Transcript for:
Peristiwa G30S dan Nasution

Dini hari menjelang subuh, suasana horror terjadi di rumah Jendral Nasution. Sang Jendral diburu pasukan Cakra Birawa hidup atau mati di rumahnya sendiri. Pak Nasution yang sudah memanjat tembok samping rumah tiba-tiba ingin turun dan masuk kembali. Keraguan hebat terpancar di wajahnya karena melihat putrinya, adik Irma Suryani bersimbah darah di gendongan sang istri. tetap lari atau menyelamatkan anak terkasih? Ayah mana yang tega melihat putri kesayangannya dihampiri maut? Dari atas tembok ini, putusan besar harus diambilnya. Sebuah putusan yang bisa mengubah perjalanan sejarah Republik Indonesia. Nah, kali ini saya akan mengajak sedulur-sedulur untuk melihat langsung kondisi terkini tembok tersebut dan suasana rumah yang menjadi saksi bisu kekejaman G30 SPKI. Sekaligus melihat peninggalan-peninggalan adik Irma Suryani dan Letan Piretendian yang masih tersisa di rumah sang Jendral. Assalamualaikum sedulur, Jendral Abdul Haris Nasution, adalah satu-satunya jenderal yang selamat dari aksi penculikan G30S pada malam Jahanam 30 September 1965. Secara teori, hampir tidak mungkin Pak Nas bisa lolos dari sergapan sekitar 100 pasukan Cakra Birawa. Tapi atas kehendak Allah, Pak Nas bisa selamat dengan memanjat tembok samping rumah. Rumah Pak Nasution berada di Jalan Tengku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Ini bukan rumah dinas ya lor, melainkan rumah pribadi Pak Nas, tepatnya milik sang istri yakni Bu Yohana Sunarti, warisan. dari ayahnya yakni Raden Kondokusumo. Luasnya sekitar 2.500an meter persegi. Jika ditaksir berdasarkan harga tanah di kawasan Menteng saat ini, nilainya bisa menembus 100 miliar rupiah. Kita masuk dari pintu depan ya lor. Beginilah kondisi ruang tamu Pak Nas sekarang. Wujud bangunan dan isinya masih asli semua. Tidak ada yang dipukar ataupun diubah. Kalau ini ruang kerja Pak Nas. Ada patung beliau sedang menulis di meja kerjanya. Ruang kuning, begitulah ruangan ini biasa disebut. Tempat ini merupakan ruang VIP atau ruangan yang digunakan Pak Nas untuk menerima tamu kenegaraan. Ada diorama pasukan Cakra Birawa. Posisi dan alurnya sama persis dengan dulu saat mereka menyerbu kemari. Meski hanya patung, tapi membuat suasana di sini jadi seram lor. Bulu kuduk saya jadi merinding. Nggak biasanya muncul perasaan seperti ini. Apa mungkin karena saya terbayang-bayang kejadian mengerikan yang dilakukan G30S kali ya? Pasukan Cakra menyerbu ke sini pada tanggal 1 Oktober 1965 sekitar pukul 4 pagi. Di bawah komando Lieutenant Dul Arif, mereka langsung menuju kamar pribadi Pak Nas setelah melumpuhkan penjaga di depan rumah. Kala itu, Pak Nas dan Bu Yohana sedang terbangun karena gangguan nyamuk. Bu Yohana sempat mengintip. Dia melihat belasan pasukan Cakra Birawa memasuki selasa rumah dengan senjata laras panjang. Cakra Birawa, ujarnya lirih kepada sang suami. Cakra, tanya sang jenderal mengonfirmasi. Pak Nas yang kebingungan kemudian berusaha mengintip dengan membuka pintu yang segera disambut dengan hamburan peluru dar-dar-dar-dar-dar-dar-dar. Sang Jendral langsung tiarap di lantai. Sementara istrinya berusaha menahan dan mengunci pintu yang terus dikedor serta dihujani tembakan dari luar. Setelah dibujuk mati-matian oleh istrinya, Pak Nas akhirnya bersedia lari melalui tembok di samping kamarnya menuju kedutaan Irak yang menjadi tetangga. Pak Nas sudah berada di atas tembok saat melihat putri kecilnya bersimbah darah di gendongan sang istri. Dia baru tahu bahwa punggung adik Irma tertembus tiga peluru. Pak Nas tercekat, pilu dan bimbang. Dia hampir saja turun lagi untuk mendatangi putrinya dan melawan pasukan Cakra Birawa. Jika itu terjadi, hampir dipastikan Pak Nas akan tewas seperti para jenderal pahlawan revolusi. revolusi lainnya untunglah Bu Yohana tetap tenang meski seorang wanita sekaligus ibu dia masih bisa berpikir rasional cepat lari selamatkan nyawamu kalau tertangkap kamu Pasti akan mati, begitu kata Bu Yuhana kepada Pak Nas. Seiring ucapan Bu Yuhana, rentetan tembakan mengarah ke atas tembok. Untunglah Pak Nas segera tersadar dan langsung meloncat ke halaman kedubes Irak. Lolosnya Pak Nasution inilah yang pada akhirnya mengubah sejarah. Pasalnya Pak Naslah sesungguhnya target utama G30S PKI. Kabarnya DNID dan Letkol Untung sampai ketakutan saat mendengar bahwa pasukan Cakra gagal membunuh Pak Nasution. Sebab itu artinya mereka bakal mendapatkan serangan balik dari Angkatan Darat. Namun Pak Nas sendiri harus membayar sangat mahal atas keberhasilannya lolos dari sergapan pasukan Cakra Birawa. Putri kinasehnya Adi Irma Suryani meninggal dunia setelah menjadi perisah hidup untuknya. Kita masuk ke kamar Adi Irma ya lor. Ini adalah baju yang diminta Adi Irma yang rencananya akan dipakai menemani sang ayah di ulang tahun abri pada tanggal 5 Oktober 1965. Baju yang sangat idam-idamkannya. Ironisnya adik Irma tak sempat memakai baju tersebut namun malah meninggal dunia pada tanggal seharusnya dia memakainya atau lima hari setelah tertembak. Hal lain yang bikin terenyuh adalah sebelum meninggal adik sempat berkata kepada kakaknya, kakak jangan menangis adik sehat kok. Dia juga malah bertanya bagaimana kabar ayahnya. Dia ingin tahu apakah Pak Nasution selamat atau tidak. Subhanallah. Kalau ini tempat tinggal Ajudan Pak Nas, yakni Letnan Piere Tendean. Di ruang depannya ada diorama penangkapan Sang Letnan oleh pasukan Cakra. Sebenarnya lokasi kejadian asli di sini. tidak di ruangan ini, melainkan di halaman samping. Kala itu, saat pasukan cakra penyerbu kediaman Pak Nas, putri sulung Pak Nas yang bernama Hendi Yanti, seharas sangat ketakutan. Dia lalu membangunkan letak letnan tendian dengan sigap sang letnan mengambil senjatanya dan beringsut keluar nah as begitu keluar ruangan dia langsung terkepung pasukan Cakra mengira bahwa dirinya adalah Pak Nasution walhasil mereka menangkapnya dan membawanya ke lubang buahnya Karena mengira berhasil menangkap Pak Nasution, Letnan Dul Arif lalu menghentikan operasi penyerbuan. Sang Jenderal yang bersembunyi di halaman Ketubes Irak pun jadi selamat. Sementara Letnan Tendian yang dibawa ke lubang buaya berakhir tragis. Dia ditembak mati bersama para pahlawan revolusi lain. Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik bagi mereka, para korban kebiadaban G-30. 30 SPKI Terima kasih sudah menonton wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh