Bab 3. Berpikir kritis dan dampak sosial informatika. A. Pengantar berpikir kritis. Fase ESMA. Part 1. Tujuan pembelajaran.
Peserta didik mampu menjelaskan pentingnya berpikir kritis, serta memahami bahwa berpikir kritis harus jelas konteknya. Dalam era digital ini, informasi begitu banyak tersedia dalam berbagai bentuk dan cara. Kadangkala tidak mudah membedakan suatu informasi, benar atau tidak benar atau bahkan sebagian benar. Akibatnya, banyak terjadi peristiwa yang merugikan atau bahkan membahayakan nyawa orang akibat salah menginterpretasi informasi atau mengambil keputusan yang salah akibat pemahaman informasi yang salah atau kurang tepat. Berpikir kritis adalah keterampilan intelektual yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap individu.
Terutama bagi siswa SMA yang sedang mengembangkan kemampuan akademik dan persiapan untuk masa depan mereka. Berpikir kritis tidak hanya berarti mengkritisi atau meragukan segala sesuatu, tetapi lebih kepada kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mengevaluasi informasi secara objektif. 1. Apakah yang dimaksud dengan berpikir kritis?
2. Apa yang mungkin terjadi jika kita tidak menggunakan berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari kita? 3. Apa manfaat berpikir kritis bagi kita? 4. Apakah ada yang ingin menjadi seorang pemimpin? A.
Pengantar berpikir kritis Berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan membuat keputusan yang logis dan rasional berdasarkan fakta dan bukti yang tersedia. Dalam berpikir kritis, seseorang harus dapat mempertanyakan informasi, mengidentifikasi argumen yang valid. dan mengevaluasi kelemahan dan kekuatan suatu argumen sebelum membuat keputusan atau mengambil tindakan.
Proses berpikir kritis dimulai dengan mengetahui serta meningkatkan pemahaman mengenai topik yang sedang diberikan. Contoh, jika kita berpikir mengenai bagaimana cara memperbaiki perangkat komputer, kita pasti memerlukan pengetahuan mengenai cara kerja perangkat komputer dan sumber permasalahan sehingga terjadi kerusakan. Pada proses ini terjadi usaha meningkatkan pemahaman. Oleh karena itu, yang terjadi dalam proses ini adalah seseorang mengerti tentang apa yang dipikirkannya. Jika tidak memahami apa yang kita pikirkan, maka kita sesungguhnya tidak dapat memikirkannya secara efektif.
Langkah berpikir kritis adalah menerapkan pikiran ke dalam tindakan atau aplikasi. Jika kita tidak dapat mengaplikasikan pemikiran dan pengetahuan pada kehidupan nyata, maka sesungguhnya kita belum mengetahui dengan benar mengenai pentingnya memikirkan suatu hal. Berikut manfaat mengasah kemampuan berpikir kritis siswa. 1. Kemerdekaan berpikir. Seseorang yang memiliki kemampuan berpikir kritis adalah orang yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
2. Berani melakukan sesuatu atas keputusan sendiri setelah melakukan eksplorasi diri dan evaluasi. 3. Percaya diri dengan pendapat diri sendiri dan yakin terhadap keputusan yang akan dibuat. 4. Open-minded.
Seseorang yang memiliki kemampuan berpikir kritis akan mempunyai rasa penasaran yang tinggi terhadap suatu pernyataan untuk memahami secara menyeluruh. Hal tersebut menjadikan seseorang bisa menerima pendapat orang lain. 1. Pengertian kritis Tentunya, dalam konteks berpikir kritis istilah kritis di sini bukanlah mengacu pada keadaan genting atau gawat yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu usaha. Istilah kritis di sini mengacu pada bersifat tidak lekas percaya, atau selalu berusaha untuk menemukan kekeliruan dalam suatu penganalisaan.
Kata kritis berasal dari bahasa Yunani yaitu kritikos dan kriterior. Kata kritikos berarti mempertimbangkan sedangkan kata kriterior mengandung makna ukuran baku atau standar. Sehingga secara etimologi kata kritis mengandung makna pertimbangan yang didasarkan pada suatu ukuran yang baku atau standar.
2. Karakteristik pemikir kritis Seseorang yang berpikir kritis memiliki sejumlah karakteristik antara lain sebagai berikut. 1. Mengemukakan pertanyaan-pertanyaan dan masalah penting, merumuskan dengan jelas dan teliti. 2. Mengumpulkan dan menilai informasi-informasi yang relevan, dengan menggunakan gagasan abstrak untuk menafsirkannya dengan efektif. 3. Menarik kesimpulan dan solusi dengan alasan yang kuat bukti yang, bukti yang kuat dan mengujinya dengan menggunakan kriteria dan standar yang relevan.
4. Berpikir terbuka dengan menggunakan berbagai alternatif sistem pemikiran, dengan mengenali, menilai, dan mencari hubungan-hubungan antara semua asumsi implikasi akibat-akibat praktis. 5. Mampu mengatasi kebingungan, mampu membedakan antara fakta, teori, opini, dan keyakinan. 3. Berpikir kritis dalam pengambilan keputusan.
Berikut adalah beberapa langkah penting dalam berpikir kritis saat mengambil keputusan. 1. Identifikasi masalah atau keputusan yang harus dibuat. Langkah pertama adalah mengidentifikasi dengan jelas masalah yang harus dipecahkan atau keputusan yang harus diambil. Pastikan Anda memahami dengan baik apa yang perlu Anda selesaikan. 2. Kumpulkan informasi dalam langkah ini.
Anda harus mengumpulkan semua informasi yang relevan terkait dengan masalah atau keputusan tersebut. Ini bisa berupa data, fakta, pandangan orang lain, atau riset yang relevan. 3. Analisis informasi.
Setelah memiliki informasi yang cukup, berpikirlah secara kritis tentang semua elemen yang telah Anda kumpulkan. Pertimbangkan keandalan sumber informasi, pertimbangkan asumsi yang mendasarinya, dan identifikasi argumen yang mendukung atau menentang setiap pilihan. 4. Identifikasi alternatif.
Pikirkan tentang berbagai alternatif atau pilihan yang tersedia untuk Anda. Jangan terjebak pada satu solusi saja. Cobalah untuk menemukan sebanyak mungkin opsi yang mungkin.
5. Evaluasi alternatif. Setelah mengidentifikasi alternatif, nilai setiap opsi berdasarkan kriteria yang relevan. Pertimbangkan berbagai faktor, termasuk dampak positif dan negatif, biaya, waktu, dan nilai-nilai pribadi Anda. 6. Riset dan pertimbangkan risiko, faktor-faktor risiko dan ketidakpastian harus dipertimbangkan. Apa kemungkinan masalah yang mungkin muncul di masa depan dengan masing-masing pilihan?
Bagaimana Anda dapat mengurangi risiko ini? 7. Bertanya pada orang lain. Terkadang, berbicara dengan orang lain yang memiliki pengalaman atau pandangan yang berbeda dapat memberikan wawasan yang berharga.
Mintalah pendapat dari teman, keluarga, atau profesional yang ahli dalam bidang tersebut. 8. Pertimbangkan konsekuensi jangka panjang, jangan hanya memikirkan dampak keputusan dalam jangka pendek. Pikirkan juga bagaimana keputusan tersebut dapat mempengaruhi masa depan Anda dalam jangka panjang. 9. Buat keputusan, setelah melakukan analisis yang cermat, buat keputusan berdasarkan semua informasi yang Anda miliki. Pilih alternatif yang paling sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai Anda.
10. Tindakan lanjutan, setelah membuat keputusan. Tindakan selanjutnya adalah merencanakan langkah-langkah pelaksanaan, mengambil tindakan, dan mengawasi hasilnya. Pastikan Anda mengikuti melalui keputusan Anda.
11. Evaluasi dan pembelajaran, setelah keputusan dijalankan, evaluasi hasilnya. Apakah keputusan tersebut memberikan hasil yang diharapkan? Apa yang dapat Anda pelajari dari proses ini untuk pengambilan keputusan di masa depan? Berpikir kritis dalam pengambilan keputusan membantu meminimalkan kesalahan dan mengoptimalkan hasil. Ini juga memungkinkan Anda untuk mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan terinformasi.
Keterampilan ini terus berkembang dengan latihan dan pengalaman. Elemen berpikir, standar intelektual dan karakter intelektual. Berpikir kritis merupakan proses di mana segala pengetahuan dan keterampilan dikirahkan dalam memecahkan permasalahan yang muncul.
Mengambil keputusan. Menganalisis semua asumsi yang muncul dan melakukan investigasi atau penelitian berdasarkan data dan informasi yang telah didapatkan sehingga menghasilkan informasi atau kesimpulan yang diinginkan. 1. Elemen berpikir Keterampilan berpikir kritis dan kreatif berperan penting dalam mempersiapkan peserta didik agar menjadi pemecah masalah yang baik dan mampu membuat keputusan maupun kesimpulan yang matang dan mampu dipertanggungjawabkan secara akademis. Berikut definisi elemen dasar tahapan keterampilan berpikir kritis.
A. Fokus. Fokus yaitu mengidentifikasi masalah dengan baik.
B. Reason. Reason yaitu alasan-alasan yang diberikan bersifat logis atau tidak untuk disimpulkan seperti yang telah ditentukan dalam permasalahan. C. Inference.
Inference yaitu jika alasan yang dikembangkan adalah tepat, maka alasan tersebut harus cukup sesuai pada kesimpulan yang sebenarnya. 2. Standar intelektual. Kecerdasan intelektual atau yang biasa dikenal dengan intelligence quotient, IQ, merupakan istilah yang memberikan penjelasan terkait bagaimana kemampuan intelektual yang dimiliki seseorang. Secara umum, kecerdasan intelektual merujuk pada potensi yang dimiliki oleh individu untuk mempelajari sesuatu lewat alat-alat berpikir. Satu jenis-jenis kecerdasan intelektual, di antaranya.
A. Kecerdasan linguistik. Kecerdasan ini biasanya lebih dominan dimiliki oleh seorang jurnalis, pengacara, dan penyair.
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan seseorang dalam ruang lingkup bahasa untuk mengolah kata-kata dengan baik dalam bentuk audio atau bicara maupun dalam bentuk tulisan. B. Kecerdasan Matematika atau Logika. Seseorang dengan kecerdasan ini biasanya pandai dalam membuat klasifikasi maupun kategorisasi, berpikir dengan pola, memahami sebab-akibat, dan pandai membuat hipotesis.
Contoh kecerdasan intelektual ini banyak ditemui pada seorang ilmuwan, akuntan, dan programmer. C. Kecerdasan Spasial. Merupakan kecerdasan yang kompleks yang memadukan kepekaan yang tajam dalam visual.
Memahami keseimbangan warna, garis, dan bentuk ruang, serta membuat sketsa ide yang jelas. Orang-orang yang memiliki kecerdasan spasial diantaranya seorang arsitek, fotografer, pilot, desainer, dan insinyur. 2. Tahap Perkembangan Intelektual Terdapat tiga tahapan perkembangan intelektual, yang merupakan perkembangan dari tahapan sebelumnya sebagai berikut.
1. Tahap Teologis Tingkat pemikiran manusia adalah seluruh benda di dunia mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh kekuatan yang berbeda di atas manusia. 2. Tahap Metafisis Tahap manusia menganggap bahwa di dalam setiap kejadian ada inti tertentu atau kekuatan yang ada akhirnya akan bisa diungkap. 3. Tahap Positif Tahapan di mana manusia mulai berpikir secara ilmiah.
3. Faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual Berikut ini beberapa hal yang mempengaruhi perkembangan intelektual. 1. Bertambahnya informasi yang disimpan dalam otak seseorang sehingga ia mampu berpikir reflektif. 2. Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan yang memecahkan masalah sehingga seseorang dapat berpikir proporsional.
3. Adanya kebebasan berpikir, menimbulkan keberanian seseorang dalam menyusun hipotesis-hipotesis yang radikal, kebebasan menjajaki masalah secara keseluruhan. dan menunjang keberanian anak memecahkan masalah dan menarik kesimpulan yang baru dan benar. 3. Karakter intelektual.
Karakter adalah kualitas mental dan moral, watak, sifat, kepribadian, yang khas di dalam diri seseorang individu yang membedakan dengan individu lainnya. Intelektual adalah kemampuan untuk memperoleh berbagai informasi, berpikir abstrak, menalar, serta bertindak secara efisien dan efektif. Berikut ini beberapa karakter intelektual.
1. General Intelligence. Teori ini dipopulerkan oleh psikolog asal Inggris, Charles P. Armand. Bahwa seseorang memiliki skor yang tinggi di satu tes kognitif akan mendapatkan hasil serupa di tes lainnya. Hal serupa juga akan terjadi jika orang tersebut memiliki skor rendah. 2. Primary Mental Abilities.
Teori ini dipopulerkan oleh Louis Litter, Tourstone. Lewis berpendapat bahwa intelligence mengandung tujuh kemampuan mental sebagai berikut. A. Associative Memory.
Adalah kemampuan untuk menghafal dan mengingat. B. Numerical Ability. Adalah kemampuan untuk memecahkan persoalan matematika.
C. Perceptual Speed. Adalah kemampuan untuk melihat perbedaan dan persamaan dari benda-benda. D.
Reassoning. Adalah kemampuan untuk membuat pertimbangan. E.
Spatial Visualization. Adalah kemampuan untuk memahami hubungan antara objek 2D dan 3D. F. Verbal Comprehension. Adalah kemampuan untuk memahami kata-kata.
G. Word Fluency. Adalah kemampuan untuk merangkai kata-kata dengan cepat. Kita semua sudah tidak asing dengan istilah hoax atau berita bohong. Saat ini, hoax menyasar ke beberapa aplikasi pesan instan dan media sosial yang cukup populer digunakan masyarakat.
Seiring dengan kemajuan teknologi, macam-macam berita bohong atau hoax juga banyak muncul, mulai dari info pesan singkat hingga foto dan video yang ditambahkan dengan beberapa narasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Isu hoax mengenai COVID-19 masih banyak beredar, baik itu berupa hoax vaksin, hoax pengobatan COVID-19, maupun hoax varian terbaru COVID-19. Seperti beberapa contoh berita hoax berikut ini.
Beberapa waktu lalu beredar informasi yang mengklaim bahwa pemerintah mencabut status pandemi COVID-19. Pencabutan ini diklaim dilakukan melalui Surat Edaran Ketua Satgas Penanganan COVID-19 No. 9 Tahun 2022. Pada potongan terakhir terlihat ada halaman tanda tangan oleh Kepala BNPB, Lejen Soeharyanto, selaku Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19. Tertulis juga keterangan bahwa pandemi coronavirus disease 2019 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Namun setelah dicek kebenarannya, informasi yang beredar adalah tidak benar atau hoax.
PLT Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB, Abdul Muhari, memberikan klarifikasi terkait beredarnya potongan SE Ketua Satgas Penanganan COVID-19 yang diklaim sebagai bukti bahwa pemerintah mencabut status pandemi. Ia menyatakan potongan SE dengan keterangan pencabutan status pandemi adalah tidak benar. Faktanya, hal tersebut merupakan potongan dari halaman terakhir SE Satgas Penanganan COVID-19 No. 9 Tahun 2022 tentang protokol kesehatan perjalanan dalam negeri pada masa pandemi. Dalam halaman terakhir pada SE tersebut terdapat keterangan mengenai pandemi COVID-19 dicabut.
Ini merupakan potongan kalimat dari poin kedua pada bagian penutup. Surat edaran tersebut berlaku efektif mulai 2 Maret 2022 sampai waktu yang belum ditentukan. Dengan demikian, pencabutan SE nomor 9 tahun 2022 tentang protokol kesehatan perjalanan luar negeri pada masa pandemi COVID-19 dinyatakan tidak benar atau hoaks.
Satu lagi, nyawa melayang sia-sia diduga hanya demi konten media sosial. Seorang remaja tewas dalam aksi mengadang truk di Karawaci, kota Tangerang, Banten. Polisi mengamankan sejumlah remaja dan supir truk untuk dimintai keterangan.
Video amatir merekam detik-detik aksi nekat sejumlah remaja. Mereka ingat mengadang sebuah truk yang tengah melaju di jalan Otista, Grendeng, Karawaci, Kota Tangerang. Tragis, seorang remaja tewas, terseret, dan terlindas truk yang tak mampu berhenti mendadak. Supri truk segera berhenti. Warga sekitar langsung mengevakuasi korban ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
Polres Metro Tangerang, Kota Tangerang menyelidiki kasus ini. Motif marah remaja masih dalam pendalaman, namun dugaan sementara maksimum. Polisi telah melakukan olah TKP serta mengamankan jumlah remaja dan sopir truk untuk dimintai keterangan.
Fenomena serupa aksis kelompok remaja mengadang laju truk tengah marak terjadi. Aksi yang diduga demi konten media sosial kerap kali berujung maut. Salah satunya, aksis jumlah remaja di Jalan Gading-Cingcini menuju Tau Sorot Jasoreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Seorang remaja luka parah di bagian kepala dan terpaksa dirawat intensif di rumah sakit. Dari Tangerang, Banten, Sukron Anews melaporkan.