Catatan Kuliah: Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Pengantar
- Fokus pada teknologi pengolahan lumpur tinja (IPLT) dan kriteria desain yang digunakan.
- Diskusi tentang unit pemisahan padatan dan cairan, termasuk teknologi dan praktik yang diterapkan.
Unit Pemisahan Padatan dan Cairan
Solid Separation Chamber (SSC)
- Teknologi SSC: Digunakan secara luas di negara Asia, termasuk Indonesia.
- Proses Kerja: Lumpur dialirkan ke slatch drying bed, disaring, dan supernatan diserap meninggalkan lumpur kering.
- Kriteria Desain: Berdasarkan Permen PU PR No. 4 Tahun 2017.
- Efisiensi: BOD removal hingga 50%, TSS 80%, minyak lemak berkurang tergantung desain sekat.
- Kapasitas dan Dimensi: Perlu disesuaikan dengan debit puncak dan rata-rata.
Imhof Tank
- Deskripsi: Kolam dalam untuk pembentukan lapisan lumpur tebal, proses anaerobik.
- Keunggulan: Efisiensi penyisihan tinggi.
- Kelemahan: Konstruksi rumit, perlu sering perawatan.
Mechanical Acceptant Unit (SAP)
- Teknologi Jerman: Saringan berputar, memisahkan padatan dan cairan.
- Efisiensi: Tinggi pada penyisihan minyak dan lemak (90%).
- Kelemahan: Penyisihan BOD dan TSS rendah (di bawah 20%).
Stabilisasi Cairan
Sistem Kolam
- Kolam Anaerobik: Kedalaman 2-5 m, proses anaerobik.
- Kolam Fakultatif: Kedalaman 1,5-2,5 m, proses aerobik dan anaerobik.
- Kolam Maturasi: Kedalaman 1-2 m, untuk pematangan dan reduksi bakteri patogen.
Anaerobic Baffled Reactor (ABR)
- Proses: Zona pengendapan, sekat untuk menangkap padatan.
- Kriteria Desain: Waktu tinggal 6-20 jam, beban maksimum 3 kg COD/m³.
Kolam Aerasi dan Oxidation Ditch
- Kolam Aerasi: Menggunakan aerator untuk stabilitas terhadap shock loading.
- Oxidation Ditch: Proses nitrifikasi dan denitrifikasi simultan.
Pengolahan Padatan
Sludge Drying Bed
- Proses: Lumpur kering di drying bed, air menetes ke bawah.
- Kriteria Desain: Waktu pengeringan 5-12 hari, kadar air maksimal 20%.
Filter Press dan Belt Filter
- Teknologi: Lumpur dilewatkan filter press, dipres, dan dihasilkan cake kering.
- Desain: Rentang beban hidrolis dan ketebalan endapan diatur dalam Permen PUPR.
Aspek Perencanaan dan Operasional
- Kriteria Desain: Penting untuk mempertimbangkan debit puncak dan rata-rata.
- Operasional: Memastikan pengisian, stabilisasi, dan pengurasan terjadi sesuai siklus.
- Koordinasi: Penting dengan teknik sipil untuk konstruksi yang sesuai.
Pertimbangan Lain
- Efisiensi: Bergantung pada desain dan beban pengolahan.
- Inovasi: Penggunaan conveyor untuk mengatasi tantangan SSC.
- Pemeliharaan: Perhatikan penyumbatan pipa dan aksesibilitas untuk perawatan.
Catatan ini merangkum pembahasan detail tentang desain dan teknologi pengolahan lumpur tinja pada IPLT dalam kuliah tersebut. Fokus pada pemisahan padatan-cairan dan stabilisasi cairan serta strategi dan praktik dalam desain dan operasionalnya.