Pesta Demokrasi dan Pemilu di Indonesia

Oct 22, 2024

Catatan Kuliah tentang Pemilu dan Pesta Demokrasi

Konteks

  • Saat pemilu, politisi sering membuat janji-janji kepada pemilih.
  • Fokus pada suara masyarakat miskin dan penanganan kemiskinan.
  • Tanggung jawab kolektif untuk menghentikan ketidakadilan.

Istilah "Pesta Demokrasi"

  • Jokowi memperkenalkan kembali istilah "pesta demokrasi", pertama kali diungkapkan oleh Soeharto pada tahun 1981.
  • Pemilu dianggap sebagai perayaan formalitas, dengan hasil yang sudah diketahui sebelumnya.
  • Pemilu di era Orde Baru hanya sebagai formalitas yang merayakan kemenangan pemerintah.

Contoh Kasus Konflik Agraria

  • Kisah Cindy Hardianti, mahasiswa yang ibunya adalah petani yang terancam penggusuran oleh pemerintah Provinsi Lampung.
  • Proyek kota baru di Lampung yang mangkrak setelah menghabiskan biaya besar.
  • Petani dipaksa membayar sewa untuk menggarap lahan mereka.

Kegagalan Pemilu dalam Menyelesaikan Masalah

  • Pemilu tidak menyediakan solusi bagi masyarakat kecil.
  • Oligarki dan kekuasaan ekonomi masih mendominasi.
  • Masyarakat diberi harapan palsu dengan janji-janji politik.

Reformasi Partai Politik

  • Banyak partai politik tidak merepresentasikan suara rakyat.
  • Perlu ada transparansi dan akuntabilitas dalam partai politik.
  • Pendidikan politik tidak berjalan baik.

Masalah Presidensial Threshold

  • Ambang batas pencalonan presiden banyak ditolak.
  • Tidak ada negara demokrasi yang menerapkan ambang batas seperti ini.
  • Ambang batas menciptakan koalisi transaksional, bukan berdasarkan kesamaan ideologi.

Kualitas Pemilu

  • Penilaian kualitas pemilu sangat rendah, dengan angka mendekati nol.
  • Banyak pelanggaran etika oleh lembaga pemilu dan pelanggaran hukum.
  • Pemilu dianggap sebagai pesta oligarki, bukan untuk kepentingan rakyat.

Seruan untuk Perubahan

  • Pentingnya memecah kekuasaan oligarki dan mereformasi sistem pemilu.
  • Keterlibatan akademisi dan masyarakat sipil dalam memperjuangkan hak-hak rakyat.
  • Mahkamah Rakyat sebagai alternatif untuk menyuarakan keadilan.

Penutup

  • Pemilu harus menjadi ruang demokrasi yang sesungguhnya, bukan hanya formalitas.
  • Perlu adanya perubahan mendasar dari partai politik dan sistem pemilu agar dapat menghadirkan pemimpin yang benar-benar mewakili suara rakyat.