350 tahun namanya, Belanda menjajah Indonesia. Selama 3,5 abad itu pula, bangsa Indonesia tidak lagi mengenali negerinya sendiri, dan tidak lagi memikirkan kepentingan bersama. Belanda sudah berhasil memecah belah persatuan, mencerai berai bangsa Indonesia ke dalam kelompok-kelompok kecil yang lemah.
Tidak diperbolehkan kita berkumpul dan bersatu. Tidak ada kesempatan untuk berunding, memahami keadaan bangsa. Belanda tak pernah menyangka bahwa kebijakan politiknya itu justru menjadi tonggak awal kebagintan bangsa Indonesia untuk bersatu melawannya.
Pada masa itu, untuk keperluan pendidikan pemerintah India-Belanda bahkan mendirikan gedung-gedung sekolah. Salah satunya gedung Stofia yang ada di Batavia. Banyak pemuda Indonesia yang memanfaatkan kesempatan itu untuk menempuh pendidikan. Sehingga lahirlah pelajar-pelajar bahkan mahasiswa, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Banyaknya pemuda Indonesia yang mendapatkan pola pendidikan barat justru membuka pikiran mereka akan kemerdekaan.
Buah dari pemikiran itu, Sutomo, mendirikan sebuah organisasi pemuda bernama Budi Utomo pada 20 Mei 1908, yang kemudian diperingati Hari Kebangkitan Nasional. Gaungnya terdengar hingga seluruh tanah air dan menginspirasi lahirnya organisasi-organisasi dan partai-partai baru seperti Syarikat Dagang Islam yang menjadi Syarikat Islam pimpinan Cokro Ayunoto Partai Politik Indisepartij oleh RM Swarty Cipta Mangun Kusumo dan Dauz Deket Trikora Darmo yang diprakarsai oleh Satiman Beril Sanjoyo yang kemudian berubah nama menjadi Tiong Cava Dari timur lahir Young Kampon, Young Celendis, Sekarukun, dan pemuda kaum Butawi. Sementara itu, tokoh perhimpunan Indonesia di negeri Belanda juga tidak ketinggalan membuat pergerakan.
Pengaruh perhimpunan Indonesia di negeri Belanda terhadap pergerakan kebangsaan di tanah air ternyata sangat besar, terutama melalui majalahnya yang bernama Indonesia Merdeka. Mas, ini adalah manjelab dari negeri Belanda. Ini bagus sekali.
Negeri Belanda saja mempunyai semangat yang sangat besar untuk mempercayai Indonesia. Ini sangat bagus. Kita segera harus ada pergerakan menuju Indonesia Merdeka. Ya, benar sekali.
Kita di sini, di Indonesia, harus ada pergerakan yang berarti. Indonesia harus bersatu. Indonesia harus Merdeka. Bagaimana menurutmu, kalau saya mengadakan pertemuan guna membahas ini, demi kemajuan bersama?
Ya, saya sangat setuju sekali. Karena harus ada koordinasi dari organisasi pemuda yang ada di Indonesia ini. Baiklah, saya akan mengagendakan pertemuan kali ini.
Isi macalah tersebut memberikan dorongan semangat kepada organisasi-organisasi pergerakan yang ada waktu itu, yang masih bersifat kedaerahan. Terima kasih saudara-saudara telah berkumpul di tempat kami. Kali ini saya memperkumpulkan wakil organisasi kemudaan. Akhir-akhir ini saya membaca majalah dari Perhimpunan Pemuda Indonesia di Negeri Belanda, di mana mereka sedang hangat-hangatnya membicarakan kemerdekaan bangsa ini. Ya, beberapa waktu yang lalu saya juga membaca majalah tersebut.
Saya melihat di dalamnya ada pergerakan dan persatuan yang harus memotivasi kita. Dan kita harus menjadikan hal tersebut sebagai alat pemicu untuk menjadi perubahan bangsa ini menjadi lebih baik lagi. Benar sekali, persatuanlah yang menjadi senjata kita untuk melawan pemerintahan dunia berada.
Mereka tahu akan kelemahan kita, yaitu karena kita berada dalam kelompok-kelompok kecil yang lemah. Dan hal itulah yang menjadi kelemahan kita untuk dilawan oleh pemerintah. ...India Belanda.
Setelah kita tahu bahwa persatuan adalah senjata, lantas bagaimana cara kita untuk mempersatukan pemuda bangsa ini? Menurut saya, karena yang ada dalam pertemuan kali ini adalah organisasi, organisasi pemuda yang ada dan merupakan organisasi yang bersifat kedaerahan, maka kita harus menyamakan visi dan misi untuk mencapai tujuan bersama. Menurut saya, ini adalah langkah awal yang harus kita lakukan. Sebelum pertemuan kali ini, saya sudah memikirkan hal ini. Yang harus kita lakukan adalah Kongres Pemuda, di mana nantinya kita akan menjadikan satu cita-cita bangsa dalam satu wadah keorganisasian perludaan.
Iya, saya sangat setuju. Oleh karena itu, kita perlu membentuk panitia. ...merpersiapkan segala sesuatu tentang Kongres Pemuda ini. Betul, kita harus membuat panitia ini terlebih dahulu. Mari kita membuat panitia ini.
Panitia harus ada susunan, yaitu ketua panitia, wakil panitia, sekretaris, bendara, dan pembantu panitia. Susunan panitia... Saya sesuaikan dengan peserta yang hadir kali ini, itu usulan dari saya. Alangkah lebih baik jika Ketua Panitia adalah Saudara Tabrani, karena kan Saudara Tabrani adalah orang pertama yang mengagas Kongres Pemuda ini. Saya setuju, saya usul Saudara Sumarto untuk menjadi Wakil Ketua Panitia, dan saya siap menjadi pembantu Panitia.
Jika lo demikian... Saya siap menjadi wakil ketua panitia ini dan saya minta untuk mempersingkat waktu saudara-saudara mengajukan diri. Ya, benar sekali.
Kalau begitu, saya siap untuk menjadi sekretaris. Saya siap menjadi bendara. Otomatis, saudara-saudara yang di sini yang belum sebut masuk ke dalam panitia pembantu. Siap.
Alhamdulillah, terima kasih saudara-saudara. telah memberikan tanggung jawab kepada saya. Saya mohon kerjasamanya. Saya rasa cukup untuk pertemuan kali ini. Untuk lebih lanjutnya, kita koordinasikan...
Kepanitiaan yang sudah terbentuk itu bekerja secara sukarela. Selama berbulan-bulan, mereka bekerja keras untuk suksesnya Kongres yang mempunyai tujuan sangat mulia. Tujuan Kongres adalah menggugah semangat kerjasama antar organisasi pemuda di tanah air untuk meletakkan dasar persatuan Indonesia.
Berkat kerja keras mereka, pada awal tahun 1926 telah berhasil disusun acara kegiatan dan catwal kegiatan yang ditetapkan. Hasil rapat koordinasi Kongres Pemuda Pertama akan dilaksanakan pada tanggal 30 April 1926 dan berakhir pada tanggal 2 Mei 1926. Acara pokok yang direncanakan dalam Kongres ini adalah ceramah. Mereka yang akan tampil sebagai pembicara adalah Sumarto, Bahdir Johan, Muhammad Yamin, Paul Pinontoan, Jakso Diarjo, dan Nona Stin Adam. Ada pun pokok materi yang akan diceramahkan meliputi masalah persatuan bangsa Indonesia, kedudukan dan peran wanita, dan peranan agama dalam gerakan persatuan bangsa Indonesia. Itu yang dapat saya sampaikan, mungkin ada yang kurang dalam penyajiannya.
Saya menambahkan, setiap ceramah diberikan pandangan umum, dan setiap peserta diberikan hak dalam menyampaikan pendapat, ulasan-ulasan, dan pertanyaan-pertanyaan. Terima kasih atas tambahannya. Saya rasa cukup sekian pertemuan kali ini.
Semoga apa yang kita rencanakan berjalan dengan baik. Kelanjutan dari pertemuan itu adalah terselenggaranya Kongres Pemuda Pertama pada tahun 1926. Hadirin sekalian, izinkan saya menyampaikan perumusan yang sudah saya susun. Yaitu, pertama, kami putra-putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Kedua, kami Putra Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga, kami Putra Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Melayu. Saya setuju dengan usulan Anda untuk bait pertama dan kedua. Namun, untuk bait ketiga, saya kurang setuju. Dibait pertama dan kedua sudah menggunakan istilah Indonesia.
Kenapa dibait ketiga tidak menggunakan istilah yang sama? Sebaiknya untuk bait ketiga berbunyi, ketiga, kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ya, saya mendukung usulan dari saudara tak berani.
Lebih baik bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan. Saya masih keberatan atas perubahan tersebut. Saya tetap bertahan dengan usulan saya.
Baiklah, walaupun rumusan masih belum bisa diterima, namun Kongres harus tetap dihentikan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Sampai jumpa dalam Kongres yang akan datang. Merdeka!
Merdeka! Merdeka! Perhentisan yang telah dilakukan oleh Muhammad Tabrani dan kawan-kawannya ternyata tidak sia-sia.
Sebab gegasan untuk menyelenggarakan Kongres Pemuda Indonesia yang kedua segera bergaul. Baiklah, Han Gawan. Sudah saya pikirkan dan sudah saya putuskan, saya ingin mengadakan Kongres Pemuda Kedua untuk melanjutkan visi Kongres Pemuda Pertama kemarin yang belum tercapai.
Apakah Anda sudah memikirkan ini sebelumnya? Sejak pelaksanaan Kongres Pemuda pertama kemarin, saya sudah berpikir hal ini akan tetap berlanjut. Jika dilihat dari Kongres Pemuda pertama, memang harus ada Kongres Pemuda kedua, karena ada beberapa hal yang masih belum dilaksanakan.
Selain itu, untuk peserta sendiri juga belum memiliki target. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan untuk evaluasi dari pelaksanaan Kongres Pemuda yang pertama. Kongres Pemuda pertama juga patut kita apresiasi.
Karena pelaksanaannya mampu mendobrak persatuan Indonesia. Ya, benar sekali. Sebelum kita laksanakan evaluasi, alangkah lebih baiknya jika kita berikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Tabroni dan kawan-kawannya atas terselenggaranya Kongres Pemuda pertama kemarin.
Dan hal itu juga yang mendorong saya ingin sekali mengadakan Kongres Pemuda kedua nanti. Oleh karena itu, saya mohon pada kawan-kawan semua untuk membantu membicarakan hal ini lebih dalam lagi. Agar Kongres Pemuda Kedua nanti dapat terselenggara dengan semaksimal mungkin dan dapat mencapai tujuan yang kita inginkan bersama.
Baiklah, saya rasa kawan-kawan juga setuju akan hal itu. Selanjutnya mari kita bentuk Kongres Pemuda Kedua Sebelum membentuk panitia, alangkah baiknya kita menghubungi terlebih dahulu Lalu, tokoh-tokoh yang punya pengaruh besar. Menurutmu siapa yang bisa sesuai? Sunario dan Sunarto. Karena beliau pernah ikut dalam Organisasi Pergerakan Kebangsaan Indonesia di Belanda.
Lebih tepatnya Perhimpunan Indonesia. Ya, baiklah. Saya akan coba hubungi Sunario dan Sunarto. Selain mereka berdua, saya juga akan menghubungi Sumarto selaku Wakil Ketua pada Kongres Pemuda pertama kemarin. Saya usulkan Sunario dan Sunarto sebagai penasehat hukum dalam Kongres Pemuda kedua kali ini.
Selain beliau berdua, dengan pengalaman Sumarto pada Kongres Pemuda yang pertama, akan memperjelas gambaran pelaksanaan ya baiklah berkat usaha yang gigih dari Sugondo Joyo Pespito dan kawan-kawan pada bulan Juni 1928 berhasil dihimpun 8 organisasi pemuda dan 1 organisasi pelajar untuk mengadakan Pertemuan dan Nusyawara Terima kasih pada saudara-saudara sekalian yang telah hadir dalam pertemuan kali ini Sesuai dengan undangan yang telah saudara-saudara sekalian terima Pada pertemuan kali ini kita akan membahas tentang persiapan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua Kongres Pemuda Kedua nanti sebagai tonggak persatuan dan juga kesatuan bangsa ini guna mencapai kemerdekaan Indonesia yang telah sama-sama kita dengarkan menggaung di seluruh Nusantara ini. Untuk selanjutnya, saya berikan kepada Saudara Darwin untuk memandu jalannya pertemuan kali ini. Baik, terima kasih Saudara. Baik, sebelumnya saya memohon kepada diri untuk menyebutkan nama dan nama organisasi yang diwakilkan.
Perkenalkan, nama saya Sugondo Joyo Puspito. Saya mewakili Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia. Saya Joko Marsaid, perwakilan dari Yom Jawa.
Saya Royani, di sini mewakili Pemuda Kaum Betali. Saya Amir Syarifudin, mewakili Yom Batakbon. Saya...
Saya Leimena, mewakili Yong Ambon. Saya Sinduk, mewakili organisasi Yong Celipes. Saya Kocosungkono, mewakili organisasi Pemuda Indonesia. Saya Johan, perwakilan dari Yong Islamitanbon.
Saya Muhammad Yamin, mewakili Yom Sumatera Bon Terima kasih kawan-kawan Sudah tercatat 9 organisasi pemuda Yang siap untuk membawa persatuan dan kesatuan Indonesia Untuk pembentukan kemanitiaan Saya telah menyiapkan Suatu komponen kepanitiaan diantaranya ketua, wakil, sekretaris, bendahara, pembantu 1 sampai dengan 5 dan penasihat yang kita siapkan dari perhimpunan Indonesia yang ada di negeri Belanda. Baik, saudara-saudara sekalian, saya Sugondo Joyo Puspito Saya siap untuk menjadi Ketua Panitia Kongres Pemuda Kedua. Saya siap untuk menjadi Wakil Ketua. Saya siap menjadi Sekretaris. Saya siap untuk menjadi Bendara.
Untuk pembantu 1 sampai dengan 5, kami akan tunjuk yang pertama Johan M. Cai. Siap. 2. Kocor Sumpono.
Siap. 3. Sendu. Siap.
4. J. Lai Mena. Siap. Liman Rohiani. Siap.
Dan untuk penasihat, sudah kami siapkan yaitu Sunario SH, Sartono SH, M. Nazif SH, dan yang terakhir Arnold Mononutu. telah melalui rapat-rapat lanjutan. Akhirnya diputuskan bahwa Kongres Pemuda Kedua akan dicelenggarakan pada tanggal 27 dan 28 Oktober.
Organisasi kepemudaan di Indonesia, diantaranya Budi Utomo, Sekarukun Partai Serikat Islam, dan persatuan antara Pandu Indonesia serta pemerintahan Hindia Belanda juga hadir dalam pembukaan Kongres kedua ini. Selanjutnya, saya serahkan kepada Ketua Panitia Kongres Pemuda kedua ini, Saudara Sugondo Jayapuspito, untuk waktu... Waktu dan tempat dipersilahkan. Merdeka! Merdeka!
Merdeka! Merdeka! Merdeka! Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya. Saya ucapkan terima kasih atas kehadiran hadirin sekalian.
Karena kedatangan pada Kongres Pemuda kedua kali ini telah memiliki peningkatan yang sangat besar pada... kesempatan yang sangat kita tunggu-tunggu kali ini. Hal ini menunjukkan bahwa pemuda-pemudi Indonesia sangat peduli akan kesatuan dan juga persatuan yang senantiasa akan selalu kita harapkan dan juga kita bangun bersama demi Indonesia Merdeka.
Pada Kongres pertama tahun 1926 kemarin Sama-sama telah kita ketahui bahwasannya kita masih belum menemukan kata sepakat. Oleh karena itu, pada penyelenggaraan Kongres Pemuda kedua kali ini, kita berharap bersama bahwasannya kita akan menemukan suatu jalan yang terang untuk menuju Indonesia Merdeka. Baiklah, setelah penyampaian tahapan-tahapan acara, Dengan ini saya nyatakan Kongres Pemuda Kedua pada tanggal 27 Oktober 1928 resmi saya buka. Inilah akhirnya pada pembacaan hasil putusan Kongres Pemuda yang kedua.
Hari itu 28 Oktober 1928. Telah kita lalui bersama-sama acara demi acara pada Kongres Pemuda kedua kali ini. Sebelum saya sampaikan hasil-hasil putusan pada Kongres Pemuda kedua kali ini, izinkan saya memperkenalkan Wage Rudolf Supratman, yang telah menciptakan sebuah lagu yang sangat indah bagi bangsa Indonesia. Terima kasih, saya akan menyampaikan sebuah lagu ciptaan saya yang berjudul Indonesia Raya Indonesia kebangsaanku, bangsa dan tanah airku, Marilah kita bergerum, Indonesia bersatu. Terima kasih atas kesempatannya.
Terima kasih pada WG Rudolf Supratman. Lagu yang sangat indah dan hikmat sekali lagi Beri tepuk tangan yang meriah untuk beliau Baiklah, hadirin sekalian Akan saya sampaikan hasil-hasil keputusan pada Kongres Pemuda kedua kali ini Dengan diputuskannya hasil dari kerapatan ini Maka saya wajibkan pada hadirin sekalian untuk memakai kata-kata yang telah kita sepakati bersama. Untuk selanjutnya saya kembalikan pada Muhammad Yamin.
Baiklah, sebelum kita mengakhiri Kongres kedua ini, kita membacakan hasil dari keputusan hari ini, membacakan hasil sumpah pemuda. Bersama-sama, kami putra dan putri Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia.
Hari itu, 28 Oktober 1928, seluruh organisasi pemuda melembur dalam satu wadah bernama Indonesia Muda. Hari itu, 28 Oktober 1928. perhimpunan pelajar-pelajar Indonesia Jawa Sumatera Nenpon Batakpon Nislam Nenpon Celebes Ambon Sekarukun dan Pemuda Kaum Betawi Lebur menjadi satu Indonesia muda dan tersatukan oleh satu ikram bernama Sumpah Pemuda