🔍

Mengenal Diri yang Sejati

Jul 16, 2024

Ringkasan Kuliah - Mengenal Diri yang Sejati

Pendahuluan

  • Melihat ke dalam diri dan mengenal siapa diri kita yang sejati sangat penting.
  • Penting untuk tidak hanya menggunakan akal, tapi juga melibatkan rasa.

Memahami Diri Sendiri

  • Diri manusia bukan hanya jasmani (kulit, daging, urat, tulang dll.), tetapi ada rahasia yang lebih dalam.
  • Yang disebut 'diri' bukanlah jasmani, tetapi ruh.
  • Ruh itulah yang menjadikan tubuh dapat bergerak.
  • Ketika tubuh tidak bernyawa, mata, telinga, anggota tubuh lainnya tidak berfungsi lagi.
  • Jadi, yang melihat bukan mata, yang mendengar bukan telinga, melainkan ruh yang menggunakan mata dan telinga sebagai alat.

Tahapan Memahami Diri Sejati

  1. Ruh:
    • Ruh adalah yang membuat tubuh bisa bergerak dan berfungsi.
    • Namun, diri sejati lebih dalam dari sekedar ruh.
  2. Hayat (Kehidupan):
    • Kehidupan (hayat) adalah yang lebih dalam dari ruh.
    • Tanpa hayat, tubuh dan ruh tidak memiliki hidup dan fungsi.
    • Ini disebut sebagai diri yang asli.
  3. Nur Muhammad:
    • Nur Muhammad adalah esensi dari kehidupan yang sejati.
    • Dikenal juga sebagai kekasih Allah, yang pertama kali mengenal dan berhubungan dengan Allah.
    • Semua yang wujud berasal dari Nur Muhammad.
    • Mengenal Nur Muhammad berarti mengenal esensi dari keberadaan kita yang sejati.
  4. Sifat Allah:
    • Dalam Nur Muhammad, terdapat sifat-sifat Allah.
    • Sifat-sifat ini termasuk Sama (mendengar), Basar (melihat), dan seterusnya.
    • Pada akhirnya, sifat-sifat ini adalah milik Allah, dan Allah adalah diri sejati yang sebenarnya.
  5. Allah (Diri Sejati):
    • Allah adalah satu-satunya yang wujud, nyata, dan hidup.
    • Mengenal diri kita sejati adalah mengenal bahwa segala sesuatu adalah tajalli (manifestasi) dari Allah.

Pandangan Ma'rifat (Kasyf)

  1. Suhudul Kasrofil Wahda:
    • Melihat yang banyak pada yang satu.
    • Segala alam dan wujud adalah manifestasi dari yang satu, yaitu Allah.
  2. Suhudul Wahdafil Kasrah:
    • Melihat yang satu pada yang banyak.
    • Diri Allah adalah wujud pada segala yang banyak.
  3. Suhudul Wahdafil Wahda:
    • Melihat yang satu pada yang satu.
    • Yang melihat dan yang dilihat adalah satu diri, yaitu Allah.

Penutup

  • Melatih pandangan bahwa segala yang wujud adalah manifestasi Allah adalah penting.
  • Mengenal Allah sebagai diri sejati membawa kepada pandangan batin yang murni.
  • Akhirnya, Allah adalah diri kita yang paling sejati,