Halo sahabat Kemlu, masih ingat kan kalian kalau Indonesia itu seperti rumah yang berada di suatu komplek perumahan? Nah, setelah membahas hubungan tetangga dan tetangga, kali ini kita akan bahas mengenai peran Indonesia yang lebih luas. seperti di kompleks perumahan RTRW kita, yaitu melalui kerjasama regional dan multilateral.
Terus apa sih bedanya kerjasama regional dan multilateral itu? Nah, jadi, baik kerjasama regional dan multilateral adalah kerjasama yang melibatkan lebih dari dua negara. Bedanya, kalau kerjasama regional terjadi karena negara-negara itu berdekatan lokasinya, sedangkan kerjasama multilateral, terjadi karena negara-negara itu memiliki kesamaan tujuan.
Kerjasama regional bisa diibaratkan kalau ada lomba menghias Gapura 17-an. Jadi, kamu dan teman sekomplek bekerjasama untuk bikin Gapura paling cantik untuk menang. Beda dengan kerjasama multilateral yang kalau diibaratkan proses penjagaan COVID-19.
Selain komplek kamu, teman-teman di komplek lain juga ikut membangun tempat cuci tangan, serta senantiasa mematuhi peraturan dan menjaga kesehatan lingkungan, supaya penghuni kompleks kamu dan kompleks lainnya tetap aman. Kenapa sih kita perlu kerjasama regional atau multilateral? Apa nggak cukup dibahas lewat bilateral? Kan bisa diselesaikan antara kita saja.
Nah, jadi seperti dalam kehidupan kita sehari-hari, terdapat masalah kehidupan kita yang tidak dapat diselesaikan oleh dua pihak saja. Seperti kebersihan lingkungan atau kasus pencurian motor yang terjadi lintas kompleks. Sama seperti masalah ekonomi, lingkungan hidup, sumber daya alam, atau penanganan pandemi yang melibatkan banyak negara, ini butuh dibahas bersama.
Hanya dengan bersama, masalah ini dapat diselesaikan. Ini yang membuat baik kerjasama regional maupun multilateral menjadi fondasi penting dalam menciptakan perdamaian dan kesejahteraan dunia. Sekarang kita bahas dulu yuk tentang kerjasama regional. Kerjasama regional merupakan kerjasama negara-negara yang berdekatan di suatu kawasan atau wilayah. Kerjasama ini penting karena umumnya negara yang berdekatan memiliki kesamaan karakteristik, tujuan dan masalah yang dihadapi, yang belum tentu dihadapi oleh kawasan lain.
Contohnya, bagi negara-negara di kawasan Pasifik, isu kelautan adalah hal yang penting karena kawasannya terdiri dari pulau-pulau. Namun, belum tentu isu kelautan ini jadi fokus utama negara di kawasan Afrika karena mayoritas geografisnya adalah daratan. Kerjasama regional ini juga penting sebagai wadah diskusi antar negara tetangga.
Karena asal teman-teman tahu, konflik yang paling sering terjadi di dunia adalah konflik antar negara tetangga. Baik karena perebutan wilayah, sumber daya alam, atau pengaruh politik. Jadi, seperti kamu dan si dia, kunci utama hubungan dan mencegah konflik adalah komunikasi. Nah, komunikasi ini dijaga oleh negara-negara di dalam suatu kawasan melalui suatu organisasi regional.
Organisasi regional ini umumnya memayungi kawasan seperti Uni Eropa di kawasan Eropa, Liga Arab di kawasan Timur Tengah, Mercosur di kawasan Amerika Latin, Uni Afrika bagi Benua Afrika, dan untuk Asia Tenggara adalah ASEAN atau Association of Southeast Asian Nations. Teman-teman, yuk kita lihat peta dunia dan kita lihat kerjasama regional kita. Kerjasama regional utama kita adalah ASEAN.
Asia Tenggara adalah kawasan terdekat Indonesia. ASEAN telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kebijakan luar negeri Indonesia sejak berdirinya ASEAN hingga saat ini. ASEAN juga sokoguru politik luar negeri Indonesia. Karena pentingnya ASEAN, kita akan membahas khusus mengenai ASEAN di episode berikutnya ya.
Kesebelah barat di kawasan Samudera Hindia, Indonesia tergabung dalam Indian Ocean Frame Association. atau IORA. Organisasi ini adalah satu-satunya organisasi untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan di kawasan samudera India dari keamanan maritim, ekonomi, perikanan, penanganan bencana, hingga pemberdayaan perempuan.
Indonesia pernah menjadi tuan rumah pertemuan IORA tingkat kepala negara pada tahun 2017. Kesebelah timur di kawasan Pasifik, Indonesia juga aktif memajukan pembangunan dan kesejahteraan bersama melalui beberapa organisasi seperti di MSG atau Melanesian Spearhead Group, PIF atau Pacific Islands Forum, dan SWPD atau Southwest Pacific Dialogue. Selain itu, Indonesia juga menjalin kerjasama antar kawasan seperti VELAC atau Forum for East Asia and Latin America Cooperation, dan ASEM, yaitu Asia-Europe Meeting, untuk menjembatani isu-isu antar kawasan. Kerjasama antar kawasan ini juga ada yang terbentuk untuk membahas isu dalam bidang tertentu, seperti CTI-CFF atau The Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security yang fokus kepada kerjasama konservasi dan pengelolaan sumber daya laut di kawasan segitiga Terumbu Karang atau APEC, Asia Pacific Economic Cooperation, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan di kawasan Asia Pasifik. Selain itu, Indonesia juga aktif menjalin kerjasama dengan organisasi regional di kawasan lain, contohnya seperti perjanjian ekonomi dengan Uni Eropa atau dengan Gulf Cooperation Council.
Nah, sekarang kita beralih ke kerjasama multilateral. Berbeda dengan kerjasama regional, kerjasama multilateral lebih berfokus kepada isu dan kepentingan global. Negara anggota tidak harus berdekatan secara geografis untuk bekerjasama.
Asalkan sama-sama warga dunia bisa kok. Biasanya isu-isu yang dibahas dalam kerjasama multilateral adalah hal-hal yang sifatnya mengglobal, seperti isu keamanan dan perdamaian dunia, pemanasan global, lingkungan hidup, ekonomi, maupun kesehatan seperti penanganan pandemi COVID-19. Melalui kerjasama multilateral ini, negara-negara memiliki kesempatan untuk mengambil langkah bersama untuk permasalahan yang sama-sama dialami warga dunia. Diplomasi multilateral Indonesia mengusung prinsip inklusivitas dan kesetaraan, kerjasama, non-intervensi, perdamaian dunia, serta menegakkan dan menghormati tatanan hukum internasional.
Hubungan multilateral ini dilakukan Indonesia melalui sejumlah organisasi internasional, yaitu organisasi-organisasi yang dibentuk masyarakat dunia yang memiliki tujuan yang sama. Indonesia saat ini tergabung dalam 200 organisasi internasional lho. Melalui keanggotaan ini, Indonesia berperan aktif dalam isu-isu global, sekaligus menyuarakan kepentingan Indonesia, guna menyejahterakan bangsa. Salah satu organisasi internasional yang Indonesia menjadi anggota adalah United Nations atau Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang biasa disingkat PBB.
Kalian mungkin sudah sering dengar ya mengenai PBB? PBB adalah organisasi internasional terbesar dengan 193 negara anggota. Tugas utama PBB adalah menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
Indonesia bergabung dengan PBB sebagai anggota ke-60 pada 28 September 1950. Hubungan Indonesia dan PBB bisa disebut spesial karena PBB berperan penting dalam pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh dunia di masa itu. Di masa kini, melalui PBB, Indonesia berkontribusi terhadap perdamaian dunia dengan menjadi peringkat ke-8 terbesar kontributor pasukan perdamaian dunia. Indonesia juga terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan menjadi pembangun jembatan pihak-pihak yang berkonflik di Afganistan, juga menjaga kedaulatan bangsa dari pihak-pihak yang berusaha mengancam kepentingan Indonesia.
Nah, saat ini Indonesia sedang menduduki posisi spesial di PBB. yaitu sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB tahun 2019-2020, ikut terlibat dalam pengambilan keputusan untuk isu-isu strategis, utamanya untuk jaga keamanan internasional. Indonesia juga terpilih menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB tahun 2020-2022 dan anggota Dewan Ekonomi dan Sosial PBB atau Ekosok Periode 2021-2023. Indonesia juga aktif pada lembaga-lembaga khusus di bawah naungan PBB, seperti Badan Pangan dan Pertanian atau FAO, Dana Moneter Internasional atau IMF, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, dan Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan atau UNESCO, dan masih banyak sekali yang lain.
Sebagian kecil manfaat langsung dari partisipasi aktif ini, contohnya, Indonesia menjadi negara pertama di wilayah Asia Tenggara, yang menjalani uji klinis WHO Solidarity Trial untuk menemukan pengobatan COVID-19. Semoga segera ditemukan ya obat dan vaksin COVID-19. Atau di UNESCO, kita telah berhasil membuat 49 warisan nasional Indonesia diakui oleh UNESCO. Nesko, seperti Batik, Wayang, Kapal Pinisi, hingga Tambang Ombilin. Nah teman-teman, selain PBB, Indonesia juga aktif dalam organisasi internasional lainnya.
Pokoknya, Indonesia kayak mahasiswa yang rajin ikut organisasi deh. Contohnya adalah, Organisasi Kerjasama Islam atau OKI, yang beranggotakan negara-negara Islam atau mayoritas penduduk Islam. Di OKI, prioritas Indonesia adalah kemerdekaan Palestina, promosi Islam sebagai agama yang damai atau rahmatan lil'alamin, dan perlunya semangat persaudaraan Islam dalam mengatasi tantangan global.
Dalam bidang ekonomi, Indonesia terlibat pada organisasi G20 dan WTO atau World Trade Organization. Melalui kedua organisasi ini, kita berkontribusi dalam menata struktur finansial global dan mempertahankan kepentingan ekonomi kita, seperti akses produk pasar kelapa sawit Indonesia ke Uni Eropa. Salah satu organisasi internasional yang sangat bersejarah untuk Indonesia adalah Gerakan Non-Block atau GNB, yang lahir dari Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Kita bahkan punya Museum KAA di Bandung sebagai perekam sejarah penting ini lho. Nanti jangan lupa main ya teman-teman kesana! Pada mulanya, GNB bertujuan untuk mendukung kemerdekaan nasional dan kedaulatan negara-negara anggotanya.
Sekarang, visi GNB berevolusi untuk saling membantu kemandirian dan kemajuan antar anggotanya. Indonesia salah satu yang sangat aktif dalam memberikan bantuan kerjasama teknis lho. Demikianlah penjelasan mengenai kerjasama regional dan multilateral. Intinya, keanggotaan Indonesia dalam satu organisasi kawasan maupun internasional harus dapat menjadi cerminan dari kepentingan nasional Indonesia dan menjadi jalan untuk mewujudkan kontribusi Indonesia dalam menjaga perdamaian dan kesejahteraan di kawasan dan dunia.
Kalau ada yang kamu masih penasaran, tinggalkan pertanyaan di kolom komentar. Nanti pertanyaanmu akan dijawab oleh teman-teman diplomat kita. Jangan lupa follow media sosial Kemlu untuk dapat terus mengikuti capaian dan prioritas diplomasi Indonesia. Dan, tonton video-video kita sebelumnya. Sampai jumpa di episode mendatang ya.
Salam ini, diplomasi!