih suatu kata tertentu, Anda tidak netral. Misalnya saya sedang ngomong dengan teman saya, lalu ada teman yang ketiga datang. Karena merasa tidak senang teman ini datang mengganggu kita, pura-pura kita omongnya. yang kita apa yang kemarin itu kita waktu ngomong yang itu kita teruskan aja ya sebenarnya dia sedang menyikirkan dia memarginalisir dia atau kalau anda sedang ngomong dengan teman anda yang seagama lalu teman yang lain bintang ngomong kita nggak mau dicampuri lalu kita ngomong tentang dengan jargon-jargon agama kita itu ada cara memarginalisir itu jadi menurut Buji yang nanti Buji ini kan dianggap sebagai pionir at critical discourse analysis itu ya Jadi dia mengatakan bahwa bahasa itu selalu mempunyai kepentingan Pilihan kata mempunyai kepentingan Tidak pernah lepas, tidak pernah namanya netral Anda pernah dengar itu seorang ibu yang berulang tahun ke-40 Pagi-pagi biasanya tidak menemani suaminya, menemani suaminya sarapan Lalu cerita, bah tadi malam itu saya mimpi aneh Aneh apa? Saya itu mimpi itu ada apa? pernah memberikan saya kalung Tiffany apa ya Pak artinya Wah suaminya lalu nanti kalau saya pulang kantor kamu akan tahu gua merasa suaminya menangkap uas panjang hari kerja di rumah menyanyi-nyanyi terus bahkan yang tidak pernah bersiul dia bersiul jam 4 suaminya belum pulang eh dia malah senang lah belum pulang berarti mampir ke toko dia senang sekali baru setengah jam sampai rumah dari dari jauh dilihat semuanya bawa bungkusan, wah senang sekali dia langsung gak pernah dipeluk-dipeluk pulang kantor ngomong macam-macam, nanti nih kamu akan tahu dibuka, wah senang sekali apa isinya? isinya buku judulnya cara menafsirkan mimpi Hai jadi disini artinya sama eh kata itu bisa digunakan ya nanti kalau mama istrinya protes kamu kok bisa enggak bisa memahami loh siapa yang enggak memahami kamu mengatakan ingin tahu apa artinya mimpi itu saya sudah mencoba mencarikan artinya itu ya loh tapi waktu ngomong itu kan sebetulnya bukan sesuatu yang netral karena dia malah Saja uangnya nggak ada dan sebagainya tapi kan apa salah saya dia akan begitu apa salah saya gitu loh istrinya juga nggak akan bisa apa-apa itu yang nanti disebut sebagai kekerasan simbolis nanti akan Hai kekerasan simbolis itu korbannya menyetujui dikerasi gitu loh ya misalnya contoh kekerasan simbolis yang menarik itu ada ada seorang artis mau menikah waktu mau menikah selalu diwawancarai wartawan Mengapa anda memilih Mas Bimo itu karena dia mengizinkan saya melanjutkan karir saya ini kekerasan simbolis mengapa karena di si korbannya menerima didominasi oleh calon suaminya dengan dia mengizinkan saya melanjutkan karir saya itu kekerasan simbolis apa salahnya kekerasan simbolis sesuai kerasan simbolis itu adalah pintu masuk kekerasan psikologis dan kekerasan fisik mengapa nanti setelah menikah setelah punya anak lebaran pembantunya pulang ke kampung dan anaknya sakit baru suaminya bilang kamu di rumah saya yang bekerja duh kita sama-sama kerja Pak kita akan sama-sama memiliki Hai kamu dulu sudah saya izinkan melanjutkan karir saya karirmu mengapa kamu seorang protes lumayan dong kamu tuh saya izinkan karir saya karirmu untuk melanjutkan karirmu sudah berapa-berapa istilahnya kan begitu Mengapa kamu gitu kekerasan psikologis nanti terus dia makan menjawab lupa gajinya kan lebih tinggi saya Pak plek bagaimana saya nyamuk ya karikatur tentu saja tapi bagaimana bahwa kekerasan simbolis itu adalah pintu masuk untuk kekerasan-kekerasan yang lain. Nanti kalau setelah Anda merasa dikerasi, Anda sering tanya, yang salah dia kok bisa-bisa jadi saya yang salah? Bisa berarti itu. Itu adalah suatu indikator kekerasan simbolis. Atau pada saat misalnya Anda merasa, sebetulnya yang salah dia, tapi kok jadi saya yang salah ini gimana? Itu adalah model seperti itu. Nanti akan ada penjelasan lebih lanjut. Anda baca bukunya Andrijit Ecole de Femme yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia Pendidikan Istri oleh Prof. Prof. Absanti. Itu menarik sekali tentang kekerasan simbolis dan juga mengenai budaya patriarki ini yang membuat bagaimana orang selalu kalah bahkan seandainya dibela pun jadinya kalah. Itu menarik. Habitu sebagai etos. Etos apa? Etos adalah prinsip nilai yang dipraktekan atau bentuk moral yang dibatinkan tapi tidak mengemuka di dalam kesadaran. Contohnya, rajin, ulet, jujur, kerja keras, cekat. itu adalah etos itu adalah hasil habitus itu bukan diperintah bukan disuruh tapi itu adalah yang paling efektif adalah teladan Hai contoh Hai dan pembatinan secara implisit Itu yang paling efektif. Bukan model, di tempat kita pendidikan karakter itu dimaksudkan budi pekerti, yang dikuliahkan, yang diajarkan, agama yang diajarkan. Padahal hal-hal seperti ini dihasilkan dari pembiasaan, dari pendidikan. Ada pertanyaan? Tidak setuju? Atau yang ragu-ragu? Atau apalah? Nggak ada yang tanya. Saya takut jangan-jangan habitus Anda itu waktu kecil sering dipukuli ayah kalau ngomong. Sehingga nggak berani ngomong. Disposisi dan arah orientasi sosial dalam konteks konteks ini habitus dilihat sebagai disposisi seorang drama arti apa menentukan arah orientasi sosial cita-cita selera cara berpikir dan etos Anda melihat misalnya banyak yang ayahnya dokter anaknya dokter arsitek anaknya arsitek bahasa kera ini karena ini Mengarahkan cita-citanya. Disposisi dibahami sebagai sikap kecenderungan mempersepsi, merasakan, melakukan, dan berpikir yang dibatinkan. Disposisi ini akan mengondisikan perolehan lebih jauh disposisi baru. Kalau Anda pada saat kecil sudah menguasai bahasa asing, Anda akan mendapatkan lebih banyak ilmu daripada yang tidak tahu bahasa asing. Misalnya itu yang dimaksudkan mengkondisikan perolehan lebih jauh disposisi-disposisi yang lain. Itulah. sekolah mengapa dalam kelas menengah keatas sering lebih terampil daripada kelas menengah bawah karena waktu SD sudah di leskan bahasa yang praktik bahasa Inggris sudah matematika sedang yang lain hanya mendapat di sekolah aja sering sulit menangkapnya yang ini sudah memakai memacu lebih dulu mudah-mudahan itu udah pertanyaan di sini lalu anda akan bertanya bakat bagaimana Nah, Burdiu mengatakan bakat itu juga hasil pembiasaan, hasil pendidikan. Itu bukan pemberian begitu saja menurut dia. Nah, Habitus mencerminkan logika sosial, jadi keseragaman Habitus dalam suatu kelompok menjadi perbedaan gaya hidup. Jadi gaya hidup dibandingkan sebagai keseluruhan selera, kepercayaan, praktek, dan sebagainya. Jadi keseragaman Habitus ini bisa menjelaskan mengapa sangat jarang. sangat jarang anak orang kaya menikah dengan anak orang miskin ini loh karena ini habitus ini termasuk kebiasaannya yang satu berangkat sekolah naik angkot yang satu berangkat sekolah diantar mobil sudah gak ketemu gitu jalan nggak pernah bareng itu tuh kapan nama ujato cinta wong ketemu aja nggak ya di sekolah nanti yang kaya sudah menggerombol dengan yang kaya atau dengan yang pinter lalu dia pulang yang satu harus bantu ke pasar yang satunya sudah di kafe atau ngapain atau main game atau sibuk dengan laptopnya yang satu mau ke game masih giliran kalau ada uang dan sebagainya masih nggak pernah ketemu Jadi mengapa penjelasannya sederhana sekali, mengapa orang miskin jarang menikah dengan orang kaya. Apalagi kan sering-sering kalau sudah masalah mengenai yang fisik, ya sudah. Pakaiannya ya, suka. Kok pakaianmu bau? Ah sudah, nggak jadi. Biasanya kurang ajar ya begitu. Ada yang sering seragis itu, saya nggak mau dekat dengan dia. Kenapa? Giginya kuning. Ah, itu kan karena antibiotik. Jangan masalahnya itu enggak. Jangan-jangan bau enggak antibiotik. Lalu ada yang, oh enggak, kalau kuning beritahu dia. Kalau giginya kuning. kuning pakai dasi coklat cocok selera estetis ya termasuk habitus selera estetis pakaian budaya dan sebagainya itu anda dapatkan disitu selesai sini ada pertanyaan atau tidak setuju atau Anda tidak puas kok kelihatan malah membuat ininya menggerak gitu ya Ya saya coba memahami apa yang disampaikan. Satu hal mungkin ketika kita ingin membiasakan diri ada sesuatu gitu ya. Kalau di awal-awal kehidupan kita mungkin ada kecuali keadaan setelah tua yang lebih membiasakan. Ya. Hai korektor dengan cara yang benar juga ya akan menjadi habitus kita sudah dalam konteks dewasa bisa menentukan sendiri pemilihan habit itu kan kemudian menjadi menjadi persoalan personal bahwa apakah habit ini yang akan saya saya miliki atau tidak saya miliki persoalannya kemudian menjadi pilihan subjektif dan Hai habit disebut baik-baik buruk juga itu apakah bersifat apa namanya uni universal atau atau partikular nanti Buji mengatakan menggunakan istilah doksa doksa itu burju mengatakan dosa itu apa dosa itu adalah kebenaran yang dia diakini oleh kelompok partikular tapi berlakukan universal yaitu doksa nanti apa bedanya dengan hegemoninya Gramsci ada-ada tapi bahwa suatu kelompok menjadi mendominasi tetapi lalu di universalkan padahal belum tentu bahwa itu cocok untuk semuanya tetapi untuk membahas yang anda katakan itu benar itu selah itu saya hanya menunjukkan contoh sederhana yang benar-benar terjadi jadi di Pantiasuan di daerah itu di Jogja Selatan itu pernah mengambil anak Pantai Hasan yang diambil dari Surabaya karena orang tuanya dua-duanya meninggal. Lalu dibawa ke sana. Anda tahu anak itu, anak umur 5 tahun, itu selalu kalau dia marah. Hai mengatakan danco itu setelah sedikit tersingkong danco itu sedikit danco sampai suster biarawati yang mengomongkan bingung itu diajari baru berubah berapa butuh tiga tahun untuk menutup mulut danco itu tiga tahun itu diperhatikan oleh suster untuk mengubah supaya tidak begitu hai hai Hai itu saja intensifkan diawasi dia sama saya hanya menunjukkan betapa habitus itu tidak terlalu tidak mudah juga tidak terlalu super juga untuk diubah apalagi kalau orang sudah dewasa sudah tidak ada istilahnya tidak ada Hai apa yang namanya yang sangsi-sangsi lagi yang akan membuat dia berperilaku lain apalagi itu lalu biasanya lingkungan lingkungan yang mampu beri sangsi entah lingkungan kerja kalau saya tidak begini saya dipecat lalu akan mengubah atau pacarnya kalau kamu kalau enggak ini kamu tinggal saya tinggal ya tinggal cari langsung itu harus ada model sanksi masih kalau enggak agak sulit mengandekan kesadaran diri tidak mungkin kesadaran diri bisa bekerja tiga hari hari keempat balik biasaan biasanya jelas ini yang bagian ini hai hai Hai ini juga nanti dalam orientasi cari pekerjaan pun begitu ya kalau anda bekerja juga akan kurang lebih yang sesuai dengan habit itu kecuali kalau nanti sudah terpaksa nggak bisa lalu cari pekerjaan yang lain lalu diterima tetapi ini pun sudah mengarahkan saya pengen jadi apa dan sebagainya Anda pernah dengar itu seorang orang yang dibesarkan di kota tapi karena cari pekerjaan di kota gak dapat-dapat lalu harus pergi ke kampung mencari peternak di peternakan sapi perah di peternakan sapi perah lalu lalu oleh peternaknya oleh pemiliknya ya sudah boleh kamu bantu kami merah sapi langsung datang sana ganti pakaian langsung diberi ember dan dingklik tapi ya tinggal ya dikasih dembek dan dingklik eh dua jam kemudian tuh kelepotan darah macam-macam itu ada berdarah sakit sudah waduh susah apa-apa enggak kalau memerah susunya sih mudah tapi mendudukkan sapi di dingklik itu susah dasar orang kota hahaha mekanisme aktivitas di satu sisi memperhitungkan hasil dari keteraturan perilaku di sisi lain praktiknya mengandalkan improvisasi jadi ada kreativitas ada improvisasi kadang-kadang tantangan-tantangan kesulitan-kesulitan itu yang membuat adanya improvisasi improvisasi ya Jadi ada dua gerak timbal balik. Saya ini bukan dari burdiu, tapi hanya saya menerka-nerka. Ini dari Parsentiro, tindakan dia. Saya hanya menerka-nerka, jangan-jangan habitus itu mungkin di yang merah-merah itu. Yang mempengaruhi. Kalau saya, ini hanya analisa saya. Jangan dianggap berada di habitus. Hanya kemungkinan di situ. Ini kan danunya kerangkanya Max Weber juga, tindakan rasional. Anda tahu-tahu tindakan rasional itu apa? Kalau orang bilang tindakan rasional apa biasanya? Tidak. Tindakan rasional itu tujuan menentukan pilihan sarana. Tujuan menentukan pilihan sarana, itu rasional. Hai haduminasi sebab prinsip pengorganisasian sosial dalam masyarakat di Arkita itu di arena dan selalu mendominasi ada yang mendominasi dan didominasi yang mendominasi itu tergantung pada apa yang anda miliki sebagai kapital atau dan strateginya. Jadi pemetaan hubungan kekuasaan didasarkan atas kepemilikan kapital dan komposisi kapital. Dan tidak semua arena menuntut kapital yang sama. Arena tertentu lebih menuntut kapital tertentu. tertentu atau habitus tertentu kalau di sekolah atau di universitas kapital budaya menjadi utama dan kapel dan habitus bahasa menjadi utama saya beri contoh saya pernah diundang pengusaha-pengusaha di Jakarta itu memberi ceramah etika bisnis waktu diaula saya memuasai waktu makan malam mereka ngomong dengan bisnis mereka saya nggak tahu apa-apa berarti waktu diaula yang utama adalah kapital budaya waktu masuk di ruang makan itu itu adalah kapital ekonomi jadi Anda tergantung di arena apa lalu apa yang akan menentukan Anda mendominasi atau tidak dan saya katakan tergantung strategi penempatan kapil kapital maksudnya apa strategi penempatan kapital saya beri contoh dulu pernah di Ciloto itu digumpulkan penulis-penulis Kompas ada sekitar 40-an digumpulkan lalu diminta untuk sharing Bagaimana proses menulis inspirasi dan sebagainya tapi setiap orang hanya diberi waktu tiga menit tiga menit, tiga menit, tiga menit terus akhirnya sampai pada seseorang sudah lima belas menit itu dibiarkan saja oleh moderatornya, lalu ada satu yang protes, loh ini ya sudah lima belas menit kok tidak di stop, lalu moderator tanya pada audience, gimana? dilanjutkan atau di stop? terus-terus bagus menarik nah orang ini selain punya kapital budaya dia tahu mempunyai strategi penempatan kapitalnya Pada waktu yang tepat Atau ekstrim yang lain Mengapa ada orang yang pintar sekali Tapi karena di semua forum selalu datang Dan selalu protes Dan selalu mengkritik Meskipun pintar, kalau dia mau ngomong Yang lain sudah, haa ini lagi Dia lagi, dia lagi ya sehingga tidak diakui tidak ada meskipun dia punya kapital budaya tetapi tidak diakui tidak ada pengakuan sosial jadi gagal ya ini salah satu contoh ekstrimnya kalau saya melihatnya Macam-macam kapital ini. Kapital budaya, kapital sosial, kapital simbolik, kapital ekonomi. Semua bentuk kekayaan simbolis yang mengacu pada pengetahuan, keterampilan yang diberi oleh, lalu menjadi disposisi. Ya. Termasuk dalam kapital budaya Kapital sosial semua bentuk jaringan hubungan koneksi sumber daya Saya katakan di dalam kapital sosial juga agama di Indonesia Mengapa? Anda bisa mendapat jaringan dari agama atau kalau Anda bertarung misalnya kira-kira dari segi budaya dan ekonomi kalah gunakan kapital sosial yaitu agama lalu ini bisa cakal ya jadi jadi kadang kita mau enggak masuk akal apa-apa dipakai agama Oh itu kapital sosial kapital sosial agama itu sering dipakai sedangkan kapital simbolik semua bentuk pengakuan sosial baik yang institusional atau tidak Hai ya jabatan mobil mewah kantor prestis nama keluarga itu adalah kapital simbolik Jadi kalau ada yang mau tahu Ibu Megawati itu kan S1 saja nggak lulus kok bisa jadi presiden dia punya kapital simbolik ya nama bapaknya nama besar Kalau dalam NU itu Kiai-kiai itu adalah kapital simbolik Keluarga dari kiai terkenal Dan semua itu adalah simbolik Pemimpin agama itu membawa kapital simbolik Tapi tergantung Lingkungannya juga ya kalau misalnya pimpin agama kalau di Eropa kan sekarang sudah ada dihargai ya misalnya disana itu kapital simboliknya luntur juga disana jadi tergantung juga lingkungannya kapital itu bisa diukur dengan perlindungan juga jelas mana ini empat kapital dan sebagainya dan ini yang menentukan Apakah kita mendominasi atau kita didominasi kepemilikan ini Tiga bentuk kapital budaya ada yang terintegrasi ke dalam diri bentuknya adalah pengetahuan yang diperoleh melalui studi yang panjang atau yang diberikan melalui disampaikan melalui lingkungan sosialnya sedangkan yang obyek objektif seluruh kekayaan budaya buku karya seni bisa dimiliki secara material mengandalkan kapital ekonomi ya dan yang ketiga terinstitusionalisasi gelar pendidikan tadi saya sudah jelaskan jadi tiga Jelas? Mana ini? Ada pertanyaan? Dalam apa hubungannya kapital dan habitus? Kalau Anda memiliki misalnya dalam keluarga Anda, kapital budayanya kuat, meskipun secara ekonomi tidak kuat, kemungkinan besar sukses di sekolah atau pendidikan adalah besar. Saya memberi contoh, banyak di Jawa Tengah itu, dari keluarga guru yang anaknya berhasil. Kalau dilihat dari segi ekonomi, sebetulnya bukan kelas atas. Bukan kelas. kelas menengah pas-pasan tapi anak-anaknya studinya berhasil berarti kapital budaya bisa menentukan habitus bahasa habitus di dalam kecekatan kehabisan berpikir dan sebagainya selesai hubungannya apa hai hai Hai eh bisa membentuk abitus membentuk abitus tetapi abitus juga bisa pada gilirannya mengkonversikan menjadi suatu kapital kalau anda mempunyai ya kalau anda mempunyai abitus bahasa yang baik kemungkinan besar untuk mengkonversikan menjadi kapital ekonomi bisa besar ya abitus yang sudah menjadi kapital budaya tapi juga agak ya bisa Jelas? Ada yang lain yang bertanya? Yang tidak jelas di sini? Ya? Kalau kayaknya dengan ada bukunya Stephen Covey misalnya, yang membentuk 8 habit, 7-7 biasa. Hai dengan merumuskannya dengan misalnya prinsip first thing first mulailah dari akhir itu kalau dikaitkan dengan pemikirannya ini dia ingin membuat ada keterkaitannya dia ingin membentuk abitus ya dia ingin membentuk abitus yang lebih-lebih kaitannya dengan kapital budaya bagaimana abitus untuk mendukrak kapital budaya setelahnya akan itu lebih pada itu Hai editut prinsip-prinsip yang ingin diandalkan dengan memang memang bisa membentuk kapital dia dengan caranya lebih afirmatif tapi lebih afirmatif dengan arti bahwa bukanlah kalau yang implicit tapi dia memberikan yang eksplisit maka kadang-kadang tingkat keberhasilan hasilan penyerapannya tidak terlalu ya trainingnya ya misalnya sekarang kan yang model-model seperti itu kan yang laku sebetulnya di buku-buku di gramedia itu yang seperti itu yang cepat mendapat uang itu yang instan-instan itu biasanya ya Hai empat tipe kapital sosial ini sebetulnya bagaimana kapital sosial itu berperan bentuk kerjasama loyalitas kepercayaan dan sebagainya adalah masuk pada kapital sosial ya Empat pertarungan kapital sosial saya kira tidak akan terlalu saya bahas. Kapital simbolik yang tadi adalah bentuk pengakuan sosial baik terlembagakan atau tidak. Dan ini lebih efektif bentuknya kalau Anda bisa mengenali kalau... Anda berbicara didengarkan tidak Kalau Anda memerintah Ditapatui atau tidak Itu adalah salah satu bentuk Bahwa dia mempunyai kapital simbolik Seorang majikan tentu saja Punya kapital simbolik karena pembantunya tentu akan apa mau mengikutinya gitu jadi seperti itu maka sering-sering bentuk-bentuk yang dipakai majikannya biasanya lebih-lebih eksplisit tetapi sering-sering lalu pembantunya juga semakin pinter kalau dalam dialektika Tuhan dan Buddha itu kan tuannya tadinya mempekerjakan buddhanya lama-lama buddhanya pinter sekali bisa membantu dia banyak sehingga tuannya menjadi tergantung pada buddhanya pada pembantunya itu bisa itu bisa terjadi seperti itu maka sering-sering juga bahasanya pun bisa lebih eh apa lebih bahasa-bahasa yang yang yang insinuasi pun menangkap mereka Anda pernah dengar cerita itu seorang ibu mengeluh pada pembantunya 66 kok Bapak ini sudah seminggu enggak pulangnya terlambat terus malam terus ya Apakah selingkuh sama sekretarisnya yang namanya tahu nggak jawab namun Ibu itu bikin saya cemburu jadi ketahuan syarat-syarat efektivitas kekuasaan simbolik yaitu bagaimana konstruksi habitus dibuat jadi justru kekuasaan simbolis itu terpatri pada aspek-aspek yang kelihatannya tidak berarti situasi atau yang praktek yang biasa sekali itu yang justru tahan lama sedangkan kalau anda masih ingat P4 itu P4 itu adalah afirmatif Mengapa banyak yang menolak Mengapa banyak yang anti atau tidak masuk karena itu bentuk indoktrinasi bukan yang modelnya pembentukan habitus. Indoktrinasi lebih baik. Jadi, yang menarik adalah kekuatan memberi usulan yang beroperasi melalui hal-hal yang biasa. Di mata anak bukan seperti perintah, tapi anak sudah menangkap apa yang digendaki tanpa perlu afirmasi. Jadi, yang paling efektif itu, pada habitus itu. Jadi, kalau kita bisa mengevaluasi bentuk-bentuk penataran-penataran itu sebetulnya tidak terlalu efektif. Kalau dirari dari kacamatanya ini Kecuali kalau jangka panjang Seperti di tentara itu sampai 3 tahun Dibegitukan terus bisa terjadi Ya kalau militer itu kan bisa Tapi panjang dan dengan sanksi yang jelas Tapi kalau dalam masyarakat umum Bisakah dibuat seperti itu Tidak bisa Jadi kapital mampu menjelaskan hubungan kekuasaan. Sebetulnya ini dikatakan Burdiu waktu dia dituduh wong budaya kok pakai istilah kapital. Jadi orang budaya pada protes. Dia nggak senang bahwa budaya diistilahnya kapital budaya. Lalu ini pembelaannya Burdiu. Karena kapital... terakumulasi melalui investasi, kapital bisa diberikan kepada yang lain melalui warisan, kapital memberi keuntungan sesuai kesempatan yang dimiliki untuk menempatkannya, kapital merupakan hubungan sosial, energi sosial, dan pelaku menempati posisi sosial ditentukan. ditentukan oleh besarnya kapital jadi itu itu pembelaan Budi waktu dia dikritik para budaya dan kami tak setuju Anda menggunakan terma ekonomi untuk budaya lalu dia membelainya dan akhirnya diterima juga ha ha merudia kelas sosial dibagi atas dasar kapital ekonomi budaya ya yaitu kelas dominan, kelas burjuasi kecil, dan kelas populer. Kelas dominan itu yang menentukan dia menentukan identitasnya, dan biasanya dia yang menentukan selera. Kalau dalam masyarakat itu, biasanya mode mulai dengan mereka, lalu disebut. dibarkan oleh media lalu yang bawah ikut-ikutan maka ada ada apa itu namanya ifseng lorong palsu dan sebagainya itu karena yang kelas populer ingin membeli enggak sampai beli yang yang mirip-mirip jadinya model yang ini sedangkan kelas menengah borjohasi kecil cenderungnya melihat ke atas mengapa karena mereka ingin seperti mereka bahwa seperti yang di kelas atas dan jaraknya tidak terlalu jauh sedang yang dibawah karena jauh maka kecenderungannya adalah resistensi Hai jadi tidak ikut-ikutan tidak mudah ikut ke atas tapi banyak resistensi kalau Anda pernah melihat film ini Eminem pernah melihat film Eminem musik rap Eminem itu ya itu adalah khas ini jadi orang kulit hitam mereka menciptakan model musiknya sendiri maka kalau orang kulit putih ingin diakui ahli dalam bidang itu harus mengikuti aturan main mereka jadi resistensi dari purju itu menumbuhkan kreativitas karena membuat aturan baru kalau Anda melihat di kalangan seniman itu juga kalau ada yang terlalu bertengger terlalu lama di atas maka yang muda-muda ini akan memberuntak dan membuat aturan main sendiri. Jadi itu adalah menurut dia hukum sosiologis menurut Burdi akan selalu terjadi seperti itu bahkan di dalam organisasi seperti agama pun resistensi ini akan selalu ada dan memunculkan aliran-aliran itu ada pertanyaan di sini? Ya, ya. Tapi kalau terbawah, 4P itu apa? Ya, yang seperti kayaknya mirip 4P lalu-lalu berbaca itu ya. Oh ya, itu sama ini. Model indoktrinasi juga. Sebetulnya, kalau itu harus modelnya implisit kalau menurut Burjiu. Atau model penularan dengan contoh, dengan teladan, dengan praktek. pokoknya gitu loh atau kerjasama tidak harus juga bahwa adanya kelompok dulu yang tahu tapi pengkondisiannya harus bahwa dalam praktek mudahnya dia jelas yang pembagian kelas itu jadi Hai apa ya kalau melihat kayak ada kasus-kasus gangster atau kendaraan menggunakan suara pokok yang jadi dia akan lalu akan menggunakan kalau saya tidak mau diperintah saya juga harus menjadi harus mendikti jadi jadi dia tahu apa kebutuhan kebutuhan yang kelas atas itu yaitu rasa aman itu istilahnya itu kan begini loh di dalam masyarakat masyarakat kita itu kita itu orang kaya di Indonesia itu seperti Israel di tengah negara-negara yang memusuhi dia gitu jadi butuh teman sekecil negara Arab maupun yang mendukung dia akan selalu dibantu Israel supaya mendukung dia seperti Yordania ada ada kecondong ke dia lalu dibantu apa bidang apaan persis logikanya itu jadi dimana Anda membutuhkan semua yang mendominan tidak bisa mendominasi seluruhnya Hai selalu ada celah-celah kelemahan dan disitulah yang digunakan oleh lompok ini resistensi ya ya modelnya Hai nah ini bentuknya Bagaimana dia membagi kelas Sebelah kanan Anda itu adalah yang kuat dalam kapital ekonomi. Sebelah kiri Anda yang kuat dalam kapital budaya. Sedangkan kapital global itu adalah jumlah dua-duanya. Lalu kalau Anda menempatkan kapital sosial itu seperti misalnya di sini loh. Yang arena yang merah ini. Jaringan-jaringan di dalam ini adalah kapital sosial. Sedangkan kapital simbolik adalah pengakuannya. Ini yang biru ini adalah hobi-hobinya. Karena. karena itu ada cara distingsi merbudiu jadi orang kalangan atas itu nonton opera yang kalau beli tiketnya harus setahun sebelumnya atau 6 bulan sebelumnya kalau nonton harus pakai jazz talking ya dengan apa dasi kupu-kupu bukan dasi biasa ya lalu disitu akan pamer juga waktu keluar dari gedungnya itu mobil apa yang menjemput anda jadi semua itu untuk pamer gitu loh untuk distingsinya itu butuh seperti itu jadi bukan Hai kadar nontonnya yang bagus tapi tampil menempatkan diri saya bagian dari kelas mana Hai lalu mainnya piano golf bridge ya distingsi itu begini loh kalau dulu tahun 70-an orang main tenis itu sudah dianggap orang kaya dulu yang main tenis yang orang-orang kaya tapi laun 80-an obyasa semua orang itu lalu main golf ya da golf-golf sudah banyak lagi lalu ekitasi sekarang ekitasi berkuda Hai karena apa kudanya bukan yang udah dari Wonosari yang pendek-pendek tapi yang panjang itu loh yang mahal yang harus punya dokter hewan lalu Anda harus punya klub pakaiannya harus didatangkan dari Inggris untuk bisa memeliharanya Anda harus ikut apa ikut seminar di Hongkong atau di Australia atau di yang paling dekat situ ya ya jadi kelihatannya hanya apa itu hanya hobi kecil tapi itu menempatkan kita dalam kondisi sosial dimana Iya harganya berapa sepedanya dan ketahuan kan ya sudah itu maka kan ada ada moge pakai Harley Davidson tapi karena orang di bawah enggak kuat ya pakai Vespa bekas ya ini bentuk-bentuk resistensi juga ya bentuk seperti itu jadi itu bentuk-bentuk resistensi Anda Anda mungkin akan bertanya selu memancing kok di kelas bawah padahal Pak Harto dulu sukabinya memancing Oh menjelaskannya mudah itu hobi waktu miskin di Jawa Selatan ya hahaha ya tapi bisa itu bertanya-tanya jelas ini bagaimana diperlihatkan kelas-kelas dia lebih sophisticated daripada pembagian kelasnya Mars jadi terdiri kelas itu dari banyak ya dan pembagiannya bukan dasar atas dasar faktor ekonomi tapi ekonomi dan budaya terutama yang jelas ini kapital global jumlah kapital ekonomi dan kapital eh budaya jadi jumlahnya itu ya tapi itu bisa berubah berbeda bisa-bisa ya ya bisa ya memang jadi atas lalu mancing dipakai lalu pabawan bawahnya ikut mancing meskipun itu enggak tahu mancing itu gimana nggak pernah dapatkan karena nggak pernah di desa di sungai itu nggak pernah dapatnya mungkin nampak ke piting bisa itu bisa dibawa atau nanti kalau dalam bahasanya purju dalam bahasa language and symbolic power dia menggunakan istilah kondesondong kondesondong situ kumdesendre itu artinya kumdesendre turun bersama-sama jadi distinction tidak harus menunjukkan di atas tapi mungkin orang atas menunjukkan di bawah salah satu kondesondong misalnya apa misalnya ada orang bule lalu naik kendaraan umum lalu yang masa di dalam langsung dikira nggak tahu apa dikira orang asing lalu digerak diomongin pakai bahasa Indonesia eh hati-hati ada monyet masuk lalu dia langsung masuk maaf monyetnya masuk itu kondisional turun bersama-sama untuk bisa naik jadi dia lalu malu yang lain dipermalukan dengan itu atau orang proses di Jakarta kata waktu lebaran pulang ke kampung misalnya tidak jalan tengah makanya bukan di restoran yang mahal tapi makan pecel tempat dulu dia S waktu dia SD lalu orang-orang Wah kok orang kaya kok masih disitu lalu peternya jadi laku karena dia itu ada distinction itu bisa itu kondisional senamanya nanti dalam language and symbolic power pada punya nyabur di hai hai Jadi tidak harus selalu itu. Tetapi distingsi harus selalu dari yang atas terhadap yang bawah. Tidak bisa dari yang bawah ke atas. Yang bawah ke atas itu resistensi atau subversi. Bentuknya. Silahkan sini. Nah kalau dibandingkan dengan punya Giden, Anda pernah? Saya jelaskan ini ya, kok Anda? Sudah ganti pesertaannya ya. Jadi mirip dengan punya Giden, ada perbedaannya. Mengapa saya tunjukkan ini? Karena awalnya waktu saya menjadi kopromotor di Universitas Erlangga, ada yang meneliti tentang kapen mutah di daerah Rembang Pasuruan. Dia meneliti bahwa bagaimana peran kapital-kapital di daerah kelurahan dan kecamatan itu mengapa di daerah suni kok ada kebiasaan kain mutah, padahal kan tidak biasanya di daerah siah. Nah kalau dari sejarahnya ternyata yang membawa adalah para pengusik gambus dari Arab. Lalu itu sejak tahun 70 dilakukan sampai sekarang. Di situ waktu ujian itu salah satu profesornya itu menanyakan mengapa Anda menggunakan teorinya Burdiu, mengapa tidak pakai punya Giddens. Nah sekarang kita masuk ke Giddens. kesamaan dan apa perbedaannya tapi ada waktu enggak ya sampai jam berapa kita ya anda lihat pada pada model yang paling kiri anda jadi interaksi setiap interaksi yang berulang dan terpulang menghasilkan struktur. Kualitas struktur ditentukan oleh modalitasnya. Modalitas itu cara, sarana, alat, proses, mekanisme, dan sebagainya. Ini prinsipnya. Di dalam masyarakat ada tiga bentuk interaksi sosial, yaitu komunikasi, kekuasaan, dan sanksi. Selalu. Itu yang dominan. Tapi ada unsur interaksi yang lain yang tidak dominan. Tapi yang ini selalu ada yang dominan. Interaksi komunikasi menghasilkan strukturnya pematna. tetapi pemanahan ditentukan oleh modalitasnya yaitu kerangka penafsiran ya ya contohnya apa contohnya misalnya begini loh ada yang namanya Eko enggak enggak loh karena ini contohnya jelek ini contohnya jelek tapi saya tidak saya maksudkan pokoknya ya ya misalnya Eko Eko saya cerita kepada Anda Anda sudah kenal Eko saya belum kenal saya tanya Eko besok mau ke rumah saya Eko itu gimana kamu lalu Anda memberitahu saya hati-hati loh Eko itu suka mencuri Anda memberi ini saya kerangka penasiran Eko suka mencuri maka pemaknaannya menjadi miskin saya curiga dia mau datang jam 8.30 semua almari saya kunci semua kamar saya kunci rumah saya kunci hanya saya temui di luar rumah ya ini pemanahan menjadi miskin tapi karena komunikasi dia memberi kartu nama saya loh kok manager bank loh alamatnya kondara elit lalu saya cek di rumahnya lu rumahnya bagus terus saya cek dengan teman kantornya udah kaya kok Lalu karena perjumpaan mengubah kerangka penafsiran Lalu waktu seminggu kemudian datang saya bukakan pintu Saya tanggap dengan ramah Waktu dia bilang, oh saya haus, oh ambil sendiri di almari S17 sana Sudah percaya saya Pemanaan menjadi kaya Tidak lagi meremehkan Karena ada komunikasi, kerangka penafsirannya berubah Dan ini berlaku tidak hanya hubungan antara individu Tapi juga hubungan antara antar kelompok mengapa antara agama itu sering cekcok karena yaitu kerangka penafsirnya yang salah guru agama dan pemimpin agama termasuk saya itu jadi disitu sebetulnya tetapi saya katakan perjumpaan juga bisa menjadi yang sebaliknya bukan menjadi baik tapi menjadi buruk bisa juga misalnya waktu Eko datang lalu saya tanya lalu dia langsung tanya eh rumahmu kamu kunci berapa kali wah bener suka muncul ini lalu tanya lagi Kamu kalau pergi jam berapa Wah beneran ini jiwa pencolengnya Kalau lihat Jadi kemungkinan dua-duanya mungkin Waktu Anda berjumpa Atau komunikasi menjadi Sehingga kerangka penafsirannya menjadi lebih jelek Bisa dua-duanya Yang kedua Interaksi kekuasaan Strukturnya dominasi Tergantung dari kepemilikan fasilitas Ini sama dengan burju kapital Yang disini Fasilitas ekonomi, politik, fisik, budaya karya sosial dan sebagainya semakin Anda mengakumulasi fasilitas semakin Anda mendominasi semakin Anda mendominasi akses ke fasilitas semakin mudah gitu loh dan ya hadits ini misalnya ke fasilitas fisik kalau orangnya tinggi besar yang kecil kerempengkan nggak berani ngecek loh kalau ngecek hanya dibilang belum pernah ke dokter gigi ya hahaha sangat takut ya takut atau cantik cantik itu fasilitas loh kalau nggak nggak percaya coba jalan-jalan sendiri banyak yang nawari masih mau saya antar nggak biasa roda2 jadi disini atau dosen itu sering-sering juga kan istilahnya itu kalau ngajari orang cantik itu sabar meskipun agak bodoh bahkan saya sebagai rakyat tapi ini loh saya hanya juga kan fisik itu capital itu fasilitas lalu ekonomi misalnya misalnya sama-sama apa sama-sama kuliah misalnya di ITB lalu Anda tinggal di daerah Jatinangor setiap kali bawa mobil yang satu punya mobil yang satu tidak tentu saja yang mendominasi yang punya mobil kan lalu suatu hari yang tidak punya mobil harus masuk jam 8 yang punya mobil masuk jam 10 yang tidak punya mobil sudah bilang merengek-rengek besok bisa enggak berangkat jam setengah tujuh Oh enak aja saya masuk jam 10 walau gitu aja yang punya mobil siapa ah Ya, ekonomi. ekonomi lalu ada pekerjaan paper bahasa Inggris yang tidak punya mobil 50 halaman 2 jam selesai yang punya mobil 2 jam baru dapat 10 halaman lalu minta tolong-tolong bantuin besok bisa enggak berangkat setengah 7 bisa-bisa bisa hahaha karena yang satu punya kapital budaya ya jadi dia akan jadi ini sangat tergantung Anda punya kapital apa ya Jadi kalau Anda masuk dalam organisasi masuk dalam dalam suatu kantor atau yayasan atau institusi Anda bisa mengukur diri Anda kalau mau bertindak sesuatu Anda punya fasilitas apa dan bisa menempatkan diri, tahu dirilah gitu lah dengan melihat ini jelas yang bagian ini maka kalau dalam disini ini lalu membuat kita menjadi realistis maka belum tentu kapital simbolik juga sangat berperan kadang-kadang tidak, sering-sering kapital simbolik bisa berperan menjadi angka nostalgia dulu waktu ayah saya kebanggaan waktu dulu nostalgia anda pernah denger kan cerita itu suami istri yang sudah tua umurnya sudah 81 tahun tentu saja pakai gigi palsu malam-malam istrinya itu menggoda suaminya ah papa itu dulu waktu lima tahun pertama perkawinan Anu lo sangat perhatian kalau mau tidur selalu pegang tangan saya lalu selamat malam sayang sekarang enggak pernah lagi langsung pegang malam diprotes lagi walau dulu agak romantis dulu itu kalau mau malam mau tidur selalu mencium pipi saya lalu selamat istirahat sayang sekarang enggak pernah lagi dicium istirahat lalu terakhir sama Allah papa itu dulu suka lo main-main dan apa menyenangkan gitu sekarang enggak pernah dulu itu kan suka menggigit-gigit jari saya enggak langsung suaminya karena diprotes terus berdiri, melemparkan selimut istrinya langsung, pak mau pergi kemana? mau ambil gigi biar bisa menggigit-gigit jari Hai nostalgia ya Jadi kadang-kadang kalau ini membuat kita menjadi tidak realistis dalam hal ini jelas yang kekuasaan ini ya ya Apa bedanya dengan punya nya purdyu kalau menurut anda yang bagian ini saja Apa bedanya dengan punya nya purdyu Hai penyembuhan kekuasaan ya sama ini fasilitas hai hai Hai kepemilikan fasilitas pada Anthony Gieden tidak sistematis pada purju pembagian kelas atas dasar kepemilikan kapital ekonomi dan budaya jelas dan dia juga menjelaskan arena apa akan ditentukan kepemilikan kapital dan habitus apa di sini tidak jadi ini lebih umum Waktu itu mahasiswanya, saya juga heran kok pagi-pagi sebelum ujian dia bisa tahu bahwa akan ditanya itu. Berarti ada sudah diketik ini orang ini. Lalu saya jelaskan itu. Jelas nih yang bagian ini? Lalu yang bagian ini, inter- interaksi moralitas struktur yang dibentuk legitimasi dasar pembenaran kita itu selalu membutuhkan tindakan butuh dasar pembela untuk mendapatkan dasar pembenaran kita mengacu ke norma yaitu hukum aturan tradisi adat agama kebiasaan itu yang biasanya untuk pembenaran saya memberi contoh sederhana ya kalau anda sudah lebih yang bapak-bapak yang sudah mempunyai anak remaja anak anda pulang jam 1 pagi lalu anda bukakan pintu enggak usah ditanya apa-apa anak sudah bilang Pak tadi banyak meletus Pak tadi saya harus mengantar teman mesti mencari pembenaran selalu itu disini Hong di S3 S2 S3 UI aja kalau saya bilang anda kuliah terserah enggak kuliah terserah yang pip yang penting paper beres ujian kemudian lulus itu ajanya terlambat 10 menit takut tanya Pak maaf Pak tadi macet saya sing jam enggak nanya ya jadi butuh betulnya butuh pembenaran kita itu selalu cenderung kalau ditanya apa-apa ingin membenarkan diri ya kalau bapak-bapak ditanya Pak kok pulangnya kok terlambat Wah masih ceritanya banyak ceritanya banyak saya tadi harus begini tadi macet di sana besok saya menyiapkan Wah macam-macam selalu ini yang butuh begitu mas yang ini yang yang vertikal yang horizontal harusnya ini timbal balik ini juga tetapi defacto dalam hidup nyata kekuasaan menentukan komunikasi ya hubungan dosen mahasiswa itu mahasiswa bilang Pak saya sudah tiga minggu yang lalu menyerahkan bab 2 bab 3 kapan Pak ketemu seminggu lagi telepon kita tentukan kapan ya Kekuasaan menentukan komunikasi, jadi de facto begitu biasanya ya, harusnya kan timbal balik gitu loh Lalu kekuasaan menentukan moralitas, yang benar dan yang salah itu yang benar itu selalu bos, yang benar itu, apapun ya Atau anak kecil itu kan Anak kecil protes bapaknya Pak, bapak itu sering marah-marah saya Tidak mengatur tempat tidur saya Itu tempat tidur bapak Berantakan Ayahnya bilang apa? Yang cari uang siapa? sudah ya jadi de facto kalau kita mau belia realistis itu dalam di dalam hidup sehari-hari itu siapa yang berkuasa dialah yang menentukan mana yang benar yang salah jangan anda jangan mengeluh bisanya resisten atau akhirnya suatu saat revolusi memberuntah dengan ganteng ini dibawah ini juga biasanya harusnya tiba-tiba balik tapi de facto yang mendominasi menentukan pemaknaan Pempat itu yang paling benar akan selalu manggala Kalau kita kritis nilainya jelek Yang paling benar Menafsirkan Pancasila Pemerintah, karena ini dominasi Menentukan pemaknaan Itu kan ada cerita guru agama SMP Menjelaskan tentang mukjizat Nama anak SMP kan sudah kritis pak Sejak tadi kok yang diajarkan Mukjizat contohnya kok hanya 2000 tahun Yang lalu, zaman sekarang Mukjizat itu apa pak Gurunya gak siap Karena gak siap jadi marah Ya yang tanya ke depan lalu hadap sana walu ditendang pantangnya buru wapak sakit ah kalau nggak sakit namanya mujijat ya hahaha minasi ini ini model dan defaktor untuk sehari-hari kita begitu mengalami itu ya sedangkan dominasi legitimasi harusnya timbal balik tapi defaktor yang mendominasi menentukan legitimasi yaitu zamannya Pak Harto itu meskipun Gulkar menang perlu miluh supaya mendatang legitimasi negara demokrasi selalu maka kan pengamat politik paling tajam itu pengamat politik Orde Baru kalau meramalkan Gulkar menang menang beneran itu biasanya jelas mainin pembedaannya ya lah nanti Bujo pembedaannya akan melihat begini pada Bujo depan Tony Geden dia akan mulai dengan kalau di harusnya perubahan itu adalah menyangkut seluruh yang berkaitan dengan dengan modalitas. Tapi de facto dalam hidup-hidup sehari-hari kita itu, kita hanya sudah puas kalau yang berubah di sini. Niat baik itu loh. Maka ini bisa untuk menjelaskan mengapa reformasi gagal kalau post-factum kita bisa menganalisa. Karena ini, orang sudah mengadopsi kerangka kesadaran refleksif bahwa pemerintah Ordo Baru tidak bisa dipertahankan tetapi fasilitas masih dikuasai orang-orang lama. Dan norma dan Anuko masih produk lama. Sehingga ini tidak berdaya apa-apa perubahan di sini. Maka kalau Anda membaca hasil penelitiannya Demos 2008, yang dititik di hampir semua provinsi di Indonesia tentang hasil pemilu, 40% yang menang adalah birukrat lama, tahun pemilu 99. 44% adalah, 40% adalah birukrat lama, 16% itu adalah polisi, militer, dan priman, terus yang 15% adalah bisnismen, dan sisanya yang... yang sekitar 12 itu hanya orang baru karena ini, kasus ini selesai yang mengenai ini Pembandingannya dengan sudah jelas ya, pada purju perubahan itu menyadari habitus juga harus diubah. Di sini adalah bahwa harus sampai pada kesadaran refleksif, bukan hanya kesadaran praktis. Kesadaran praktis justru yang membentuk kebiasaan, yang membentuk struktur yang sering diubah, yang susah diubah. Ini saya kira tuh judah, nah ini yang distinction. Jadi kelas atas itu membedakan diri dengan cara struktur, tiga struktur konsumsi, makanan, budaya, dan penampilan. Itu adalah cara untuk membedakan diri. Ya, caranya. Kalau Anda baca bukunya, punya burdu the distinction itu sampai detail-detail kalau orang kelas atas di restorannya peristorannya pergi kemana yang ditonton apa membelajarkan buku berapa ya sampai detail itu dan jenis makanan apa yang dikonsumsi dan sebagainya itu maka kalau Anda melihat di Amerika kebanyakan yang gemuk-gemuk itu adalah dari kalangan menengah bawah bukan yang dari kalangan atas itu karena model-model ini selera ini jelas yang bagian ini ada pertanyaannya ini distinction itu di sini jadi bagi dia selera itu tidak nitral mengapa selera Tidak netral, karena itu merupakan disposisi menjamin pengakuan tanpa harus menuntut pengetahuan khas. Mengarahkan praktek kehidupan, tidak lepas dari prinsip konstruksi sosial, mengarahkan soal dalam posisi sosial tertentu dan kedudukan. Maksudnya misalnya, misalnya misalnya anda eksekutif muda lalu pakaiannya disesuaikan dengan itu Anda dosen pakaiannya disesuaikan dengan tidak bisa ini adalah model-model seperti ini dan disini dikatakan selera itu adalah ditularkan dalam keluarga selera itu Hai maka biasanya orangtua tersinggung kalau anaknya ketawa nyuntek tuh kan ada guru sejarah memanggil orangtuanya Pak anak bapak nyuntek Wah orangtuanya orang anak saya pinter nggak mungkin nyuntek biasanya mobil lagu itu bapaknya lalu gurunya ini Pak buktinya jawabannya apa coba dia nyuntek teman semisal bisa saja temannya yang nyuntek coba apa ini ini pertanyaan nomor satu siapa penulis buku habis gelap terbitlah terang temannya nulis apa Kartini. Anak saya? Kartini. Ya bisa saja tuh temannya yang nyontek. Yang kedua, Pak. Yang kedua apa? Dilahirkan di mana penulis ini? Temannya nulis apa? Di Jepara. Anak saya? Di Jepara. Ya bisa saja dia yang nyontek. Pak, yang ketiga ini nggak bisa. Apa? Dilahirkan pada tanggal berapa? Temannya nulis apa? Temannya nulis mana saya tahu. Nah, itu. Anak saya? Anak Bapak? Apalagi saya. jadi biasa kecenderungan jadi orang tua itu cenderung akan apa membela karena dia merasa bahwa habitus itu datang dari dia kan tentunya kan itu Jadi selera adalah representasi kelas sosial dan distinction, ya kegiatan-kegiatan itu. Arena sebagai tempat persaingan, jadi kita itu bersaing di sebanyak arena. Dikeluarkan. keluarga diam-diam kita juga bersaing pengaruh dan juga kemampuan untuk membujuk dan pengaruh itu dikeluarkan sangat kuat sekali ya lalu juga di pendapat pekerjaan lalu dalam lingkungan kita tinggal di kegiatan kita di agama kita saling selalu bersaing itu merupakan ya jadi itu tergantung dari kapital-kapital itu tadi ya Ciri ini arena sosial, saya kira sudah ada di buku teks di situ. Sumbangannya tidak terlalu penting. Nah, strategi di arena. Strategi pelaku tergantung posisi dalam arena. Kelas atas cenderung mengakumulasi kapital, kelas bawah kalau tidak resistensi adalah strategi subversif. Itu modelnya. Dan strategi reproduksi kelas dominan adalah menempertahankan posisi mereka. Nah, strategi. strategi yang lain ada tuh orang kaya itu tidak senang kalau ada orang kaya baru maka akan membedakan diri selalu atau ada yang namanya at kalau melanggar kode sosial ada sanksi sosial misal misalnya bos pakai kijang Innova anak buahnya pakai BMW seri terakhir Oh mesti akan disindir lepasnya waduh pasti gajinya lebih dari saya ini mesti akan ada disindir begitu ya selalu kalau yang dibawah pakai lebih daripada yang diatasnya yang diatasnya akan tersinggung Hai apalagi kalau di rumah misalnya dulu zaman dulu HP HP baru pertama kali itu tuan rumahnya pakai HP pembantunya pakai HP uh ada disindir bola balet Kenapa kamu kamu harus kerja di sini kan bisa beli HP ya sudah itu adalah yang sebut melanggar kode sosial itu selalu ada sanksinya mudah-mudahan ini sendiri seperti ini strategi reproduksi sosial strategi investasi biologis kalau mau naik akumulasi kapital nikahilah anak orang kaya biar diketuk kaya strategi pewarisan dalam arti ini yang kedua strategi pendidikan yang umum dengan pendidikan semakin menaiki jangka tangga sosial investasi ekonomi dan strategi investasi simbolik nikailah anak orang terkenal itu yang simbolik atau anak Kiai terkenal itu anak personal kursus terjadi dulu ada mahasiswa SD s2 yang di filsafat itu membuat tentang gender yang yang membimbing waktu itu gadis Arif ya itu dia membuat tentang kritis sekali tentang apa bagaimana peran bagaimana agama terhadap gender diskriminasi gender kritis sekali akhirnya dia menikah dapat menikah anaknya Kiai terkenal lalu ngirim surat ke gadis di situ penulisnya begini, Mbak, ternyata budaya patriharki itu nyaman. Karena dia selalu dilayani. Bukan di Saripia cerita kalau saya marah-marah. Nggak ada pengaruhnya sama sekali. investasi simbolis ya investasi simbolis nah ini ya hubungan arena abitus dan kapital yang ditanyakan tadi ya bagaimana itu hubungannya konsep abitus dan kapital saya ingin masuk lebih jauh lagi sebetulnya nah ini bagaimana sekolah menjadi reproduksi kesenjangan sosial mengapa? karena ideologi bakat melanggengkan mitos jadi bakat talenta itu melanggengkan mitos, seakan-akan bahwa kalau itu tidak bisa diubah seakan-akan mitosnya sekolah itu kesempatan sama untuk semua orang padahal tidak kelas menengah ke atas itu sudah lebih maju startnya lebih dulu daripada yang ke menengah ke bawah dan mereka akan lebih berhasil, saya tunjukkan penelitian Budiu bagaimana tingkat keberhasilan itu Maaf, sekolah memakai mitos. Sekolah, ada-ada? Oh iya. Nah ini pada halaman 9 biasanya. Nah ini Anda lihat mengenai statistik ini. Anda lihat saja yang kolom ketiga, pertama dan ketiga. Jadi petani penggarap akses ke universitas lebih-lebih jurusan yang pada waktu itu favorit, itu hanya 0,7. Petani pemilik 3,6 laki-laki dan perempuan. Anda bisa melihat laki-laki perempuan. Tukang itu hanya 2,4. Buruh 1,4. Untuk masuk ke jurusan-jurusan yang favorit waktu itu. Terus karyawan itu 9,5. Pemilik UKM 16,4. Eksekutif menengah 29,6. Dokter, lawyer, dosen, pengusaha pejabat tinggi 58,5. Di Indonesia belum pernah dibuat itu. Kalau coba ada yang tertarik buat penelitian itu. Sekarang ada yang saya dorong-dorong, itu yang kuliah S3 di UGM, saya suruh itu. Karena dia punya akses. Karena sering-sering fakultas tidak bersedia memberikan data. Misalnya, NLPA, mahasiswa ini orang tuanya dari kelas mana dan sebagainya itu tidak pernah. Padahal itu menarik. Kalau diteliti di Indonesia, Anda masuklah fakultas kedokteran, siapa saja yang di sana. Saya yakin 80% menengah ke atas. mereka akan menunjukkan lu ini ada yang dapat beasiswa berapa Pak itu paling-paling hanya dibawah 10% yang seperti itu ya jadi tapi di Indonesia didiamkan saja karena itu tergantung kerajinan ketekunan kejujuran itulah yang disebut mitos ya itu yang disebut mitos lalu komunikasi pedagogisnya tidak diubah semoga anda terinspirasi untuk supaya tidak setuju dengan itu ya ini yang mengapa di vote dalam reproduksi kesenjangan sosial itu tadi lalu dia tidak hanya mengkritik Burdi waktu itu lalu ditunjuk oleh presiden waktu itu Fransom Mitterrand untuk menjadi salah satu anggota komisi pembaruan pendidikan dia mulai modelnya bagaimana salah satunya menciptakan zona pendidikan prioritas untuk peserta didik dari keluarga miskin, desa dan tenaga pengajaran dan fasilitas bermutu jadi membuat semacam sekolah-sekolah tetapi hanya hanya bisa terbatas sekali misalnya kalau satu kabupaten dalam jangka waktu 10-15 tahun hanya bisa satu tidak bisa banyak karena biayanya mahal kalau anda pernah anda yang pernah di Washington itu ada sekolah seperti ini di Furnum namanya baru Furnum itu itu jadi tingkatnya itu SMP tetapi pelajarannya dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam makan dan bergisi disitu mengerjakan air disitu didampingi, pokoknya dari pendidikan sampai pengerjakan PKR, belajar membaca didampingi, tapi biayanya tinggi sekali untuk itu untuk memang sungguh-sungguh dan mereka lulusan-lulusan ini bisa bisa setara dengan anak-anak kelas menengah ke atas, bisa mengejar dan di universitas bagus, tetapi hanya sedikit masalahnya ini, tidak bisa masal, akhirnya juga membentuk elit baru juga sebetulnya dengan kata lain, cara pemecahannya Burdiu ini jadi belum pemecahan yang benar, tapi bahwa benar bahwa ada kelompok yang sungguh-sungguh terbantu Homo academicus akhirnya tidak terlalu penting karena ini banyak mengandung mengenai yang ini yang sering menarik, bagaimana gender dan kekerasan simbolik jadi kekuasaan simbolik itu adalah kekuasaan yang bisa memaksakan dengan menyembunyikan dengan kekuatan biasanya melalui wacana memulai representasi melalui bahasa ya memelalui cara berpikir dan gaya hidup itu adalah kekerasan simbolis jadi kekerasan simbolis simbolis itu dilihat seakan-akan wajar oleh korbannya dirasakan seperti tidak menimpa menimpa dia jadi sebetulnya ada semacam konspirasi antara korban dengan pelakunya Hai dan logika dominasi berjalan karena prinsip simbolis yaitu gaya hidup cara berpikir bertindak bahasa dan kepemilikan atas dasar tubuh nama-nama tubuh itu yang memberi nama laki-laki kebanyakan Hai bahkan kalau anda membaca bukunya Anila Claire Anila Claire memprotes Mengapa apa kebahagiaan perempuan yang mendefinisikan laki-laki. Wah dia lalu menggambarkan secara detail, laki-laki tidak tahu bahwa menyusui itu adalah bentuk kebahagiaan, nggak tahu. Kalau laki-laki melihatnya itu mengganggu suami. Hai saya jadi ingat orang kan mengejek saya kamu orang seperti itu akan waktu saya ngajar diupi ada yang banyak Pak Bapak ini bener-bener pastor bukan ton saya bener kok iya Wow gini nggak tahu saya itu sudah bilang ke saya bahwa saya itu sejak bayi sudah kelihatan kalau pastor masa sih Pak Iya gimana kata ibu saya waktu bayi itu saya tuh menyusunya sopan sekali lalu ada yang tanya lagi sopan tuh gimana sopan itu memejamkan mata kalau ya enggak sopan amelek Hai Hai pengorganisasian masyarakat itu menguntungkan laki-laki menurut Burdiu baca bukunya dia yang itu apa dominasi laki-laki melalui wacana judul aslinya la dominasi yang maskulin sudah terjemahkan dalam bahasa Indonesia bentuk tubuh laki-laki menentukan aturan main dalam kebanyakan cabang olahraga dan profesi siklus hidup laki-laki menentukan dalam mendefinisikan syarat-syarat keberhasilan profesi untuk laki-laki tidak ada namanya cuti haid cuti hamil yaitu salah satu bentuknya agresif dan dominasi mendimisikan apa yang disebut sejarah kalau anda mencapai membaca sejarah itu ada hasil penaklukan-penaklukan hasil perang-perang perang tidak ada sejarah yang diwilu atas dasar care ratunya keringnya keren gak keren enggak pernah dimuat itu di dalam sejarah karena itu khas-kas perempuan yang dicari rekas laki-laki secara sistematis laki-laki diuntungkan dengan definisi moral kerja jasa kairir dan kepantasan biasanya kalau laki-laki dituntut lagi-lagi bilang kamu ronda malam biar enggak menuntut itu ditanya kamu mau ronda malam bila institusi sosial profesi diberikan atas dasar nilai kepentingan laki-laki berpengalaman selanjutnya lebih proses diskualifikasi perempuan yang ini adalah dominasi simbolis yang makanya kalau ronda malam kamu nanti kejar-kejar orang terserah kan tahu-tahu ada anak asrama putri gitu kan malam jalan mereka mau apa pindah dewa dari Hai jarah itu mau masuk ke kasramanya lalu waktu mau berangkat itu kan ada tiga itu yang bergombol tiga itu di jalan diperkosa oleh kurang anak kurang ajar lalu mereka belum gimana ini gimana kita nanti cerita pimpinan rumah kalau kita diperkosa dua kali apa dua kali mau sekali nanti kan pulang lewat sini lagi ini pacarnya mendominasi lagi terburu-buru jelas ini yang bagian ini bagaimana yang tersebut kekerasan simbolis itu disitu Hai wacana laki-laki mendetek bahasa perempuan ketidakpuasan harus dijelaskan dengan logika laki-laki tangisan perempuan tidak cukup melukiskan kebedian yang dalamnya mulus burdiu bukan saya jangan dikira nanti dikilang pastornya genit ini burdiu mengatakan jadi tangisan perempuan tidak cukup melukiskan kebedian dalam kekeliru kekeluan lidah karena penderitaan tidak dianggap cukup untuk menggerakkan empati menolak melayani suami tidak mampu membuat laki-laki merasa bersalah lelaki menuntut alasan penjelasan dan dengan cara itu laki-laki menemukan kata untuk membenarkan dan diri Hai contohnya apa contohnya kalau pas ada konflik istrinya nyediam saja suami biasanya yang tak tahan suaminya bawa ngomong satu kata saja diam saja Jelaskan kenapa saya kan jadi nggak bisa apa-apain ini coba satu kata saja aku saya enggak minta macam-macamlah satu kata coba katakan lalu hanya mengatakan kemarin gak mau ngantar belanja ah iya kan salah paham ya tahu enggak saya habis kerja capek tahu nggak saya sudah seminggu saya susah tidur nggak tahu kan Oh iya kan dengan begitu menang dia jadi suruh ngomong supaya bisa menang gitu loh jadi ini adalah bagaimana dominasi itu sering terjadi seperti itu yang saya katakan yang salah dia jadi saya yang salah itu seperti itu yang kisahnya salah satu kisah ringkasnya yang apa pendidikan istri itu seperti ini jadi si istri Evelyn ini merasa tidak bahagia tetapi tidak tahu mengapa tidak bahagia karena apa? suaminya kaya anaknya dua menarik semua secara sosial dihormati lalu dia mulai terungkap mulai tahu tidak bahagia pada saat apa mereka berdua janjian untuk menulis buku harian tetapi hanya boleh dibaca kalau salah satu sudah meninggal suatu ketika Evelyn istrinya ini menulis buku harian suaminya melihat lalu suaminya buat saya boleh baca lalu efeknya yang buat aturan kamu katanya kalau sudah satu meninggal terus suaminya lelaki-lelaki yang namanya alah gitu aja Apakah masih ada rahasia yang kamu simpan untuk saya masih ada yang kamu simpan atau ya tidak ah makanya Kenapa saya nggak boleh baca ya sudah baca tapi nanti saya boleh baca punya mu ya boleh saja lalu dibaca oleh suaminya setelah saya dikembalikan lalu istrinya, nah mana buku harianmu? saya gak pernah nulis istrinya muarah besar jadi selama ini kamu menipu saya jadi kamu itu suka menipu saya seperti itu ya mengapa membuat kamu kamu membuat saya seperti ini karena kamu sering menipu suaminya, loh iya kan kamu suka seperti itu hal kecil dibesar-besarkan ya loh, hanya suaminya seperti rumah kebakaran kamu itu suka begitu loh apa-apa yang tidak bisa dimasalahkan menjadi masalah yang harusnya gak ada masalah jadi masalah lalu istrinya bengong yang salah dia kok jadi saya yang salah Ya, ini loh. Jadi, dominasi laki-laki melalui wacana itu yang sebetulnya membuat sebetulnya kadang-kadang mengapa lalu dia menyadari bahwa saya tidak bahagia karena selalu saya didominasi oleh wacana. Kalau ngomong di depan umum, saya selalu kalah. Dan orang, tamu-tamu saya selalu membela suami saya. Itu yang buat dia menderita. Lalu dia meninggalkan dan akhirnya cerai dan dia pokoknya... Baca sendiri, menarik bukunya. Kata pengantarnya saya. Tapi gara-gara itu dan Ani Leclerc, saya itu dimasukkan pada apa? Laki-laki feminis. Judulnya dalam bahasa Indonesia, Pendidikan Istri oleh Ibu Absanti, Prof. Absanti, Udosen UI. Jelas ini saya hanya melihat kalau misalnya Anda orang yang suka meneliti teori yang kelihatannya abstrak itu bisa Anda buat telitian asal Anda bisa membuat ini, tiga langkah ini konsep harus Anda buat dimensinya lalu masuk ke indikatornya caranya bagaimana jadi misalnya Anda memilih salah satu konsep yang menarik untuk bisa memecahkan masalah misalnya masalah bagaimana demokrasi efektif misalnya lalu dari sinilah dimensi-dimensi mana yang harus diambil bila untuk memecahkan masalah ini misalnya dimensi ini Dari dimensi ini, kemudian kita bisa urai lagi menjadi indikator-indikator. Dari indikator inilah yang nanti bisa diverifikasi di dalam penelitian lapangan. Kalau Anda ingin menerapkan dalam penelitian lapangan. Jadi harus selalu kalau Anda belajar, jadi filsafat itu tidak harus selalu yang abstrak. Filsafat itu bisa sangat-sangat diterapkan dalam hidup sehari-hari untuk mengkritisi, untuk bisa menjadi counter wacana, dan juga bisa untuk penerapan. Jadi tidak benar kalau filsafat itu... itu hanya abstrakal saya bacalah Budi bacalah Michelle fuku bacalah derida itu adalah bagaimana filsafat-filsafat itu sungguh-sungguh membantu kita Hai ini bisa juga cara ini kalau tekanan habitus ya ini pilih arena politik bisa juga saya bisa banyak ha ini yang masih ada waktu Enggak ya? Sudah ya? Habis ya? Atau ini hanya terakhir? Ini terakhir. Kasian Anda kalau sudah mau pulang. Jadi bagaimana mengubah habitus? Mengubah habitus itu tidak mudah. Karena biasanya hanya niat baik. tidak berubah, maka saya hanya mencoba ini dari analisa saya, ini bukan burdiu, saya mencoba bagaimana supaya habitus berubah, pertama perubahan aturan main, bersifat mengawasi memaksakan kebiasaan jujur dan kerja keras, saya memberi contoh seperti ini kalau misalnya dosen menghadapi mahasiswanya selalu nyuntek sudah diduknya dibuat jauh nyuntek, HP dikumpulkan masih bisa nyuntek bagaimana mengubah habitus? saya bilang mulai semester depan ujian lisan sistem diubah perilaku akan menyesuaikan kalau mau lulus ya harus belajar benar-benar kalau enggak karena sistemnya tidak memungkinkan untuk nyuntek jadi mengubah habitus berarti kita harus mencari sistem sehingga sehingga perilaku harus menyesuaikan dengan sistem itu dipaksa melakukan dengan sistem itu satu yang kedua aturan sistem mengandung kontrol ini saya menggunakan punya nya John Rolls apa yang disebut keadilan prosedural saya tanya kepada anda saya punya kue tolong kue ini dibagi 5 berilah pada saya prosedur yang adil gimana berilah pada saya prosedur yang adil hai hai Apa usulan Anda? Potong lima Tapi bisa saja Yang potong lalu ngambil Yang besar Gimana? Potong lima Jadi Aturannya adalah Yang membagi mengambil giliran terakhir Ini prosedur yang mengawasi, yang membagi mengambil giliran. Kalau yang membagi ini mau curang, dia akan dirugikan sendiri. Kalau misalnya membaginya ada yang besar, ada yang kecil, karena dia mengambilnya terakhir, dia mesti kalah. Maka maksimum yang bisa dia dapat adalah sama dengan yang lain. Prinsip ini harus mengatur di dalam organisasi, di dalam institusi dan sebagainya Apa yang disebut keadilan prosedural Yang ketiga perubahan struktural, misalnya kepemilikan Saya dulu mendampingi calon-calon pastur, di tempat saya itu ada dua 25 calon pastor ada hanya 13 Vespa kalau pakai itu hanya menulis namanya dan menulis nomor Vespanya tapi apa yang terjadi yang terjadi yaitu kalau bensinnya habis lalu hanya pinjam Vespa yang masih ada bensinnya lalu nulis namanya, nomernya jam berapa sampai jam berapa kalau rusak, lalu didiamkan lalu hanya pinjam yang masih beres, sudah diberitahu, sudah sering diamati, sering diperingatkan, dirapatkan sering ketemu dirapatkan berulang kali kesalahan yang sama selalu terjadi lalu apa yang terjadi, ada satu yang punya ide bagus, waktu rapat bilang, saya akan memilih Vespa yang paling jelek ini akan saya rawat tapi yang pakai hanya saya yaitu memberi diapa mulai saat itu dibagi satu Vespa dua orang rusak atau habis bensinnya terserah tapi itu buat jatahnya itu sejak itu beres nggak perlu lagi rapat nggak perlu diperingatkan malah ada yang di apa dicat merah kayak Ferrari itu jadi sistem kepemilikan diubah perilaku berubah jadi mencari perubahan habis harus tahu bagaimana suatu model-model seperti itu. Yang keempat, memberi fasilitas. Anda tahu sendiri, dulu orang susah antre. Tapi sekarang dengan diberi penomoran, yang datang pertama mengambil nomor kecil, orang nggak khawatir. Sehingga orang mau antre. Jadi, kalau mau membahas itu, berilah fasilitas. Terus yang kelima, memberi sanksi bukan vindikatif, tapi ansas manfaat. Anda tahu, kami akan demi teknik mesin industri yang disoloh itu. Yang akhirnya menginspirasi. pembukaan politik-politeknik yang juga akhirnya ingin seperti itu tapi nggak bisa itu adalah orang yang baru tingkat 2 itu saya di pesan perusahaan-perusahaan itu karena kerjanya bagus kerjanya bagus sistemnya gimana kerjanya kan itu 70% praktek 30% teori kerja dari jam 7.00 pagi masuk jam 4 sore baru pulang dengan praktek suka lalu biasanya kalau terlambat 10 menit lalu sedenda kerja praktek Setengah jam setelah sekolah. Jadi bukan saat sekolah. Kalau terlambat 20 menit, didenda 1 jam. Kalau terlambat 1 jam, didenda 3 jam dan sebagainya itu. Tetapi, hukuman ini tidak menurut... Bukan rasa dendam, tapi mereka lalu selalu berterima kasih karena banyak praktek, lalu lebih terampil. Mengubah habitus, hukuman harus sifatnya memberikan suatu manfaat, asas manfaat. Jadi kalau akan mengubah habitus itu harus... yang terakhir pembelajaran dengan kebiasaan waktu panjang kondusif ini biasanya asrama ya saya mengalami di asrama saya saya baru mulai senang membaca bahasa Inggris waktu SMA karena dipaksa oleh guru saya yang orang Jerman yang yang lama di Irlandia bahasa Inggris itu kamu harus mulai belajar harus membaca bahasa Inggris Wah tapi saya buka kamus terus ya terus dia mengatakan kepada saya tidak apa-apa buka kamus 15 halaman pertama kamu harus selalu buka kamus kamu catat setelah 15 halaman pertama kamu akan semakin jarang buka kamus eh bener setelah 15 halaman pertama itu jarang buka kamus karena pengarang itu perbendaharaan katanya terbatas Hai hasilnya itu jadi senang itu kan butuh ini Pembiasaan yang lama ini Ini salah satu Bagaimana nih Hans pakai Tetapi itu tidak lama dan biasanya lalu mengubah, sering-sering ada efek-efek yang kepribadian seperti misalnya contoh seorang pastor pejuang di Nicaragua yang diculik lalu diindoktrinasi lalu menjadi anti gereja dan mendukung pemerintah. Lalu ada kejiwaan yang labil. Karena terlalu perubahannya terlalu cepat, terlalu mendadak, bisa itu tapi berbahayanya. Sebagai penutup, Anda pernah dengar itu Pak Suhaf, anak orang muda pacaran cowoknya ingin sombong dibawa ke restoran Itali yang mahal. Langsung duduk, langsung minta pada garsongnya itu. pelayannya datang apa nih minta Anu Josephus pomdal uji wah pacarnya cewek terkenal apa itu nanti kamu tahu sendiri enak sekali terus pelayannya tanya lagi apa apa-apa Josephus pomdal uji Maaf Pak itu nama pemilik restoran hahaha selamat malam terima kasih hai hai Terima kasih atas atasnya dan cukup segar malam ini di teman-teman yang belum mau pokok.