Pembangkit Listrik dari Sampah

Sep 28, 2024

Catatan Kuliah: Pembangkit Listrik Tenaga Sampah oleh Bapak Lukman Adi Prananto

Pembukaan

  • Acara inti pemaparan materi oleh Bapak Lukman Adi Prananto STMN.
  • Sesi diskusi dan tanya-jawab akan dipandu oleh Bapak Dr. Eng Muhammad Samsiro.
  • Persiapkan pertanyaan untuk sesi diskusi.

Biodata Pembicara

Bapak Dr. Eng Muhammad Samsiro

  • Pendidikan:
    • Sarjana Teknik Mesin, Universitas Gajah Mada, 2001.
    • Magister Teknik, Universitas Gajah Mada, 2007.
    • Doktor di Tokyo Institute of Technology, Jepang, 2015.
  • Posisi di Universitas Janabadra:
    • Kepala Laboratorium Bioenergi, Jurusan Teknik Mesin.
    • Direktur Center of Waste Management and Bioenergy.

Bapak Lukman Adi Prananto

  • Lahir di Jakarta, 1988.
  • Pendidikan:
    • Sarjana Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung, 2010.
    • Magister, Tokyo Institute of Technology, 2017.
    • Program Doktor di Institut Pertanian Bogor.
  • Pengalaman Kerja:
    • Toshiba, Bapenas, PP Energi, Clean Power Indonesia.

Tema Webinar

  • Tema: Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA): Peluang dan Tantangan.
  • Permasalahan sampah di Indonesia sangat kompleks, terutama di daerah perkotaan.

Masalah Sampah di Indonesia

  • TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sudah penuh.
  • Kesulitan dalam menemukan lokasi baru untuk TPA.
  • Pentingnya solusi pengelolaan sampah efisien untuk mengurangi emisi.

Potensi Biomasa dan Sampah

  • Biomasa dan sampah memiliki potensi besar untuk dijadikan sumber energi.
  • Menyoroti perlunya pemanfaatan sampah yang ada di masyarakat.
  • Pentingnya pengembangan energi terbarukan yang dapat beroperasi 24 jam.

Aspek-aspek dalam Pengembangan Energi Terbarukan

  • Kemampuan Supply Stabil: Energi harus mampu menyuplai secara kontinu.
  • Beban Dasar (Baseload): Energi harus dapat memenuhi beban dasar untuk tidak membebani PLN.
  • Area 3T (Tertinggal, Terdepan, Terpencil): Penting untuk mengembangkan energi di daerah ini.
  • Pembukaan Lapangan Kerja: Energi terbarukan harus memberi dampak positif bagi masyarakat.
  • Pengembangan Skala Kecil: Teknologi energi harus dapat diterapkan pada skala kecil, mengingat banyak kota di Indonesia menghasilkan sampah dalam jumlah kecil.

Teknologi Gasifikasi

  • Gasifikasi sebagai alternatif untuk pengolahan sampah.
  • Proses gasifikasi mengubah solid waste menjadi gas tanpa pembakaran langsung.
  • Keunggulan gasifikasi:
    • Memiliki efisiensi tinggi pada skala kecil.
    • Biaya investasi lebih rendah dibandingkan insinerator.
    • Emisi gas buang aman dan tidak beracun.

Penanganan Emisi Karbon

  • Pajak karbon yang akan diterapkan pada PLTU.
  • PLTSA dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan.
  • Pengelolaan limbah yang baik dapat menghasilkan biochar dan pupuk.

Kesimpulan

  • PLTSA dan biomasa memiliki potensi besar untuk mengatasi masalah energi dan limbah di Indonesia.
  • Perlunya kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan praktisi industri untuk mengembangkan solusi yang berkelanjutan.
  • Kesempatan untuk mahasiswa terlibat dalam SDGs dan pengembangan teknologi baru.