Transcript for:
Operasi Antiteror Terbesar di Inggris

Jangan lupa like, share dan subscribe channel ini untuk dapat info terbaru Ini adalah operasi pengawasan terbesar di Inggris. Inggris bahkan melibatkan ratusan orang baik dari kepolisian maupun intel. Operasi ini berawal dari informasi tidak sengaja hingga rencana teror yang sangat mengerikan. Siapa mereka dan apa yang akan mereka lakukan? Penasaran atau tidak? Tetap tonton videonya sampai selesai dan jangan kemana-mana karena kamu bukan rezeki. Pada suatu hari di awal 2006, intelijen Inggris di Pakistan telah mengawasi seorang WNI yang menjadi DPO sejak 2002. Dalam pengawasan mereka, buronan bernama Rashid Raouf ini diyakini masuk dalam jaringan Al-Qaeda. Saat itu, dia sedang menemui seseorang yang sebelumnya tidak masuk dalam daftar intelijen. Karena melakukan pertemuan dengan DPO penting, maka mau tidak mau Intel Inggris yang lain juga harus mengawasi orang kedua ini. Siapa tahu dapat mengantarkan mereka ke tempat yang lebih kecil. menuju informasi baru. Benar saja, setelah dibuntuti, pria kedua ini terbang dari Pakistan menuju Inggris. Di bandara London, dia sudah ditunggu oleh intel yang berada di bagian pemeriksaan. Saat diperiksa, tentu saja tidak ada benda mencurigakan atau barang-barang terlarang. Kalaupun ada benda aneh, hanyalah serbuk minuman anak dengan merek Tang. Setelah lolos pemeriksaan dan keluar bandara, intel lain siap membuntutinya. Pria ini lolos. rupanya tinggal di daerah Waltamstow, London Timur. Dari alamat rumah inilah, Intel Inggris mengetahui identitas pria ini. Dia adalah Ahmed Ali Khan, warga negara Inggris keturunan Pakistan. Namanya bersih, tidak ada catatan kriminal dan tidak masuk dalam daftar pengawasan. Tapi karena pernah melakukan pertemuan dengan DPO tingkat tinggi, Ali Khan tetap diawasi 26 jam sehari, tanpa libur. Para Intel mengawasi semua kebiasaan. Biasanya di luar rumah tanpa terlewat sedikit pun, termasuk beberapa pertemuan yang cukup tidak wajar dengan beberapa temannya yang berhasil diidentifikasi kemudian. Kliwon demi kliwon berlalu. 15 Juli 2006, Ahmed Alikan keluar rumah menuju Taman Lloyd. Di sana, dia melakukan pertemuan dengan seseorang. Kedua orang ini berbincang-bincang di taman sambil tiduran dan menutup pipinya dengan kedua telapak tangan. Dari sini, Intel Inggris mulai curi-curi. mencurigai bahwa dia bukan orang sembarangan gestur tangan kedua orang ini saat berbincang menunjukkan bahwa dia melindungi gerakan bibirnya dari penglihatan orang lain artinya mereka berdua sedang membicarakan hal yang penting atau sensitif warga sipil biasa tidak mungkin melakukan ini secara bersamaan apalagi saat itu tahun 2006 ponsel sangat udah didapat dengan harga yang terjangkau tapi mereka memilih untuk tidak melakukannya mereka memakai cara ini karena ini merupakan cara yang aman. Jika melalui telpon, SMS atau email, jelas sangat mudah sekali terdeteksi badan intelijen Inggris. Setelah berbicara tak sampai 5 menit, kedua orang ini berpisah. Alikan pulang ke rumahnya dan pria satunya lagi dibuntuti oleh intel yang lain. Pria ini kemudian diketahui bernama Asad Sarwar, WNI keturunan Pakistan juga. Aktifitasnya kemudian diawasi juga setiap hari, termasuk aktifitasnya. Aktifitasnya ketika membeli bahan kimia jenis H yang biasanya dipakai di salon rambut. Jika dilihat alurnya, alikan yang datang dari Pakistan lalu menemui seseorang yang lain secara misterius, para intel menduga akan ada rencana serangan dari kelompok mereka ini. Tapi apa dan di mana targetnya, ini yang masih menjadi misteri. Jika kedua orang ini ditangkap saat itu juga, maka peluang untuk menangkap tersangka lain akan tertutup. Informasi lanjutannya pun otomatis akan diberikan. akan sirna juga menggali informasi dengan metode penyiksaan juga tidak ada jaminan akan berhasil tim pengawas akhirnya memutuskan untuk menambah jumlah personel di lapangan hingga 18 orang 18 orang ini bergantian mengawasi atau melihat aktivitas alikan dan asad Sarwar dari dekat saat berada di luar rumah alikan dan asad Sarwar tidak menaruh curiga sama sekali karena Intel sana tidak berambut kondrong dan tidak menaiki Avanza hai hai Selama sebulan lebih, para intel juga mencatat siapa saja orang yang ditemui oleh Alikan dan membuntutinya juga, termasuk wajah baru Tanfir Husein. Hingga sejauh ini baru tiga orang yang diawasi dan dibuntuti secara intensif Karena dua orang lainnya hanyalah teroris honorer yang ditugaskan untuk menjaga rumah dan menjadi driver saja Suatu hari Alikan asal Shah Sarwar dan Tanfir Husein keluar secara terpisah. Saat dibuntuti, Alikan memasuki sebuah minimarket. Intel yang ikut masuk ke dalam sempat melihat Alikan mengambil dan memperhatikan sebuah botol minuman. Alikan terlihat memperhatikan segel di bagian penutup dan bagian bawah botol. Setelah membeli minuman tersebut, alihkan keluar dan langsung pulang. Di tempat lain, Asad Sarwar memasuki apotek kecil di London Timur. Di apotek tersebut, Asad Sarwar membeli bahan kimia jenis A. Saat ditanya oleh apoteker, Asad Sarwar menjawab bahwa dia membelikan ini untuk adik perempuannya yang sedang sakit. Ada pun Tanfir Hussein membeli suntikan berukuran pesan. besar di apotek lain. Sampai di sini pihak intelijen Inggris yang melakukan pengawasan masih belum tahu apa yang akan mereka lakukan. Barang-barang yang mereka beli termasuk benda yang sebelumnya tidak mereka ketahui akan dipakai untuk melakukan teror. Mereka hanya bisa sebatas curiga saja karena yang mereka beli bukanlah kebutuhan pokok manusia normal. Hingga suatu hari 26 Juli 2006 para intel membuntuti alikan sedang memasuki sebuah rumah di jalan Forest ke Canggung. Kecamatan Waltamstow, London Timur. Rumah ini kemudian diintai sepanjang waktu dan dipasangi kamera di tiang listrik depan rumah untuk mengetahui siapa saja yang masuk dan keluar. Dugaan sementara, rumah ini menjadi base camp kelompok ini. Hampir setiap hari, beberapa pria silih berganti keluar masuk sendirian. Pada suatu hari, Alikan keluar berjalan kaki bersama Tanvir Hussein. Mereka berdua berjalan ke arah taman kota. Di perjalanan inilah mereka membuang tas plastik berisi sampah. Kedua pria ini kemudian memilih jalur lain dan kembali ke base camp. Para intel dengan satsat langsung mengamankan tas plastik yang dibuang tadi. Mereka langsung membawanya ke laboratorium dan memeriksanya dengan seksama. Dalam kantong sampah tersebut ditemukan beberapa botol minuman, suntikan, dan satu buah baterai bekas yang telah dikuliti. Adanya baterai semakin memperkuat asumsi mereka bahwa Kalau bisa jadi, mereka akan merencanakan peledakan. Baterai dijadikan sumber tenaga dari alat pemantik. Tapi model seperti apa peledaknya, di mana dan kapan, tidak ada satupun yang tahu. Yang menjadi masalah bagi Intel Inggris, mereka tidak memiliki satupun orang dalam di kelompok yang mereka awasi ini. Sehingga mau tidak mau, mereka harus memiliki mata rahasia di basecam ini. Intel Inggris pun melakukan pekerjaan beresiko besar dengan cara memasang kamera dan mikrofon di dalam. dalam rumah. Sekedar info, tahun 2006 kamera dengan ukuran mini berbentuk skrup atau baut masih belum dijual di pasaran. Bentuk kamera ini juga tidak diketahui oleh semua orang, kecuali jika dipegang dan diperhatikan dengan seksama. Dan teknologi yang dipakai oleh intelijen biasanya juga jauh melampaui kecanggihan barang-barang yang sudah beredar secara bebas di pasaran. Dengan kata lain, orang awam tidak kepikiran akan ada kamera pengintai sekecil ini. Singkat cerita, saat basecam ini sepi, para intel menyusup dan memasang beberapa kamera dan mikrofon mini yang tersembunyi Mereka meletakkan kamera di beberapa skrup peralatan rumah tangga seperti lampu, stop kontak, dan menyembunyikan mikrofon di langit-langit ruangan Dari sini, mereka mendapatkan banyak informasi tentang aktivitas yang mereka lakukan di dalam Rupanya, kotor minuman yang dibeli alikan beberapa hari sebelumnya dikuras isinya terlebih dahulu melalui lubang buatan di bagian bawah agar tidak merusak segel alikan kemudian mengisinya dengan cairan laknat hasil racikan sendiri dengan suntikan yang dibeli oleh Tanfir Husein pertanyaannya sekarang cairan apa itu dan apa gunanya jika akan diledakkan di tempat umum Kenapa harus dipindah tempat tanpa merusak segel botol jika harus diledakkan di bis atau di kereta Kenapa mereka tidak memakai media yang lain untuk meledakkan bis atau kereta mereka juga menggunakan bom dengan tampilan seperti biasanya. Karena di bis ataupun kereta tidak ada pemeriksaan. Untuk meledakkan diri di tempat keramaian, mereka juga cukup menggunakan tas ransel seperti biasanya. Maka, kemungkinannya ada dua. Mereka akan menyerang gedung pemerintahan atau pesawat. Karena di dua tempat inilah pemeriksaan dilakukan secara ketat. Untuk mengelabui pihak keamanan agar lolos dan bisa masuk gedung pemerintahan ataupun pesawat, maka harus dipikirkan cara agar sebuah bom tidak terjatuh. terdeteksi. Sehingga ditemukanlah sebuah cara di mana bom cair yang dibawa masuk melalui botol minuman yang masih bersegel. Saat itu tahun 2006, membawa cairan seukuran botol teh pucuk masih diizinkan oleh maskapai. 31 Juli 2006, para intel mendengar percakapan di dalam basecamp yang isinya pertanyaan tentang 10 tempat yang diperkirakan menjadi tujuan favorit turis asal Inggris yang hendak melakukan perjalanan ke Amerika. Pihak Inggris langsung menghubungi Amerika. Amerika dan mendiskusikan hal ini intelijen Amerika langsung menyimpulkan akan ada serangan di tanah mereka entah kapan di kota apa dan bagaimana bentuk serangannya belum ada kepastian Amerika langsung meminta Inggris untuk langsung menggerbek dan melakukan penangkapan sebelum resikonya kian membesar intelijen Inggris menolak diadakannya penangkapan karena khawatir bukti yang ditemukan kurang kuat untuk menghukum mereka dengan hukuman maksimal Inggris bahkan berencana menunggu mereka untuk memesen tiket pesawat terlebih dahulu. Namun pihak Amerika tetap bersih keras untuk melakukan pencegahan sedini mungkin. Pihak intelijen Inggris juga dihadapkan pada dua pilihan. Jika mereka menangkap Alikan dan kawan-kawan terlebih dahulu, maka Rashid Raouf yang memiliki peran dan jabatan lebih tinggi di Al-Qaeda akan segera kabur. Tapi jika Rashid Raouf yang sedang berada di Pakistan itu ditangkap terlebih dahulu, maka Alikan dan kawan-kawan akan kabur dan menghasilkan. menghancurkan barang bukti yang menjadi masalah adalah Pakistan punya undang-undang dan hukum yang berbeda dengan umumnya negara-negara barat sudah berkali-kali pula tersangka terorisme di sana dilepaskan begitu saja dengan alasan kurangnya barang bukti bukti bahkan meski sudah jelas-jelas orang tersebut terlipat dalam perencanaan suatu aksi contoh paling fenomenal adalah sutradara serangan di Mumbai tahun 2008 hai hai 6 Agustus 2006, Alikan memasuki sebuah warnet. Seorang intel ditugaskan untuk membuntuti dan mengintip apa yang dilakukan oleh Alikan. Sekilas, intel ini melihat Alikan googling mengenai jadwal penerbangan dan memasukkan sebuah flash disk. Sepertinya, Alikan mendownload jadwal penerbangan dari Inggris menuju Amerika dan akan dia pelajari di Base Camp. Targetnya tentu saja jarak waktu penerbangan yang paling dekat di antara penerbangan lainnya dengan tujuan pembangunan. beberapa kota di Amerika. Dari sini semakin terlihat jelas bahwa tujuan dibuatnya bom dengan kemasan menipu ini memang untuk dimasukkan ke dalam pesawat menuju Amerika. Mereka akan meledakkan beberapa pesawat dalam waktu hampir bersamaan di langit menuju Amerika. Rute yang mereka pilih juga rute penerbangan lintas samudera Atlantik. Dugaan awal mereka akan meledakkan pesawat saat pesawat sudah jauh dari daratan. Tujuannya agar saat pesawat pertama meledak, maka pesawat lain tak sempat kembali ke darat untuk melakukan pendaratan darurat. Jika semua pesawat itu meledak di atas laut, selain korbannya sangat banyak, pihak penyelidik juga pasti kesulitan menemukan cara bagaimana pesawat itu bisa meledak. Semua barang bukti dan pecahan pesawat akan hilang di telan samudera Atlantik. Tentu saja ini menjadi kendala untuk melakukan pencegahan di kemudian hari. Keesokan harinya, Asad Sarwar dan Ibrahim Sarfan kedapatan membawa... beberapa botol zat kimia jenis H. Alikan dan kawan-kawan seolah dikejar waktu untuk membuat peledak sebanyak dan secepat mungkin. Makin paniklah para intel ini bahwa serangan yang mereka rencanakan akan segera terjadi. Pada malam hari, Alikan terdengar sedang memberikan nasihat kepada Umar Islam, salah satu orang yang juga ikut diawasi. Dari suara yang terdengar, Umar sepertinya sedang melakukan rekaman video berisi wasiat dan ajakan untuk melakukan segera. serangan terhadap Amerika. Omar juga menuturkan bahwa serangan ini merupakan balam dendas kepada Amerika yang telah membuat keonaran dan banyak mengorbankan warga sipil di Timur Tengah. Biasanya, kalau video wasiat seperti ini sudah dibuat, berarti tanggal eksekusi tidak akan lama lagi. Entah hitungan hari atau minggu, serangan akan segera terjadi. Tapi kapan dan di mana tepatnya, masih belum ada yang tahu karena tidak ada satupun dari mereka yang memesan tiket tersebut. penerbangan menuju Amerika. Apalagi, sebagian besar dari orang ini tidak memiliki paspor. Alikan jelas tinggal menunggu instruksi dari Rashid Raouf untuk langkah selanjutnya. Sedangkan intelijen Inggris berencana melakukan penangkapan Rashid Raouf di Pakistan dan tim Alikan di Inggris secara bersamaan pada Jumat Kliwon 11 Agustus 2006. Ada pun pihak Amerika yang tidak sabar dengan cara kerja tim intelijen Inggris menganggap 11 Agustus itu terlalu lama CIA akhirnya bergerak sendiri. Mereka mendesak intelijen Pakistan untuk menangkap Rashid Raouf pada hari itu juga. Rashid Raouf yang memang selalu dalam pengawasan, ditangkap dengan mudah tanpa perlawanan di Islamabad. Bis yang ditumpanginya dihentikan secara paksa di tengah jalan. Rashid Raouf pun langsung dibawa ke kantor intelijen Pakistan. Pihak Inggris yang mendengar kabar bahwa Rashid Raouf baru saja ditangkap di Pakistan, langsung panik karena hawa terlalu besar. khawatir buruannya akan kabur 200 lebih agen Inggris disiapkan untuk mengawasi alikan dan kawan-kawan di berbagai tempat mereka hanya tinggal menunggu instruksi saja untuk melakukan penangkapan saat diawasi tidak ada tanda-tanda alikan akan merubah rencananya secara mendadak semuanya tampak normal kesimpulannya tim alikan belum mendengar kabar bahwa rasitraof sudah menciduk aparat Pakistan meski begitu intelijen Inggris tetap berencana menangkap mereka. Pada malam itu, Alikan keluar menuju Warnet. Dari sini, pihak Intel Inggris merasa was-was dia akan berkomunikasi via email dengan rekannya di Pakistan. Berita penangkapan Rashid Raouf rawan bocor kepada Alikan. Setelah keluar dari Warnet, Alikan menuju sebuah taman kosong di pinggiran balai kota Waltamstow. Di sana, dia bertemu empat mata dengan Asad Sarwar. Tim pengawas ditugaskan menangkap keduanya saat. Waktu itu juga sebelum semuanya menjadi perantakan. Singkat cerita, pada malam itu 28 orang ditangkap dalam waktu yang hampir bersamaan di 8 tempat yang berbeda. Selain beberapa tersangka yang sudah lama dalam pengawasan, ada juga beberapa teman mereka yang ikutan terciduk di lokasi. Dari 28 orang ini, 12 orang dinyatakan bersalah di mana 8 orang di antaranya terlipat langsung dalam rencana pengeboman. Ada pun sisanya sudah dilepas ke keluarga. keluarganya masing-masing semua tersangka ini kemudian diproses dan menjalani persidangan Terima kasih sudah menonton. Tetap berbanyak membaca dan jangan duduk di toilet jongkok.