Transcript for:
Kurikulum Merdeka 2024-2025 di Jakarta

Pada tahun ajaran 2024-2025, seluruh SMA di Jakarta telah menggunakan kurikulum merdeka. Dalam penerapannya, para siswa sudah tak lagi memilih untuk masuk ke jurusan IPA, IPS, ataupun Bahasa. Siswa leluhur, memilih mata pelajaran yang sesuai dengan penguasaan, minat, bakat, dan cita-cita. Kurikulum Merdeka sebenarnya sudah mulai diperkenalkan sejak 2022. Secara bertahap, setiap sekolah di Indonesia mulai beralih dari kurikulum 2013 ke kurikulum yang baru ini. Pada tahun ini, kurikulum baru tersebut diterapkan secara rasional. Di sebuah SMA Negeri di Bilangan Keramat Jati, Jakarta Timur, sebagian siswa mengaku kebingungan dan mengalami kesulitan karena dituntut untuk sudah menentukan masa depannya sejak duduk di bangku kelas 10. Sebenarnya kesulitannya di pertama-tama itu agak kaget sih. Karena kan awal-awalnya itu kan kurikulum 2013, kemudian dekatan kita itu pertama kali adanya kurikulum Merdeka ini ya. Jadi kita sebenarnya beberapa anak itu ada yang bingung gitu kan, harus memilih dan menentukan. Ngasih depannya dari kelas 10 Kemudian dari kelas 11 Mereka memilih menu Dan mereka akan menjalankan menu itu yang sama Dari kelas 11 sampai kelas 12 sampai lulus Jadi kita terbuka banget Guru BK terbuka banget sama kita Kita bisa nanya-nanya Kita baiknya dimana sih bu Kita tuh cocoknya dimana Dan guru BK alhamdulillah sangat mengarahkan Siswa-siswinya untuk Sesuatu apa yang harus kita Ambil dan lakukan Di saat ini untuk kedepannya. Karena kan dengan ada kurikulum ini, itu berdampak terhadap mata pelajaran menu dan juga prospek jurusan kita kedepannya. Jadi memang harus ditanamkan konsistensi di dalam diri kita sendiri sih, Kak. Tapi sekarang kita mempelajari lebih luas dalam jangkauannya. Kita mempelajari soft skills, hard skills yang sekiranya dapat berdampak signifikan terhadap jenjang kita selanjutnya di jenjang pendidikan, seperti kehidupan dalam berorganisasi, kehidupan dalam mempelajari hard skills dan soft skills kita melalui projek, Kak. Jadi di kurikulum Merdeka itu tidak hanya ada pemetaan menu untuk... untuk siswa-siswi memperdalam minatnya yang nantinya akan dipergunakan di kuliah nanti. Psikolog pendidikan menilai penerapan kurikulum Merdeka perlu banyak evaluasi dari berbagai sisi. Kurikulum ini memang membuat siswa memiliki kebebasan untuk memilih bidang studi yang benar-benar sesuai minat, bakat, dan kemampuan mereka. Pelajaran yang dipilih dan didapatkan siswa juga lebih mendetail dan mendalam. Namun, tidak semua remaja di tingkat SMA bisa dan mampu untuk memilih ataupun menentukan rencana studi. studinya. Di sisi lain, kurikulum merdeka yang diterapkan di tingkat SMA tidak serta-merta disesuaikan dengan perguruan tinggi. Sebab, hingga kini, masih ada perguruan tinggi negeri dan swasta yang masih menggunakan sistem penerimaan mahasiswa baru berdasarkan rumpun keilmuan IPA dan IPS. Dari segi tuntutan zaman sekarang dan ke depan, itu adalah kebutuhan, itu adalah kemampuan untuk adaptif dan juga relevan. Jadi, sebetulnya, mau jurusan apapun, yang perlu dibekali oleh siswa, yang perlu dimiliki adalah core skills-nya, kompetensinya apa. Kemudian dari sekolah, sekolahnya sudah siap belum untuk menyediakan mata pelajaran, kelas-kelas sesuai kebutuhan dan minat siswa. Karena kalau ternyata gurunya terbatas, kemudian peminatnya banyak, itu mungkin jadinya berdasarkan kuota, kuota kelas. Lalu nyambung ke perguruan tinggi negerinya juga. sudah in line belum ya, memberikan kesempatan pada semua jurusan, apakah atau masih terbagi-bagi. Nah, di situ sih sebetulnya jadi penerapan di lapangan yang jadi kontroversi juga di masyarakat. Padahal sebetulnya secara konsep ini bagus sekali, karena akan perhitungkan kemampuan anak yang kemampuan siswa yang beragam, kemudian juga ada diferensiasi pembelajarannya juga. Untuk membantu siswa dan siswinya, di SMA Negeri 62 Jakarta, setiap siswa kelas 10 di semester 2 menjalani tes minat dan bakat bersama guru bimbingan konseling serta pihak terkait. Guru-guru juga akan melihat kemampuan akademi siswa berdasarkan nilai rapor serta membuka sesi diskusi dengan setiap anak agar masa depan para murid, terutama ketika akan memasuki jenjang perkuliahan, dapat lebih terarah. Namun, rasio guru dan murid yang terpaut jauh. menjadi kendala besar yang perlu diperhatikan oleh pemerintah. Kebetulan di kita adalah sudah per paket per menu gitu, karena mengingat SDM kita bu. Jadi kalau memang mau bagus, SDM-nya juga yang harus dipersiapkan. Belum lagi kalau misalnya ternyata satu kelas itu ada yang kelebihan Berarti kita harus manggil lagi gitu Jadi memang perlu banyak waktu untuk ngobrol dengan siswa Dan satu siswa bisa tiga kali gitu Jadi bisa dibayangkan kalau satu angkatan 200 siswa gitu Mungkin sebagian lah 100 atau 150 saja Sudah keteteran kita sebenarnya Musik Untuk mengatasi sejumlah kesulitan yang dihadapi, psikolog pendidikan menyarankan agar sekolah-sekolah dapat menggalakan psikoedukasi dan sosialisasi dengan menggandeng alumni sekolah. Diskusi formal maupun informal dapat menjadi kesempatan bagi para siswa SMA. untuk mendapatkan bekal pemahaman dan gambaran konkret terkait mata pelajaran, jurusan, serta aneka profesi yang kelak akan mereka tekuni. Melalui forum ini, para siswa mendapat pembekalan sebelum diberi kebebasan untuk mencari tahu dan menentukan pilihan mereka. Yang Ibu cermati dari kurikulum Merdeka ini, apa sih Bu hal positif yang jadinya bisa dikembangkan anak-anak? Apakah memang hanya dari segi penerapan pendidikan formalnya saja atau sebenarnya ada tambahan soft skill yang diberikan sepanjang kurikulum ini diberlakukan? Jadi kalau kurikulum Merdeka ini sangat bagus Mbak. Kenapa? Karena kita juga di sini menanamkan atau membentuk karakter siswa kita menjadi lebih baik, terutama dengan adanya... P5, Profil Pelajar Pancasila. Jadi di sini dengan adanya Profil Pelajar Pancasila ini, dengan adanya projek-projek yang kita laksanakan di sekolah, membantu siswa untuk membentuk mereka untuk menjadi anak-anak yang bertanggung jawab, beriman bertakwa, kerjasama, kemudian memiliki integritas yang tinggi. Kurikulum RDK pada dasarnya diterapkan untuk mempermudah siswa dalam menentukan tujuan pendidikan dan profesi yang akan dipilih setelah lulus dari sekolah menengah atas. Namun, dibutuhkan perbaikan dan penyesuaian agar kurikulum ini benar-benar efektif dan dapat membantu siswa menentukan masa depan mereka.