Transcript for:
Kuliah Hadis 15: Rukun Iman

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah, wassalatu wassalamu ala rasulillah, Sayyidina wa maulana Muhammad ibn abdillah, wa ala alihi wa sahbihi wa man tabi'ahum wa maw'alah. Subhanaka la ilm. Alim ulama, cerit pandai, tokoh masyarakat. Yang besar tak dihimbau gelar. Yang kecil tak disebut nama. Insya Allah kita semua dimuliakan Allah SWT. Amin. Ya Rabbal Alam. Masuk kita ke hadis yang ke-15. Pertemuan yang ke-16. Diriwayatkan dari sahabat nabi bernama Abdurrahman Ibn Sakhar Ad-Dawsi. Masyarakat. dengan nama Abu Hurairah radiyallahu anhu anna rasulullah s.a.w maqal nabi s.a.w bersabda man kana yu'minu billahi wal yawmil akhir siapa yang percaya kepada Allah dan hari akhirat faliakul khairan awli yasmud hendaklah dia mengucapkan kata-kata yang baik atau diam Apa makna hadis ini? Yang pertama Bahwa iman itu ada buktinya dalam bentuk amal Ahlus sunnah wal jamaah Mengakui iman itu tiga Pertama atas diri kubil qalbi dibenarkan dengan hati yang kedua al-iqraru bil-lisan di ucapkan dengan lidah itulah dia bersyahadat makanya kalau ada kawan kita yang mau masuk islam kata Tadi saya ini tertarik sama Islam. Ajak dia bersyahadat. Karena kalau dia sudah mengatakan tertarik. Mati dia dalam keadaan belum bersyahadat. Nah lulus sunnah mengakui musti tiga. Walaupun sudah simpati. Sudah bersedekah. Sudah berimfa. Banyak kawan tetangga sahabat kita. Tidak seakidah dengan kita. Tapi rupanya belajar Islam diam-diam. Mendengar ceramah. Dia baca buku. Tetangga sahabat kita. Dia tarik dia masuk Islam. Cuma untuk mengisytiharkan. Menunjukkan keislamannya dia segan. Atau boleh jadi dia laki-laki. Takut dia istrinya tak masuk Islam. Atau kalau dia sudah agak tua. Takut dia dikucilkan anak-anaknya. Atau kalau dia masih muda. Takut dia tidak diurus orang tuanya. Itu mesti diselamatkan. Dengan melafazkan. At-tasdiku bil-qalbi. Dibenarkan dengan hati. Wal-ikraru bil-lisan. Dinyatakan. Salahkan dengan lisan. Kemudian yang ketiga. Wal amalu bil arkan. Mesti ada amal. Jadi Islam itu tidak menuntut orang sekedar syahadat. Tapi ada bukti daripada syahadat. Apa buktinya? Salat ini bukti daripada syahadat. Salat tidak wajib bagi orang yang tak bersyahadat. Tapi kalau sudah bersyahadat. Wajib salat. Salat tak wajib. Bagi orang yang tak bersyahadat. orang yang tak mengakui Allah tapi kalau sudah mengakui ashadu an la ilaha ilallah wa ashadu anna muhammadun rasulullah maka ada implikasinya ada efek dari ucapan itu makanya pada masa pemerintahan Abu Bakar Suddik banyak orang-orang yang dulu membayar zakat zaman Nabi tak mau bayar zakat meninggal Nabi mereka berhenti bayar zakat kata mereka, ayat itu untuk Nabi Muhammad khul min amwalihim ambil zakat mereka sedangkan setelah Nabi meninggal, kami tak mau bayar zakat marah Abu Bakar Wallahi kata Abu Bakar lauqatiladna aku akan memerangi siapa saja manfarraqah, siapa yang membeda-bedakan memisah-misahkan antara zakat dengan sholat, karena kalau sudah disebut wa'aqimus salim Maka aqamah salah wa ataz zakah, tak bisa dipisah-pisahkan. Tidak ada kewajiban lari pagi, tapi kalau sudah masuk tentara wajib lari pagi. Maka siapa yang tidak mau lari pagi, jangan lari pagi. masuk tentara. Nah begitu konklusi cara berfikirnya. Maka syahadat menuntut orang untuk beramal. Kalau ada orang bersyahadat tapi tidak beramal, maka tidak betul syahadatnya. Oleh sebab itu apakah... kata Nabi dalam hadis ini, man kana yu'minu billah, siapa yang beriman kepada Allah, wal yaumil akhir, hari akhirat, fal yakul khairan, hendaklah dia mengatakan yang baik-baik, awliya smut, atau kalau tak bisa, diam, lidah ini luar biasa, gara-gara lidah orang, bisa selamat dari api neraka, karena ashadu allah ila ilallah, gara-gara lidah orang, bisa dihukum, dapat syafaat Quran ikra'ul Quran fa'innahu ya'ti yawmal qiyamah syafian li'ashabi gara-gara lidah orang bisa mati husnul khatimah Allahumma ja'al akira kalamina inda'tihai ajalina la ilaha illallah gara-gara lidah orang bisa dekat dengan Nabi Muhammad aktharuhum salatan akrabuhum majlisan orang yang paling dekat dengan Nabi orang yang paling banyak salawat Allahumma Allahumma salli ala Sayyidina Muhammad wa ala alihi Muhammad gara-gara lidah azab tak jadi turun yaitu kalau tidak ada hukuman azab itu turun tak jadi dia turun gara-gara orang masih lagi nasihat menasihati kenapa tak berjilbab kenapa Kenapa tak pakai baju panjang? Kenapa tak pakai baju kurung? Kenapa pacaran? Kenapa kalian mabuk? Kenapa sabu-sabu? Itu semuanya amal lidah. Amal lidah juga membuat orang menjadi, mendapatkan amal yang paling baik. Ketika Nabi ditanya, ayyul amal khairun. Apa amal yang paling baik? Wahai Rasulullah, apa kata Rasulullah? Antu farikat dunia, kau mati meninggalkan dunia, walisanuka ratbu. Lidahmu dalam keadaan basah Bidhikrillah Menyebut Allah Mati dalam keadaan lidah basah Karena menyebut Allah Subhanahu wa ta'ala Gara-gara lidah Orang bisa amalnya Timbangannya berat Siapa yang berat timbangan amalnya Maka dia mendapatkan kehidupan yang diridai Allah Dan beratnya timbangan amal itu Amal Amal lidah. Subhanallah wa bihamdihi. Subhanallahil azim. Subhanallah wa bihamdihi. Subhanallahil azim. Kalimat Tani. Dua kalimat. Khafifat Tani ala lisan. Ringan di lidah. Faqilat Tani fil mizan. Berat pada timbangan mizan. Hari kiamat. Habibat Tani ila rahman. Disayang oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Subhanallah wa bihamdihi. Subhanallahil azim. Gara-gara lidah. Allah subhanahu wa ta'ala. Tak jadi menurunkan bala Mala petaka Allah tak akan menurunkan azab Selama kau berada di tengah mereka Ya Muhammad Dan Allah tidak akan menurunkan azab Selama mereka beristighfar Itulah yang paling Afdal beristighfar pada waktu Sahur menjelang subuh Wabil asharihum yastaghfiruh pada waktu sahur mereka banyak beristighfar gara-gara lidah yang kesembilan gara-gara lidah orang menjadi dilapangkan hidupnya dijauhkan dari kesulitan diberikan solusi setiap permasalahan dan mendapat rezeki dari jalan yang tak disangka-sangka man lazimal istighfar siapa yang melazimkan istighfar astagfirullahaladzim aladzim la ilaha alqayyim wa atubu ilaih tiga balasan ya Allah Setiap kesusahan hatinya Diberikan jalan Kelapangan Setiap kesempitannya Diberikan Allah Solusi jalan keluar Diberikan Allah Rizki dari jalan Yang tak disangka-sangka Ini semuanya amal-amal lidah Oleh sebab itu maka kata Nabi Muslim itu siapa? Al-Muslim, orang Muslim adalah Man Salimal Muda Muslimun selamat orang lain min lisan dari lidahnya Kalau ada orang mengaku muslim tapi tak selamat dari lidah orang lain Maka sesungguhnya menurut hadis ini diragukan keislamannya Kenapa dia islam? Karena dia pakai peci, pakai sarung, pakai koko Kenapa kau tahu dia islam? Karena dia selalu ke masjid Kenapa kamu tahu dia islam? Dia pak haji, betul Tapi ada standar ukuran islam yang lain, apa itu? Mengkan ayub minum Siapa yang percaya kepada Allah Dan hari akhirat Katakanlah yang baik Kalau tak bisa mengucapkan baik Diam Diam saja Makanya ada ungkapan mengatakan Diam itu adalah emas Maka banyak diam Jamaah ini pun malam ini diam Entah diam lapar Tenang, habis ini kita akan ada makan bersama sesuai dengan duit infak masing-masing. Karena sudah diumumkan itu hari Senin yang lalu. Falyakul khairan, hendaklah cakap yang baik-baik, awliya smut. Diam. Lidah ini disamping dia bawa amal yang baik-baik, gara-gara lidah juga orang menjadi makan bangkai saudaranya. Ayo hibu ahadukum ayyakulalah ma'akihi ma'itan. Maukah kamu memakan bangkai saudaramu? Ada orang makan bangkainya Bangkai saudaranya ya Rasulullah Siapa itu? Itulah orang yang lidahnya Membicarakan aib orang lain Gara-gara lidah juga orang kena azab Kubur Mana hadisnya? Nabi mengambil pelepah korban ditusukkannya dikubur lalu kata sahabat kenapa ini ditusukkan kekubur orang yang dikubur ini waktu hidupnya yamshi bin namimah membawa-bawa cakap cakap si A tentang si B disampaikan ke si C bekelahi si C dengan si A gara-gara lidah si B nah ini menyebabkan azab kubur padahal kita sebelum salam Allahumma inni a'udhbika min azabi jahannam wa min azabil qabari wa min fitnatil mahyab Gara-gara lidah amal bisa berpindah Amal ibu baca Quran Amal bapak baca Yasin Amal ibu infa'sodakoh Bisa berpindah kepada saya Kepada orang lain Gara-gara apa? Gara-gara sumpah serapah cacimaki Itulah yang dikatakan Nabi di dalam hadis Atadrunamal muflis Taukah kamu siapa itu orang yang bangkrut? Dijawab sahabat Man la dirhamal Orang yang tak ada duit perak Dan tak ada perhiasan Itu orang yang bangkrut Bukan Kata Nabi bukan itu orang yang bangkrut Itu Lalu siapa ya Rasulullah Datang dia menghadap Allah hari kiamat Salatnya banyak Puasanya banyak Puasa Senin Kamis Puasa Nabi Daud Puasa Ayamul Bayt 13, 14, 15 Puasa Sunat Puasa macam-macam puasa Tapi ternyata Lidahnya kasar Menuduh mencacimaki Menyumpah serapah si fulan Maka habis amalnya Jadi begitulah lidah Makanya dalam ayat tentang haji Lidah ini diperingatkan betul Siapa yang melaksanakan ibadah haji Jangan melakukan tiga Jangan melakukan perbuatan rafas Rafas seksual, wala fusuka, jangan melakukan perbuatan fasik, yang ketiga wala jidal jangan berkelahi sumpah serapah, cacimaki makanya ketika sahabat meminta, ya Rasulullah doakanlah laknat untuk orang-orang itu, musuh-musuh kita kata Nabi, ma bu'ithu lak'anan aku tak diutus untuk melaknat, mencacimaki, menyumpah serapah aku diutus untuk menebarkan rahmat, sesuai Sesuai firman Allah. Wa ma arsalnaka illa rahmatan lil'alamin. Makanya Nabi doanya. Allahumma diqawmi fa'innahum la ya'lamun. Berikan mereka hidayah ya Allah. Mereka berbuat buruk. Berbuat jelek. Karena mereka tak tahu. Kasih mereka pengetahuan. Supaya mereka mengenal Islam. Sehingga mereka tidak mencacimaki. Menyumpah serapah. Menfitnah ajaran Islam. Nah ini yang pertama. Dalam hal ini. tiga sifat, tiga-tiganya akan kita bahas malam ini insya Allah yang pertama man kana yu'minu billah yawal yawmul akhir siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat fal yakul khairan ucapkanlah yang baik-baik Awliya smooth atau diam Ya Rasulullah Apa yang paling kau khawatirkan nanti Di akhir zaman Kata Nabi yang paling kau khawatirkan Nilah lidah Karena lidah ini macam-macam Berapa banyak orang tergelincir ke dalam dosa Gara-gara perbuatan lidah tangannya mungkin tidak kakinya mungkin tidak tapi lidahnya itulah mengapa kita menjelang bulan Ramadhan ini banyak mengundang tetangga sahabat kerabat andai tolan termasuklah acara kita malam ini Tinggal dua malam saja lagi. Malam Selasa. Malam Rabu. Malam Kamis kita sudah insya Allah tak ada halangan. Rabu nampak anak bulan sore. Malam Kamis kita sudah taraweh. Hanya tinggal dua malam saja lagi. Orang-orang beriman bukan main rindunya dengan Ramadan. Tak sabar dia menghitung yang dua malam ini. Malam Rabu, malam Kamis. Malam Rabu, malam Kamis. Orang-orang yang tak suka Ramadan pun menghitung itu juga. Malam Rabu. Rabu malam Kamis, mak dua kali lagi Makan lontong sayur Pagi Selasa, pagi Rabu Pagi Kamis sudah tak bisa makan lagi Jam-jam 12, jam 1 Mulai mencari rumah makan Bawah kaki terbuka Kepala tertutup Rumah makan hantu Tutup pakai kain selendang Tapi di Pekanbaru tak ada itu Saya belum pernah nengok itu di Pekanbaru Itulah hebat beruntung bertuahnya kita Tinggal di negeri Pekanbaru kota bertuah ini Bapak Ibu yang dimiliki Allah SWT Maka di bulan Ramadhan amal hadis ini memang betul-betul. Di bulan Ramadhan lidah. Siapa yang tidak bisa meninggalkan kata-kata sumpah serapah ceci makikah. Ghibah Bercara aib orang lain Membawa-bawa cakap orang lain Maka Allah tidak akan memberikan balasan Makannya ditinggalkannya Minumannya ditinggalkannya Istri seks ditinggalkannya Tapi tak ditinggalkannya Pekara lidah Allah tak berhajat Allah tak berikan balasan Kau tinggal di situ Tinggalkan makanmu, kau tinggalkan minummu. Tak kubalas kata Allah. Kenapa? Karena kau tidak meninggalkan amal lidah. Oleh sebab itu Allah bisa karena biasa. Membiasakan diri bertasbih, bersolawat, baca Quran. Saya banyak melihat ibu-ibu, bapak-bapak yang sudah terbiasa. Menikmati zikir. Terus dia duduk berzikir. Kadang-kadang awak pun tak dipeduli. Sudah lama sini Pak Haji? Baru saja. Waktu itu sudah masuk. Kaji, itu yang bagus Kita pun tidak tersinggung Kalau ada orang kita lawani ngobrol Dia jawab seperlunya Habis itu dia baca Quran, kita jangan tersinggung Karena dia sudah mengamalkan Bicaralah yang perlu-perlu saja Yang tak perlu dibicarakan Tak usah dibicarakan Dapat ibu yang dimulakan Allah SWT Apalagi zaman fitnah Medsos ini luar biasa Cakap kita bisa dipotong-potong Bisa dipelintir Bisa dijadikan Bumerang. Kita yang bicara dibalikkan lagi ke kita. Itu luar biasa. Ini fitnah gaya model baru. Ini namanya fitnah lisan zaman now. Na'udzubillah kalau sampai kita terjebak pada fitnah-fitnah ini. Makanya kata Nabi Iman. Bagaimana kita mau tahu keimanan seseorang. Kalau Islam nampak. Syahadat. Solat. Zakat. Puasa. Haji. lima-lima nampak syahadat memanglah kumpul di masjid raya habis sholat jumat mari kita saksikan syahadat kawan kita dipimpin oleh imam besar ashadu allah ilaha illallah sholat nampak Allahu Akbar zakat nampak zakat fitrah nampak beras zakat mal sodako nampak wasah nampak sama Sama-sama tadi Bapak. Nampak saya. Itu saya masuk dari pintu samping. Nampak saya siap kormanya. Untuk berbuka puasa. Nampak. Haji. Haji lah yang paling nampak. Balik. Dua tiga lapis sorban. Pakai baju jubah. Nampak di pangkal nama. Haji. Malah kalau tak ditulis. Tulis di surat undangan. Tak berlaku mau datang. Oleh sebab itu maka. Kalau Islam nampak. Tapi kalau. Iman tak nampak. Iman kepada Allah, iman kepada malaikat. Antu minabillah wa malaikatihi wa kutubihi wa rusulihi wa liaumil akhir wa biqadri qairihi wa syarihi. Tak nampak. Nabi mengatakan kalau kau nampak ini berarti dia beriman. Bagaimana cara menengok iman orang ya Rasulullah? Man kana yu'minu billah wa liaumil akhir. Siapa yang beriman kepada Allah dan ahli akhirat? Faliyaqul khairan. Amcaqabnya be'e bay. Auliasmud atau diam. Jadi kalau ada orang rajin ngaji. Bercakap pun rajin juga. Nah ini belum lagi. Baru sebatas setakat. Menikmati pengajian. Belum mengamalkan kaji. Pantang dipancing. King Cobra. Sikit aja pancingannya. Tak boleh berhenti-berhenti dia. Biasanya kata pancingannya. Teringat sama terkenang. Teringatnya. Itu udah masuk gigi satu. Terkenang ya Sudah habis Dua SKS Beli kangkung sikat Bicaranya sejam setengah Jadi kalau nampak ibu-ibu Nanti tak terlalu banyak cakap ya Bapak-bapak pun juga begitu tenang Itu insya Allah Masuk dalam kategori ini Kami dari tadi tak ada bercakap Ustadz aja yang bercakap Saya mengaji Pengajian Ini tak ada bicara macam-macam Men Siapa yang beriman kepada Allah Dan hari akhirat Katakanlah yang baik-baik Kalau tak bisa diam Makanya pepatah kita mengatakan Mulut kamu Mulut kamu itu lebih Dahsyat lagi Menerkam Lebih tajam daripada sembilu buluh Lebih tajam daripada pisau busi baja Lebih tajam daripada segala yang tajam Inilah hati manusia Lusak luka disebabkan lidah Galah patah boleh disambung Kaca retak boleh direkat Hati yang sakit kemana obat akan dicari Mungkin orang sudah memaafkan Tapi dia tetap ingat Bapak sudah maafkan Pak Fulan Sudah Pak Ustadz Tapi cakap-cakap dia yang dulu payah saya melupakannya Begitulah rupanya Kalau kata-kata itu Sudah masuk ke tangkai jantung Ke ulu hati Payah kita meninggalkannya Jadi kalau mau Lihat ciri orang beriman. Tengoklah dari kata-katanya. Kalau kata-katanya penuh makna. Jauh menjauhi dari yang ribah. Itu salah satu ciri beriman. Kepada Allah dan hari akhirat. Yang kedua. Hadis ini ada tiga bagian Kita bahas yang kedua Diriwayatkan dalam kitab Sohih Al-Bukhari dan Sohih Muslim Mutafakun alih Sepakat Imam Bukhari dan Muslim Tentang kesohihan hadis Siapa yang beriman kepada Allah Dan hari akhirat Hendaklah memuliakan tetangga Makanya tetangga disebut dalam Al-Quran Waljaridil qurba Waljaril junubi Tetangga ini ada ring-ringnya Ring yang paling dekat Waljaridil qurba Tetangga Tetangga tapi juga kerabat. Tetangga kerabat. Atuk dulu punya tanah. Lalu kemudian anak-anaknya dibuat rumah. Lalu kemudian cucu-cucunya. Nah ini yang paling dekat. Tapi ada yang sesudah itu ring dua. Waljariljunubi Tetangga hanya sekedar dekat Tapi tak ada hubungan darah Jadi apa bukti orang beriman Kepada Allah dan hari akhirat Memuliakan tetangga Karena kalau sampai Masanya sulit Mati Sakit tetangga Itu yang akan datang Tak mungkin saudara kita yang dari Jakarta Datang Tak mungkin sahabat kita yang dari Makassar menolong Tak mungkin kawan yang dari Banjarmasin yang datang itu adalah tetangga yang dekat-dekat. Berapa rumah tetangga kita itu? Kata Imam Sufyan Al-Thawri, 40 rumah ke muka, 40 ke belakang, 40 ke kanan, 40 ke kiri. 40, 40, 80, 40, 40, 160. Dulu begitu, muka belakang. Sekarang orang tinggal di kondominium, 40 ke atas, 40 ke bawah. Tinggal di rumah-rumah sarang burung walet yang bentuknya petak-petak kotak-kotak kecil. 100 lantai ke atas, nah itu sekarang orang tak ada lagi kenal-mengenal berapa banyak orang mati di apartemen yang tahu security karena bau bangkai jangkanya bangkai tikus, panggil anjing herder buka pintu orang lelah terbujur, mati, tak ada kenal-mengenal, la salam wala kalam, jangankan dulu masih ada orang nengok muka walaupun tak ada salam, nampak muka, sekarang muka pun tidak, dari pagi sampai pagi hasil menengok HP Dulu ada ungkapan orang, memang saya ditengoknya tadi Pak Ustadz, hidungnya pun tak menyaun. Artinya masih nampak hidung, sekarang hidung pun tak nampak. Na'udzubillah, komunikasi kita sudah rusak. Kalau sebab itu maka sebelum turun air... Ayat warisan. Dulu sahabat nabi itu. Mewarisi harta tetangga. Dekatnya. Ketika meninggal tetangga. Meninggal diwarisi. Sebelum turun ayat warisan. Anak laki-laki dapat dua kali bagian anak perempuan Setelah turun ayat faraid Ayat warisan Mansuh Ditutuplah hukum Saling mewarisi antar tetangga Oleh sebab itu Kita yang punya tradisi di negeri Melayu Bumi Lancang Kuning ini baik sekali Hampir tiap malam ada undangan kenduri Menjelang bulan Ramadhan Malam ini di rumah Pak Fulan Malam besok Besok di rumah Pak Fulan. Malam kemarin di rumah Pak Fulan. Datang Pak Ustadz. Kita mau menyambut Ramadan ini. Nanti datangnya habis insya. Kenapa tak habis maghrib Pak? Kalau habis maghrib waktu pendek. Nanti masjid kosong. Mantap. Bagus. Habis selesai insya. Baru datang ke rumah masing-masing. Biasanya berzikir. Baca doa. Makan. Kata sambutan dari sahibul baik. Malam ini kami sebagai sahibul baik. Dan sahibul angkat. ajat, ingin minta maaf kepada bapak ibu, tetangga, sahabat, kerabat semua, apakah bapak ibu maafkan saya? maaf, udah kenyang semua dah maaf sedangkan telur ayam disangka lagi tersentuh apalagilah hati manusia kita selama bertetangga, bekawan bersahabat ini mungkin salah parkir mungkin salah pandang mungkin salah tengok mungkin salah cakap kemudian Kami semua minta maaf, baik Tuhan. Sehingga hubungan pun menjadi baik. Kalau mau melihat orang baik atau tak baik, maka lihatlah bagaimana sikap interaksi sosial. Memuliakan tetangga Kata memuliakan Biasanya Dari kata Tapi yang dipakai Kenapa kata Akrama Ternyata Diambil dari kata Karim Artinya Dermawan kepada tetangga Itu maknanya Hendak Tidaklah muliakan tetangga artinya berbagi kepada tetangga. Makanya dulu ada istilah jangan sampai bau asapnya, bau harumnya sampai tercium dia tapi makanannya tak sampai. Sakit hatinya. Dulu orang bertetangga masih sampai baunya. Sekarang bau pun tak sampai. Sakingkan parahnya. Makanya kata Nabi kepada sahabat yang bertetangga. Kalau kau masak banyak kan kuah Mungkin ayamnya sebuntut Atau ayam ceker ayam Atau sayap ayam 2-3 potong Banyak kan kuah kaldu Kentang, wartel, banyak kan Dagi ke adik-adik Mahasiswa-mahasiswi di masjid Anak yatim, pakir miskin Sahabat-sahabat, kerabat, tetangga Kawan-kawan bagi Sampai-sampai kata Nabi Jaga dirimu dari api neraka Walau bersyukur Walaupun sebelah korma. Ada korma sebijik. Belah jadi dua. Engkau sebelah. Aku sebelah. Kata Nabi kepada Aisyah. Istrinya itu. Jaga dirimu dari neraka. Walaupun sebelah korma. Nabi mengajarkan mengawali dari hal kecil-kecil. Sebelah korma. Saya merasakan sendiri. Sebelum azan maghrib. Bulan puasa kami di atas kereta api. Prediksi sampai. Sampai ke stasiun sebelum azan. Rupanya kereta api ini jalurnya entah bagaimana lama kami berhenti di tengah jalan. Akhirnya setengah jam belum sampai ke stasiun sudah azan. Datanglah bapak-bapak penjunjung korma. Dia ambil. Korma itu ketika sedang azan, Allahu Akbar, Allahu Akbar, dibagikannya korma kepada semua, semasuk saya dapat. Berbukalah kami di kereta api dengan korma yang dia bagi. Amat sangat berkesan sampai sekarang kita ingat. Ternyata nikmat menerima dengan nikmat berbagi itu dirasakan oleh orang-orang yang suka berbagi. Bapak, Ibu mungkin pernah menerima pembelian orang. Tapi ada yang paling menikmat adalah ketika kita bisa berbagi. bagi, makanya ada di miracle of giving ada buku judulnya miracle of giving keajaiban memberi ternyata orang yang memberi itu merasakan nikmat yang luar biasa saya tak pernah saya rasakan nikmat memberi ini Pak Ustadz pernah kau memberi? tidak patutlah coba beri sekali-sekali baru merasakan nikmatnya ajaran Islam ini dia tidak bisa main teori harus diamalkan Terlakukan sekali Kita beri dua kali Kepada tetangga, kepada sahabat Balik kita dari jauh Kita bagi-bagi Apa ibu yang dimuliakan Allah Maka kata Nabi, kalau mau menengok orang itu beriman Tetangga saya itu beriman Apa bukti iman Kemakah setahun tiga kali Pernah kau dikasihnya air zam-zam Setetes pun tak meleleh Bukan itu tanda iman Mankana yu'minu billah Siapa yang beriman kepada Allah Dan hari akhirat Memuliakan tamu Yukrim disitu berbagi kepada Jarahu Tetangga-tetangga dekat Kalau berbuat baik Kepada orang jauh Mungkin ada yang diinginkan dari orang jauh. Makanya kalau ada undangan hari Sabtu, hari Ahad. Kita sedang menginventarisir undangan. Tengok dulu. Ring satu, ring dua, ring tiga. Siapa yang ring satu? Kerabat, tetangga. Ring dua, tetangga tapi tak kerabat. Ring tiga, kerabat tapi tak tetangga. Nah itu dulu. Orang sekarang enggak. Siapa yang pertama kali? Bupati. Habis itu Wakil Bupati, Sekda, Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Kantor, Camat, Lora, RT, RW. Bawa-bawa-bawa lah. Bukan begitu. Orang yang dilihat itu bukan dari status sosial. Karena status-status ini akan hilang. 5 tahun, 10 tahun, hilang. Tapi status yang tadi tak akan hilang. Status kerabat dengan tetangga hanya akan hilang ketika... kematian datang, makanya berapa banyak kita yang pindah-pindah rumah begitu bertemu dengan tetangga tadi oh, engkau tetangga saya waktu SD dulu, berkesan luar biasa, Bapak Ibu merasakan itu, kalau hubungan kita baik-baik Siapa yang beriman kepada Allah Dan hari akhirat Hendaklah dia memuliakan tetangga Dengan berbagi kepada tetangga Yang terakhir Yang ketiga Siapa yang beriman kepada Allah Dan hari akhirat Hendaklah dia memuliakan tamu Ustadz Somad cerita tentang memuliakan tamu Kami bertamu ke rumahnya Dia pun berangkat pergi Saya masuk jam 6 subuh tadi, tadi subuh, tadi malam sampai dari rumahnya jam 3, berangkat ke kampus jam 6 subuh, habis sholat subuh masjid jam 5 lewat 10, tak sempat lagi. Oleh sebab itu kalau ada orang-orang yang pernah berjumpa subuh mau jumpa mau datang tak bisa kami. Memang jam 6 baru jam 6 sudah masuk kelas otomatis 5.30 sudah berangkat di UIN Panam kilometer 15. Ada kesempatan yang lain Ustaz kami sudah sampai ini Saya masih di Jakarta Ustaz kapan ada di rumah? Hari Senin Hari Senin jam berapa? Jam sekian Kalau tepat janji ya Tapi kalau tidak berjanji Oleh sebab itu maka ada juga kondisi-kondisi tertentu Bagaimana melihat orang, iman orang Bagaimana dia memuliakan tamu Kadang orang ini memuliakan tamu Tengok status sosial kalau tamu tadi level-level bupati gubernur wali kota itu keluar minuman-minuman teh botol macam-macam tapi kalau hanya orang biasa air putih aja lah macam kita malam nih lah nanti habis makan baru Habis makan nanti baru. Dan saya pula tak tamu di masjid ini. Kita adalah sahibul baik. Sahibul hajat. Falyukrim daifahu hendaklah memuliakan tamu. Dapat ibu yang dimuliakan Allah SWT. Hadis yang kita kaji malam ini. menunjukkan nanti kita habis sholat insya langsung tanya jawab karena malam ini kita akan makan bersama penutupan kajian arwa'in sampai yang kelima belas semuanya empat puluh masih ada dua puluh Masih ada 25 pertemuan lagi Nanti baru kita khatamkan Acara khataman Arba'in Dengan ijazahnya sekali Ijazah hadis Arba'in Nanti bapak ibu adik-adik Bisa mengajarkannya pula Kepada bapak mengajarkannya Kepada istri, kepada anak Ibu mengajarkan kepada anak Kepada cucu Jadi kita tidak berpikir tentang murid Sejauh mata memandang Kita buat halakah-halakah Kecuali kecil, tapi manfaatnya besar. Kemudian nanti adik-adik yang kajian di kantor-kantor bersilabus. Sudah saya sampaikan ini, supaya kajian-kajian ini jangan sekali selesai. Ustadz, bisa datang ke kantor kami? Bisa. Hari apa? Mesti 40 pertemuan. Eh, banyak betul. Kita selesaikan armain. 40 tetap muka. Pasti itu setahun. Jadi kalau ada kantor Bapak Ibu buat pengajian, Setiap Kamis pagi 1 bulan 4 kali Kamis 10 bulan 40 kali 40 kali pertemuan Hatam Insya Allah Di bulan Ramadan off Libur 4 kali Kesempatan 40 pertemuan 10 bulan Hatam Kitab Arba'in Nawawi Arba'in 40 Nawawi Ditulis oleh Imam Abu Zakaria Yahya Nusyaraf An-Nawawi meninggal tahun 676. Bapak-Ibu yang dimuliakan Allah Subhanahu wa ta'ala. Man kana yu'minu billah. Siapa yang beriman kepada Allah. Wal-yawmil akhir dan hari akhirat. Ada orang yang tak percaya hari akhirat. Ada. Kata dia dunia ini kekal abadi. Tak ada kiamat. Terus aja begini. Mana itu kiamat? Mana? Mana? Dia tantang. Sedangkan kita percaya. Itu sama. Nanti sampai masanya langit ini terbelah. Planet-planet. Mars, Neptunus, Pluto bertabrakan. Lautan dari Selat Melaka naik ke atas pekan baru ini. Seperti tsunami yang menghadap. Saat itu semua yang mati-mati dibangkitkan. menghadap Allah, waktu itulah baru orang, hari itu dia baru sadar, bahwa sesungguhnya dia belum beramal, jadi cerita orang tak percaya, sama hari akhirat itu, bukan zaman sekarang, Tuhan tak percaya, akhirat tak percaya, kiamat tak percaya, pokoknya sampai kapanpun, kata dia, bumi tetap mengedari matahari, terus, tapi ada juga orang yang percaya, dunia ini, akan berakhir, tapi tak percaya Tuhan. Dunia ini kata dia akan berakhir, tapi bukan Tuhan yang menghancurkannya. Ada meteor besar yang menurut prediksi dia tahun seribu sekian-sekian seribu tahun lagi, maka meteor ini akan menabrak. Menurut perhitungan ilmu astronomi, meteor besar ini akan menabrak bumi, bam! Pecah, hancur. Nah ini sudah ada juga sama Nabi. Namanya Dahriyun. Namun itu kita hidup. Wana? Kita binasa bukan karena Tuhan. Tapi karena masa. Sampai masanya hamil. Sampai masanya lahir. Sampai masanya anak-anak. Sampai masanya remaja. Sampai masanya dewasa. Sampai masanya tua. Sampai masanya sakit. Sampai masanya mati. Tak ada Tuhan. Tuhan tak pernah. Sedangkan ini. Ada pula lagi kelompok yang tak meyakini akhirat. Ini pun sudah ada sama Nabi. Ini sudah. Setungguhnya yang kita kaji malam ini. Ini zaman berganti musim berubah. Tapi isi dunia ini itu-itu saja. Zamannya berganti. Cara bicara berubah. Alat telekomunikasi maju canggih. Tapi isi dunia. Ya itu. Orang tak percaya sama Allah. Percaya dunia berakhir bukan karena Allah. Percaya dunia ini tidak berakhir. Dan kemudian ada lagi nama kelompoknya. Zaman Nabi itu orang-orang mulhid. Atais, tak percaya kepada Tuhan. Ada lagi satu kelompok yang tak percaya bahwa kita sesudah mati hidup lagi. Diambilnya tulang yang sudah kering kerontang, ditunjukkannya kepada Nabi. Namanya Asri bin Wael. Ya Muhammad, ayuhi Rabbuka hadhal idama ba'dama balia waramma. Apa bisa Tuhan mau menghidupkan tulang yang sudah anjing? Kencur kering kerontang putih. Tak ada lagi lemak daging sum-sum. Sanggup tak dia membuat ini hidup lagi? Kata Nabi. Nabi diam. Karena Nabi tak bicara kalau tak ada wahyu. Sampai akhirnya turun walaikat diberi lembu akan wahyu. Dibacakan. Katakan kepada si Asi bin Wael yang tak percaya itu. Tuhan Muhammad. Yang akan menghidupkan dia sekali lagi nanti. Adalah dia yang dulu menciptakan si Asi bin Wael dari tidak ada apa-apanya. Menjadi ada di alam semesta. Setelah itu dibuatnya menjadi tidak ada. Dan dia kuasa membuat dia bisa berubah. bangkit balik lagi menjadi ada innama amruhu iza arada shai'an ayya qula lahu kun fayakun dan kita percaya itu aku percaya kepada Allah aku percaya pada akhirat menggerakkan anak lidah percaya kau sama Allah sama akhirat sama percaya percaya kepada Allah sama akhirat percaya kepada Allah dan hari akhirat dunia akan baik percaya apa buktinya cakap baik-baik atau diam apa buktinya muliakan tetangga Apa buktinya? Mulia akan tamu Itulah tandanya Tapi yang tiga ini Kita kaji malam ini Untuk mengukur diri kita Bukan dipakai untuk mengukur orang Saya khawatir orang setelah belajar ini Malam ini besok dia bertamu ke rumah orang Habis itu baru dia komen, balik dari situ langsung update status Kelihatannya kawanku ini tak beriman Bukan itu tujuan, karena orang biasanya kalau baru ikut silat Silat orang yang dia ukur, bukan silat dia, orang kalau baru ikut ukuran meter-meteran baru beli meteran, yang diukurnya meteran itu untuk mengukur orang, bukan untuk mengukur diri dia, malam ini kita pakai hadis ini untuk mengukur diri kita, hai Abdul Somad kalau kau memang beriman kepada Allah dan hari akhirat cakap musikit, kalaupun bercakap bermakna, hai Abdul Samad kalau memang kau beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka engkau muliakan tetanggamu, berbagi hai Abdul Samad, kalau engkau beriman kepada Allah dan hari akhirat maka kau muliakan tamu-tamumu begitu cara kita berpikir bacalah Quran seakan Quran-Quran itu turun kepada dirimu dan engkau yang ditegurnya ya ayuhal muzik Hai orang yang berselimut. Hai engkau yang masih berselimut. Bangun, bangkit. Beri peringatan. Lawankan tokmu. Bangunlah engkau. Salat tahajud. Seakan-akan kata engkau itu ke kita. Ditembakkan, ditujukan. Bacalah Quran. Seakan-akan dia diturunkan kepadamu. Wahai umat Muhammad. Sallallahu alaihi wasallam. Begitulah mengaji. Sehingga kalau pengajian merubah perilaku, berakhir, berhasil. Kalau pengajian merubah rasa cita-cipta, berakhir, berhasil. Kalau pengajian merubah cara pola pikir, pandang, mindset terhadap kehidupan, maka berakhirlah kajian itu dengan keberhasilan. Tapi kalau mengaji hanya sekedar menambah pengetahuan, untuk mendebat orang, untuk mengatakan lebih hebat, untuk ini, ini. Itulah yang dikatakan Nabi Siapa yang menuntut ilmu Yang mestinya untuk mencari rida Allah Tapi dia tuntut ilmu Untuk membodohi orang-orang jahil Untuk mendebat ulama Dia tak mendapatkan bau surga Jangankan masuk surga Bau surga pun tak dia dapatkan Mudah-mudahan kita terhindar Dari semua-semua yang tak baik Baik tak baik tadi insya Allah. Bapak ibu yang dimuliakan Allah SWT. Ini semua potensi yang diberikan Allah. Mesti kita manfaatkan. Bagaimana merobah orang yang personal, personal, personal. Menjadi sebuah komunitas. Alhamdulillah sudah ada komunitasnya. Dulu ada namanya komunitas kitab kuning. Almarhum Ustadzul Kifli'er. Kemudian komunitas Tafakuh. Pengajian. Dr. Mustafa Umar Ada lagi komunitas kajian ustadz, banyak komunitas. Nah sekarang setelah komunitas ini bergerombol, berkumpul, bagaimana merobah kerumunan manusia ini, tidak sekedar berkerumun habis itu bubar, bagaimana memanage merobah kerumunan menjadi kekuatan. Yang sebelumnya hanya sekedar berkerumun, tapi tak tahu siapa yang sakit, siapa yang sedang berada di ICU, siapa yang sedang ekonominya susah, siapa yang belanjanya tak dapat makan malam, kita tak tahu. Hanya sekedar datang ngaji. pulang, datang haji salam kiri kanan pulang, nama pun tak tahu alamat pun tak tahu, ada yang sakit ada yang mati pun tak tahu si Anu meninggal jamaah kita itu, ini fotonya, tak pernah nampak aku berubah, bagaimana merubah pertemuan kerumunan manusia ini, menjadi sebuah kekuatan, batu-batu batah, yang berserak-serakan di tanah lapang, tak ada kekuatan tapi ketika datang, tukang mengambilnya, lalu dicomon Lalu disusunnya, diikatnya, direkatnya pakai semen. Maka menjadi bangunan yang kokoh. Ada yang menyatukannya. Para ulama kita menyatukan. Lalu berubahlah menjadi kekuatan. Sehingga fitnah-fitnah yang datang menerpa badai kencang. Angin puting beliung, karang yang tajam. Kita akan merusak bangunan. Tidak akan merusak sampan perahu yang kuat, yang kokoh tadi. Kenapa demikian? Karena agak. akarnya terhunjam ke dalam tanah, asluha akar tunggal ke dalam, wa far'uha fissama, pucuk akarnya menancap sampai ke awan langit. Dapati ibu yang dimuliakan Allah SWT, kaji kita malam ini, bagaimana kita mengukur iman kita, apakah sudah seperti yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Nanti kita jawab setelah salat isya'insya'allah. Nanti setelah salat isya'kita akan jawab pertanyaan yang masuk. Sekaligus klarifikasi beberapa hal yang perlu kita klarifikasi terkait dengan info, medsos, dan kekinian yang sedang kita hadapi. Mudah-mudahan ada manfaatnya. Terima kasih segala perhatian. Mohon maaf segala kekhilafan. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.