Kuliah Sejarah dan Pendidikan Islam

Nov 2, 2024

Catatan Kuliah bersama Profesor Ismail Fajri Alatas

Pendahuluan

  • Kecerdasan dan karakter: Kecerdasan tanpa kebaikan dapat disalahgunakan.
  • Hikmah sebagai serpihan yang harus dikumpulkan dan dibangun kembali.
  • Pentingnya memiliki teman yang baik dalam membangun kebaikan.

Profil Profesor Aji Alatas

  • Lahir di Semarang 1983, besar di Jakarta.
  • Melanjutkan pendidikan di Australia, Hadramaut (Yemen), Singapore, dan Michigan.
  • Mengajar di New York University (NYU) sejak 2016.

Sejarah Islam dan Peradaban

Era Umayyah (633-711)

  • Islam sebagai agama minoritas di wilayah yang mayoritas Nasrani.
  • Nabi Muhammad membangun komunitas monoteistik di Madinah.
  • Komunitas terdiri dari berbagai agama: Yahudi, Nasrani, dan Muslim.
  • Perubahan menjadi imperium Arab dipengaruhi oleh contoh imperium Persia dan Bizantium.

Era Abbasiyah (750-1258)

  • Abbasiyah lebih didominasi oleh orang Persia.
  • "Baitul Hikmah" sebagai pusat pengetahuan dan keterbukaan untuk semua pemikir.
  • Inovasi dan konservasi pengetahuan dari berbagai tradisi, termasuk Yunani dan Persia.

Peran dan Karakteristik Imperium

  • Imperium bersifat inkorporatif dan mengakomodasi keberagaman.
  • Keterbukaan dan kolaborasi antara berbagai tradisi keilmuan.
  • Penekanan pada logika Aristotelian dalam pendidikan.

Pertentangan dan Perdebatan

  • Ada perdebatan antara pandangan terbuka dan konservatif dalam masyarakat.
  • Ulama menjadi suara moral yang melawan penguasa.
  • Kegagalan proyek teologi negara oleh Al-Ma'mun dan dampaknya terhadap hubungan antara negara dan ulama.

Dampak Penjajahan Mongol

  • Invasi Mongol pada 1258 mempengaruhi struktur ilmu pengetahuan dan peradaban.
  • Adanya pemulihan pasca-invasi tetapi dengan perubahan signifikan.

Peran Asia Tenggara dalam Peradaban

  • Asia Tenggara sebagai pusat perdagangan dan pertukaran budaya.
  • Peran Sriwijaya dan kekuatan maritime dalam sejarah.
  • Pandemi Romawi di abad kelima terkait dengan pengaruh peradaban di Asia Tenggara.

Pendekatan Ottoman

  • Pendekatan militeristik dalam kekuasaan.
  • Devshirme sebagai sistem perekrutan militer yang unik.
  • Transformasi menjadi negara modern dengan kontrol yang lebih besar terhadap masyarakat.

Keharmonisan Agama Abrahamik

  • Berkurangnya keharmonisan pasca munculnya negara modern.
  • Negara sering kali mencampuri hukum komunitas agama.
  • Pentingnya dialog antara komunitas beragama untuk membangun hubungan yang harmonis.

Harapan untuk Masa Depan

  • Keyakinan pada manusia dan potensi komunitas beragama.
  • Perlu kerjasama antara negara dan masyarakat sipil untuk mencapai keseimbangan.
  • Pentingnya pendidikan untuk meningkatkan kualitas masyarakat.

Pendidikan dan Peran Pesantren

  • Pesantren sebagai institusi tradisi yang membentuk karakter dan moral.
  • Tidak perlu diseragamkan, melainkan difasilitasi untuk berkembang.
  • Kualitas pendidikan perlu ditingkatkan untuk membangun manusia yang baik.

Kesimpulan

  • Pentingnya narasi yang baik dan kemampuan bercerita dalam pendidikan.
  • Optimisme terhadap masa depan pendidikan dan peran Indonesia di pentas internasional.
  • Keterlibatan diaspora Indonesia dalam dunia akademik dan pengembangan pendidikan.