Agresi Militer Belanda di Indonesia

Aug 26, 2024

Catatan Kuliah: Agresi Militer Pertama Belanda terhadap Indonesia

Peristiwa Penting: 21 Juli 1947

  • Tanggal: 21 Juli 1947
  • Lokasi: Pulau Jawa, Sumatera, dan Madura
  • Aksi: Belanda melancarkan agresi militer yang disebut Operasi Produk.
  • Tujuan: Menguasai kembali hasil bumi dan bisnis Belanda yang terhenti.
    • 70 perkebunan kopi, 72 perkebunan karet, dan lainnya.
  • Kondisi: Armada Belanda beroperasi dari Pelabuhan Surabaya, menyerang markas TNI AL.

Latar Belakang Sejarah

Perundingan Linggarjati (11 November 1946)

  • Peserta: Sultan Syahrir (Republik Indonesia) dan Willem Smerhorn (Belanda).
  • Hasil:
    • Belanda mengakui kekuasaan Republik Indonesia secara de facto.
    • Kesepakatan untuk membentuk Republik Indonesia Serikat.
  • Pelanggaran: Belanda mengerahkan lebih dari 100.000 tentara ke Indonesia.

Sumber Konflik

  • Perkembangan: Tindakan agresi militer Belanda melanggar kesepakatan Linggarjati.
  • Tentara Sekutu: Memasuki Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan.
  • Pertempuran Signifikan: Surabaya, Ambarau, Jogjakarta, Palembang, dan lainnya.

Agresi Militer Pertama

  • Tanggal Mulai: 21 Juli 1947
  • Target Pertama: Malang, Banyuwangi, Probolinggo.
  • Pertahanan: TNI berusaha menahan serangan dengan kekuatan yang ada.
  • Metode: Taktik bumi hangus diterapkan; semua aset penting dihancurkan untuk mencegah penggunaan oleh Belanda.

Aksi Pasukan Indonesia

  • Perlawanan Rakyat: Gerilya dilakukan oleh pasukan dan warga sipil di Malang.
  • Sandi dan Strategi Lokal: Bahasa walihan digunakan untuk komunikasi rahasia.

Akibat dan Dampak

  • Kehilangan: Banyak tentara Indonesia gugur, termasuk dalam pertempuran di Malang.
  • Penyerahan Malang: Belanda berhasil memasuki Malang pada 31 Juli 1947.
  • Perjanjian Renville: Mengakibatkan wilayah Indonesia semakin sempit, dengan garis demarkasi.

Kesimpulan

  • Keberhasilan Agresi: Belanda belum berhasil menguasai sepenuhnya dan menghadapi perlawanan yang kuat.
  • Strategi Ke Depan: Taktik dan perlawanan rakyat menjadi kunci dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan.