Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi untuk Pak Ujiono, Pak Edi Sespantong, serta teman-teman mahasiswa baik di 605. Ini baru hadir satu, ini yang sudah hadir banyak ini nampaknya di mahasiswanya Pak Rujiono dari Ungaran, dan dari Kendal ini masih OTW ini Pak ya.
Masih Pak. Kita mulai untuk materi kita di pertemuan tujuh ini. Dan materi yang kita bahas itu terkait dengan manajemen anggaran produksi film.
Jadi, untuk membuat film itu butuh yang namanya manajemen anggaran, atau lebih realnya butuh biaya. Ya film apapun ini ya, film apapun yang kita produksi itu pasti membutuhkan manajemen biaya. Kita sudah membahas berbagai macam jenis film dan setiap film diproduksi itu pasti butuh manajemen anggaran atau biaya.
Besar kecilnya biaya, ya sesuai dengan kemampuan tentunya, dan juga sesuai dengan kebutuhan. Apakah itu kebutuhan komersil secara penuh, artinya bisnis secara putoh gitu ya, atau mungkin untuk hanya pengakdian. Walaupun itu pengabdian, tentunya juga membutuhkan biaya, walaupun itu tidak besar.
Baik pada pertemuan yang ke-7 ini kita akan membahas terkait dengan manajemen anggaran untuk pembuatan film. Seperti yang saya sampaikan di layar, ini contoh saja untuk apa itu komponen-komponen yang dibutuhkan dalam produksi film. Entah film apapun ini ya, jadi entah film apapun.
Entah itu film cerita, film dokumenter, film lainnya. Itu pasti membutuhkan biaya yang komponennya seperti yang akan saya sampaikan atau kita bahas pada pertemuan ini. Tentunya untuk hal-hal yang lain ya sesuai dengan kebutuhan.
Hal-hal yang lain itu sesuai dengan kebutuhan. Tapi pada dasarnya komponen-komponen biaya produksi film itu seperti contoh di sini. Pertama, kita harus memastikan dulu kita akan memproduksi film apa. Kita membuat atau kita mendapatkan job membuat film company profile. Berarti kita pas sudah tahu dulu karakter dari film company profile itu apa.
Kita membuat film komposisi. Nah ini yang kemarin tugas kita nanti di UTS. Itu juga membutuhkan biaya.
terkait dengan produksi film komposisi. Nanti sedikit saya singgung terkait dengan film komposisi itu ya. Jadi programnya ini terkait dengan film apa? Apakah film profil, apakah film iklan, apakah film cerita, atau film... apa tergantung jenis film yang akan diproduksi, itu yang diprogram.
Kemudian judul, ini judul filmnya tentunya. Anda membuat film komposisi itu dalam tiga menit ya, itu judulnya apa? Nah, berangkat kuliah, sedang mengerjakan tugas kuliah.
Bingung mencari ruang kuliah dan lain-lain itu ya. Mungkin ya kegiatan-kegiatan sehari-hari mungkin di kampus gitu ya. Atau kalau belum pernah ke kampus, ya masa belum pernah ke kampus gitu kan.
Mendaftar, itu kan juga Anda datang ke kampus. Karena ada juga yang bertanya, Pak saya belum pernah ke kampus, ya itu. Apa belum sama sekali, ya itu.
Ya walaupun nanya, mendaftar, mencari informasi, itu kan bisa dibuat apa itu, film intinya kan itu ya. Kalau mau berkreatif, berimajinatif, kreatif, ya pasti bisa. Apapun bisa, dibuat film cerita.
Ya, sedang belajar fotografi, ya adegan-adegan fotografi, sedang motret model di taman atau di kelas atau di teras kan ya, itu nanti bisa menjadi suatu adegan. Bingung mencari ruang kuliah. Ya nanti adegan-adegannya mungkin sudah datang di kampus, sudah parkir di kampus, kemudian sudah persensi di kampus, kemudian melihat jadwal, ya adegan.
melihat jadwal mungkin di meding atau mungkin di apa ini siakat melalui handphone, berarti nanti ada adegan apa itu melihat siakat melalui laptop mungkin atau mungkin melalui handphone kan bisa disoting itu ya, cut to cut nah ini kemarin ada yang bingung Pak apa itu cut to cut nah itu kan padahal materi itu sudah dibahas Sebelum lebaran itu ya, jauh sebelum lebaran, masih menanyakan kartu-kartu. Tentunya untuk setiap syuting itu tidak jelujur istilahnya itu. Pokoknya mulai kamera on, pemain melakukan adegan apapun, syuting terus itu, tanpa henti.
Nah ini, itu yang keliru. Karena pasti tidak ada persiapan, paham ini ya, untuk melakukan suatu adegan itu enggak ada persiapan, yang matang itu. Dan kalau kameranya terbatas, pasti gambarnya terkotong. Ya mungkin pas melakukan pergerakan dia ngambil apa terus bergerak ke bawah, terus nanti mungkin ngambil apa di atas, dia bergerak ke atas. Kameranya kalau telat mengikuti, ya itu kan juga akhirnya jadi masalah.
Jadi dikomposisikan benar, sebelum melakukan adegan, satu adegan, walaupun hanya bergerak, menoleh itu saja sudah satu adegan, satu tik, menoleh, adegan menoleh. Adegan mengambil remote, berjalan, adegan mengambil remote, atau berjalan dulu itu sudah satu adegan. Terus mengambil remote itu juga satu sudah itu adegan. Ngambil remote itu mungkin ya diambil full shot-nya, sedang ngambil remote, terus diulang lagi, tapi tidak full shot, tapi close up. Tangannya yang sedang megang remote di close up, sehingga didramatisir ya istilahnya itu.
Jadi gambarnya sebelumnya itu medium, tanpa orangnya, tanpa remote-nya, tapi enggak detail. Nah, terus di-close up. Oh, ternyata yang diambil itu adalah remote.
Remote bentuknya seperti itu, warnanya seperti itu, kelihatan jelas. Sehingga penonton pun juga pah. Oh yang diambil itu adalah sebuah remote dan lain-lain itu ya.
Nah itu judul, kembali lagi judul. Judulnya itu ya apapun. Tergantung Anda punya ide ini. Kira-kira mau bercerita apa itu nanti. Sedang belajar CorelDRAW.
Tiga menit Anda membuat film dengan berbagai macam gambar. Hanya untuk memfilmkan sedang belajar CorelDRAW Shooting tampak samping Secara media Full shot Apa ini over shoulder Menampakkan monitornya Close up Tampak wajahnya close up Berapa detik Terus Keyboardnya apa sedang megang mouse sedang nancepkan flash disk kan banyak itu ya diganadikan yang ya Walaupun itu memang disetting itu mengusahakan akan ya ya kan normalnya Bagaimana anda menggunakan laptop atau menggunakan PC mungkin sambil mendengarkan apa itu lagu sedih desain sambil menengahkan lagu Ya sebenarnya banyak itu kalau mau ber... Ya sudah, artinya kan hal yang biasa dilakukan itu.
Kalau mau berpikir mencari ide apa kan biasanya nggak perlu berpikir yang... Apa itu terlalu mumet gitu ya, ya tinggal apa saja yang pernah dilakukan, oh megang mouse, oh mengetik keyboard, menancepkan flash disk, atau bukan mau gambar misalkan pakai pensil, oh pensilnya masih tumpul di sisi dulu, ya kan bisa itu, kan merupakan bagian dari desain gitu ya. Jadi buat tren-tren dramatik, buat ide-ide apa yang itu bisa menjadi kreatif untuk difilmkan. Itu di-jotingnya cut-to-cut, perpotongan.
Tidak dilucur tadi ya. Dari awal sampai akhir. Seperti yang kemarin film di tugas satu, itu membuat indomie.
Indominya itu, ya nyotingnya mulai dari muka, terus mecah telur, tanpa henti. Akhirnya kepalanya kepannya terpotong sedang bingkluk kepannya terpotong sedang ambil apa tangannya terpotong karena enggak enggak enggak diatur itu pada produksi film itu memang benar setiap pergerakan itu benar-benar di setting walaupun normal walaupun itu natural tapi tetapi setting dalam komposisi itu nah Nah itu judul. Terus durasi, ini juga durasi harus dipastikan. Anda dengan film anggaran itu durasinya untuk durasi berapa?
Tentunya semakin lama durasi ya biaya semakin besar. Terlebih film-film bioskop itu semakin besar. Nah kemarin tugas komposisi, tugas untuk OTS itu 3 menit. Dan itu hanya Anda baru membuat sinopsis dan skenario.
Pak sekaligus silamnya Anda? Nah belum judulnya tulis. Tulisannya itu tidak menyuruh membuat film. Tulisannya baru membuat sinopsis dan skenario. Tapi banyak yang bertanya.
Apa itu sinopsis, apa itu skenario, dibuka pertemuan sebelumnya. Nanti kalau dibahas terus, nggak selesai nanti materinya. Paham ya, sampai sini ya. Jadi itu, ini durasinya berapa.
Berarti kalau UTS, berarti program... Produksi film komposisi, judulnya apa ya? Judulnya apa itu?
Belajar foto, belajar video, atau sedang bingung cari kuliah, bayar SPP, atau mungkin sedang persensi, tergantung apa yang mungkin yang apa yang pernah dilakukan di kampus. Kenapa kegiatan kampus, maksudnya risetnya itu yang setiap hari Anda lakukan di kampus. Kan pada waktu membuat skenario, sinopsis dan skenario itu kan pertama kali harus riset, mencari data.
Kalau film cerita kan berarti harus ngarang dulu kira-kira nanti ceritanya apa. Kalau sudah ada cerpennya berarti kan film itu dasarnya dari cerpen. Membuat film dari biografi orang.
Berarti sudah punya data biografi orang. Perahu kertas, dari cerpen ya. Filmnya itu berangkatnya dari cerpen.
Video klip, yang enggak perlu ngarang-ngarang adegan-adegan, tapi dasarnya dari sair lagu. Jadi risetnya itu enggak usah nanti sampai keluar-luar itu ya. Ya boleh, asal itu bisa membawa keselamatan dan itu bisa kreatif, tidak masalah. Cuma supaya tidak mikirnya itu tidak terlalu luas. Nanti harus syuting di Pantai Kute, harus syuting di Monas, harus syuting di Taman Unyil, itu kan jauh.
Syutingnya di kampus, itu yang lebih murah, meriah, bergisi. Baik, itu untuk film komposisi itu ya. Judul, durasi saya kira sudah paham.
Terus, ini ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan di dalam apa itu. Produksi film butuh anggaran. Nah itu ya.
Yang pertama, karena film kan melalui tahap yang namanya proses praproduksi itu ya. Jadi proses praproduksi itu ya, yang menyiapkan sinopsis, yang menyiapkan skenario. Jadi saat ini Anda belajar menjadi sutradara ini. Jadi menyiapkan sinopsis dan menyiapkan skenario.
Menyiapkan sinopsis dan menyiapkan skenario. Di sini Anda mulai sedikit berpikir. Jadi tidak hanya orang ilmu komputer membuat program mikir, tapi orang seni pun juga berpikir untuk bisa memunculkan ide kreatif.
Ide kreatif dan itu membutuhkan pemikiran yang... Ya yang tinggi itu istilahnya kalau apa ini berkualitas. Ya jadi di persiapan sebelum produksi, ya ini penulisan skenario, ya ini ya, itu sudah ada anggaran yang harus disiapkan. Nilainya berapa? Ya opsional.
Opsional ini tergantung filmnya, paham ini ya? Kalau filmnya itu ya ekonomis ya mungkin biayanya tidak terlalu tinggi dan itu negosiasi. Sini ya, itu semuanya negosiasi.
Jadi penulisan skenario itu ada fee, ganting lokasi karena nanti juga butuh tempat untuk produksi. Proses hunting, proses menuju itu ya juga butuh transportasi, selain juga konsumsi. Menuju ke kampus, semua tim menuju ke kampus, ya kan butuh biaya bensin, biaya jajan itu kan, biaya konsumsi. Jadi hunting lokasi, kemudian juga ini yang opsional, artinya bisa perlu bisa tidak, yaitu pelatihan para pemain, pelatihan peraga. Tapi ini pelatihan ini bisa dilakukan pada saat syuting juga bisa.
Jadi mau syuting itu sebelum benar-benar disyuting, dilakukan dulu untuk latihan. Istilahnya apa ya? Apa itu?
Jadi sebelum latihan, kalau saya lupa ya. Nanti kalau saya ingat. Jadi sebelum melakukan adegan itu, casting.
Tahu ya? Casting. Jadi harus casting dulu. Casting paling tidak ya dua tiga kali, empat kalinya baru yang siap di-soting.
Harus casting dulu sebelum melakukan ngambil remote saja, yang milih remote itu juga harus dilakukan latihan dulu. Paham nih ya? Nah sebelum dilakukan benar-benar direkam.
Nah ini pada waktu pelatihan, ini kalau misalkan melakukan mungkin adegan-adeganya yang ekse, adegan-adegan yang sulit, harus perlu latihan, butuh waktu. Dan itu butuh anggaran, ya harus ada anggaran. Tapi jika tidak, mungkin hanya adegan-adegan pada umumnya dan bisa dilakukan spontanitas, ya tidak masalah tanpa dianggarkan.
Kemudian administrasi dan komunikasi, ya ini pasti ini ya. Data internet untuk wianan antara sutradara dengan produser, sutradara dengan pemain, sutradara dengan kameramen, kan juga butuh itu, di sini ya, ini ada anggaran. Nah ini untuk di persiapan, sebelum diproduksi, nah ini persiapan hal-hal yang perlu diperhatikan itu.
Lain-lain itu ya tadi ya mungkin konsumsi atau mungkin biaya-biaya yang dibutuhkan itu menjadi nilai besarannya. Nah itu di total untuk praproduksi itu kira-kira butuh biaya berapa. Kemudian kalau ini sudah oke.
Di praproduksi membutuhkan anggaran biaya, berapa jumlahnya, dan mungkin sudah ada persetujuan dari produser dan tim produksi, tinggal dijalankan nanti dan harus terpenuhi. Kemudian pelaksanaan syuting produksi, nah ini hitungannya biasanya per hari ini, harian. Ya seperti orang kerja itu ya, sutradara, pemain, kru, ya itu ya mungkin kalau ternyata syutingnya tidak cukup sehari, mungkin tujuh hari, ya berarti tinggal komponen untuk praproduksi dikalikan tujuh hari.
Karena setiap harinya kan butuh anggaran. Ya anggaran diantaranya mungkin unit kamera. Ini kamera ini, karena kamera itu kan ada masanya itu ya, baik di fotografi, Anda tahu fotografi ya, fotografi itu kan sekali jepret kan nilai untuk jepretnya kan semakin berkurang, tahu ya ini ya, isilahnya apa ya, counter apa itu ya, lupa saya.
Artinya jatah untuk bisa merekam lagi kan semakin berkurang. Ya walaupun nilainya semulai itu besar, sekian ribu gitu ya. 5 ribu berarti nanti kamera ini maksimal bisa memotret 5 ribu gambar. Demikian juga untuk kamera video.
Karena nanti kalau sudah ada masanya harus di-reset dan itu secara elektrik dan itu butuh biaya. Nah maka untuk proses produksi film itu pasti biasanya dianggarkan. Walaupun itu kamera milik sendiri, walaupun itu untuk produksi job pembuatan film, tetap dianggarkan. Terus pita kaset, ini kalau pakainya analog, kalau mungkin pakainya secara digital ya mungkin pakai MMC ya tidak masalah. Tapi kalau benar-benar biasanya kalau film-film komersil untuk iklan di TV, untuk film cerita di bioskop biasanya pakai mini TV.
Paham ini ya? Pakai kaset mini TV yang kemarin kita pernah bahas. Kemudian juga butuh listrik, atau mungkin generator.
Karena pada waktu produksi, baik itu di luar ruangan, terlebih dalam ruangan, butuh lampu. Kan butuh listrik itu ya. Kemudian properti dan perlengkapan dekorasi.
Mungkin butuh apa yang misalkan meja atau mungkin butuh ornamen bunga atau mungkin butuh ya apa yang untuk menyeting lokasi syuting itu. Paham ini ya. Itu properti.
Kemudian transportasi mobil itu juga dianggarkan mungkin untuk proses menuju lokasi syuting, karena juga butuh biaya bensin dan segala perlengkapan mobil itu digunakan untuk transportasi. Konsumsi dan dokumentasi, konsumsi ini pasti karena mungkin syutingnya sehari ya butuh makan itu ya, minum, sehingga membutuhkan anggaran untuk konsumsi dan dokumentasi. Dasar kebutuhan komponen anggaran dasar, apa itu secara minimal itu ya, sebenarnya masih banyak yang lain. Masih banyak yang lain, misalkan ada kabel, ada sewa lampu, ada sewa portal jeep, misalkan kalau pakai portal jeep, atau mungkin sewa drone, kalau misalkan syutingnya harus butuh drone, dan lain-lain.
Ini dasar komponen yang minimal, mulai dari unit kamera, kaset, listrik, property, transportasi, konsumsi, dan dokumentasi. Ini hitungannya per hari. Kalau satu hari full bisa dimaksimalkan untuk syuting, ya satu hari dibutuhkan anggaran. Tapi kalau satu hari nggak cukup berarti harus dua hari atau tiga hari.
Ya tergantung dari kesepakatan itu ya. Jadi semuanya tergantung dari kesepakatan. Kemudian kalau sudah pelaksanaan syuting dan itu membutuhkan anggaran, dan ini juga sudah disetujui, sudah ada kesepakatan terkait dengan pelaksanaan syuting, dianggarkan sekian.
Kemudian kalau sudah berikutnya masuk ke proses editing. Editing pun juga butuh anggaran, tukang editingnya, editornya. Ini yang bayaran editingnya.
Kalau yang diproduksi ini biasanya yang untuk konsumsi, apa, untuk anggaran kameramen, pemain, terus tim dalam pembuatan film itu. Kemudian juga di editing ini, ya editor terutama. Tapi juga ada setradara, karena setradara pasti mendampingi pada waktu editing. Dan editing ini biasanya ya berapa sif? Untuk penggunaan perlengkapannya, misalkan harus nyewa, jadi studio editingnya harus nyewa, misalkan perlengkapannya tidak mampu, laptopnya tidak mampu, atau komputernya, PC-nya tidak mampu, harus sewa ya, biasanya berapa jam, ini untuk sewa.
Tapi walaupun itu pakai laptop sendiri, PC sendiri pun juga dianggarkan itu. Paham ini ya. Misalkan editingnya pakai laptop sendiri, ya itu tetap dianggarkan. Jadi tidak bisa tanpa anggaran.
Selain editornya sendiri. Kemudian musik, ya ini musik. Musik ini, walaupun musik itu... Atau semen sendiri, musik itu dibuat sendiri tanpa menggunakan musik lain, orang lain. Tapi menggunakan musik orang lain itu pasti butuh biaya.
Kalau Anda pakai musik sendiri, Anda mengolah sendiri, ya itu juga sebagai karya. Anda di dalam produksi film itu, ya itu juga butuh anggaran. karena kalau menggunakan musik orang lain supaya menghindari copyright itu kan harus dibayar sekian Sebagai pertanggung jawaban menggunakan musik itu, kalau menggunakan musik lain.
Kalau menggunakan musik sendiri ya, tetap dianggarkan, ya walaupun mungkin tidak sebesar kalau menggunakan musik orang lain, musik yang sudah ada. Kecuali mungkin musik-musik yang apa ya... Tanpa non-copyright itu kan ada itu ya, tapi itu pun juga dalam proses editing biasanya secara etika tetap dianggarkan. Karena editor bertanggung jawab penggunaan musik. Sebagai petanggung jawaban editor terkena menggunakan musik yang no copyright.
Terus narrator, ya narrator ini mungkin Di film itu butuh MC, ya, big sound tapi narasi orang, tau ya maksudnya nih ya, narator ya, ya, mungkin ada film ada dibantu dengan ada MC-nya misalkan atau ada naratornya, ya, big sound tapi big soundnya suara orang, ya, narator. Itu juga pasti butuh anggaran, ada biayanya. Kemudian selain itu, yang utama juga konsumsi. Editor, narrator, sutradara dalam proses editing juga butuh konsumsi. Nah itu total sekian dari keseluruhan komponen yang dibutuhkan.
dari proses editing. Minimal ada lima ini ya. Dalam yang lain, biasanya ada, misalkan butuh apa itu, mic misalkan, untuk mungkin rekaman, mic yang mungkin peka, atau mungkin butuh apa ini, ya selain studio, biasanya muncul sesuai dengan kebutuhan itu ya.
Kemudian ada anggaran tersendiri ini, selain biaya untuk diproses baik produksi, mulai dari praproduksi, produksi sampai editing. Karena ini sebagai profesional, jadi ada anggaran khusus, tenaga khusus. Karena dihargai sebagai tenaga profesional.
Sutradara itu tenaga profesional. Karena yang memunculkan ide kreatif film itu kan dari sutradara. Kameramen itu juga profesional. Karena menguasai penggunaan kamera.
Mampu menciptakan komposisi yang benar. Sesuai dengan kaedah. Bagaimana angle kamera, bagaimana ukuran gambar, bagaimana pergerakan kamera. Nah ini yang harus benar-benar diperhatikan.
Jangan di-abekan seorang kameramen. Terus kru, kru ini ya mungkin tukang mic. Tukang menggangi mic itu ya, itu cukup untuk juga profesional itu. Karena bertanggung jawab terhadap kualitas suara. Karena ada tongkat, ujungnya ada mic, terus di telinganya pakai headphone itu ya.
Nah untuk menjaga kualitas bertanggung jawab terhadap kualitas suara. Suara pada saat ya mungkin ada dialog, pemainnya dialog. Ada yang bocor enggak, maksudnya ada suara-suara lain yang masuk enggak, yang mengganggu di saat adegan dialog.
Bang Mik, tukang kabel, nah itu. Karena enggak ada tukang kabel, kabelnya yang apa itu udah berserakan, karena harus ditata. Pencahayaan, ada lighting, istilahnya dalam film itu lightman, jadi tukang lampu, penata lampu.
Kemudian selain ada penata lampu, juga ada penata rias. Jadi sebelum syuting itu pemain harus dirias dulu. Paham ya?
Entah riasnya rias yang berlebihan atau hanya rias dasar. Make up dasar, terutama mungkin yang cowok. Sebelum disyuting pun ya hukuran dulu, wadaan dulu.
Paham ya? Walaupun hanya dasar. Supaya pada waktu nanti muncul di kamera, ya ketangkap kamera, muncul di layar, itu kelihatan fresh.
Anda bisa tonton, apa Anda lihat di TV-TV itu, film-film itu. Walaupun itu adegannya pengemis, walaupun itu adegannya apa, di settingnya mungkin lusuh, tapi lusuhnya tetap masih bersih itu, paham ini ya. Selebih menjadi manajer, adegan manajer, adegan juragan, ya pasti makeup-nya lebih bagus.
Cowok pun tetap makeup, walaupun makeup dasar. Ya sekedar apa itu, memakai apa ya... Upur itu ya salahnya ya, harus make up. Kemudian total berapa? Sehingga dalam proses satu film, itu nanti ketemu total produksi film itu membutuhkan anggaran berapa.
Ya mungkin contoh nih ya, contoh saja. Contoh film, kalau ini prime profile ini ya. Nah, penulisan skenario, misalkan sekian. 500, hunting lokasi, ya ini tergantung jauh dekat. Pelatihan, butuh nilai sekian.
Administrasi, butuh nilai sekian. Ketemunya untuk praproduksi sekian. Mungkin ini minimal ini ya. Dan ini mungkin bisa minimal lagi, tergantung kemampuan itu ya.
Terus, syuting, ya ini berapa hari. Sewa kamera, walaupun itu kameranya sendiri, ya dihargai Rp1.500.000. Pembelian kaset, ya sekian. Sampai dokumentasi, totalnya sekian.
Ya ini contohnya. Syuting 3 hari. Paham ini ya.
Terus editing, editing ini butuh anggaran sekian. Ini contohnya, editingnya misalkan butuh anggaran 3 juta sekian. Untuk biaya sewa studio, sewa perlengkapan, biaya editor, musik, narrator, biaya konsumsi.
Setara-setara itu biayanya ini. Kameramen, butuh pemain juga ada tiga tenaga khusus, ini tadi ada tukang lampu, tukang kabel, tukang rias. Pemain ini juga ada biayanya, satu pemain nilainya sekian. Artisnya itu ya. Artisnya, ya mungkin sekarang gak ada nih dihargai 1 juta artis gitu Sekali pentas ya 20 juta, 30 juta gitu Tergantung artisnya, artisnya papan mana gitu ya Dan sekali muncul ini sudah puluhan juta Total ya sekian Ini untuk film ini Baik, sampai di sini mungkin ada pertanyaan.
Ini terkait dengan rancangan anggaran untuk pembuatan film. Film apapun itu ya, film apapun. Ini bisa diterapkan. Hal-hal yang lain itu ya bisa ditambahkan yang mungkin belum ada, tapi ini dasar.
Kebutuhan dasar, kebutuhan yang pasti Dibutuhkan di setiap proses, setiap tahap pembuatan film, baik di praproduksi, produksi, dan pasca produksi editing. Jadi ini. Dan ini pun juga masih ada yang opsional, mungkin ada yang diperlukan, ada yang tidak, contohnya pelatihan. Atau komunikasi, mungkin komunikasinya enggak membutuhkan anggaran, anggaran sendiri-sendiri ya enggak masalah. Begitu, mungkin ada pertanyaan sampai di sini terkait dengan apa ini rancangan anggaran.
Jadi ada persiapan, kemudian ada pelaksanaan shopping untuk produksi, kemudian ada proses editing, dan V khususnya, V yang menjadi tenaga profesional. Tiga kru khusus itu ya opsional itu ya, mungkin butuh storyboard, tukang gambar. Jadi untuk membuat sket, membuat gambar storyboard mungkin kalau timnya enggak ada, ya butuh orang lain yang pandai gambar, ya itu kan berarti juga perlu kru khusus. Baik, sampai di sini ada pertanyaan. Ini dari mahasiswa sini, Semarang.
Atau diri Kendal. Dari Ungaran. Pak Sarwo ada yang tanya, untuk pembuatan rencana anggaran tadi biasanya yang membuat itu dari misalnya ada suatu toko ingin membuat video profil perusahaannya, nah itu nanti yang bikin rencana anggaran dari tokonya atau dari timnya, apa namanya, stradara dan lain-lain seperti itu Pak.
Baik. Kalau itu pembuat, kalau pembuatan film secara profesional, pembuatan film secara profesional, itu yang membuat manajer. Jadi buat iklan, biasanya PH itu ada manajer.
Manajer ini yang nyari apa itu? Yang nyari job gitu ya, nyari proyek, ya itu yang membuat adalah manager. Jadi yang membuat itu manager. Itu secara profesional kan itu dibuat oleh manager, jadi seorang manager. Manager itu tim manajemennya PH itu, tim manajemennya rumah produksi film.
Paham ini ya? Jadi ada perusahaan PH apa itu kan, ada perusahaan Bintang Wijaya apa, jadi khusus buat atau entertain apa itu ya. Jadi biasanya itu ada manajernya, tim manajer, kemudian dia setelah dapat job terus membuat rang-rang itu. Kalau mungkin tidak ada team manager, ya biasanya sutradara itu yang merangkap. Dia mencari job, mencari apa itu, yang menganggarkan.
Sutradara dan krunya, ya biasanya paling bantor ya sutradara. Karena begini, di dalam proses film, produksi film secara Komersil itu ya, karena ada tingkatan, tingkatan yang paling tinggi itu kan produser, produser itu yang punya, ya yang punya duit istilahnya, atau mungkin pihak yang membiayai, ya produsernya. Itu bisa perorangan, bisa PT. Nah terus itu pihak di luar dari PH, produksi film. Nah di produksi film itu ya manajer, ya manajer tingkatannya itu manajer.
Jadi tim lapangan untuk mencari job, mencari apa itu, supaya usahanya lancar itu. Karena ini, ya program TV apapun itu kan diproduksi oleh... bukan televisinya tapi ada pihak-pihak lain yang memproduksi terus dijual di televisi nah itu loh nah itu ada manajernya, ada manajemen kayak artis itu kan ada manajemennya itu ya ada manajernya, punya manajer sendiri Ini biasanya artis-artis yang sudah gede, bayarannya satu kali tayang, satu jam itu sudah puluhan juta. Berarti kan Anda manajemennya.
Jadi yang mengatur waktu, mengatur tempat, mengatur biaya, manajemen. Itu manajer, misalnya kan manajer. Jadi itu manajer, kemudian di bawahnya ada seladara dan timnya. Paling bawah sendiri ya pembantu umum.
Pembantu momen itu sudah di dalam lingkup manajemen, di dalam manajer tadi Jadi itu kalau secara profesional itu suatu institusi Pembuat film ya biasanya manager itu yang buat anggaran-anggaran itu. Kemudian ditawarkan ke produser, ditawarkan ke ya yang memberi job, dipresentasikan ada kesepakatan atau tidak atau belum. Kalau sudah ada sepakat ya dijalankan. Atau kalau biasanya rumahan, widing-widing, shooting rumahan yang enggak berkelas sekali tapi laris manis ya biasa terhadara. Setadara dan kru, setadara, kameramen, ya itu, menganggarkan sendiri.
Ya sebenarnya nggak ada harus siapa itu ya, tapi biasanya itu secara profesional kan ada bagian-bagian sendiri. Kalau yang profesional tadi, ya manajer tadi. Artis, sebelum main film, ya... Tertadarannya mencari artis ya ketemunya manajer dulu sebelum ketemu artisnya.
Artis manajernya setuju enggak? Ya ini ditangani oleh manajer. Setuju baru nanti dilempar ke artisnya.
Ini ada job, ini ada film, ya anggarannya sekian. Oke ya oke jalan, kalau tidak ya mungkin dilewat. Begitu Pak.
Iya Pak, saya roh. Baik, jadi mungkin itu ya terkait dengan penganggaran pada produksi film. Mungkin ada pertanyaan yang lain.
Ya, penganggaran yang tak kira ngangkat tangan, meh, tak. Sudah jadi apa belum tugasnya? Sinopsis dan skenario?
Belum ya? Itu masih saya undur, nanti di tanggal 8. Jadi minggu depan ya? Jadi minggu depan harus semuanya sudah selesai. Dan minggu depan disiapkan untuk UTS. Di minggu berikutnya.
Nanti UTS-nya teori. Ya, membahas yang sudah pernah kita bahas. Tidak ada yang di luar yang kita bahas.
Paham, ya? Nah, ini. Artinya, ya, materinya ya, semua yang pernah kita bahas. Mulai dari film itu apa, komponen film itu apa, son, ada gambar, nah, itu. Sampai.
finansial, nah ini kan finansial kita masuk pada tahap finansial di pembahasan film komponen film itu kan ada gambar, ada suara ada durasi, terus ada finansial Gambar sudah kita bahas di pertemuan teknik shooting ya, itu kan. Kemudian son, son ini nanti akan kita bahas pada pertemuan yang lebih detailnya itu ya, pertemuan nanti berikutnya. Tapi saya kira son masih kita, makanya ini pada waktu membuat film-film ini belum ada son. Belum ada narasi ini ya, belum ada narasi. Narasinya hanya mungkin backson saja.
Jadi belum ada dialog. Jadi film ini belum ada dialog. Masih ingat film perpustakaan mengembalikan buku itu ya?
Kan tidak ada dialog itu. Hanya film peparaga tapi sudah menjelaskan itu. Paham ini ya?
Oh mengembalikan buku, nah itu contohnya itu. Anda buat sinopsisnya ya, itu kira-kira gambar apa yang dimunculkan di setiap detiknya. Mulai dari awal sampai detik ketiga, eh 3 menit ya, 180 detik. Nah, kira-kira cerita apa, adegan apa yang jadi itu. Nanti untuk ujiannya itu, TS Teori, ujian komponen, komposisi, membuat sinopsis.
Jadi ini belum membuat film, baru membuat sinopsis dan sekenario. Nah ini cerita singkatnya apa? Anda punya ide apa toh?
Oh mau ide tentang mau membayar kuliah? Apakah ceritanya harus hadir di kampus atau secara online? Ya secara online mungkin ya, mungkin dari rumah, nyetar termontor, tapi terus jangan filmnya sampai nanti dari rumah ngelewati pasar, ngelewati sungai, disuting, terus ya film bayar kuliahnya habis nanti. Nggak ada cerita bayar kuliah, tapi proses perjalanan itu.
Paham ini ya? Terus sampai mungkin di ATM, buka apa, nanti disoting, terus nanti ngeluarkan apa, oh ngeluarkan dompet, oh ngeluarkan apa. ATM, oh ngeluarkan apa? Mungkin kartu mahasiswa untuk ngeliat nomor rindunya Untuk melihatkan bahwa dia adalah seorang mahasiswa Sehingga penonton paham, oh ternyata yang masuk ATM itu Yang masuk ruang ATM itu adalah seorang mahasiswa Nah dilihatkan mungkin kartu mahasiswanya, paham ya? Sehingga penonton diajak benar-benar bahwa itu sedang bayar kuliah.
Jangan hanya ngeluarkan mungkin ATM, rekan-rekan PIN, terus ambil duit, atau mungkin nyetar duit. Tanpa mengetahui bahwa dia adalah seorang mahasiswa. Jadi penonton diajak dia adalah seorang mahasiswa. Bagaimana kalau dia adalah seorang mahasiswa? Ya mungkin ada saat adegan membangeluarkan ATM.
Atau mungkin datang ke ATM pakai jas sama mater. Muda gini ya. Kan enggak salah, paham ya?
Ke ATM pakai jas sama mater. Ya idinya apa ya itu? Halo, halo, halo Halo, halo, halo, halo, halo Halo Pak RJ, Pak Jarwo 605 putus sih iya ini sepertinya 605 putus internetnya iya pak, nge-like ya pak ya iya Masih kelihatan Pak Sarwonya, tapi nge-like. Ya, jadi minggu depan kelas di GP22, libur minggu tenang. Minggu berikutnya ujian tengah semester, seperti itu.
Ujiannya tanggal 16 ya, 16 Mei. Kendal yang belum menyelesaikan tugas keduanya, sinopsis. Kalau yang pertama kemarin membuat adegan.
Sudah jadi semua belum? Yang pertama yang bikin adegan. Sudah ya?
Belum kelihatan. Nanti saya cek lagi nilainya. Ini ya nanti ya, ujiannya tanggal berapa? 16 ya? Tanggilan tuh udah terubah ujian, dari rumah saja ujiannya.
Nah, kita tunggu info dari Pak Sarwo.