💧

Teknologi Pengolahan Lumpur Tinja

May 11, 2025

Catatan Kuliah: Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

Pengantar

  • Fokus pada teknologi pengolahan lumpur tinja (IPLT) dan kriteria desain yang digunakan.
  • Diskusi tentang unit pemisahan padatan dan cairan, termasuk teknologi dan praktik yang diterapkan.

Unit Pemisahan Padatan dan Cairan

Solid Separation Chamber (SSC)

  • Teknologi SSC: Digunakan secara luas di negara Asia, termasuk Indonesia.
  • Proses Kerja: Lumpur dialirkan ke slatch drying bed, disaring, dan supernatan diserap meninggalkan lumpur kering.
  • Kriteria Desain: Berdasarkan Permen PU PR No. 4 Tahun 2017.
  • Efisiensi: BOD removal hingga 50%, TSS 80%, minyak lemak berkurang tergantung desain sekat.
  • Kapasitas dan Dimensi: Perlu disesuaikan dengan debit puncak dan rata-rata.

Imhof Tank

  • Deskripsi: Kolam dalam untuk pembentukan lapisan lumpur tebal, proses anaerobik.
  • Keunggulan: Efisiensi penyisihan tinggi.
  • Kelemahan: Konstruksi rumit, perlu sering perawatan.

Mechanical Acceptant Unit (SAP)

  • Teknologi Jerman: Saringan berputar, memisahkan padatan dan cairan.
  • Efisiensi: Tinggi pada penyisihan minyak dan lemak (90%).
  • Kelemahan: Penyisihan BOD dan TSS rendah (di bawah 20%).

Stabilisasi Cairan

Sistem Kolam

  • Kolam Anaerobik: Kedalaman 2-5 m, proses anaerobik.
  • Kolam Fakultatif: Kedalaman 1,5-2,5 m, proses aerobik dan anaerobik.
  • Kolam Maturasi: Kedalaman 1-2 m, untuk pematangan dan reduksi bakteri patogen.

Anaerobic Baffled Reactor (ABR)

  • Proses: Zona pengendapan, sekat untuk menangkap padatan.
  • Kriteria Desain: Waktu tinggal 6-20 jam, beban maksimum 3 kg COD/m³.

Kolam Aerasi dan Oxidation Ditch

  • Kolam Aerasi: Menggunakan aerator untuk stabilitas terhadap shock loading.
  • Oxidation Ditch: Proses nitrifikasi dan denitrifikasi simultan.

Pengolahan Padatan

Sludge Drying Bed

  • Proses: Lumpur kering di drying bed, air menetes ke bawah.
  • Kriteria Desain: Waktu pengeringan 5-12 hari, kadar air maksimal 20%.

Filter Press dan Belt Filter

  • Teknologi: Lumpur dilewatkan filter press, dipres, dan dihasilkan cake kering.
  • Desain: Rentang beban hidrolis dan ketebalan endapan diatur dalam Permen PUPR.

Aspek Perencanaan dan Operasional

  • Kriteria Desain: Penting untuk mempertimbangkan debit puncak dan rata-rata.
  • Operasional: Memastikan pengisian, stabilisasi, dan pengurasan terjadi sesuai siklus.
  • Koordinasi: Penting dengan teknik sipil untuk konstruksi yang sesuai.

Pertimbangan Lain

  • Efisiensi: Bergantung pada desain dan beban pengolahan.
  • Inovasi: Penggunaan conveyor untuk mengatasi tantangan SSC.
  • Pemeliharaan: Perhatikan penyumbatan pipa dan aksesibilitas untuk perawatan.

Catatan ini merangkum pembahasan detail tentang desain dan teknologi pengolahan lumpur tinja pada IPLT dalam kuliah tersebut. Fokus pada pemisahan padatan-cairan dan stabilisasi cairan serta strategi dan praktik dalam desain dan operasionalnya.