Hai dulu saya sempat bernadar saya minta doa kepada orang tua ibu khususnya Bila mana saya bisa berhasil dalam usaha isya Allah saya memberangkatkan ibu saya ke Tanah Suci tapi takdir mengatakan lain dan kalau pun mungkin memberikan dan pada akhirnya saya bisa berangkat sebagai orang tua saya dan istri, begitu juga kedua mertua Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, perkenalkan saya Nama saya Ariel Pebrian, saya berasal dari Panjalu, Kabupaten Siamis, Jawa Barat. Pekerjaan saya sehari-hari itu berjualan online di marketplace, dan kebetulan mungkin saya warnernya. Di sini saya warner dari Kahasil.
Jadi buat kakaknya langsung aja di check out ya. Kalau dari Kahasil itu awalnya itu tas sama dompet, tapi sekarang setelah berjalan mulailah dengan aksesoris-aksesoris contohnya kayak jam tangan, ada kacamata, kayak gitu. Dulu saya berjalan membangun kehasil itu dari di bangku sekolah Pada saat itu teman-teman semua berkumpul lah Di mana di situ ada tempat tongkrongan Di sana kita membicarakan masa depan kita Setelah lulus sekolah mau seperti apa Teman-teman saya di sana sibuk untuk mencari pekerjaan ke sana kemari Tapi yang saya sibukkan di sini saya harus menciptakan lapangan pekerjaan Pas sekolah itu tahun 2018 itu saya dropship Saya punya toko di marketplace jualan aksesori Tesoris HP begitu tahun 2019 setelah lulus sekolah saya merantau saya pergi ke Bandung disana saya kontrak dulu di sebuah kontrakan kecil paling tiga keempat disana itu bertemu lah sama teman-teman di sana mereka itu berjualan di marketplace juga cuma mereka mainnya di tas sama dompet sampai akhirnya disini saya memutuskan untuk berjualan di tas dan dompet karena ya saya berpikirnya oh suppliernya berarti dekat nih kayak gitu lama-kelamaan toko online yang saya bangun itu berjalan saya mencari penjahit di sana di sana saya bertemu dengan salah satu orang yang mana dia punya keahlian untuk menjahit dan disini saya mungkin ada sedikit modal yang saya bisa keluarkan untuk menjalankan usaha yang kita bicarakan sebelumnya mulailah produksi di sana yang enggak banyak cuma kita bermula dari tas wesbeg 10 loss in naik turun namanya usaha pasti pasti ada orderan itu membludak Bagaimana caranya terjadi pesanan membludak seperti ini apa yang harus kita lakukan dan disana rencanalah mengetrek suatu rumah dan dijadikan untuk home industry nah berjalanlah berjalan-berjalan berjalan sampai akhirnya mungkin seperti ini tapi enggak langsung seperti ini pasti lika-liku pasti ada untuk modal awal jadi pertamanya pas nol saya itu punya satu buah handphone dan saya jual waktu itu laku sekitar Rp. 900.000.
Dari Rp. 900.000 tersebut, saya belikan lagi handphone seharga Rp. 300.000 dan Rp.
600.000 untuk modal. Paling awal-awal modal itu Rp. 600.000. Dan sebelum saya pergi merantau, sejak saya di bangku sekolah itu, saya dropship dulu.
Jadi hasil dari dropship itu pas pergi merantau kira-kira punya uang Rp. buat bekal di perantauan. kalau untuk belajar sih dulunya saya itu lihat tutor-tutor di YouTube saya fokus terhadap satu channel di sana dan saya terus ikuti misal seputar cara upload kayak gitu ya intinya saya itu belajar di tutor-tutor di YouTube Kalau jumlah karyawan sekarang itu disini paling 13. Ya kalau orang produksi itu lumayan sih sekitar 20-an kalau sekarang.
Kalau dulu itu pas lagi rame-ramenya sampai juga 52 orang. semua kerjaan sendiri. Pas serba sendiri itu upload produk sendiri, foto produk sendiri, packing sendiri, ambil barang sendiri, antar barang juga sendiri. Pas jaman sekolah juga sering kesiangan karena antar pesanan dulu ke JNE. Nah, pas begitu keluar sekolah saya punya karyawan itu pas awal keluar sekolah itu saya ambil aja teman satu orang dulu.
ya waktu berjalan mungkin lama-kelamaan ya akhirnya rekrut lah rekrut karyawan jadi ini nyaman banget buat ditaruh di satu celananya juga ini gapapa ya kalau jalan online itu ya kalau kita ngikuti alurnya ngikuti aturan itu menurut saya pribadi itu jualan online itu ya minim resiko sih paling mau Bilang resiko juga kalau misalkan kita itu contohnya jualnya itu mengaktifkan opsi COD, paling di sana resiko kita ya alat packing itu menjadi hapur, itu barang kembali lagi ke kita itu, ya terkadang barang juga rusak, kayak gitu. Paling itu sih resikonya kalau untuk jualan online. Intro Awal mula banget itu di rumah Awal mula itu di rumah Jadi di rumah ibu Di rumah ibu karena kebetulan dulu saya belum punya rumah Nah disitu ada ruang tamu tuh Di rumah ibu ya barang juga disana Lama kelamaan itu barang Gedang itu kan semakin waktu bertambah, barang juga Alhamdulillah di sana bertambah.
Sampai di rumah itu, gak mencukupilah tempatnya. Dari rumah itu saya ngontrak ruko, dua ruko di sana. Sambil berjalan juga, di sana saya kepikiran, jadi saya gak mungkin harus terus-terusan ngontrak.
Jadi saya harus punya tempat sendiri. Dan sampai akhirnya, saya mengedirikanlah gedang ini. Intro Kenapa saya sekarang jadi usaha seperti ini?
Karena dulunya termotivasi dengan keadaan juga Karena ya dari segi ekonomi bisa dibilang keluarga saya kurang mampu Karena disana juga saya terp... Paksa harus berhenti pesantren. Dan sedangkan orang tua saya gak mampu.
Jadi saya berpikir harus membantu orang tua juga di sana. Ya, seperti itulah. Akhirnya saya merantau.
Pas MTS itu saya pernah berjualan di sekolah. Di sana itu saya berjualan kicimpring. Kicimpring di sekolah.
Ke kelas, masuk kelas ini, kelas ini. Kayak gitu. Awalnya itu di sini bukan Kahasil, sempat beberapa kali ganti nama.
Sampai di akhir itu saya satu hari satu malam berpikir apa ya nama yang cocok buat bikin suatu brand. Karena saya pengen ada sedikit nama yang mengandung arti bahasa Sunda. Pikiran saya terhadap nama Kahasil. Kenapa saya memberikan nama brand K-hasil?
Karena di sini saya sedang usaha, yang mana dalam usaha itu mungkin harus hasil dan harus berhasil. Ya, filosofinya mungkin seperti itu nama K-hasil. 2018 memulai, pas di 2019 bulan Oktober itu, dari sisi orderan juga terus meningkat. Sampai sekarang Alhamdulillah.
Kalau orderan itu, kalau lagi rame itu, satu hari juga sempat 4.000 alamat. Nah kalau lagi sepi ya paling 1200 Ataupun kadang ada yang di bawah itu juga Kalau lagi sepi Ya Alhamdulillah Cukup untuk buat ngopi Cukup Buat ngopi satu desa Tujuan utama saya itu dalam berusaha ya yang pertama mungkin berharap keadaan ekonomi bisa membaik, yang keduanya mungkin saya ingin mengurangi angka pengangguran khususnya di perdesaan perkampungan, ketiga mungkin saya ingin mengurangi angka pengangguran di kota-kota, Saya ingin memotivasi para milenial-milenial khususnya yang ada di perkampungan dulu, di pedesaan dulu. Karena yang sukses itu bukanlah mereka yang lahir di kota saja. Tapi anak-anak milenial yang ada di kampung juga mereka bisa sukses. Asalkan mereka bisa melaksanakan apa tujuan mereka itu dengan sungguh-sungguh dan keyakinan mereka untuk berhasil.
Yang penting ada kemauan dari diri kita. Nggak males-males amat sih. Intro Dulu saya sempat bernadar, saya minta doa kepada orang tua, ibu khususnya Bila mana saya bisa berhasil dalam usaha insya Allah, saya memberangkatkan ibu saya ke tanah suci Tapi takdir mengatakan lain dan Allah Allah pun mungkin memberikan lebih, yang pada akhirnya saya bisa berangkat ke dua orang tua, saya dan istri.
Begitu juga kedua mertua juga bisa berangkat. Itu paling utama, doa orang tua itu paling utama. Keluar sekolah saya ajak untuk bekerja di saya Kayak gitu sampai akhirnya ya memutuskan untuk menikah Jadi disitu kan posisi saya berada di kampung Berada di kan dia kerja Jadi saya menghindari fitnah lah Setiap manusia itu lahir ke dunia Udah sama rizkinya Berarti disini saya udah memiliki rizki Karena saya punya istri dan istri saya juga Begitu dia lahir pasti dia udah diberikan rizkinya Jadi kalau kita menyatu Ya pasti rizki kita itu Jadi menyatu juga Karena sempet terasa banget Begitu pas mau nikah besoknya mau akad Disini posisi tutup Tapi tiba-tiba ada pesanan Yang mana pesanan itu dalam nominal besar Dalam nominal besar Besoknya mau akad Tiba-tiba ada yang borong Di Wudang Sekitar 40 jutaan Oh berarti kayak gini nih Yang orang lain bicarakan itu Begitu menikah riski kita itu bertambah Dan dibuka lebar Kalau kendala dalam membangun kehasil itu Yang pertama sih jujur dari segi modal Karena disini saya nggak mengandalkan pinjam kesana kemari Jadi saya mengandalkan keuangan yang ada aja Uang saku yang ada aja Keluarga saya SMA langsung ya mencoba untuk berbisnis, mencari rekan bisnis untuk bekerja sama itu paling susah banget.
Yang paling susah ya, ya dari awalnya itu mengambil kepercayaan orang. Karena dulu saya pernah, sebelum saya bekerja sama dengan salah satu konveksi, disini saya pernah mendatangi suatu konveksi untuk bekerja sama tapi mereka tidak percaya saya tidak berpikir panjang mereka bisa menilai dari logika saja ya secara logika saja mereka lihat fisik saya saja ya masa bisnis bareng anak kecil mau benar apa enggak tapi disitu juga saya tidak pernah putus asa justru terus bekerja keras sampai akhirnya saya menemukan satu orang yang sampai sekarang Sekarang juga dari awal mula, saya dari nol sampai sekarang juga itu dia masih menemani saya. Kang Teta, dia dari Garut. Partner dari nol. Jadi untuk awal itu saya dropship di aksesoris handphone.
Kenapa saya jadi ke tas dan dompet? Karena ruang lingkup saya itu dulu pas saya di Bandung itu semua teman-teman kebanyakan. main di tas sama dompet dan akhirnya saya memutuskan untuk di tas dan dompet karena ya mudah untuk mencari barangnya juga ada di temen sini ada di temen sini kayak gitu jadi pada akhirnya saya percaya diri aja buat kehasil mungkin cocok cocoknya di tas dan dompet kayak gitu. Kalau untuk pencapaian sih, alhamdulillah gudang udah punya sendiri, paling rumah udah segitu aja, jangan diperlebar lagi. Kalau tips sih nggak banyak, tapi yang penting tanamkan aja di dalam diri kita masing-masing bahwa bisnis yang kita jalankan itu, bisnis yang akan kita bangun itu pasti berhasil.
Yang terpenting itu percaya diri. saya pribadi. Soal modal, apapun itu, bisa menyusul. Kalau prinsip saya pribadi, di sini jangan pernah kita menyemakan suatu kedudukan kita dengan orang lain, karena kemampuan orang itu beda-beda. Tapi belajarlah dari diri sendiri.
Paling bahaya itu melihat pencapaian orang lain. Di sana itu kita harus fokus aja terhadap pendirian kita sendiri. Itu yang saya jadikan prinsip dalam hidup saya. Itu sih alasan klasik, karena zaman sekarang soal modal apapun itu tidak bisa dijadikan masalah.
Karena zaman sekarang itu kan sudah zamannya era teknologi ya. Di sini orang-orang sekarang itu mungkin kedepannya juga teknologi itu paling utama. Dampaknya besar banget, ya dari segi negatifnya juga ada, kita ambil positifnya aja.
Dari situ kita memanfaatkan sosmed, kita memanfaatkan platform-platform online yang bisa menghasilkan buat diri kita. Kayak gini nih kak, udah free tali panjangnya juga Jadi ini si dompetnya boleh diseling bag ya Kalau menurut saya pribadi itu, didikan orang tua itu sangat berpengaruh sekali Contohnya kalau saya pribadi, dari kecil aja saya Misal dimanja, pengen ini, pengen itu, dituruti Ya mungkin pikiran saya itu gak sampai sejauh ini Karena apa-apa pasti mengandalkan orang tua Muncul lah di pikiran saya bahwa saya itu harus menjadi seorang yang pekerja keras Kayak gitu Ibu saya selalu mengajarkan, kita kerja, kita harus selalu jujur, itu yang utama. Dalam kehidupan itu paling utama, jujur.
Kalau saya sendiri itu bisa dibilang gampang-gampang susah. Kenapa? Seperti itu ya, yang penting di sana itu kita berani ngulik.
Kita kan setiap marketplace itu ada datanya. Di sana itu ya kita mesti rajin-rajin membaca data, kita mesti rajin-rajin... belajar dari orang-orang meskipun saya seperti ini juga saya tetap belajar karena disini saya butuh sharing juga pengetahuan yang saya miliki disini itu kalau misalkan udah sering sama orang lain itu Oh ternyata yang dia bicarakan itu saya belum tahu jadi intinya kalau dari saya itu rajinlah belajar jangan sungkan untuk bertanya misal ke orang yang udah bisa dibilang ya jago kayak gitu jangan malu bertanya ya sering bertanya meskipun teman-teman saya juga ada yang sama jualan tas kayak gitu tapi disini saya gak pernah menganggap mereka itu musuh meskipun ya di marketplace dia itu kompetitor saya tapi di luar marketplace kita itu tetap sahabat kita bisa sharing-sharing bahkan makan-makan bareng juga kalau usaha lain ada, saya punya ekspedisi, jasa pengiriman kayak gitu, udah itu aja paling, tapi sekarang juga saya tetap dropship juga sih awal mulanya saya nggak produksi, jadi ambil ambil ke orang, begitu lama-kelamaan ya saya kepikiran juga pas ngambil grosiran juga murah kayaknya kalau bikin sih bisa lebih murah lagi, ya disana saya kerjasamalah, bareng Kang Tata Kang Tata yang bikin, saya bagian pemasarannya Tapi kalau produksi itu jalan terus ya stok model satu menipis model dua banyak ya model dua stok dulu maju ke stoknya sedikit. Pas awal itu karena saya berjualan dan orderan pertama itu keluar dalilan jada. Jadi pas begitu saya mencoba untuk bekerja sama dengan orang produksi ya enggak kebingungan lagi.
Saya harus lempar kemana jadi udah ada aja di marketplace. Ya mudah-mudahan dengan mereka melihat. Perjalanan atau mereka tahu perjalanan saya, mudah-mudahan mereka bisa termotivasi. Bukannya di sini saya mau ria ataupun apa, tapi mudah-mudahan mereka bisa termotivasi dengan kisah saya ataupun perjalanan saya.
Dan saya ada sedikit pesan untuk milenial-milenial zaman sekarang, bercita-citalah setinggi mungkin. Dan jangan pernah mengukur pencapaian orang lain dengan diri kita. Kita berjuang saja, ukur diri kita dengan kemampuan kita sendiri.
Jangan pernah... kita ingin sama kedudukan dengan orang lain. Orang itu memiliki jalannya masing-masing.
Kalau untuk harapan ke depannya itu, ya mudah-mudahan kehasil bisa selalu jaya, bisa berhasil. Adanya kehasil di sini, ya sedikitnya bisa mengurangi program pemerintah, yaitu mengatasi pengangguran. Ya minimal di perdesaan, saya bisa mengatasi pengangguran-pengangguran yang ada di desa. Dan untuk ke depannya, saya berharap kehasil itu bisa selalu berjaya.
Seperti apapun jalannya, yang penting dalam kebaikan. Halo, saya Rio, owner dari Kasir. Terima kasih.