Ringkasan Materi: Hal-hal yang Membatalkan dan Tidak Membatalkan Puasa
Pendahuluan
Dalam materi ini dibahas sembilan hal yang membatalkan puasa serta sembilan orang yang tidak wajib berpuasa.
Fokus utama adalah pada hal-hal yang membatalkan puasa dan beberapa penjelasan hukum fikih terkait puasa.
Sembilan Hal yang Membatalkan Puasa
1. Memasukkan Sesuatu ke Salah Satu dari Lima Lubang
Lubang mulut, hidung, telinga, jalur depan, dan belakang.
Penjelasan lebih lanjut:
Memasukkan ke mulut: nelen (menelan).
Tidak batal jika tidak ditelan, misalnya memasukkan es krim ke mulut tetapi tidak ditelan.
Berkumur saat wudhu tidak membatalkan puasa asalkan tidak ditelan.
2. Muntah dengan Sengaja
Muntah yang dilakukan dengan sengaja membatalkan puasa.
Muntah tidak sengaja tidak membatalkan, tetapi harus berkumur sebelum menelan ludah.
3. Keluar Mani dengan Sengaja
Tidak membatalkan puasa jika terjadi tanpa sengaja (misalnya mimpi basah).
Jika dilakukan dengan sengaja, meskipun tanpa senggama, membatalkan puasa.
4. Bersenggama
Bersenggama membatalkan puasa walaupun tidak keluar mani.
5. Keluar Darah Haid
Puasa batal jika darah haid keluar.
6. Keluar Darah Nifas
Sama seperti haid, nifas membatalkan puasa.
7. Melahirkan
Melahirkan bayi atau bakal bayi membatalkan puasa.
8. Hilang Akal
Terdiri dari:
Tidur: tidak membatalkan.
Pingsan: tidak batal jika sempat sadar sebentar.
Gila: batal meski sebentar.
9. Murtad
Keluar dari iman, otomatis membatalkan puasa.
Sembilan Orang yang Tidak Wajib Berpuasa
Orang hamil, menyusui, sakit, dan gila di antara sembilan yang disebut.
Tidak disebutkan detail tetapi dapat dicari lebih lanjut dalam literatur fikih.
Kesimpulan
Materi ini menyampaikan dasar-dasar hukum fikih tentang apa yang membatalkan puasa, penting untuk memahami agar ibadah puasa dapat dilakukan dengan benar.
Ditekankan pentingnya belajar fikih dengan benar untuk menghindari kesalahpahaman.
Catatan Tambahan:
Solawat untuk Nabi Muhammad saw. disarankan setelah menyimak materi ini.