Catatan Kuliah: Pembangkit Listrik Tenaga Sampah oleh Bapak Lukman Adi Prananto
Pembukaan
Acara inti pemaparan materi oleh Bapak Lukman Adi Prananto STMN.
Sesi diskusi dan tanya-jawab akan dipandu oleh Bapak Dr. Eng Muhammad Samsiro.
Persiapkan pertanyaan untuk sesi diskusi.
Biodata Pembicara
Bapak Dr. Eng Muhammad Samsiro
Pendidikan:
Sarjana Teknik Mesin, Universitas Gajah Mada, 2001.
Magister Teknik, Universitas Gajah Mada, 2007.
Doktor di Tokyo Institute of Technology, Jepang, 2015.
Posisi di Universitas Janabadra:
Kepala Laboratorium Bioenergi, Jurusan Teknik Mesin.
Direktur Center of Waste Management and Bioenergy.
Bapak Lukman Adi Prananto
Lahir di Jakarta, 1988.
Pendidikan:
Sarjana Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung, 2010.
Magister, Tokyo Institute of Technology, 2017.
Program Doktor di Institut Pertanian Bogor.
Pengalaman Kerja:
Toshiba, Bapenas, PP Energi, Clean Power Indonesia.
Tema Webinar
Tema: Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA): Peluang dan Tantangan.
Permasalahan sampah di Indonesia sangat kompleks, terutama di daerah perkotaan.
Masalah Sampah di Indonesia
TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sudah penuh.
Kesulitan dalam menemukan lokasi baru untuk TPA.
Pentingnya solusi pengelolaan sampah efisien untuk mengurangi emisi.
Potensi Biomasa dan Sampah
Biomasa dan sampah memiliki potensi besar untuk dijadikan sumber energi.
Menyoroti perlunya pemanfaatan sampah yang ada di masyarakat.
Pentingnya pengembangan energi terbarukan yang dapat beroperasi 24 jam.
Aspek-aspek dalam Pengembangan Energi Terbarukan
Kemampuan Supply Stabil: Energi harus mampu menyuplai secara kontinu.
Beban Dasar (Baseload): Energi harus dapat memenuhi beban dasar untuk tidak membebani PLN.
Area 3T (Tertinggal, Terdepan, Terpencil): Penting untuk mengembangkan energi di daerah ini.
Pembukaan Lapangan Kerja: Energi terbarukan harus memberi dampak positif bagi masyarakat.
Pengembangan Skala Kecil: Teknologi energi harus dapat diterapkan pada skala kecil, mengingat banyak kota di Indonesia menghasilkan sampah dalam jumlah kecil.
Teknologi Gasifikasi
Gasifikasi sebagai alternatif untuk pengolahan sampah.
Proses gasifikasi mengubah solid waste menjadi gas tanpa pembakaran langsung.
Keunggulan gasifikasi:
Memiliki efisiensi tinggi pada skala kecil.
Biaya investasi lebih rendah dibandingkan insinerator.
Emisi gas buang aman dan tidak beracun.
Penanganan Emisi Karbon
Pajak karbon yang akan diterapkan pada PLTU.
PLTSA dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan.
Pengelolaan limbah yang baik dapat menghasilkan biochar dan pupuk.
Kesimpulan
PLTSA dan biomasa memiliki potensi besar untuk mengatasi masalah energi dan limbah di Indonesia.
Perlunya kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan praktisi industri untuk mengembangkan solusi yang berkelanjutan.
Kesempatan untuk mahasiswa terlibat dalam SDGs dan pengembangan teknologi baru.