Pembantaian di Sulawesi Selatan 1946-1947

Sep 2, 2024

Catatan Kuliah tentang Pembantaian di Sulawesi Selatan

Latar Belakang Peristiwa

  • Periode: Desember 1946 - Februari 1947
  • Aktor: Tentara Belanda dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling
  • Dampak: Ribuan warga sipil dan pejuang tewas

Sejarah Awal

  • Januari 1942: Tentara Jepang menyerbu Indonesia, Belanda menyerah.
  • 8 Maret 1942: Belanda ditawan Jepang.
  • 3 April 1944: Van Mook membentuk NICA (Netherlands Indies Civil Administration).

Proses Kembalinya Belanda

  • Setelah kekalahan Jepang pada 14 Agustus 1945, NICA berusaha kembali menjajah Indonesia.
  • 24 September 1945: NICA mendarat di Makassar dan membebaskan warga Belanda.
  • Pertikaian dengan pemuda pro-republik.

Perkembangan di Sulawesi Selatan

  • 10 Februari 1946: Van Mook usulkan Persemakmuran dengan Indonesia.
  • Maret 1946: Perundingan gagal.
  • 24 Desember 1946: Pembentukan negara bagian Indonesia Timur.

Aksi Pemuda Pejuang

  • Pemuda seperti Emisa Elan, Walter Mungisidi aktif menentang Belanda.
  • Perlawanan terus berlanjut meski banyak yang tertindas.

Kapten Raymond Westerling

  • Kelahiran: 31 Agustus 1919, Istanbul, Turki.
  • Karir Militer: Masuk dinas militer pada 26 Agustus 1941 di Kanada.
  • Penugasan: 20 Juli 1946, diangkat sebagai komandan pasukan khusus DST untuk menumpas pemberontakan di Sulawesi Selatan.

Taktik dan Kekejaman

  • Operasi: Melakukan pembantaian terorganisir di berbagai daerah.
  • Tanggal Penting:
    • 11 Desember 1946: Operasi pertama, korban 9 orang.
    • 13 Desember 1946: 61 orang tewas di Tanjung Bunga.
    • 15 Desember 1946: 23 orang tewas di Kalukuang.
    • 17 Desember 1946: 33 orang tewas di Jomaya.
    • 19 Desember 1946: 330 penduduk tewas di Polo Bangkeng.
    • 26 Desember 1946 hingga 3 Januari 1947: 257 orang tewas di Goa.

Akhir Operasi Westerling

  • Keadaan Darurat: Diberlakukan oleh Jendral Spur, memberikan keleluasaan untuk Westerling.
  • Tanggal 21 Februari 1947: Operasi dinyatakan selesai.
  • Maret 1947: Pasukan Westerling ditarik kembali ke Pulau Jawa.

Jumlah Korban

  • Beragam versi jumlah korban:
    • Kahar Muzakar: 40.000 jiwa.
    • Westerling: 600 jiwa.
    • Angkatan Darat: 1.700 jiwa.
    • Pemeriksaan Belanda: 3.000 jiwa.
    • Anhar Gonggong: 10.000 jiwa.

Tanggapan Pemerintah Belanda

  • 2013: Permintaan maaf dari pemerintah Belanda atas pembantaian.
  • Kompensasi: Diberikan kepada janda-janda korban.

Kesimpulan

  • Peristiwa pembantaian Westerling menjadi bagian penting dari sejarah Sulawesi Selatan.
  • Memerlukan pengakuan dan refleksi atas pengorbanan pejuang dan korban yang tak bersalah.