🚖

Kebangkitan Bluebird Pasca-Pandemi

Oct 14, 2024

Kebangkitan Bluebird: Dari Disrupsi Digital ke Pemulihan Pasca-Pandemi

Pendahuluan

  • Tahun 2016, Bluebird terpengaruh oleh munculnya perusahaan transportasi online (Uber, Gojek, Grab).
  • Pandemi COVID-19 memperburuk kondisi bisnis transportasi.
  • Bluebird berhasil mencatat kenaikan laba sebesar 161% di kuartal pertama 2023.

Sejarah Bluebird

  • Pendiri: Joko Sutono, seorang ahli hukum dan pendiri akademi hukum.
  • Awal Mula: Istrinya, Mutiara, memutuskan untuk membuat taksi setelah mendapat dua mobil dari pemerintah.
  • Perkembangan: 1971 - 60 unit taksi; 1972 - izin taksi meteran; 1978 - 500 unit; 1985 - 2000 unit.
  • Branding: Warna biru dan logo burung terbang.

Tantangan yang Dihadapi

  • Disrupsi Digital: Kemunculan Gojek (2010) mengubah cara masyarakat menggunakan transportasi.
  • Pandemi COVID-19: Penurunan permintaan layanan taksi hingga 60% pada kuartal kedua 2020.
  • Dampak Finansial: Kerugian besar di tahun 2020, tetapi mulai pulih pada tahun 2021.

Strategi Kebangkitan Bluebird

  1. Kolaborasi dengan Gojek:

    • Memanfaatkan platform Gojek untuk meningkatkan pemesanan taksi.
    • Kerja sama dianggap win-win solution.
  2. Fokus pada Pelayanan Pengemudi:

    • Program "Pasti Segar" untuk meningkatkan kualitas pengemudi.
    • Pelatihan keselamatan dan pelayanan.
  3. Pendekatan "Engage Everybody":

    • Tiga strategi layanan: multi-channel, multi-payment, dan multi-product.
    • Aplikasi MyBluebird diperbarui untuk memudahkan akses layanan.
  4. Diversifikasi Bisnis:

    • Menyediakan layanan logistik (Bluebird Kirim) untuk menambah pendapatan.
  5. Strategi Viral Marketing:

    • Direktur utama menyamar sebagai supir taksi untuk mendengar langsung keluhan dan masukan dari pengemudi dan penumpang.
  6. Transformasi Armada:

    • Mengoperasikan mobil listrik untuk mengurangi biaya operasional dan mendukung visi berkelanjutan.
    • Target pengurangan emisi karbon hingga 50% pada tahun 2030.

Pelajaran yang Dapat Dipetik

  1. Kolaborasi: Bergerak dengan berkolaborasi, bukan bersaing langsung dengan perusahaan transportasi online.
  2. Nilai Inti: Mempertahankan kualitas layanan yang tinggi sebagai keunggulan kompetitif.
  3. Adaptasi: Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi dan preferensi pelanggan.

Kesimpulan

  • Kebangkitan Bluebird menunjukkan pentingnya fleksibilitas dan ketahanan dalam bisnis di tengah tantangan disrupsi dan pandemi.