Bab 3: Berpikir Kritis dan Dampak Sosial Informatika
A. Pengantar Berpikir Kritis
- Tujuan Pembelajaran:
- Peserta didik mampu menjelaskan pentingnya berpikir kritis dan memahami konteksnya.
- Dalam era digital, informasi banyak tersedia, namun sulit membedakan antara informasi yang benar dan tidak.
- Salah interpretasi informasi dapat berakibat fatal.
- Definisi Berpikir Kritis:
- Kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan membuat keputusan logis berdasarkan fakta.
- Mempertanyakan informasi, mengidentifikasi argumen, dan menilai kelebihan/kelemahan argumen.
- Manfaat Berpikir Kritis:
- Kemerdekaan berpikir.
- Keberanian mengambil keputusan.
- Meningkatkan rasa percaya diri.
- Open-mindedness.
1. Pengertian Kritis
- Istilah "kritis" tidak berarti dalam keadaan darurat, tetapi bersifat skeptis dan analitis.
- Kata "kritis" berasal dari bahasa Yunani:
- Kritikos: mempertimbangkan.
- Kriterior: ukuran baku atau standar.
2. Karakteristik Pemikir Kritis
- Mengajukan pertanyaan penting dan merumuskan dengan jelas.
- Mengumpulkan dan menilai informasi relevan.
- Menarik kesimpulan dengan alasan dan bukti yang kuat.
- Berpikir terbuka, mengenali berbagai alternatif.
- Mampu membedakan antara fakta, teori, opini, dan keyakinan.
3. Berpikir Kritis dalam Pengambilan Keputusan
Langkah-langkah:
- Identifikasi masalah: Mengidentifikasi masalah yang harus dipecahkan.
- Kumpulkan informasi: Mengumpulkan informasi relevan.
- Analisis informasi: Menilai keandalan sumber informasi.
- Identifikasi alternatif: Mencari berbagai opsi.
- Evaluasi alternatif: Menilai setiap opsi berdasarkan kriteria relevan.
- Pertimbangan risiko: Mempertimbangkan faktor risiko dan ketidakpastian.
- Bertanya pada orang lain: Mengambil pendapat dari orang lain.
- Pertimbangkan konsekuensi jangka panjang.
- Buat keputusan.
- Tindakan lanjutan: Merencanakan langkah pelaksanaan.
- Evaluasi dan pembelajaran.
Elemen Berpikir dan Standar Intelektual
Elemen Berpikir:
- Fokus: Mengidentifikasi masalah.
- Reason: Alasan logis untuk menyimpulkan.
- Inference: Alasan harus sesuai pada kesimpulan.
Standar Intelektual:
- Kecerdasan Intelektual (IQ): Potensi individu untuk belajar.
- Kecerdasan linguistik.
- Kecerdasan matematis/logika.
- Kecerdasan spasial.
Tahap Perkembangan Intelektual
- Tingkat Teologis: Semua benda memiliki jiwa.
- Tingkat Metafisis: Setiap kejadian memiliki inti.
- Tingkat Positif: Berpikir ilmiah.
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Intelektual
- Bertambahnya informasi.
- Pengalaman dan latihan pemecahan masalah.
- Kebebasan berpikir.
Karakter Intelektual
- General Intelligence: Kualitas mental dan moral individu.
- Primary Mental Abilities: Kemampuan mental yang berbeda, seperti memori, kemampuan numerik, dan pemahaman verbal.
Hoax dan Berita Bohong
- Banyak hoax beredar di media sosial, seperti informasi palsu tentang COVID-19.
- Contoh: Klaim pencabutan status pandemi COVID-19 yang terbukti hoax.
- Kasus remaja tewas karena aksi demi konten media sosial menyoroti bahaya informasi yang tidak diverifikasi.
Catatan ini merangkum pentingnya berpikir kritis dalam menghadapi informasi yang beredar di masyarakat serta langkah-langkah dalam pengambilan keputusan yang bijaksana.