Dalam ikatan kovalen, terjadi penggunaan bersama pasangan elektron ikatan untuk mencapai kestabilan konfigurasi elektron seperti gas mulia. Misalnya pada senyawa HCl, hidrogen dan klorin masing-masing memasangkan satu elektron valensinya untuk digunakan bersama sehingga membentuk ikatan kovalen tunggal. Contoh lainnya, pada senyawa O2, masing-masing atom oksigen memasangkan 2 elektron valensinya sehingga membentuk ikatan kovalen rangkap 2. Atau pada senyawa N2, masing-masing atom nitrogen memasangkan 3 elektron valensinya sehingga membentuk ikatan kovalen rangkap 2. bentuk ikatan kovalen rangkap 3. Nah namun, bagaimana jika pasangan elektron yang dipakai pada ikatan kovalen berasal hanya dari salah satu atom saja? Mungkinkah ini terjadi?
Nah berdasarkan gejala kimia, hal ini ternyata dapat terjadi pada senyawa yang memiliki ikatan kovalen koordinasi, di mana ikatan kovalen koordinasi didefinisikan sebagai ikatan kovalen di mana pasangan elektron yang dipakai bersama hanya disukai. disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang satu lagi tidak menyumbangkan elektron. Yang harus diingat adalah, ikatan kovalen koordinasi ini hanya dapat terjadi jika salah satu atom mempunyai pasangan elektron bebas. Contohnya, ion amonium atau NH4+, terbentuk dari amonia atau NH3, dan ion hidrogen atau H+, melalui ikatan kovalen koordinasi. Untuk memahami pembentukan ikatan kovalen pada ion amonium, ion amonium, kita jabarkan terlebih dahulu ikatan yang terbentuk pada senyawa NH3.
Nah nitrogen dengan nomor atom 7, konfigurasi elektronnya adalah 2, 5, sehingga elektron valensinya adalah 5 dan lambang dan lambang lewisnya dapat kita gambarkan seperti ini. Nah kemudian, untuk hidrogen dengan nomor atom 1, konfigurasinya adalah 1, sehingga elektron valensinya adalah 1 dan lambang lewisnya dapat kita gambarkan seperti ini. Nah untuk mencapai kestabilan, 1 atom nitrogen berikatan dengan 3 atom hidrogen melalui ikatan kovalen tunggal yang dapat digambarkan sebagai berikut. Selanjutnya, untuk hapless merupakan suatu kation yang terbentuk setelah satu atom hidrogen melepas satu elektron.
Dan setelah melepas satu elektron tersebut, hidrogen tidak lagi memiliki elektron valensi. Sehingga untuk membunuh hidrogen, hidrogen tidak lagi memiliki elektron valensi. bersama. Adapun ion H+, tidak menyumbangkan elektronnya dan hanya menggunakan pasangan elektron yang disumbangkan oleh NH3 saja, sehingga terbentuk ion NH4+, dengan struktur lewis berikut ini. Nah, ikatan yang pasangan elektron ikatannya hanya berasal dari atom nitrogen inilah yang disebut dengan ikatan kovalen koordinasi.
Berikutnya, setelah berikatan dengan cara ini, hidrogen yang diperoleh ini menjadi duplek karena memiliki dua elektron. elektron valensi. Selanjutnya, jika ikatan kovalen dinyatakan dengan garis, maka ikatan kovalen koordinasi dinyatakan dengan anak panah, di mana arah anak panahnya adalah dari atom yang menyediakan pasangan elektron menuju atom yang menggunakan pasangan elektron. Nah maka, untuk ion amonium atau NH14 ini, arah tanda panahnya adalah dari atom nitrogen ke arah H+, sehingga rumus strukturnya yang akhirnya dapat digambarkan sebagai berikut. Contoh yang kedua adalah senyawa NH3-BF3 yang terbentuk dari NH3 dan BF3 melalui ikatan kovalen koordinasi.
Nah, untuk NH3, proses pembentukan ikatan dan rumus Lewis-nya sama dengan NH3 pada contoh sebelumnya, yaitu seperti ini. Ada pun untuk BF3, B memiliki nomor atom 5, konfigurasi elektronnya adalah 2, 3, sehingga elektron valensinya berjumlah 3, dan lambang lewisnya dapat digambarkan sebagai berikut. Untuk fluorid dengan nomor atom 9, konfigurasi elektronnya adalah 2, 7, sehingga elektron valensinya berjumlah 7, dan lambang lewisnya dapat digambarkan seperti ini.
Nah dalam hal ini, boron berikatan dengan 3 fluorin melalui ikatan kovalen sehingga menghasilkan senyawa BF3 dengan rumus sebagai berikut. Setelah berikatan dengan cara ini, ketiga atom fluorin menjadi oktet karena memiliki 8 elektron valensi. Contohnya untuk F yang ini, elektron valensinya adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8. Ada pun untuk boron, setelah berikatan memiliki 6 elektron valensi, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Nah, supaya atom B-nya menjadi oktet atau supaya elektron dari B-nya menjadi 8, maka BF3 dapat berikatan dengan NH3 melalui ikatan kovalen koordinasi, di mana NH3 menyumbangkan pasangan elektron bebasnya untuk digunakan bersama, sehingga menghasilkan senyawa dengan rumus sebagai berikut. Nah, ikatan kovalen koordinasinya adalah yang ini. Setelah berikatan dengan cara ini, boron menjadi oktet karena memiliki 8 elektron valensi, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8. dan 8. Berikutnya, karena ikatan kovalen koordinasi digambarkan dengan tanda panah, dari arah atom yang menyediakan pasangan elektron menuju atom yang menggunakan pasangan elektron, maka rumus struktur yang terbentuk dapat digambarkan sebagai berikut.
Naikatan kovalen koordinasinya adalah yang ini. Contoh yang ketiga adalah ikatan kovalen koordinasi pada senyawa SO3. Untuk atom S dengan nomor atom 16, konfigurasi elektronnya adalah 286, sehingga elektron valensinya berjumlah 6, dan lambangnya adalah 6. dan lambang lewisnya dapat digambarkan sebagai berikut. Untuk oksigen dengan nomor atom 8, konfigurasi elektronnya adalah 2-6, sehingga atom O juga memiliki 6 elektron valensi, dan lambang lewisnya dapat digambarkan sebagai berikut. Nah kemudian, dari jumlah elektron valensi atom S dan O, terlihat bahwa keduanya membutuhkan 2 elektron untuk mencapai kestabilan oktet.
Nah kestabilan ini dapat dicapai apabila 1 atom S berikatan dengan 3 atom oktet. seperti ini, di mana salah satu atom oksigen memasangkan dua elektron dengan atom S membentuk ikatan kovalen rangkap 2. Nah kemudian, karena atom S dan atom O yang ini sudah mencapai kestabilan noktet, maka kedua atom oksigen yang lain dapat menggunakan pasangan elektron dari atom S sehingga membentuk ikatan kovalen koordinasi, yaitu ikatan yang ini. dan yang ini.
Terlihat ya, bahwa kedua pasangan elektron ikatan ini hanya berasal dari atom S saja. Nah sehingga, dalam SO3 ini terdapat dua ikatan kovalen koordinasi dan satu ikatan kovalen rangkap 2. Berikutnya, ikatan kovalen koordinasi dinyatakan dengan tanda panah dari arah atom yang menyediakan pasangan elektron, yaitu dari S menuju atom yang menggunakan pasangan elektron, sehingga rumus struktur yang terbentuk dapat digambarkan sebagai berikut. Terima kasih.