Transcript for:
Metode Titrasi Asam Basa

Intro Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Kembali lagi di channel Jardas Kimia Teman-teman, kali ini kita akan belajar mengenai titrasi asam basah Sebelumnya, mari kita ingat lagi bahwa reaksi antara asam dan basah itu menghasilkan garam dan air teman-teman konsep reaksi asam basah ini dapat kita gunakan untuk menentukan konsentrasi asam maupun konsentrasi basah yang belum diketahui dengan pasti cara ini kita sebut dengan titrasi jadi titrasi merupakan suatu metode untuk menghitung atau untuk menentukan konsentrasi suatu larutan yang belum diketahui konsentrasinya dengan pasti dengan suatu larutan lain yang konsentrasinya sudah diketahui dengan pasti contoh dari penggunaan titrasi asam basa ini adalah kita dapat menentukan kadar asam cukah perdagangan atau CH3COOH dengan mereaksikan CH3COOH atau asam cukah ini dengan suatu basa yaitu NaOH dititrasi kemudian nanti ditentukan kadarnya Nah teman-teman yang perlu teman-teman ketahui adalah titrasi ini macamnya ada banyak Tetapi yang akan kita pelajari di video kali ini hanyalah titrasi asam basah Jadi titrasi asam basah ini merupakan suatu metode atau suatu cara untuk menentukan suatu larutan asam ataupun basah yang belum diketahui konsentrasinya dengan asam atau basa lain yang konsentrasinya sudah diketahui Tentu saja konsep yang digunakan adalah reaksi asam basa Nah teman-teman, titrasi asam basa itu dapat dilakukan di laboratorium dengan rangkaian alat seperti ini Yang pertama ada Erlenmeyer, di bawah ini namanya Erlenmeyer Kemudian ada buret, lalu Disini adalah klem dan statif yang digunakan untuk menyangga buret Teman-teman ada beberapa istilah yang perlu kita ketahui ketika kita membahas titrasi Yang pertama adalah titran Titran ini merupakan zat yang sudah diketahui konsentrasinya dengan pasti Di dalam proses titrasi, titran itu diletakkan dalam buret Ya teman-teman jadi ini buret ada kerannya kalau keran ini dibuka nanti larutannya bisa netes ini jadi titrannya bisa menetes ke bawah titran ini disebut juga dengan larutan standar atau larutan baku jadi sama ya teman-teman antara titran larutan standar larutan baku itu pengertiannya sama nah kemudian yang kedua adalah titrat titrat adalah zat yang akan ditentukan konsentrasinya jadi yang konsentrasinya belum kita ketahui dengan pasti, itu disebut titrat, titrat itu dalam titrasi diletakkan dalam Erlenmeyer, ini ya teman-teman jadi yang ditetesi, ini namanya titrat titrat itu ada juga yang menyebut sebagai analit, ya analit atau sampel, itu sebutan lain untuk titrat oke, istilah yang ketiga adalah indikator Jadi indikator biasanya berupa larutan, itu merupakan zat yang dapat berubah dengan penambahan asam atau basah. Fungsi dari indikator dalam titrasi adalah untuk menunjukkan titik akhir titrasi. Nah, indikator ini biasanya ditambahkan ke dalam titrat, kemudian kalau titratnya itu setelah ditetesi dengan titran, itu larutannya, warnanya berubah, maka titrasi. harus dihentikan nah itu yang bisa menunjukkan kita kapan titrasi dihentikan itu adalah indikator yang perlu teman-teman ingat adalah indikator itu tidak bisa mengukur pH karena yang bisa mengukur pH hanya pH meter jadi indikator itu hanya menunjukkan kepada kita apakah suatu zat itu sifatnya asam atau basah dan di dalam titrasi indikator itu sekaligus berfungsi untuk menentukan Tite akhir titrasi, kapan titrasi harus dihentikan Kemudian yang keempat adalah tite akhir titrasi Tite akhir titrasi titrasi adalah kondisi pada saat indikator berubah warna dan titrasi harus dihentikan kemudian yang terakhir adalah titik ekivalen titik ekivalen merupakan kondisi dimana mol asam sama dengan mol abasa kita ke prosedur titrasi teman-teman jadi tadi rangkaian alat titrasi seperti ini ya kemudian prosedurnya adalah titrat itu diletakkan di dalam Erlenmeyer jadi ini adalah rupanya kemudian ditetesi dengan indikator ya jadi diberi indikator kemudian titrannya diletakkan dalam Erlenmeyer sampai dengan titik nol ya kemudian nanti keran yang ada di buret ini akan diputar sehingga larutan dari titrannya itu dapat menetes menetesi titrat yang akhirnya mereka bereaksi titrasi dihentikan ketika sudah terjadi perubahan warna pada titrat seperti ini teman-teman jadi mula-mula dia tidak berwarna kemudian berubah warna menjadi pink keunguan seperti ini maka titrasi harus dihentikan jadi prosedur umum untuk titrasi adalah seperti itu kemudian yang perlu teman-teman catat adalah perhitungan untuk menentukan konsentrasi titratnya tadi Perhitungannya adalah seperti ini, A dikali MA kali VA sama dengan B dikali MB kali VB. A itu merupakan valensi asamnya. Jadi misalkan HCl, itu berarti valensi asamnya adalah 1 karena jumlah H plusnya 1. Kalau ada H2SO4 berarti valensi asamnya adalah 2 karena jumlah H plusnya adalah 2 kemudian kalau ada H3PO4 maka valensi asamnya adalah 3 seperti itu ya teman-teman kemudian MA adalah konsentrasi asam VA adalah volume asam kemudian ini harus sama dengan B B itu adalah valensi basah berarti kalau NAOH ini berarti valensinya 1 karena OH minusnya 1 Kemudian ada lagi kalau MgOH 2 kali berarti ini valensi asamnya, maaf valensi basanya berarti 2 dan seterusnya. Kemudian MB adalah konsentrasi basa dan BB adalah volume basa. Jadi nanti untuk menghitung Z yang belum diketahui konsentrasinya tinggal menggunakan perhitungan ini teman-teman. A kali MA kali VA sama dengan B kali MB kali VB. Kemudian kita lanjutkan ke contoh perhitungan titrasi supaya lebih paham. Yang pertama, suatu titrasi dilakukan untuk menentukan konsentrasi HCl. Percobaan dilakukan dengan menitrasi 25 ml larutan HCl dengan larutan standar NaOH 0,1 M. Ternyata titik akhir titrasi tercapai pada saat volume NaOH telah diperlukan sebanyak 30 ml. Tentukan konsentrasi HCl tersebut Jadi ada tadi larutan HCl yang dititrasi Berarti ini isinya adalah HCl Banyaknya adalah 25 mili Konsentrasinya berapa? Ya nanti akan dihitung gitu ya Kemudian dititrasi dengan larutan standar atau titran Ya ini sama aja titran NaOH Jadi isi buretnya ini adalah NaOH Berapa molar? 0,1 molar Volumenya berapa? Volumenya 30 mili Jadi titik akhir tercapai pada saat NaOH 30 mili Pertanyaannya adalah tentukan konsentrasi HCl tersebut Nah berarti tinggal teman-teman pakai rumus tadi ya A x MA x VA Sama dengan B x MB x VBA Dari MA asamnya tadi kan HCL berarti A nya sama dengan 1 kali MA nya ya belum diketahui karena ini yang dihitung kemudian VA nya 25 mili kemudian B nya valensi basahnya berarti 1 karena NAOH itu basahnya valensinya 1 kemudian MB tadi sudah diketahui 0,1 kemudian VB VB nya tadi 30 mili karena ini sama-sama mili jadi saya masukkan kedua-duanya dalam mili ya Kemudian berarti bisa kita hitung bahwa MA-nya sama dengan 0,1 dikali 30 per 25. Sehingga ketemu MA-nya itu sama dengan 0,12 molar. Nah, jadi konsentrasi HCl. yang dititrasi dengan NaOH tersebut adalah 0,12 molar oke kita lanjutkan ke contoh soal yang kedua teman-teman sebanyak 20 mili larutan H2SO4 yang belum diketahui konsentrasinya dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 molar menggunakan indikator PP Warna indikator mulai berubah saat volume NaOH 30,2 mili Tentukan konsentrasi H2SO4 tersebut Oke, kalau kita lihat titrasi ini Titratnya adalah H2SO4 Jadi yang diletakkan di Erlenmeyer adalah H2SO4 Dengan volumenya adalah 20 mili konsentrasinya berapa ya kita belum tahu karena ini yang mau kita hitung dari proses titrasi itu kan gitu kemudian yang di dalam buret atau titrannya atau larutan standarnya adalah NaOH konsentrasinya adalah 0,1 molar nah sebelum dilakukan titrasi ke dalam titratnya atau ke dalam H2SO4nya tadi itu ditambah dengan indikator PP PP itu nama lain dari venolftalin. Ditambah indikator PP, di mana PP ini akan berwarna pink kalau larutan itu bersifat basah. Nah, kemudian setelah ditambahkan indikator, dia H2SO4-nya dititrasi. Sehingga kerannya dibuka, kemudian NaOH-nya larutannya turun. Bertetes-tetes sampai dengan ketika... jika warnanya H2SO4 ini menjadi merah muda atau menjadi pink ternyata volume NaOH yang diperlukan itu adalah 30,2 mili sehingga pada saat volumenya 30,2 mili maka titrasi dihentikan sehingga kita dapat menghitung konsentrasi asam atau H2SO4 sebagai titratnya tadi dengan perhitungan A dikali MA dikali VA sama dengan B dikali MB dikali VB karena molnya sama secara stoichiometris pada saat di teki valen A yaitu valensi asam disini ada H2SO4 jadi valensinya itu yang ini teman-teman H plusnya ada 2 sehingga A nya nilainya adalah 2 valensi asamnya 2 kemudian MA nya adalah ya kita belum tahu karena ini dihitung kemudian VA nya sama dengan 20 mili itu akan sama dengan B B itu adalah valensi NAOH disini 1 ya teman-teman jadi valensi NAOH nya adalah 1 dikali MB MB nya adalah 0,1 VB nya adalah volume yang diperlukan sampai diterasi selesai yaitu 30,2 mili sehingga kita bisa menghitung MA akan sama dengan 1 kali 0,1 kali 30,2 Dibagi 2 x 20 atau dibagi 40 ya teman-teman Berarti MA nya itu ketemu 0,0755 molar Jadi konsentrasi H2SO4 yang dititrasi tadi adalah 0,0755 molar Oke mudah ya Kemudian kita ke soal nomor 3 Suatu titrasi dilakukan untuk menentukan konsentrasi HCl. Percobaan dilakukan dengan menitrasi 20 ml larutan HCl dengan larutan standar NaOH 0,1 molar. Percobaan dilakukan 3 kali dengan volume NaOH yang dibutuhkan sampai titik akhir titrasi masing-masing ditunjukkan pada tapir. Tentukan konsentrasi HCL tersebut Oke teman-teman, jadi disini titrasinya dilakukan 3 kali Untuk memperoleh data yang lebih akurat Yang dititrasi adalah HCL, sehingga HCL ini berperan sebagai titratnya Kemudian yang menitrasi atau larutan standar atau titratnya adalah NaOH Nah, NaOHnya tadi konsentrasinya 0,1 molar Kemudian volumenya ini setelah 3 kali ternyata 0,1 diperoleh data seperti ini sehingga kita bisa menghitung volume NaOH rata-ratanya berarti 31 plus 30 plus 32 ini semuanya dalam mili dibagi dengan 3 karena 3 kali kan ketemunya sama dengan 30 mili jadi yang digunakan dalam perhitungan nanti adalah volume NaOH rata-rata ini teman-teman oke sehingga kita bisa menghitung tetap dengan rumus tadi ya A dikali MA dikali VA sama dengan B dikali MB dikali VB A itu adalah valensi asam karena tadi yang digunakan adalah HCL berarti valensi asamnya adalah 1 dikali MA-nya ini belum kita ketahui mau dihitung VA-nya 20 kemudian B NAOH valensi basa 1 MB-nya 0,1 volume basahnya sama dengan 30 ya dari hasil ini tadi ya rata-rata tadi ya sehingga kita bisa menghitung MA sama dengan 0,1 dikali 30 per 20 jadi MA nya itu sama dengan 0,15 molar oke teman-teman jadi konsentrasi HCL dari titrasi pada soal nomor 3 adalah 0,15 molar Seperti itu teman-teman mudah sekali ya Asalkan teman-teman memahami konsep dari titrasi tadi Oke sampai disini dulu video kita kali ini Terima kasih atas perhatian teman-teman Semangat belajar dan wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh