Transcript for:
Teknologi Pengolahan Lumpur Tinja

ee pertanyaan yang saya simpan gitu ya ee nanti akan langsung ee saya jawab gitu. Nah, tapi ee pertanyaan dari Pak Hari tadi ya, tapi ini perlu ee ada gambaran informasi mengenai ee ee teknologi yang ada di IPLT terlebih dahulu ya ee untuk bisa menjawabnya. Jadi kita ee saya lanjutkan ee materinya mengenai ee kriteria desain dan juga informasi teknologi ee ee yang ada di dalam IPLT gitu. Nah, Bapak Ibu ee sebagaimana yang sudah kita bahas di apa ee ee ee diskusi sebelumnya sebelum ee istirahat tadi ee bahwa di dalam IPLT itu ada unit ee pengolah ee penerimaan gitu ya. Kemudian ada unit ee apa ee ee mohon maaf ini agak ribut saya di Oke. Baik. Jadi ee ada unit penerimaan lumpur tinja, kemudian ada unit ee pemekatan lumpur tinja, kemudian ada unit ee ee pemekatan tadi maksudnya ee pemisahan ya padatan dan cairan gitu ya. Kemudian ada unit pengolahan cairannya, kemudian ada unit ee pengolahan padatannya. Nah, kita mulai dari unit ee pemisahan padatan dan cairan gitu ya. Nah, ini yang sering sering ee ada di Indonesia ya. Eh ini merupakan eh unit eh Solid separation chamber. Nah, ya. Jadi unit SSC ya. Ini sebenarnya ee unit ini ee saya dikenalkan juga oleh ini ya, Prof. Joni Hermana ya, ee dosen di ee Teknik Lingkungan ITS gitu ya. Ee jadi ini banyak diterapkan di negara-negara di Asia ya. Ee kemudian di Asia Tenggara juga banyak. Jadi ee teknologi ini sebenarnya mengadopsi sistem eh drying bed seperti itu ee di mana eh air lumpur tinja tadi dilimpahkan ya ee menuju ke ee kita sebutnya sebenarnya slutch drying bed gitu. Karena di dalam di dalam ee namanya slutch gitu ya ee itu berarti lumpur drying itu pengeringan bed itu ada seperti lapisan. Tetapi karena di sini ee tidak untuk lumpur yang ee dari lumpur pengolahan IPAL tetapi dari lumpur tinja makanya disebut sebagai slat separation chamber. Karena ketika ee lumpurnya tadi dialirkan, disaring di awal menggunakan ee apa? menggunakan saringan kasar gitu ya. Kemudian ee nanti akan ada mengalir menuju ke baknya tadi. Nah, sementara di dalam bak tadi sudah ada lapisanlapisan ee berupa ee pasir ya dan ee nanti ee supernatan ya itu air yang di bagian atasnya kemudian lumpur itu yang ada di mengendap di bawah gitu ya. Nah, supernatan ini lama-kelamaan akan meresap sehingga ee yang tinggal hanya lumpur yang kering di bagian atas gitu ya. Lalu air yang menetes-netes di bawah ini akan di ee ditampung ya mungkin menuju ke kolam ee anerobik misalnya. Nah, jadi di dalam Permen PU nomor 4 tahun 2017 ya itu semuanya sudah ada ya. Ee jadi ee kalau kita lihat ya di Permen PU itu sudah ada ee kriteria-kriteria desainnya. Jadi saya saya ee tampilkan ini ee Permen PU ya. Ya, jadi ee lampiran dua di Permen PU ini saya share lagi ya. Jadi ini ee kalau Bapak Ibu lihat ini adalah ee ee sudah terlampir nggih ee lampiran 2 Permen PU PR nomor 4 tahun 2017 tentang ESPAL domestik. Nah, kriterianya ada di sini kriteria desain dari ee unit ee baik itu IPAL, IPLT ya. Ini ada di sini misalkan kita carikan eh SSC gitu ya. Nah, SSC ya dan bading area. Nah, ini ee bahkan gambar-gambar denah dari SSC juga sudah ada ya. bahkan sampai ee kepada ee unit-unit yang lain. Nah, ini juga sudah ada sehingga sebenarnya dari pemerintah sendiri sudah ini ya sudah memberikan ee pedoman dalam peraturan ee menteri yang detail seperti itu. Dan di dalam buku panduan, nah nanti buku panduan yang akan saya ee berikan ya di sini misalkan ee kaitannya dengan SES chamber juga akan ee dimunculkan gitu. Nah, jadi ee sekarang ee kita akan ee lihat gitu ya ee bagaimana ee kalau kalau e sini contoh saya tampilkan ya supaya memudahkan dari Bapak Ibu semua ee karena ini saya tampilkan ee gambar ininya ya, gambar ee tiga dimensinya ya. Ini coba ee kita kasih contoh ini terlihat ya sekarang ya. Apakah terlihat Bapak, Ibu? Terlihat, ya? Terlihat. Oke. Nah, jadi ini merupakan unit eh slide separation chamber ya yang dari eh dari gambar 3D-nya gitu. Jadi gambar 3D-nya ini sekali lagi hanya gambar visualisasi ya. Ee tidak ee menunjukkan gambar ee konstruksi kerjanya gitu, tapi ee paling tidak bisa ee bisa detail di tampil di sini. Jadi ada sekat-sekat di sini ya. Jadi mungkin ketika ditumpahkan gitu ya, di sini ada saringan harusnya di sini ada lubang-lubang saringan gitu ya untuk menangkap ee pasir gitu ya. Ee bukan pasir ee tapi kotoran-kotoran yang berkurangan besar gitu ya. Kemudian nanti akan mengalir ya ee ya karena ee lumpur tadi ya akan mengalir ee masuk ke dalam ee susunan ee ba di sini di mana ba di sini ada ee medianya nanti ya. di sini ada media pasirnya gitu ya. Nah, sehingga di bagian bawah ini ada media ada media pasir. Nah, maka supernatannya tadi akan lama-kelamaan akan menipis gitu ya sehingga meninggalkan lumpur. Nah, sementara filtrate-nya air yang tersaring tadi akan ee di ditampung gitu ya di bagian bawah. Nah, di sini sebenarnya ada pintu ya, ini namanya ee apa? Penstock gitu ya. Nah, sebenarnya ini di ditutup dulu gitu. Jadi ee kalau kalau misalkan sudah penuh ini kita bisa buka dan kita alirkan menuju ke unit selanjutnya seperti itu. Nah, ini ee ada ada main hole gitu ya, ada saluran pembagi dan ada pipanya yang mengalirkan ke unit selanjutnya. Nah, kalau kita lihat juga di di sini ee di ee sini ee kita merancangnya itu ee drying areanya itu ada di tengah, gitu. Jadi ee kenapa draanya ada di tengah? Ee karena agar ee seringki kita temui gitu ya ee ya tadi ini ada ada plus minusnya gitu tapi kita diskusi dengan ee karena kebutuhan lahannya terbatas gitu ya dan ee dari sisi kemudahan mungkin bisa memudahkan. Jadi si ininya ee lumpur tadi kan ada di bawah sini ya. Setelah itu akan dipindahkan secara manual tadi ya. Ee kalau kita lihat di video tadi ee lumpurnya akan dipindahkan secara manual. Kemudian ee akan menggunakan apa ee apa ya ee namanya ee seperti gerobak seperti itu ya atau Arco gitu ya. Nama itu sebenarnya nama produk gitu ya. Nah, kemudian dari situ nanti bisa diangkat gitu ya. E lalu di di dikeluarkan. Nah, nanti akan dikeringkan di sini. Nah, jadi sebenarnya ee ini adalah eh gambaran ee umum saja mengenai ee ee eh SL chamber supaya ee mudah untuk dimengerti seperti itu. Karena dari unit-unit yang ada di PLT sepertinya ini yang agak aneh ini apa sih gitu ya, bukan slash drying bed gitu ya, tetapi ee bukan juga kolam, e, tetapi sebenarnya dia untuk memisahkan padatan dan cairan gitu. Nah, untuk slash drying bed atau drying areanya ee atau drying areanya itu ada di sini gitu. Jadi ee apa lumpur yang sudah masuk ke drying area dia sudah lumpur yang ee sudah setengah kering seperti itu. Nah, ini ee pengoperasiannya sederhana ya dan tidak diperlukan operator dengan keahlian khusus gitu ya. BOD removal-nya bisa sampai 50% ya. Ya, TSS-nya 80% ee minyak lemaknya. Tapi tergantung dari sekat-sekat yang kita yang kita rancang tadi. Amonianya juga mungkin dari amonia yang ee ee ada di dalam e padatan ya ee ikut terstabilisasi ya. Kifformnya juga bisa berkurang ya. Nah, ee kriteria desain. Nah, kriteria desainnya ini waktu pengeringannya itu sekitar membutuhkan waktu 5 sampai 12 hari ya. Waktu pengambilan cake. Cake tadi maksudnya adalah ee lumpur lapisan lumpur tadi ya. Ketebalan lempesan lumpurnya 1 sampai 30 ya. Lapisan kerikilnya 2 sampai 30 ya. Tebal lapisan pasirnya 2 sampai 30 cm. Nah, ini ee kadar air ee maksimal 20% ya. Ee dan nanti ee kita bisa menghasilkan solid 80% seperti itu. Nah, ini di Indonesia ada banyak sekali ee unit-unit ee apa ee SSC ini. Tapi yang paling penting adalah dalam perencanaan unit SSC dia harus ada di atas ya ee dan ee harus mudah untuk manuver ee lumpur e truk tinjanya. Nah, seringkiali juga ee ee gambar dengan dengan layout-nya tidak sesuai ya. Ee desainnya sudah oke, tapi ketika mau digambar atau dibangun gitu ya, itu tidak fit karena ee UNS itu harus ee mudah bermanuver truk tinjanya dan harus ee ada di posisi yang atas supaya mengalirnya itu ee nanti akan mudah dengan gravitasi. Tapi kelemahan-kelemahan dari SSC juga beberapa ya. Ini karena harus menggunakan tangga yang berundak-undak gini ya, tidak praktis gitu ya. Ee bagaimana kita bisa mengangkut apa ee mengangkut gerobak melewati tangga yang berundak-undak gitu. Nah, sehingga ada inovasi ya, ada yang menggunakan conveyor gitu ya dari ee IPLT di Blitar tadi. Jadi ini ee ee sistem ee apa eh teknologi eh separation eh chamber gitu ya mungkin. Iya. Oke ya, kita lanjutkan ya. Nah, ee ee yang tadi saya kan membandingkan ya antara tiga teknologi ya, tiga teknologi tadi. Opsi 1, opsi 2, opsi 3. Ee ee memang yang saya tampilkan ini sengaja kasusnya supaya selaras seperti itu. Eh, bisa kita menggunakan separation chamber sebagaimana yang gambarnya sudah e terlihat tadi atau bisa juga menggunakan imhof tank. Nah, imhof tank ini sebenarnya seperti apa? Nah, imhof tank ini ee merupakan ee kolam ya, kolam yang yang ee dalam ya. Jadi imhof tank ini harus dalam ya karena ee dia bisa membentuk lapisan lumpur yang yang tebal. Ee jadi di bawahnya ini ada terjadi digesi lumpur. Nah, kalau kita bisa lihat di sini ee tangki Imhof gitu ya. ini konstruksinya harus dalam dan ada orang di bawahnya meskipun dia modelnya sudah ee prefabrikasi ya kalau di luar negeri gitu ya. Nah, eh tangki involve ini eh konstruksinya lebih rumit dibandingkan Sion Chamber gitu ya dan eh harus sering di maintain juga ya. Kemudian ee karena konstruksinya juga dalam gitu ya, kegagalan konstruksinya kalau ee kontraktornya tidak berpengalaman ee dalam ee dalam membembangun ini juga terbatas gitu ya. Jadi di bagian bawah ee air ee air limbahnya tadi ya lumpurnya tadi dimasukkan ke dalam ee dialirkan menuju ee dari ee tangki tinja gitu ya. Nah, kemudian ee nanti ada ee pemisahan di sini ya. Jadi di sini ee ada ada beberapa zona gitu ya. Yang di bawah adalah zona lumpur gitu ya. Kemudian karena lumpurnya tadi dalam ya sehingga ee terjadi proses anerobik di situ ee akan menghasilkan gas-gas gitu ya. Gas-gasnya itu terpisah karena ada reflektor di sini ya. Karena ada reflektor ya yang bisa memisahkan gas itu tadi bentuknya V seperti itu ya. Ee kemudian yang di bagian tengah ini ya tentunya air yang ee sudah ee terpisah dengan padatannya. Nah, lalu air yang sudah terpisah dengan padatannya ini akan mengalir menuju ke unit yang selanjutnya seperti itu. Nah, jadi ee BOD-nya ee removal-nya ini 30 sampai 50% juga ee TSS-nya juga 50 sampai 70%. Jadi lebih tinggi dibandingkan e SSC memang untuk ee penyisihannya karena dia adalah proses anerobik. Jadi di sini terjadi proses ee dekomposisi ee yang menggunakan mikroorganisme. Nah, sama di dalam ee kriteria desainnya ya. Tangki IMHOV ini juga sudah ada ya di dalam ee ee apa ee peraturan ya di ee Permen PUPR nomor 4 tahun ee 2017 ya. ee dan ini ee bisa diunduh dan bisa dipelajari misalkan ee waktu detensinya gitu ya. Jadi ini kan tadi ada beberapa ruangan ya, ada ruang sedimentasinya gitu ya. Ini settling kompartemennya dia harus berapa, kemudian ruangan lumpurnya berapa, kedalaman kolamnya kalau Bapak Ibu lihat di sini 6 sampai 9 m. Jadi memang ee harus dalam dan ee ketika kita merencanakan tangki imhof itu perlu perlu diperhatikan. Betul. Ee apakah struktur tanahnya juga mendukung seperti itu. Karena di beberapa daerah ketika kita menggali lebih dari 3 m itu muka air tanah gitu. Sudah ketemu muka air tanah. Jadi kalau kita menggali lebih dalam lagi ya maka bisa jadi gagal konstruksinya. Jadi ee hal-hal tersebut itu perlu dikoordinasikan. Jadi sekali lagi di dalam TED itu fungsinya adalah fungsi tim ya. ada ee teknik lingkungan di situ, ada teknik sipil di situ harus saling mendukung dan berkolaborasi ya ee yang ee jangan sampai dari teknik lingkungannya ee berisi keras bahwa ya saya cuma bisanya desain imbove tank seperti itu. Ternyata ketika ee didesain imbove tank ee enggak bisa dikonstruksi. Sekali lagi yang paling penting di dalam ee apa indikator utama dalam DED itu ee dia bisa dibangun enggak? kan gitu gambar kerjanya ini bisa dikonstruksi atau tidak. Jadi kalau DED-nya meskipun tebal gitu ya atau gambarnya menarik gitu tapi tidak ada yang tidak bisa dikonstruksi gitu ya, tidak mudah untuk di dikonstruksi gambarnya gitu ya. Nah, itu ee tidak ini ee tidak indikatornya bukan Ded yang baik seperti itu. Nah, ee ada beban permukaan juga ee artinya ee kita perlu melihat ya bahwa luas permukaannya juga penting di sini. ee 30 ya m³/ m². Jadi ee kalau kalau kita punya luasan 1 m², maka maksimum e beban permukaannya itu per hari adalah 30 m³. Jadi kalau misalkan ee kita memiliki apa ee memiliki luas misalkan berapa ee ee kita memiliki debit 5 m³ gitu ya. ee berarti ya ee 5/30 gitu ya, per minimal luasan permukaan eh dari tangki impenya ini bisa kita hitung seperti itu ya. Nah, ee kemudian nah ini adalah ee mechanical acceptant eh unit atau eh SAP ya. Nah, Bapak Ibu bisa googling ya bisa googling namanya Huber gitu ya, Rotamart gitu ya. atau ee ya ini teknologi Jerman ya ee ya teknologi Jerman. Nah, ini ee sekarang banyak yang menggunakan ee teknologi ini. Jadi ee dengan teknologi ini, dengan mekanis ini sudah ada saringan yang berputar. Jadi yang pertama di situ ya kalau kita lihat di sini ada inlet ketika inlet masuk gitu ya, ada saringan halus yang berputar. Nah, sehingga saringan halus ini berputar kemudian ada pompa ulirnya. Dia akan memisahkan ee padatan-padatan yang ee kecil gitu ya, diskrit. Kemudian minyak dan lemaknya pun akan terpisahkan secara otomatis. Jadi kalau kita lihat di sini ya, ini minyak dan lemaknya ada di bawah mengalir ke boks gitu ya. Kemudian ini juga akan dibawa juga akan mengalir ke dalam ee bok sampahnya. Nah, sementara ee yang lain itu ee seperti padatan, pasir itu juga bisa disortir. Jadi, dia menggunakan ee uliran ya, pompa ulir untuk memisahkan antara ee cairan dan ee padatan gitu ya. Sehingga lumpur ee sehingga lumpur tinja tadi yang mengalir ke unit selanjutnya itu memang ee sudah ee dalam bentuk cair gitu. Padatannya sudah banyak tersaring gitu ya. Dan kalaupun ada itu padatannya yang dalam bentuk koloid. Jadi bukan berarti sudah air semua, bukan. Nah, sehingga dengan adanya ini nanti tinggal ditambahkan dengan thickener. Jadi supaya padatannya lebih kental lagi sehingga cairannya ee bisa terpisah. Nah, ini ee cukup tidak bau gitu ya. Kemudian ee sudah otomatis gitu ya. Ee dan kapasitasnya juga cukup besar gitu ya. ee tetapi ee kalau kita lihat di sini penyisihan BOD, COD, TSS ya ini ee sangat rendah ya di bawah 20%. Tetapi untuk FOG ya eh FOG ini maksudnya minyak dan lemak ya fat oil and greas itu mencapai 90% ya untuk colifom dia tidak eh amonia dia tidak ee mampu untuk menyisihkan gitu ya. Nah, ini ee merupakan ee ini apa ee ee unit SAP ya ee harganya berapa ya harganya ya cukup mahal ini ya ee mencapai ya sekitar ya mungkin sekitar 800900 juta sampai 1an ya untuk ee satu unit ee SAP-nya gitu. Nah, nah ini tadi ee thickener ya, tikener. Jadi misalkan kita mendapat ee kita memilik ee kita memiliki ee ee rangkaian lumpur tinja tadi ya dari SAP gitu ya, ini bisa dilung ke Tickener. Nah, seperti itu karena dari SAP tadi sudah ee apa padatan-padatannya sudah hilang dan yang lain-lain. Nah, dari ee SSC, SSC itu juga bisa misalkan e diperlukan tidak perlu ke Tickener, mohon maaf ya, dari SSC tidak perlu ke Tickener karena ee ee pemisahan lumpurnya sudah terjadi di SSC dan di apa ee imof tank juga sudah terjadi stabilisasi lumpur. Nah, untuk yang thickener ini ee biasanya ee kalau tidak ada pemisahan padatan dan cairan seperti itu. Nah, tekener ini bagaimana ya? Ini seperti ee bak sedimentasi ya. Jadi ee ee lumpurnya masuk di sini. Nah, karena lumpur tadi memiliki berat gitu ya. Nah, dengan adanya apa ee area untuk pengendapan tadi dan ada sekat-sekat di sini maka ee ee padatannya tadi itu akan semakin terkonsentrasi gitu ya. ee terus diaduk oleh ee ini namanya lengan ayun ya, ram ini nanti dia akan mengaduk gitu ya ee berputar. Nah, kemudian dia akan terkonsentrasi di bawah. Nah, ee lumpur yang sudah thick ya, thick itu kan bahasa Inggris ya, semakin tebal gitu ya, itu akan dipompakan keluar. Nah, makanya thickener itu untuk menebalkan lumpurnya tadi makin thick dia. Kemudian airnya ee ee tadi akan ee overflow ya melewati dan supernatannya atau air yang ee air yang sudah terpisah dengan lumpur tadi ee akan mengalir seperti itu. Nah, ini kriteria perencanaan dari eh gravity stickener itu juga ada di ee dalam apa eh Permen PUPR nomor 4 tahun 2017 ya. Ee ini konsentrasinya ya ee kemudian ee hydraulic loading-nya sampai eh overflow dari TSS-nya juga ada. Nah, ee yang ada di Indonesia ini di IPAL, di IPLT, di Suwung, di IPLT Bali gitu ya. Nah, ini tapi ee ee kadang bau ya. Ee kenapa bau ya? Karena yang diolah itu lumpur tinja ya dan ini terbuka. Nah, ini jadi kadang bisa menjadi pertimbangan juga bahwa ee kalau dia basah gitu ya, itu biasanya lebih bau gitu. Nah, kalau yang SSC tadi ee mungkin ee dengan ketebalan yang lebih tipis gitu ya dan tingkat apa tingkat kebasahan yang lebih rendah kandungan airnya itu baunya tidak begitu bau seperti itu. Tapi kalau yang di ini tadi ya ee apa imove tank ini bau karena dia anerobik ya. Ee kemudian ini juga ee cukup cukup terasa baunya seperti itu. Nah, lalu bagaimana ee kita merancang ya kita merancang ee unit ee pemisahan padatan dan cairan ini tadi? Nah, yang harus kita perhatikan ya ee yang harus kita perhatikan bahwa di sini ada namanya debit harian dan debit puncak ya. Jadi, Bapak, Ibu ee ketika kita merancang satu unit itu harus memastikan bahwa ee unit tadi tetap bisa sesuai, kriterianya masih bisa sesuai meskipun pada saat debit puncak seperti itu. Jadi, misalkan ee kita ee di dalam kriteria desain disebutkan bahwa beban permukaannya adalah 30 ee m³/ m² misalnya. Nah, itu debit pada saat debit average gitu. Nah, tetapi dalam desain kita itu juga harus bisa menampung. Misalkan ee kriteria desainnya itu masih antara 20 sampai 30. Pada saat debit puncak itu ee apa overflow eh loading rate-nya masih memenuhi kriteria desain, maka ini tetap bisa tidak perlu dilakukan perubahan dimensi. Tapi kalau misalkan ee dengan debit puncaknya itu ee menyebabkan di luar dari kriteria desain gitu ee akan menyebabkan terjadinya ee perbedaan nanti ya ee performa atau efisiensinya akan berkurang atau menurun. Nah, perlu juga Bapak Ibu memperhatikan bahwa ee kriteria desain itu bukan berarti ee semakin besar semakin baik, bukan ya. Jadi kriteria desain ini adalah ee kalau misalkan rentang ya sebisa mungkin mengikuti rentang itu rentangnya berapa? M 6 apa 6 sampai 9 m ya kita harus membuat kolam ya kalau enggak 6 7 8 atau 9 gitu jangan dibuat 5 atau jangan dibuat 10 gitu karena kalau di melebihi itu berarti sudah tidak efektif lagi gitu. Jadi sama seperti kita mau motong kue gitu ya, kita bisa motong kue pakai pisau gitu ya. Kita motong kue pakai parang bisa enggak? Bisa kan pakai pedang bisa enggak? Bisa tapi kurang efektif seperti itu. Nah, jadi ee pada zaman dulu ya insinyur-insinyur sipil, insinyur-insinyur ee ee penyehatan lingkungan gitu ya ee dari sanitary engineering itu sudah mempunyai apa pengalaman-pengalaman teknis gitu. Jadi tidak perlu dihitung lagi gitu ya. ee dengan pengalaman praktis di lapangan dicatat, dicatat gitu ya. Oke. Kalau dengan kedalaman segini secara hidrolis sesuai dia mampu menyisihkan berapa persen sehingga ee 6 sampai 9 ini sudah kita gunakan sebagai angka acuan seperti itu ya. Nah, ee buku-buku yang bisa dipelajari seperti bukunya Medf gitu ya, Kosim ataupun ee bukunya dari ee Nusaidaman Said ya kalau di ee Indonesia ya. ee itu bisa diacu untuk ee kriteria desain ini atau paling tidak Bapak Ibu bisa mengacu ke yang ada di dalam peraturan pemerintah ya departmen PUPR nomor 4 tahun 2017 seperti itu. Oke. Kemudian kapasitas pengolahannya, faktor kritisnya tadi. Nah, karakteristik lumpur tinja karena yang akan kita pisahkan itu adalah padatan dan cairan. Nah, tentu kita harus memastikan berapa persen ya ee pada ee disol solid-nya ya padatannya tadi. Nah, ee yang kalau kalau terkait dengan lumpur tinja ini enggak enggak begitu masalah ya karena memang dia sudah kental. Tapi kadang di dalam pengolahan air minum ya kalau terlalu banyak lumpurnya itu koloid gitu ya dia ee dia tidak terlalu keruh gitu ya tapi malah sukar diendapkan. Nah, tapi kalau lumpur kalau yang air yang memang sangat keruh sekalian gitu ya, kadang mudah untuk diendapkan. Nah, tapi di dalam ee apa ee IPLT ini umumnya ee kandungan solidnya mencukupi sehingga ee bisa untuk diendapkan ee atau bisa untuk dipisahkan padatan dan cairannya menggunakan sistem ee mekanis ataupun menggunakan sistem konvensional gitu ya. Nah, yang penting juga ee Bapak, Ibu harus memastikan ketika debit masuk tadi gitu ya ke dalam unit ee separasi padatan dan cairan, debit yang keluarnya belum tentu sama. Ee kenapa? Karena debit yang masuk gitu kan itu masih campuran padatan dan cairannya. Nah, dengan neraca massa Bapak Ibu bisa melihat yang keluar berapa. Kalau kita lihat di ee sini tadi ya ee mohon maaf. Nah, di sini ya misalkan. Nah, ini tadi kan Imhof tank masuk gitu ya, debitnya itu 40 m³ per hari gitu kan dengan kandungan lumpurnya padatannya 18% ya. Maka per hari lumpur yang dihasilkan adalah 7 m³ sehingga yang debit keluarnya itu tentu ee berapa? 4 32 ya karena 40 dikurangi dengan ya 7 koma berarti 8 gitu ya 32 seperti itu ya. Jadi ee ini yang harus diperhatikan juga di dalam ee merancang ee detail ya agar ee tidak ee salah nanti e beban ee karena nanti kalau mau mau merancang volume gitu ya ee bebannya ee eh sangat tergantung dengan debit seperti itu. Nah, kemudian juga kita harus cek ya m balance dari ee masing-masing ee parameter terutama untuk padatannya ya. ee padatan yang harus kita cek adalah ee persen ee TS-nya ya. Ee kemudian beban padatannya, sementara cairan itu yang harus kita pastikan yang keluar dari unit padatan cairan berapa debitnya. Terus kandungan amonia, BOD, total kalifrom, TSS gitu ya. Karena ini akan menjadi input ee kepada unit pengolahan yang selanjutnya. Nah, kalau kita ee bingung gitu ya, wah ee ini ada banyak sekali teknologi gitu ya, kita mau pakai yang mana gitu ya. Nah, di dalam buku utama sebenarnya sudah di dijelaskan ya ee ada pilihan teknologi ya pemakatan lumpur ya pada IPLT berdasarkan kapasitas pengolahannya. Nah, Bapak Ibu ee faktor kritis tadi bisa menjadi penentu ya ee misalkan kapasitas pengolahannya saat ini masih masih ee di bawah 50 m³ per hari. Kalau di bawah 50 m³ per hari yang paling cocok ya masih solid separation chamber gitu. Karena eh solid separation chamber ini eh dry solid-nya bisa 25% lebih gitu. Kalau kita pakai kolam anaerobik, dry solidnya masih 6 sampai 10%. Tapi kalau pakai imhof tank, dry solid-nya juga masih rendah. Tapi kalau solid separation chamber lebih tinggi seperti itu ya. Nah, tapi ini operasinya sulit ya kalau impove tank ya. Kalau kita mau pakai thickener gitu ya. Nah, thickener ini akan optimal kalau kapasitas pengolahannya ya direntang ya ee 50 sampai 150 seperti itu ya. E karena kalau menggunakan di bawah 50 sepertinya thickener graffiti ini ya ini tidak optimal gitu kan. Nah, kemudian menggunakan eh belt filter mekanis gitu ya. Nah, ini juga harus di atas 60 m³ per hari. Jadi ee kalau kalau kita ingin mendapatkan padatan yang ee tinggi ya dengan ee volume lumpur tinja yang kecil ya itu memang lebih cocok menggunakan solid spesion chamber ya dan ee nanti ee ee biaya pengolahannya kalau kita lihat di sini ya ee mekanik gitu ya itu juga ee apa berbanding lurus dengan volume air limbah yang diolah karena membutuhkan polimer. gitu ya. Membutuhkan bahan kimia ee anonik polimer gitu untuk ee mengikat agar ee lumpurnya tadi ee padat seperti itu. Nah, di sini kalau kita lihat digestation non mekanis. Nah, ini digestation non mekanis. Nah, ini tanpa digestation ini mekanis saja ya. Ee mudah-mudahan cukup jelas ya terkait dengan pemilihan ee ee teknologi dan juga perancangan ee menggunakan ee apa pemekatan lumpur tinja. Ee mungkin ada pertanyaan ini sepertinya. Ee oke ya. ini eh untuk imhof tank bagaimana konsentrat slot yang berada di bagian UN dan nah jadi ini yang imhof tank ya untuk pengurasan imhof tank ya ini ee dalam waktu mungkin 3 bulanan gitu ya ee karena yang di bagian di bagian bawah ini gitu ya sebenarnya menjadi blanket gitu ya menjadi tempat ee mikroorganisme untuk hidup gitu. Jadi ee karena sehingga dia nanti butuh ee dislanjing-nya dia juga menggunakan pompa. Tetapi kalau kita lihat gitu ya, airnya airnya itu akan overflow di bagian bawah seperti itu. Nah, ee bagaimana agar agar imhof tank-nya tadi tetap bisa beroperasi? Ya, ini tadi ya ee slash slash eh compartemennya ini ya ee slash digestation compartemennya ini tidak boleh ya tidak boleh ee tidak boleh sampai menuju ke settling compartemen. Jadi ada ini ya ada kedalamannya ya. Misalkan setting-nya tadi berapa persen dari kedalamannya. Nah, kalau lumpurnya sudah setinggi itu nanti ee ee tidak terjadi ee ini tidak terjadi ee pengendapan gitu. Karena proses pengendapannya itu ini ee lumpurnya dari sini ya, lumpurnya dari sini masuk gitu ya. Nah, lalu di sini dia akan terarirkan ee terarahkan yang ada udaranya tadi ke atas ee naik ke atas gitu ya. Nah, sementara yang ee air ya itu akan terjebak dan di tengah-tengah sini dan ketika di tengah-tengah sini dia ee kalau masih ada lumpurnya akan turun jatuh ke bawah juga. Nah, ini can-nya ya. Ee kemudian outlet pipe dari si apa? Dari si ee lumpurnya seperti itu. Dan ini ee dipompakan gitu ya ee menggunakan ee pipa-pipa yang ada di sini ya. seperti itu. Nah, oke. Ee mungkin ini kaitannya dengan padatan, ya. Jadi, padatan ee pemisahan padatan dan cairan di Indonesia umumnya menggunakan eh solid sparation chamber gitu ya untuk eh non konvensional. Sementara yang ee mekanis itu menggunakan SAP kemudian ee ada ditambahkan dengan thickener seperti itu. Selanjutnya kalau kalau kita sudah memisahkan padatan dan cairan atau kita sudah memekatkan cairan dan padatan, maka kita akan mendapatkan cairannya dan mendapatkan padatannya. Nah, sekarang kita ee mulai dulu dengan ee stabilisasi cairan karena ee cairan yang kita pisahkan tadi ya karena sebagian tadi yang ee ee kalau di imoftank apa ada proses stabilisasinya tetapi kalau yang lain tidak ada proses stabilisasi. Nah, misalkan kita menggunakan sistem kolam ya. Sistem kolam ini ada kolam anerobik, fakultatif, dan maturasi. Nah, kalau kita lihat gitu ya, kedalaman ya kita lihat dulu anerobik kedalamannya itu 2 sampai 5 m. Ee kemudian kalau fakultatif itu 1,5 sampai 2 15 m. Kalau maturasi itu 1 sampai 2 m. Jadi ee logikanya seperti ini, Bapak, Ibu. Kalau dia itu kolam anerobik, kenapa dia butuh dalam? ya. Karena ee ketika dalam gitu ya, maka ee kondisinya aneh rob dasar seperti itu. Jadi kedalamannya 2 sampai 5. Nah, kemudian di bawahnya ada kolam fakultatif. Fakultatif itu ee 2,5 ya sampai ee berapa tadi? Ee 3 ya. Nah, sehingga ee dengan kolam fakultatif ini sebagian ada yang anerob, tapi sebagian ada yang aerob. Nah, sementara yang kolam maturasi karena fungsinya untuk pematangan ya, agar ada radiasi dari sinar matahari gitu ya, maka ee kedalaman kolamnya ini juga harus ee dangkal gitu ya. bahkan tadi sampai 1,5 ya ee 1,5 m gitu ee ya ee 1 sampai 2 m ya kalau di kolom fakultatif tadi 1,5 sampai 2,5 m. Jadi dengan adanya ee apa ee kombinasi antara kolam anerobik ya, kemudian kolam fakultatif dan kolam maturasi ini diharapkan ee air limbah ini ya cairannya tadi ya perasan gitu ya. Kalau kita anggap misalkan kita anggap diperas gitu ya, airnya tadi itu bisa melewati proses biologis stabilisasi yang kaya. Kenapa kaya? Kalau kita lihat proses anaerobik itu bisa menyisihkan BOD ee 50 sampai 70% gitu ya. Nah, 50 sampai 70% ya kita anggap kalau kita punya BOD yang masih ee misalkan 2.000 gitu ya, 2.000 mg/ gitu ya, itu ee untuk proses aerobik itu tidak akan ee maksudnya ee membutuhkan biaya yang cukup besar karena butuh ee apa ee oksigen yang banyak kan. Sementara kalau dia anerobik ya ini mungkin bisa digunakan ee ee mampu gitu ya karena dia kita tidak butuh oksigen yang banyak. Tetapi proses anaerobik ini dia ee proses yang rakus gitu ya, tapi makannya lambat, rakus, banyak gitu ya, tetapi sisanya juga banyak. Misalkan kan dari 2000 nanti dia hanya mampu menurunkan mungkin cuma sampai 400 gitu ya. Nah, dia tidak akan bisa lagi disuruh menurunkan sampai ee 100 gitu. Dia akan kesulitan ya proses ee anerobik ini akan kesulitan ee karena nature dari bakterianya. Nah, jadi bakterianya itu ada banyak ya dalam proses anaerobik ini mulai dari bakteri hidrolis gitu ya, asidogenesis, asetogenesis sampai nanti ee mungkin bisa terjadi metanogenesis seperti itu. Nah, ee sehingga di dalam ee pengelolan lumpur tinja karena belum mencapai target baku mutu, maka 400 ini di ee lanjutkan ke kolam yang kita sebut sebagai kolam ee apa ee ee fakultatif ya. dengan kolam fakultatif ini diharapkan ee ada apa tumbuh alga juga di situ ya yang fungsinya akan membantu ee apa mengeluarkan oksigen gitu ya. Karena alga tadi kan tanaman ya ketika siang hari ee dengan dia mempunyai klorofil ya akan berfotosintesis gitu ya dia bisa menghasilkan oksigen. Nah dengan adanya oksigen ini juga bisa dimanfaatkan oleh mikroorganisme yang ada. oksigennya juga ee mungkin terdifusi ya karena kedalaman airnya tidak sedalam kolam ee anerobik tadi. Nah, sehingga di sini di bagian atas mungkin ada ee bakteri yang aerobik. Nah, di bagian bawah itu ada bakteri yang mungkin bisa hidup antara aerob dan anaerob sehingga disebut sebagai fakultatif gitu ya. BOD-nya cukup ee tinggi ya. Tetapi sekali lagi dia ee fakultatif ini tidak bisa kalau langsung menerima beban BOD yang cukup tinggi. Misalkan langsung menerima mengolah limbah 1.000 gitu ee COD per miligram COD per liter gitu enggak bisa. Tapi kalau sudah turun misalkan 400 gitu dia mampu. Karena ee ketika beban organiknya ee cukup besar gitu ya ee kondisi fakultatifnya ini tidak mampu untuk ee kandungan oksigen yang di dalamnya itu ya tidak tidak mampu. Dia yang bisa mengolah yang sangat banyak itu ee kapasitas besar itu yang anerobotik seperti itu. Nah, ee kolam maturasi. Nah, ini kolam maturasi ya. Ee ini ee rangkaian terakhir dari sistem kolam stabilisasi ya. Ya, tujuan utamanya dia lebih ke mereduksi jumlah bakteri patogen ya. Nah, jadi sini total kaliform-nya bisa 90 sampai 99% karena ada radiasi sinar UV. Nah, kalau kita lihat di di IPLT Kota Batu tadi ini kolam fakultatif 1, kolom fakultatif 2, lalu kolam maturasi 1 dan kolam maturasi kedua. Kenapa tidak menggunakan kolam anerobik? ee karena di IPLT batu dia menggunakan anaerobic bavel reaktor seperti itu. Nah, ini yang di yang menggunakan anaerobik buffel reaktor. Jadi kalau sistem kolam ya, sistem kolam ee oke saya akan ee tampilkan ee sebentar. Nah, ini ee gambar 3D-nya tadi. Ini ee oke. Ini tadi dari unit apa? Ee unit eh slide separation chamber ya. Kemudian kita masuk ke kolam. Nah, kolamnya apa? Kolam anerob gitu ya. Nah, ini kolam anerobik. Nah, kalau kita lihat kolam anerobik dia ee bentuknya ee dimensinya lebih dalam ya. Lebih dalam di sini ya. lebih dalam di sini ee dengan kedalaman ya ee sesuai dengan kriteria desain. Nah, kemudian ee ee dari kolam anerobik ya nanti mengalir menuju ke kolam ee fakultatif yang mungkin lebih dangkal gitu ya. Kemudian akan mengalir lagi menuju ke ee kolam ee maturasi gitu ya. Nah, kemudian di sini akan masuk menuju ke kolam ee wland seperti itu ya. Nah, ini kalau kita lihat ya ee ee struktur kolamnya ya sederhana ya, hanya bentukan galian gitu ya, tetapi ada ee tambahan cor memang di sini ee kalau tidak menggunakan cor sebenarnya bisa yaitu menggunakan ee geomembran gitu ya. Tapi perlu dipastikan juga agar ee lereng ya kestabilan lerengnya tadi tetap terjaga gitu. Dan ee untuk me apa menyedotnya bagaimana ya? Ada dua cara sebenarnya, yaitu penyedotan bisa menggunakan lumpur yang ada di bawah gitu ya. Ee atau juga bisa menggunakan pompa submersibel gitu sebenarnya ya. Karena teknologi yang saat ini sudah sangat memungkinkan gitu ya. Jadi pompanya bisa dibawah-bawah. Kalau mau menyedot ke apa ke kolam anerobik ya kita cemplungin saja pompanya. Tapi kalau misalkan ke kolam apa ee fakultatif ya kita cemplungin ya untuk menyedot ee lumpurnya tadi. Nah, oke kita lanjutkan lagi. Nah, sekarang ini ABR ya, ana bevel reactor. Nah, ini sebenarnya ee ee adalah bentuk ee upgrade dari tangki septik gitu. Nah, karena di paling depan ya, paling depan ini adalah ee zona pengendapan ya, zona pengendapan. Kemudian memang ada sekat ya, buffel itu disebut sebagai sekat untuk menangkap ee ee padatan-padatannya dan dia ada ininya semakin ke ujung akan semakin ee sedikit padatan yang terbawa dan ee sekarang juga banyak ee menambahkan media ya hybrid ya sehingga selain dia tersuspensi dia juga akan ee terlekat gitu. Tetapi sekali lagi ee ABR ini harus sering dilakukan ee apa ee penyedotan gitu. Kalau tidak maka sekat yang awalnya kita rancang untuk me apa menahan tadi tidak akan berguna. Kenapa? Karena akan ee ada dead zone ya, ada ee ruangan atau ee ruangan yang tertutup gitu. karena ruangannya tertutup, volumenya jadi rendah gitu sehingga ee apa efisiensi untuk apa ee stabilisasi padatan ya itu juga berkurang gitu ya. Nah, ee ini juga perlu perlu di dipertimbangkan ee lumpurnya tetap akan harus diolah lagi ya. Berarti kalau kita punya ABR gitu ya, kita tidak pakai chamber gitu, kita tetap harus eh memikirkan bagaimana untuk eh slash drying bed-nya seperti itu ya. Jadi alirannya seperti ini dan ee ini merupakan ee kriteria perencanaannya ya. Nah, kriteria perencanaannya karena dia ada sekat gitu ya, jadi alirannya itu dari bawah ke atas. Dari bawah ke atas itu disebut sebagai upflow gitu. Nah, kecepatannya itu tidak boleh lebih dari 2 m/h. Jadi, harus sangat lambat, flow gitu ya. Kemudian waktu tinggalnya ini yang paling penting ya, 6 sampai 20 jam. Kenapa? Kalau dia waktu tinggalnya kurang dari 6 jam ya berarti dia tidak akan mampu untuk menyisihkan 60 sampai 80% seperti itu. Lalu bebannya maksimum berapa? 3 kg. COD/ Mm³. Jadi kalau kita hitung misalkan ya dengan debit ee tertentu, debit yang masuk ternyata bebannya 4 kg COD per me³ per hari. Nah, dia tidak akan mampu juga ee menyisihkan sampai 80%. Nah, ini semua tergantung dari apa? Tergantung dari volume, ya. Tergantung dari volume. Nah, volumenya ketika sudah terisi lumpur, nah gitu. ketika sudah terisi lumpur, nah ini juga akan mengurangi sehingga ee penting bagi kita untuk melakukan ee penyedotan lumpur dan pada saat perancangan juga kita harus memastikan bahwa ee volumenya itu ee volume lumpurnya itu juga diperhitungkan seperti itu. Nah, kemudian ee selanjutnya ee teknologinya untuk pemisahan ee untuk stabilisasi cairan ya ee adalah kolam aerasi. Nah, aeratornya di sini bisa surface aerator ya ataupun ee bisa juga menggunakan diffuse aerator gitu ya atau juga bisa menggunakan ee jet aerator seperti itu. Jadi aeratornya bisa di di udara atau udara tadi dimasukkan ke dalam limbah ya, udara dilimbahkan atau limbahnya yang diudarakan ya. maksudnya dengan surface aerator tadi kan seperti ee kincir gitu ya. Jadi air limbahnya tadi ee diputar-putar gitu ya. Sehingga dia akan terkontak dengan udara. Kalau yang diffuser itu ee udaranya yang dimasukkan ke dalam air limbah. Nah, ee perbedaan dari unit-unit ini tadi anaerobik gitu ya, kemudian ee kolom stabilisasi ketika terjadi perubahan beban gitu ya, shock loading gitu ya, ee itu biasanya dia langsung e ini apa efisiensinya ee karena ya bakterinya kan ee ini ya kurang dinamis gitu jadi efisiensinya bisa turun. Tetapi dengan adanya aerator ini ee dengan kolam aerasi ini dia tahan terhadap shock loading. Ketika beban naik dia masih stabil, beban turun dia masih stabil karena ee apa ee oksigen tadi disupllyaikan secara ee apa ya kontinue seperti itu. Nah, di sini ada beberapa parameter desain ya seperti ee SRT, HRT gitu ya. Kemudian juga ada volumetric loading dan yang lainnya. di sini juga mampu menyisihkan amonia ya ee coliform juga bisa. Nah, oxidation ditch ya ini di IPAL eh keputih ya di Surabaya. Kalau oxidation ditch ini eh ada rotor. Jadi kayak seperti surface aerotor di situ. Kalau tadi menggunakan kolam aerasi kan kita boros ya menggunakan oksigen. Padahal ee kalau kita mengubah ee ee air limbah tadi ee mengoksidasi menjadi ee aerobik itu akan menghasilkan apa? Ee nitrit gitu ya dan nitrat gitu ya. Karena ada amonia misalkan amonia itu berubah nitrat menjadi nitrat. Nah, nitrat ini masih ada di dalam air limbahnya karena tidak bisa lepas. Nah, nitrat ini bisa lepas kalau dia ada bakteri denitrifikasi dari nitrat menjadi N2. Nah, itu harus kondisi yang anoksik, tidak ada oksigen, hanya ada nitrat. Gimana cara caranya? Nah, jadi rotor ini dipasang ee ini ber apa ee berjarak ya. ketika di sini ya, ketika di sini ketika di sini ini konsentrasinya saya anggap biru ya. Nah, ini konsentrasi oksigennya tinggi ya kan. Nah, di sini jadi terjadi proses nitrifikasi tetapi makin jauh dari aerator nah dia akan menjadi merah di sini anok dia. Nah, tapi ketika tidak sampai anaerobik. Nah, ketika sudah mendekati aerator dia akan menjadi ee biru lagi atau ini akan menjadi oksik lagi. Nah, lalu kemudian di sini zonanya akan menjadi ee anoxic lagi. Sehingga di dalam ee kolam oksidasi ini, parit oksidasi ini, ini ada ee dua zona ya, zona aerobik dan zona anoksik. dan proses e penyisihan amonianya bisa cukup tinggi di sini karena ee terjadi proses nitrifikasi dan ee denitrifikasi secara ee simultan. Nah, tapi kalau yang sekarang itu ee banyak menggunakan ee untuk mencapai ini banyak menggunakan MBBR ya. ee MBBR itu ee karena medianya itu mampu untuk ditinggali oleh bakteri ee ee nitrifying ya sehingga itu bisa mampu untuk menyisihkan amonia yang cukup tinggi. Lalu bagaimana ee ininya teknologi ee bagaimana upaya yang bisa kita lakukan gitu ya ee agar kita bisa merancang pengolahan cairan tadi dengan baik ya. ee kita harus menentukan targetlu-nya juga gitu ya. Kemudian kita susun tadi tercapai atau tidak. Kalau tercapai ya ya kita gunakan. Kalau tidak tercapai ya kita harus e sesuaikan. misalkan ee ternyata kalau kita mau memaksakan menggunakan ABR gitu ya plus kolam ee ternyata dia perlu penambahan kolam ee fakultatif, kolam yang lain karena ABR sendiri tidak mampu. Jadi kita harus ee menyesuaikan opsi-opsi agar mampu untuk mencapai target effluence-nya. Nah, ini yang eh kapasitas pengolahannya. Jadi oxidation disch, kolam aerasi, trickling filter, stabilisasi, anerobic wavel reactor. Ini adalah eh kapasitas pengolahan dan jenis pengolahannya. Jadi kalau kapasitas pengolahannya tadi di bawah 100 m³ per hari, ini masih cocok menggunakan kolam ABR atau kolam stabilisasi ya, ada anerobik, fakultatif maturasi. Tetapi kalau kita memiliki debit yang di atas 100, nah ini cocok juga menggunakan kolam airasi ataupun oxidation ya. Kalau ingin menggunakan tricking filter ini harus dipastikan bahwa ee air ya memang cairannya tadi sudah tidak ee dengan kandungan padatan yang sangat-sangat rendah karena ee kalau tidak nanti akan menyumbat dari media filternya seperti itu ya. Nah, cuma masalahnya yang harus diperhatikan kalau kita menggunakan kolam stabilisasi ya ee kita akan membutuhkan ee apa ee lahan yang cukup luas karena ee kesuksesan ya ee efisiensi penyisihan atau efisiensi removal-nya itu tergantung dari volume ya, waktu tinggal. Nah, kita agak cepat saja ya. Nah, ini slash drying bed ya. Ee kalau tadi kan sudah ya ee cairannya ee pemisahan padatan cairan sudah, cairan sudah dan ini ee sekarang terkait dengan padatan. Nah, padatan bisa menggunakan slash drying bed ya atau bisa juga menggunakan bed filter. Jadi bed filter itu ee air limbah ya ee lumpurnya gitu dilewatkan ke dalam ee filter press ya. Mohon maaf ini filter press bukan filter ya. Dilewatkan lalu dalam tekanan itu di ditekan gitu ya. Setelah itu udara di diblower gitu ya. Nah, nanti dia akan menghasilkan cake ya. Cake yang ini cake yang ee ee kering. Jadi awalnya selari atau lumpur lumpur yang cair lumpur dan air tadi diinjeksikan dengan tekanan lalu dipres gitu ya. Dan nanti kita akan menghasilkan ee cake yang kering ya. Ada chamber-camber seperti itu ya. Nah, kalau menggunakan bed filter seperti ini ya. Jadi ada zona zona gravitasi itu maksudnya ketika ee selari tadi dihamparkan ya maka ee melewati belt atau sabuk atau roller gitu ya ee di situ akan menetes airnya gitu ya. Kemudian ada zona penekanan di sini. Jadi ditekan, dipres ee ada mungkin bentuknya roda-roda gitu ya yang membuat airnya tadi terpisah ya tertekan keluar dan nanti ada ee zona zona ini pengumpulan ya zona pengumpulan di mana ee padatannya tadi akan jatuh ya karena sudah kering. Nah, ini ee merupakan eh bel filter press ya. eh lebar belt, kemudian hydraulic loading dan lain-lain. Ini di ada aturannya di dalam Permen PUPR. Nah, yang paling penting ya ee ee dalam merencanakan ee unit padatan, pengolahan padatan, kita harus memastikan ya bahwa ee yang akan masuk ke dalam unit kita yang akan kita kelola itu dari ee padatannya, dari separasi padatan dan cairan ya. Apakah kandungan persen solidnya itu lebih besar dari 50%? Kalau iya, berarti ya kita enggak perlu menggunakan ee pengolahan padatan yang yang lanjutan gitu. Kita bisa apakah misalkan bisa langsung dibuang ke landfil misalnya ya. Kalau iya ya kita langsung buang. Ee kalau tidak apakah karena tadi belum sesuai gitu ya kandungan padatannya perlu kita keringkan lagi misalnya ya. Kalau perlu kita keringkan apa teknologi yang paling layak? Ya, paling layak misalkan ee dengan ee kita mau mengeringkan menggunakan sinar matahari gitu ya, solar gitu ya. Ee bagaimana waktu pengeringannya berapa bulan berapa gitu ya ee berapa bulan ee apa ee musim panasnya gitu ya. Nah, ini harus diperhatikan sehingga nanti saya contohkan menghitung bagaimana SSC gitu ya ee dalam operasional ee 1 bulan itu ee kapan harus diisi, kapan harus dikeringkan, kapan harus dikuras seperti itu. Nah, ini ya ee kapasitas pengolahan ya, baik itu bisa pengomposan itu untuk pengurangan patogen gitu ya. eh untuk thermal drying pakai suhu itu ee cukup mahal ya biayanya ya dan ee disarankan untuk kapasitas yang besar. Tetapi yang sangat fair style ya yang bisa digunakan itu contohnya di eh slide drying bed ya mulai dari kapasitas kecil maupun kapasitas besar seperti itu. Nah, ini ada. Oke. Nah, baik. Selanjutnya ee saya ee terakhir ya sebelum kita ee apa studi kasus gitu ya. Nah, saya juga mencoba untuk melakukan ee desain IPAL gitu ya. Ee banyak menggunakan model dan juga simulasi. Nah, ini contoh yang dikerjakan oleh bimbingan saya ya. Dia merancang SBR ya, sequening batch reactor gitu ya, menggunakan ee simulasi software gitu ya. Ee seper ini kan yang di IPAL Bantul ya. Ee kalau misalkan kita pengin tahu berapa lama sih waktu airasi yang dibutuhkan, berapa lama sih waktu feeling yang dibutuhkan untuk dalam siklus SBR, kita bisa optimasi menggunakan model ini ya. Kemudian ini ee bagaimana merancang ya ee kalau kalau di Indonesia belum banyak penyisihan nutrien ya ee tapi kalau di luar negeri sudah banyak. Nah, ini kita juga bisa menggunakan model ya membandingkan kalau kita menghitung pakai Excel. atau kita menghitung pakai software gitu ya. Nah, ini Mbak ee Resti ini ee bimbingan saya ini sudah sudah bisa melakukannya. Jadi perbandingan kalau kita merancang secara manual dengan ee otomatis gitu ya dan ini ee pendekatannya modeling gitu ya. Nah, ini bimbingan saya yang lain. Ee kita sekarang merancang ee unit IPAL baik itu IPAL atupun IPLT. Sebenarnya kita bisa menggunakan BIM ya, dengan BIM tadi salah contohnya itu ee apa kita langsung bisa melakukan KTO ya, quantity take off. Jadi ee ee apa berapa banyak beton yang dibutuhkan misalnya ya, berapa banyak apa ee MEP-nya, pipa dan lain-lain itu bisa di otomatis gitu. Jadi ketika kita menggambar, kita mendesain itu bisa langsung ee muncul ya. ini akan sangat memudahkan tentunya. Dan ini juga sebenarnya dari dari analisis air limbah juga bisa dilakukan misalnya kaitannya bagaimana dengan ee karbon ya, emisi karbonnya atau LCA-nya itu bisa di di disimulasikan juga menggunakan ee software-software ee tertentu gitu. Jadi ee kalau tertarik mungkin ee bisa ke teknik lingkungan UII gitu ya. ee karena di Tinan UII memang ee ee bidangnya salah satunya di ee rekayasa infrastruktur. Jadi itu yang bisa saya sampaikan. Ee terima kasih dan ee saya akan lanjutkan ya dengan ee simulasi ya. Saya akan tampilkan ee Excel ya, Excel yang mungkin bisa di digunakan gitu ya. ini sepertinya ee sambil disiapkan ini, Mbak ee pertanyaan yang belum terjawab, saya tampilkan Excel untuk simulasinya ya. Baik, Pak. Nggih. Jadi ini ya ee Excel untuk simulasinya. Jadi di sini tadi ada ada neraca massa ya, neraca massa yang ee Bapak Ibu bisa gunakan ya. Misalkan debitnya yang masuk berapa gitu ya. Kemudian beban BOD-nya berapa gitu ya. Nah, ini nanti akan dari setiap ee tiga pilihan tadi, baik itu opsi satu, opsi dua ee ataupun opsi gitu ya. Nah, kemudian ini ee removal-nya ya, removal yang ee di di apa yang dihasilkan ya dari ee neraca massa ini ngelink ya Bapak Ibu nanti bisa dicek saja karena dari sini itu akan ngelink ke yang depannya. Kemudian juga ada pemilihan teknologi tadi juga sudah saya sampaikan yang ada di dalam paparan gitu ya. Nah, mungkin bisa diadaptasi ya dengan teknologi-teknologi yang yang lain gitu. Nah, sekarang saya akan memberikan contoh ee bagaimana kita merancang eh slide eh separation chamber gitu ya. Ya, slide separation chamber ini sebenarnya kalau kita lihat ya, kalau kita lihat eh di sini ya, ini kan sudah ada ya ee terkait dengan slide separation chamber ee bagaimana perancangannya. Nah, jadi saya sebenarnya hanya memindahkan ya memindahkan apa ee ini ke dalam ee Excel gitu ya. Nah, ini ya. Jadi di dalam ee kriteria desainnya sudah ada, contoh desainnya sudah ada gitu ya, waktu pengeringan dan lain-lain. Nah, tapi kita coba ya untuk menggunakan Excel ini. Jadi contoh 1 unit gitu ya, SSC ya, debit lumpur tinjanya 4 m³ per hari. Lalu kita menganggap bahwa laju endapan lumpurnya itu 20%. Artinya dari 4 m³ tadi maka yang akan menjadi lumpur itu yang terendamkan adalah 0,8 ya karena 20% dari 4 m³. Nah, karena kita anggap ya ee ketika per hari itu 4 m³ 0,8-nya adalah lumpur, maka volume filtratnya yang menuju ke anerobik atau menuju ke unit selanjutnya ya. Nah, unit selanjutnya gitu ya. unit selanjutnya adalah 32 m³ per hari. Ini yang ee perlu ee di dilihat gitu. Nah, lalu bagaimana kita menentukan kebutuhan bak eh solid chamber tadi? Ee kita mengacu ke kriteria desain gitu ya. Dalam kriteria desain tadi di disebutkan bahwa waktu pengisiannya berapa kan gitu ya. waktu pengisiannya kita anggap rencana pengisiannya misalkan 5 hari, lalu kita anggap ee waktu proses stabilisasinya 12 hari. Nah, berarti karena waktu pengisian SS-nya 5 hari ya kan ee lalu volume endapan lumpurnya tadi ya kan kita kalikan dari 0,8 ya karena per hari tadi menghasilkan 0,8 m³ di* 5 hari sehingga volume endapan lumpur selama 5 hari karena kita mengisinya tadi ba tadi kita isi selama 5 hari maka volume lumpurnya adalah 4 m³. Nah, dengan 4 m³ berarti kita membutuhkan luasan area selama 5 hari itu kita butuh luasan berapa gitu ya. Nah, berarti kita ee kita kita bagi ya 4 m ee apa luasan areanya ya dibagi dengan ee tinggi endapan lumpur. Karena kita rencanakan tinggi endapan lumpur kita itu 0,5 m. Berarti kita butuh luasan ee 8 m² dengan lebar bak misalkan kita rencanakan 2 maka ee panjangnya ya tinggal 8 / 2. Makanya kita menjadi lebar rencananya itu 2 panjang baknya 4. Lalu kita rencanakan lagi berdasarkan kriter desain kita mau kuras pengurasannya selama 3 hari. Nah, sehingga kita bisa menentukan ini waktu yang dibutuhkan untuk operasional BA itu berapa hari, yaitu total waktu stabilisasi dan pengurasan adalah 15 hari. Ya, kita lihat kebutuhan Bnya karena kita butuh 15 hari ya, sementara volumenya yang kita ee waktu pengisian tadi 5 hari berarti ee ee kita butuh berapa bak supaya ada siklusnya tadi nanti akan saya simulasikan. Jadi kita butuh tiga bak. Karena tiga gitu ya, kita perlu satu bak sebagai tambahan atau sebagai safety gitu sehingga totalnya akan menjadi empat bak. Jadi maksudnya seperti ini. Jadi ketika truk tinja itu datang, dia akan mengisi bak 1 karena pengisiannya tadi selama 5 hari gitu ya. Dia akan diisi di bak SAT terus di bak satu di bak SAT gitu ya. Nah, tergantung volume truk tinjanya berapa. Nah, kita kan harus pastikan kalau dia 4 m³ berarti ee nanti akan kita hitung lagi gitu ya. Nah, kemudian kalau sudah penuh di sini pindah ke yang kedua, pindah yang ketiga, pindah yang keempat seperti itu. Jadi perhitungannya ini pengisiannya ee hari 1 sampai hari kelima bak kesatu diisi. Lalu kita butuh waktu tadi disebutkan 12 hari ya. Ee 12 hari di sini untuk stabilisasinya. Setelah itu bak 1 selama 12 hari ke depan itu di distabilkan gitu ya. Nah, setelah stabil di hari ke-17 bak 1 harus dikuras atau di ee ambil ininya apa padatannya. Nah, berarti ee selama stabilisasi ini bak satu tidak boleh diapa-apain. Makanya pengisiannya harus ada di bak kedua gitu. di bab kedua ini harus diisi. Kemudian di bab ketiga seperti itu. Nah, jadi ee kalau kita merancang tapi kita tidak memahami apa ee operasionalnya itu akan kesulitan memang. Jadi ee penting bagi Bapak Ibu untuk memahami operasionalnya juga supaya ee yang kita desain itu nanti bisa kita operasikan. Nah, kemudian bagaimana menghitung ee apa dimensinya? Ya, kita bisa hitung volume BA SSC-nya tadi kan 3 gitu ya, ketinggian supernatannya 0,3, ketebalan media penyaringnya 0,5 ada dalam kriteria desain tinggi dapat lumpur tadi direncanakan 5 lalu ada freebard sehingga kedalaman total Bnya adalah 1,5 gitu ya. Nah, panjang baknya tadi 4, lebar baknya 2. Lalu bagaimana dengan penyisian ee BOD-nya? Nah, ini tadi 20 sampai 30%. Kalau yang masuk 1900 misalnya ya segitu ya, influence-nya 7.000 ya misalnya ee penyisian COD 20% misalnya kemudian TSS influen-nya nanti akan muncul gitu ya. Nah, ini skema pengisian ee lumpur di hari 1 2 3 4 dan 5. Nah, saya juga kasih bonus atau bukan bonus malah PR ya. Jadi saya udah tampilkan di sini ada gambar ini ada gambar IPLT Bapak Ibu gambar IPLT yang terbangun ya. Ya gambar IPLT terbangun tapi sekarang sudah direlokasi seperti itu. Nah ini ada gambar DEED-nya gambar ee mulai dari kolam SSC, drying area ya e dan lain-lain gitu ya kolam gitu ya. Nah, saya ee sudah berikan ee di sini ee Excel yang Bapak Ibu bisa ini bisa cek ya. Misalkan ee ini ee contohnya dari IPLT tersebut gitu ya. Ini pengin untuk meningkatkan kapasitasnya Bapak Ibu melakukan review apakah dengan kolam yang sudah ada tadi masih mencukupi atau tidak. Nah, di sini sudah ada ya bagaimana ukuran baknya gitu ya. ee bagaimana kedalamannya, bagaimana dimensinya ya. Ini ini sudah saya ee buatkan perhitungannya sampai ke efisiensi pengolahan gitu ya. Nah, ini nanti bisa dicek ya e kira-kira dengan kapasitas yang naik tadi kita butuh berapa BA gitu ya. Nah, ini bisa di di bisa di dicek dan bagaimana SOP-nya ini juga sudah ada ya. Nanti kalau ingin disimulasikan ya. contoh ya e kolam anerobik ya waktu detensinya misalkan lebih besar dari 1 hari gitu ya, kedalamannya berapa gitu ya sampai ke BOD-nya, TSS dan lain-lain. Nanti kita bisa menghitung beban dan yang lainnya sehingga akhirnya kita bisa mendapatkan ee ukuran panjang dan lebar. Jadi seperti itu. Nah, sepertinya kalau disimulasikan kita hitung itu di siang hari itu kurang ini ya, kurang apa? kurang kurang pas ya ee kurang pas. Jadi ee mungkin ini nanti yang bisa di digunakan ya dipelajari setelah itu ya setelah apa ee ini setelah ee training ini. Nah, tadi ada pertanyaan ya, ada pertanyaan dari dari Pak Hari tadi ya, mungkin Pak Harinya masih ee masih ada ya. Yang pertama ya ee dalam mendesain kolam IPLT bagaimana efisiensi pengolahnya? Apakah menggunakan renia desain atau berdasarkan hitungan dan rumus tertentu? Ya, ee benar ya, Pak ya. Jadi ee apa ee efisiensi removal itu berdasarkan dengan syarat dan ketentuan berlaku gitu ya. Kalau bebannya jadi gampang gini, kalau kita dalam satu kolam gitu ya, kita dalam satu kolam kita anggap ya ee menerima beban 1 kilo. Nah, dia akan menyisa mengolahnya selama 1 hari misalnya. Tapi kalau dalam dikasih beban 3 kilo mungkin dia membutuhkan waktu yang lama kan. Nah, ketika membutuhkan waktu yang lama tadi, makanya ee volumenya yang harus ee mengikuti seperti itu. Nah, kalau volumenya tidak bisa mengikuti berarti efisiensi dari re removalnya. Nah, misalkan kalau kita lihat di ee buku A gitu ya, kita bisa kita bisa lihat di sini ya untuk eh anaerobic bevel reactor misalnya di sini ada efisiency removalnya ya. efisiensi removal e apabila bebannya ya misalkan gini ya efisiensi penyisihan terhadap beban organik ya kalau bebannya itu di bawah 10 kg m³/ hari dia bisa menyisihkan 100%. Tetapi kalau kita lihat di sini bebannya itu meningkat gitu ya menjadi ee menjadi 10 gitu ya dia menjadi 95% menjadi 15 itu menjadi 85%. Kenapa? Ya karena ee kalau kita dikasih makan satu mangkok soto bisa habis, dua mangkok bisa habis, tiga mangkok mungkin enggak habis gitu. Nah, sisanya tadi itu karena efisiensinya menurun karena bebannya berlebih. Nah, ini contoh ya untuk ee apa ee kenapa efisiensi removal tadi selain ee karena beban pengolahan yang berlebih dan juga karena ee apa? Waktu tinggal yang berubah seperti itu. Nah, kalau di area IPLT cukup jauh dari badan air untuk membuang evluen, apakah perlu dibuat kolam persapan? Nah, kalau untuk persapan bagaimana kriteria desain persapan untuk kolamu IPLT? Nah, ini kalau ee ada Bapak Ibu yang dari DLH ya. Nah, ini menjadi menarik karena ee apa? Sekarang kalau peresapan itu butuh pertek kan gitu Pak ya. Nah, sementara perteknya itu kalau untuk peresapan itu harus ee kelas ee 4 gitu. Kalau kelas 4 berarti baku muto apa ee BOD-nya itu minimal 12 mg/L kan. Nah, sementara evaluen dari sini ee IPLT ini kan 30 mg/l. Berarti ketika kita ingin meresapkan, nah kita harus menambahkan mungkin ada unit filtrasi gitu ya, ada unit ee ultrafiltrasi, mikrofiltrasi gitu agar ketika diresapkan dia ee mampu. Terus yang selanjutnya kita juga harus perhitungkan berapa volume yang bisa kita resapkan, kan gitu. Nah, volumenya kalau kita anggap ee kapasitasnya masih kecil ya oke. Tapi kalau kapasitasnya sudah cukup besar, apakah kita bisa menyediakan lahan gitu ya yang mampu untuk meresapkan itu tadi. Nah, ini kalau tadi di sini ada outlet-nya ya. Nah, ini outlet-nya ada di sini ya. Outlet dari ee si ee pipanya nanti. Pipanya nanti akan dialirkan menuju ke ee saluran gitu ya. yang salurannya menuju ke sungai. Seperti itu. Nah, kemudian ee pertanyaan selanjutnya ee dari Pak tadi mohon maaf tadi ya ee tadi kalau tidak salah IPLT di Supidurang Malang SS dan DA disatukan dalam satu bangunan. Nah, ee jadi lumpur sudahi pada zona pemekatan bisa langsung dibuang dipindahkan ke samping dereng area. Bagaimana pendapat Bapak? Nah, ini ya baik-baik saja gitu ya, tetapi ee karena sebenarnya kan tergantung dari operasional dari IPLT-nya. Ini salah satu IPLT yang dirancang gitu ya, itu ya ee apa SSC-nya dibuat ee seperti kupu-kupu gitu, Pak ya. Di di-copy bagian sini kiri dan kanan gitu ya. Jadi yang di bagian kiri ada dua SSC ya. Lalu ada satu drying area di sebelah eh kanan ada 2 SSCS, satu drying area. Jadi memang ini didekatkan gitu ya, didekatkan. Nah, cuma tantangannya hanya nanti ketika ee kita akan menyedot apa? Menyedot ee kolam ee anerobik misalnya ya. Kolam anerobik berarti harus disedot gitu ya, tidak bisa otomatis gitu ya. Ee karena ee harus menggunakan apa tadi ee ini apa menggunakan ee apa ee arco gitu ya. Nah, makanya di sini kita buat jalan ya. Ada jalan yang bisa naik ke atas ee atau ada jalan yang bisa turun. Ini seperti itu. Oke. Nah, ya. Jadi, apakah dalam perencanaan pertimbangan tertentu untuk menyusikan removal? Nah, ini akan menentukan volume dari bak yang akan kita buat. Jadi kan kita memiliki ee BOD misalnya ya, BOD ya kan. Nah, BOD misalkan kita anggap 300 kita menentukan efisiensi removalnya berapa. Kalau kita pesimis ee ya udah deh kita 60 saja pasti dibandingkan dengan ee kita hanya kita bisa meningkatkan jadi 80 saja pasti hitungannya nanti akan ee volumenya akan berbeda ya. Jadi kalau kita menggunakan efisiensi yang tinggi pasti volumetriknya itu akan lebih besar. Kenapa? Karena dia membutuhkan waktu pengolahan yang lama. Nah, waktu pengolahan yang lama itu kan HRT ya. HRT itu adalah volume dibagi debit ya. Semakin lama waktu pengolahannya volumenya akan semakin besar gitu ya. Nah, kemudian kita juga perlu apa me apa memastikan juga kenapa kita milih 60 80 ketika kita menyusun tadi Pak ya ketika kita menyusun ee apa ee rangkaian tadi ya ee kita ketika kita menyusun rangkaian kalau kita misalkan ee di dalam simulasi ya dalam simulasi ini tadi Bapak Ibu bisa gunakan ya Excel yang sudah saya buat buat tadi Bapak Ibu misalkan kita ee diubah nih kita Bapak Ibu bisa pilih di sini ya BOD-nya tadi ya misalkan di dalam wetland gitu ya BOD-nya kita kurangi jadi hanya 20% misalnya kemudian mengaturasi 20% nah ini langsung muncul di sini ada rumusnya nih melebihi gitu ya berarti ini enggak enggak bisa gitu loh kalau kita hanya ee memaksakan misalkan wetlandine-nya hanya cuma 20 ee maturasinya cuma 20 dia akan melebihi seperti itu. gitu. Nah, kalau kita sudah mendapatkan target removal-nya, maka nanti kita akan merancang ee dimensinya dengan target removal berapa ee 60% misalnya kita butuh volume berapa sih? Nah, jadi seperti itu ya, Pak ya. Oke. Ee mungkin nanti bisa disimulasikan ya. Oh, dari Pak Saleh Rais ya. Oke. Ee ya ee gitu ya, Pak. Apakah ada pertanya apa? Sudah jelas, Pak. Sepertinya Pak Saleh Rais dari tadi e aktif ya oncam terus ini. E perlu dapat bonus ini kayaknya ee Mbak. Oke. Nah, apa keterkaitan Pertek Air Limbah dan IPLC? Maksudnya ee IPLC atau IPLT ya ini ya? Ee kalau IPLC kan sekarang sudah tidak ada ya. Ya, maksudnya ee dari pertek tadi kan muncul rekomendasi teknik gitu ya. Ee kan sekarang ada integrasi ya antara apa ee persetujuan lingkungan gitu ya. Di dalamnya ada persetujuan teknis atau kajian teknis atau standar teknis gitu ya. Nah, setelah itu nanti akan muncul ee di dalam Pertek itu kan sekarang sudah ada ya ee misalkan ee dari rekomendasi tadi ya akhirnya muncul gitu ya ee keputusan bahwa ee misalkan dalam IPLC ee dalam IPLC IPLT ini IPLT ini juga harus menyusun pertek gitu karena di dalamnya kan ada UKL-UPL-nya juga gitu kan. Nah, ketika kita menyusun pertek kan kita harus menentukan titik titik apa pemantauannya di mana gitu ya. Kemudian beban pengolahan yang dihasilkan berapa, efisiensi removalnya berapa, itu semuanya juga ee harus ada seperti itu. Nah, kaitannya ee di dalam DEED ini kan menjanjikan gitu ya. Ded itu kan menjanjikan ee berapa sih efisiensi removal yang akan diharapkan. Nah, ini ee ee di dalam perteks nanti akan dilihat apabila dia itu me melebihi gitu kan berarti kan dia tidak memiliki izin kan gitu apa ee dia tidak sesuai gitu ya karena ee dia akan e melebihi baku mutu atau baku mutu yang kita ajukan itu ada baku mutu yang spesifik itu juga bisa gitu ya. Nah, jadi nanti bisa di digunakan ya ee Excel-nya untuk ee ee nota desain ya, nota desainnya dan ee review DED-nya. Nah, saya ingin sampaikan beberapa gambar tapi mohon maaf saya tidak bisa ee apa tidak bisa ee ini apa tidak bisa tampilkan ee berikan ya ee karena ee kaitannya dengan ee pekerjaan gitu ya. ee ini ya mungkin ya. Nah, jadi ini ee sebentar saya share saya share. Oh ee boleh boleh ya ini ya. Nah ya ini ee ya ya ini misalkan gitu ya. Nah, ini misalkan ya ee ee topografinya seperti ini gitu ya. Ee dengan topografi seperti ini ya kira-kira kan kalau dilihat di sini datar gitu ya, lalu ini ee apa ee cukup curam gitu ya. Nah, kita mempunyai lahan yang ada di sini ya. Kemudian ini ada tanah. Kira-kira bagaimana ee cara kita untuk me-layout ini? Nah, ini bisa kita lanjutkan ya. Nah, kita tentu harus membuat survei ya, survei terkait dengan topografinya. Nah, ini butuh ee koordinasi dengan ahli sipil gitu ya. Kita harus melakukan ee pemetaan topografi. Lalu kita buat e cross dan section-nya untuk melihat ya bagian mana yang kemungkinan harus digali, bagian mana kemungkinan yang harus ditimbun. Apabila kita melakukan galian dan timbunan, kita juga harus memastikan nanti kestabilan lerengnya, gitu ya. Kalau kita merancang kurva S-nya misalnya gitu ya, kita juga harus pastikan bahwa ee pekerjaan ee pematangan lahan itu kan juga tidak sebentar gitu ya. Nah, kalau pematangan lahannya tadi kita paksakan dengan galian timbunan tapi ternyata ee waktunya apa ee enggak sesuai itu nanti ee apa ee tidak akan ee tercapai gitu. Jadi itu pentingnya ee koordinasi antara ee ahli teknik lingkungan dan teknik sipil gitu agar agar ee semuanya bisa berjalan dengan baik seperti itu. Nah, nah kemudian setelah setelah dibuat gitu ya, akhirnya akan jadi seperti ini ya. Jadi karena jaringan e karena jalannya seperti ini ya, jalannya seperti ini ya, makanya dinaikkanlah di atas ini. Ee jadi di atas ini akan ada jalan lalu akan ada platform di sini. Platform ya. Ee karena kalau di bawah sini kan dia naik ke atas. Jadi kita naikkan jalannya ke atas. Lalu ada platform untuk damping ya. Kemudian di sini ada SSC, kemudian ada anerobik, ada fakultatif, ada maturasi, ada wetland gitu. Nah, merancang ini juga apa ya ee butuh seni memang gitu ya. Kenapa enggak harus di situ, kenapa enggak harus di sini gitu ya. Ya, kita sesuaikan dengan e tanahnya gitu ya. Ee dan penting juga Bapak Ibu untuk memastikan ee titik-titik sondirnya ya, titik-titik soil investigation-nya juga misalkan kita punya satu daerah ini ya, ini satu daerah ee IPLT gitu ya. Titik sondirnya ya hanya di bagian sini saja gitu. Ya, sementara bangunan yang akan kita bangun di sini ini kan berarti enggak sesuai gitu loh. Harusnya ada di titik-titik yang akan kita bangun ee bangunan supaya ee data yang kita ambil tadi bermakna. Jadi bukan asal ee sondir gitu ya. Nah, seperti itu ya. Nah, kemudian ee ee ini ya ee side plan-nya ya. Kemudian ee ini ee nanti akan kita kelihatan di sini ya profil hidrolisnya ya. Jadi dari sini dengan ketinggian 800 tadi ya. Lalu akan ada ee kemiringannya ya ini gambarnya ya. Ee nah ee berapa elevasi dasarnya, elevasi tanahnya. Yang perlu diperhatikan adalah ya ee profil hidrolis itu menunjukkan profil muka air gitu ya. Kalau di sini gambarnya mungkin kurang jelas, tapi di sini ada ee elevasi tanah, kemudian ada airnya ya, e kemiringan pipanya berapa persen itu juga sudah ada. Slop-nya itu minimal ya 1% lah ya 1%. Sehingga dipastikan air dari kolam ee SSC menuju ke kolam anerobik gitu ya. Nah, kalau kita lihat lagi di sini pipa ya, pipa ee inlet dari kolam anaerobik itu ee outlet-nya juga harus di bawah gitu ya. Jangan sampai di atasnya. Kalau di atasnya ya nanti enggak akan mengalir kan gitu ya. Nah, ini kalau kita lihat ini kolam fakultatif misalnya inlet dari kolam fakultatif itu harus berada di bawah outlet dari kolam anerobik. Nah, sama ya kolam maturasi juga sama. Akhirnya di sini ada ee control box gitu ya untuk wetland dan sampai nanti ke ee evluence atau ke ee jaringan ini ya, jaringan ee apa jaringan outfall-nya seperti itu. Jadi mungkin seperti itu, Mbak ee ee dari saya. Mungkin kalau ada pertanyaan lagi silakan. kita lanjut di pertanyaan yang slide ya, Bapak. Oh, di chat. Oke. Oke. Baik ya. Baik, baik. Di slide saya izin untuk share screen ya, Bapak. Oke. Baik, di sini ada pertanyaan dari ee Ibu Nadata. Yang pertama, jika menggunakan pengolahan dengan rangkaian kolam, apakah ada spesifikasi kemiringan antar kolam? Lalu berapa persen kemiringan yang ideal untuk pipa antar kolam tersebut? Lalu yang kedua, bagaimana maintenance jika terjadi penyumbatan pada pipa SSC maupun perpipaan antar. Demikian Bapak Nggih. Ee ini barusan saya tampilkan tadi ya, ada profil hidrolisnya ya. Nah, kemiringannya ya minimal 1% lah ya. Ee 1% itu untuk ee mengalirkan ee ini ya mengalirkan apa ee air gitu ya. Nah, kemudian bagaimana ee terjadi penyumbatan pada pipa gitu ya. Nah, ee struktur pipanya. Nah, struktur pipanya ee oke struktur pipanya itu harus me ini ya. Ee misalkan nih saya annotate eh sebentar mana ya? Oke. Oke. Oh, enggak bisa ya. Oke, jadi ee gambar pipanya ya, gambar pipanya itu ee mungkin saya replace share screen ya. Ya, jadi ini gambar nanti kita bisa tampilkan ya. Ini gambar pipanya. Nah. Nah, gambar pipanya kan di sini ya. Pipanya seperti ini kan. Dia memang mengarah ke bawah gitu. Nah, kalau di sini bentuknya T ya. Jadi bentuknya T. gitu. Jadi nanti dia biar masuk ke dalam situ. Nah, ketika dia ada sumbatan itu kita bisa me apa me men apa apa bahasa Indonesianya itu ya ya di dibersihkan ya dengan gampang dibersihkan gitu. Nah kalau terkait dengan sumbatan di sini ada control box ya. Control box yang bisa dibuka gitu ya. Nah ketika kita ada sumbatan kita bisa flashing di situ ya. Jadi ada ada flashing. Nah, mungkin saya tampilkan lagi ya ini ya muka tanah asli tadi ya. Nah, ini tadi kolam anerob, kolam fakultatif ya, potongan melintang, potongan memanjangnya. Nah, ini tadi pipanya ya. Ini bentuk pipanya ya. Pipanya seperti ini. Pipa T gitu ya. Nah, ketika pipa T seperti ini kan ada sekat yang di depannya ini untuk menghindari adanya ee sumbatan juga seperti itu ya. Nah, kemudian di sini ada ada box juga ya overflow-nya tadi ee untuk menghindari adanya ee sumbatan juga. Oke, mungkin ee silakan Mbak lagi pertanyaan YouTube Bapak dari Kifa yaitu pertanyaannya saya melihat di IG ada kasus di mana saptik tank meledak seperti hujan puk. Mengapa bisa begitu ya, Bapak? Terima kasih. Oh, ya. Ini ini menarik memang karena tangki septik ya, tangki septik itu kan dia ee anerobik ya. Ya, anerobik. Anerobik itu ee proses degradasi oleh mikroorganisme yang tanpa oksigen. Nah, dalam fasenya itu ada beberapa tahap. Ada yang namanya hidrolisis ya, asidogenesis, asetogenesis, metanogenesis. Artinya proses anaerobik ini ee berpotensi menghasilkan gas metan ya, biogas seperti itulah. Nah, biogas atau gas metan. Metan ini kan CH4 ya. Kalau propan itu kan yang kita pakai LPG gitu kan. Nah, ini metan CH4 dan ini dia flamable atau mudah terbakar. Jadi kalau sering ada yang merokok sambil bab ya ini bahaya ya. Selain bahaya bagi kesehatan itu bahaya bagi keselamatan gitu ya. Ya kan kadang sambil bab sambil ngudut gitu ya enggak tahu. Habis itu setelah itu dimasukkanlah cemplungkan ke dalam ke dalam situ ya langsung menyambar gas metannya gitu ya. Itu meledak gitu bisa ya. itu karena memang ada pemicu. Jadi, ada segitiga api ya. Kalau kita tahu bahwa ada oksigen, ada bahan bakar dan ada ee apa? Ada oksigen, ada bahan bakar dan ada api. Nah, kalau salah satunya ketemu ya akan terjadi ledakan seperti itu. Jadi karena septik tank berpotensi menghasilkan gas metan ya mungkin dia bisa meledak karena tekanannya gitu ya. Karena tekanan. Nah, kalau misalkan ee tidak pernah dikuras gitu ya karena sudah bertahun-tahun tujuh turunan gitu ya. Nah, ya kan ee lama-kelama berarti potensi gas metannya sudah sangat besar gitu ya, sudah tidak bisa menahan gitu ya, akhirnya meledak seperti itu. Terima kasih Bapak atas pemaparan jawabannya. Mungkin ee selanjutnya pertanyaan via live ya, Bapak. Biar langsung ee bagi Bapak Ibu peserta yang mungkin ingin bertanya secara langsung atau berdiskusi bisa untuk mengaktifkan mikrofonnya. Baik. Ee dan mungkin bisa rais hand juga Bapak Ibu peserta. Ini ini saya tampilkan contoh yang ee IPLT gitu ya yang harus menggunakan BOR pile ya. Ee kenapa kita menggunakan bor file pile ya? karena ee dari hasil investigasi tanahnya dia tidak ee cukup support gitu ya dan bentangnya juga cukup besar seperti itu. Sehingga kalau kita lihat di sini dia banyak menggunakan Bard file. Tapi sekali lagi ini ee penting dari bagi Bapak Ibu yang di dinas mungkin di PU gitu ya untuk melihat dari sisi strukturnya juga gitu ya. Perancangan itu ee secara teori, secara perhitungan dimensi sudah oke gitu ya. Tetapi kalau secara strukturnya nanti ketika dibangun enggak sesuai ya itu bukan perancangan yang baik. Mungkin seperti itu. Baik, Bapak ee ada pertanyaan Bapak via slide? Saya izin untuk share screen-nya dari Bapak Aziz. Jika suatu kota belum punya Rispal juga belum punya IPLT, bagaimana kondisi pengola pengelolaan limbahnya untuk mencapai target yang ditetapkan? Mana dulu yang perlu dibuat? Demikian, Dok. Ya, justru rencana induk ya sekali lagi rencana induk itu penting ya. Kita tidak bisa tanpa berencana gitu. Jadi misalkan ee kalau misalkan satu daerah gitu ya ee tidak ada tidak ada rencana rencana untuk ee berapa banyak yang akan dilayani ee setempat, berapa banyak yang akan dilayani terpusat ya kajiannya ya harus dibuat gitu ya supaya kita tahu gitu loh. ee misalkan dari ee sekali lagi rencana induk itu tidak tidak harus bentuknya rencana induk master plan ya, bisa saja bentuknya outline plan atau cukup strategi sanitasi kota ya. Eh, mungkin di Indonesia sekarang sudah semua kabupaten kota saya yakin sekarang sudah punya ya karena memang menjadi program prioritas pemerintah. Yang menjadi masalah adalah mungkin ya kajiannya itu sudah lama dan perlu di-update. Nah, jadi mana yang perlu dilakukan terlebih dahulu. Nah, untuk memetakannya tentu perlu Rispal gitu. Karena kalau tidak ada rispal-nya atau tidak ada SSK-nya ya paling tidak gitu ya ee kita merencanakan IPLT jangan-jangan gitu ya jangan-jangan ee IPLT-nya nanti enggak ada yang mau gitu ya atau IPLT-nya terbangun tetapi ee tidak apa tidak beroperasi ya atau ee karena kan ketika membangun IPLT gitu ya kan harus ada UPTD-nya, harus ada ee pejabatnya harus ada kepalanya harus ada ee ee petugasnya gitu ya. Nah, bahkan kadang di satu daerah ee sempat ada alumni yang nanya gitu ya, "Pak, saya ee baru masuk masa langsung disuruh jadi kepala gitu ya." Ya, ya itu berarti rezeki gitu ya. Saya enggak tahu gitu ya. Mudah-mudahan jadi rezeki gitu kan. Tapi memang kalau kita sudah punya IPLT kalau tidak ada kepalanya, tidak ada operatornya, bagaimana itu akan bisa ee beroperasi gitu ya. karena ee penting untuk ee apa mengoperasikan. Jadi bukan seperti rumah saja ya, tapi harus dioperasikan. Nggih, mungkin dipersilakan Ibu Maria. Silakan Ibu Maria bisa mikrofonnya. Baik, terima kasih. sebenarnya em ee sudah bingung ya yang mau ditanyakan itu seperti apa karena penjelasan Bapak Awaludin ee sangat detail sekali seperti itu. Cuman ee ada yang ingin saya tanyakan gitu ya. Ini ee terkait ee fenomena di daerah kami gitu. Jadi em ee kita kan ini selalu memberikan ee fasilitasi ee septic tank gitu ya. Sebagaimana yang Bapak Waludin sampaikan juga bahwa memang itu menjadi salah satu program strategi nasional juga gitu ya di bidang sanitasi terkait fasilitasi emm ini ee apa pengolahan limbah domestik seperti itu. Nah, cuman ee itu apakah ada begitu, Pak, peraturan terkait ee yang bisa mengikat ee bagi penerima fasilitas tersebut untuk ee kons bukan untuk konsisten ya, tapi untuk emm mengelola limbahnya minimal ee menyedot lumpur tinjanya seperti itu. Em paling mentok gitu ya untuk di daerah kami itu diatur di dalam NPHD-nya seperti itu. naskah perjanjian hibah daerah seperti itu. Karena kan ketika ee memberikan ini em fasilitas tersebut, maka di sana kan ada perjanjiannya. Itu pun kalau berbentuk ee kelompok. Nah, kalau misal ee maksudnya solusi dari Bapak begitu sebagai expertise itu seperti apa begitu ya. Mungkin itu saja dan mohon maaf jika tidak ee oke oke terjawab apa ee saya tangkap saya tangkap hidupkan kamera k em terima kasih oke. Baik. Jadi ee pertanyaannya memang ee apa ya di Indonesia ini kan apa ya ee sangat beragam gitu ya. Ee paling tidak dengan sudah punya tangki septik gitu ya, saya dari Sumatera gitu ya, itu lebih baik daripada WC terbang gitu loh. Karena kalau di Sumatera kan WC terbang ya. Jadi misalkan ee kita buang air gitu ya, dimasukkan dalam plastik lalu WC helikopter gitu ya, kita putar-putar ke helikopter kita lempar gitu ya. Nah, itu sudah lebih baik gitu. Nah, cuma ee kita memang perlu, nah, dengan adanya kajian Rispal tadi sebenarnya perlu ee sosial ekonomi di situ memang masyarakat ini penginnya seperti apa. Saya pernah ada kajian gitu ya ee ketika diberikan bantuan untuk MCK eh tangki septik mereka enggak mau. Tetapi ketika dibuat MCK mereka mau. Kenapa? Oh, ternyata masyarakat itu menganggap bahwa tangki septik itu di bawah tanah. Di bawah tanah yang tidak terlihat itu bukan bantuan. Yang dianggap sebagai bantuan itu kalau kelihatan nyata ada di atas tanah. Akhirnya kita buat rancangan programnya memang untuk MCK, bukan untuk IPAL Komunal. Karena kalau IPAL Komunal itu di bawah tanah enggak ketahuan gitu loh. Tapi dengan adanya MCK meskipun dia sebenarnya IPAL komunal di situ, terus ada biliknya di situ gitu ya. Nah, meskipun cuma ada dua bilik saja, masyarakat itu merasa, "Oh, iya ini dibantu oleh pemerintah gitu." Karena ada di atas tanah, ada rumahnya, ada apa MCK-nya gitu. Jadi masyarakat merasa memang dibantu, tapi kalau di bawah tanah, di bawah rumah mereka itu enggak, wah ini enggak ada cuma cuma di bawah tanah mungkin seperti itu. Atau mungkin pendekatannya kalau memang apa ee apa dibantu dengan ee apa tangki septik tadi masyarakatnya belum mau mungkin bisa dikelompokkan dalam skala komunal gitu ya. Lalu ada pendampingan itu bisa. Nah, tetapi ee upaya yang sudah dilakukan daerah itu sudah cukup bagus ya dengan adanya pemberian ee tangki septik gitu ya karena ee daripada menjadi WC terbang tadi kan, WC helikopter tadi. Mungkin itu dari saya dan mungkin masih ada sedikit saya mau tampilkan sedikit saja. Nah, ini tadi ya ee kaitannya dengan Rispal ya. Nah, Rispal itu kategorinya ada tiga ya. Kalau kota besar itu master plan rencana induk. Nah, studi kelayakannya lengkap ya. Kalau kota sedang ya, outline plan itu studi kelayakannya sederhana. Kalau kota kecil ya SSK ini justifikasi teknis dan biaya. Jadi sebenarnya ini hanya membuat seperti tabel gitu ya. Saat ini berapa persen yang masih buang air besar sembarangan. Lalu targetnya di jangka menengah nanti ee berapa persen yang akan punya tangki septik. Setelah itu kita butuh biaya berapa. Nah, ee dokumen rencana induk ini kan nanti akan ditindaklanjuti gitu. Oke. Dalam pendanaan dari BPEDA misalnya ya. Kemudian nanti untuk pengajuannya, untuk teknisnya kan akan direncanakan dalam DED. Mungkin seperti itu. Ee terima kasih atas pemaparan jawabannya. Selanjutnya ee kita kembali di pertanyaan ya. yang di slide ya, Bapak. Ada satu pertanyaan lagi dari Bapak Kasihan. Jika IPLT akan dioptimalkan untuk menghasilkan biogas dan bubuk, apakah memungkinkan sistem atau opsi teknologi yang mana yang dipilih demikian? Ya, Pak. untuk biogas ya, IPLT yang di eh yang bisa digunakan adalah menggunakan digester seperti itu. Tapi yang namanya biodegester ya itu membutuhkan input yang terus-menerus ya, yang konsisten seperti itu ya. Kalau daerahnya itu eh misalkan kita anggap ya ee sudah konsisten gitu ya, mungkin di awal kita bisa merancang menggunakan ee digester ya, biodigester karena dia prosesnya anerobik tadi ya. E tetapi dalam proses anerobik juga ee agak tricky juga digester yang digunakan gitu ya. ee karena ee C/N rasionya itu tadi. Jadi ini kan hanya lumpur tinja gitu ya, lumpur tinja gitu ya dan ee amonianya juga cukup tinggi memang ya. tetapi ketika merancang apa e digester gitu ya ee ini juga harus membutuhkan apa ee volume yang besar gitu ya dan juga ee operasional jadi harus diaduk dan lain-lain. Ditambah lagi prosesnya kan anerobik ya. Kalau anaerobik ini kan kadang bau gitu ya. Nah, kadang ini yang masih menjadi penghalang karena ee digester yang apa ee dari sapi saja gitu ya, itu kan bau gitu ya, apalagi ini dari kotoran manusia gitu. Nah, ini yang kadang masih masih menjadi penghalang. Tapi ee opsi teknologi yang bisa digunakan ya ee menjadi biogas ya itu menggunakan biodigester. Nah, biodigestnya itu di dalam buku B itu ada ya ee bagaimana ee teori dan juga ee contoh desainnya. Iya, cukup. Baik, ee terima kasih atas pemaparan jawabannya Bapakodin Nanto. Eh, baik ee demikian tadi pemaparan materi sekaligus sesi tanya jawab pada training online kita pada siang hari ini. Namun sebelum masuk ke acara selanjutnya, saya ingin menginformasikan terlebih dahulu kepada para peserta yang menginginkan materi sekaligus sertifikat pada training online ini dapat request materi terlebih dahulu melalui link yang admin kami kirimkan di kolom chat. Lalu untuk mendapatkan informasi seputar webinar, training online, aktivitas offline, dan hal menarik lainnya yang diselenggarakan oleh Bu Darul Ulang Project B Indonesia, silakan klik link ee grup yang juga sudah kami kirimkan di kolom chat. Lalu ee selanjutnya kita akan melakukan sesi foto bersama terlebih dahulu. Untuk sesi foto bersama kali ini saya akan dibantu oleh admin kami yang bertugas. Kepada yang bertugas kami persilakan. Terima kasih Mbak Sabina untuk sebelum kita memulai sesi dokumentasi pada hari ini, ee Bapak Ibu yang kami hormati di untuk membuka kameranya terlebih dahulu. Oke. Baik. Untuk slide pertama saya hitung 3 2 1. Oke, untuk slide kedua 3 2 1. Oke, Mbak Sina saya kembalikan. Baik, terima kasih Mas Ibnu selaku admin yang telah membantu sesi foto bersama kita pada siang hari ini. Selanjutnya seperti janji kami di awal, kami juga sudah mengantongi nama-nama pemenang DoPRES yaitu ee yang pertama yaitu Bapak Gunawan dari Kota Cirebon, lalu Ibu Maria Pamekasan, lalu ee dari Bapak Kasihan. Eh, kepada tiga pemenang doorpress eh silakan menghubungi kontak person di bawah untuk melakukan konfirmasi di 0812251 9775. Lalu ee selanjutnya izin meng ee informasikan kepada Bapak Ibu bahwa kami juga ada grup WhatsApp yang di mana grup WhatsApp ini untuk ee formasi seputar kegiatan webinar dan program pemberdayaan lainnya di Project B. Silakan Bapak Ibu dapat join di grup WhatsApp yang sudah kami kirim di kirim linknya di kolom chat. Selanjutnya ee kami jug dari BTIK Dalang Project B Indonesia menghadirkan tr online selanjutnya dengan topik penyusunan dokumen perencanaan teknik terinci pembangunan jaringan air limbah yang akan dilaksanakan pada Sabtu 24 Mei 2025 dalam dua sesi yaitu sesi pertama pukul 09.00 hingga 11.30. Lalu sesi kedua pukul 13. Hingga 15 waktu Indonesia Barat yang akan diisi oleh Bapak Alfar Purnomo, STM. Baik Bapak Ibu sekalian, kita telah sampai di penghujung acara. Saya ucapkan terima kasih untuk pemateri kita pada hari ini yaitu Bapak Dr. Enging Ir. Audin Nurmianto, ST,M yang telah membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan sekaligus sharing bersama dengan Bapak Ibu peserta training online pada hari ini. Kemudian terima kasih juga kepada Bapak Ibu yang sudah aktif bertanya dan mohon maaf apabila ada pertanyaan yang belum terjawab dikarenakan waktu kita yang sangat terbatas. Semoga di lain kesempatan kita bisa bertemu kembali dan pertanyaan Bapak Ibu dapat terjawab di sesi yang akan datang. Selanjutnya ee kita telah sampai di ujung acara Bapak Ibu ee pada ee sesi pertama lalu sesi kedua, alhamdulillah kita telah belajar banyak materi pada training online kita dengan topik penyusunan dokumen perencanaan teknik terinci pembangunan IPLT yang disampaikan oleh pemateri kita hari ini yaitu Bapak Dr. Ir. Awalanto SM, MX. Banyak sekali ilmu yang kita dapatkan pada penyampaian materi yang disampaikan oleh pemateri kita hari ini. Semoga ilmu-ilmu tersebut dapat bermanfaat untuk kita semua. Baik, selain itu ee izin mengingatkan kepada Bapak Ibu sekalian untuk mengisi kuesioner yang linknya juga sudah di-share di kolom chat supaya kegiatan kami selanjutnya bisa lebih baik lagi. Dan sekali lagi saya izin mengingatkan kepada Bapak Ibu yang menginginkan materi sekaligus sertifikat dan kemarin belum request dapat mengisi link yang juga sudah admin kami kirimkan di kolom chat. Terakhir kata saya ucapkan terima kasih kepada pemateri kita hari ini yaitu [Musik] Bapak Dr. Dr. Enging Ir. Aldiat SMNG. Lalu juga kepada Bapak Dr. Hijrah Purama Putra SMNG selaku founder dari butik Darul Ulang Project Indonesia sekaligus sekretaris jurusan program studi teknik lingkungan Universitas Islam Indonesia. Dan juga tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada panitia dan peserta yang telah berkontribusi dan sangat antusias selama training online ini berlangsung. Sampai bertemu lagi di training online selanjutnya tentu dengan tema-tema yang lebih menarik lagi. Akhir kata saya selaku MC sekaligus moderator memohon maaf sebesar-besarnya apabila selama memandu acara ini terdapat kesalahan kata ataupun perbuatan. Saya Sabina pamit undur diri. Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih, Pak Awal dan teman-teman semuanya. Terima kasih. Mohon maaf jika kurang berkenan. Nggih, selamat sore. Selamat sore. Terima kasih, Pak.