Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
🔍
Mengenal Diri yang Sejati
Jul 16, 2024
Ringkasan Kuliah - Mengenal Diri yang Sejati
Pendahuluan
Melihat ke dalam diri dan mengenal siapa diri kita yang sejati sangat penting.
Penting untuk tidak hanya menggunakan akal, tapi juga melibatkan rasa.
Memahami Diri Sendiri
Diri manusia bukan hanya jasmani (kulit, daging, urat, tulang dll.), tetapi ada rahasia yang lebih dalam.
Yang disebut 'diri' bukanlah jasmani, tetapi ruh.
Ruh itulah yang menjadikan tubuh dapat bergerak.
Ketika tubuh tidak bernyawa, mata, telinga, anggota tubuh lainnya tidak berfungsi lagi.
Jadi, yang melihat bukan mata, yang mendengar bukan telinga, melainkan ruh yang menggunakan mata dan telinga sebagai alat.
Tahapan Memahami Diri Sejati
Ruh
:
Ruh adalah yang membuat tubuh bisa bergerak dan berfungsi.
Namun, diri sejati lebih dalam dari sekedar ruh.
Hayat (Kehidupan)
:
Kehidupan (hayat) adalah yang lebih dalam dari ruh.
Tanpa hayat, tubuh dan ruh tidak memiliki hidup dan fungsi.
Ini disebut sebagai diri yang asli.
Nur Muhammad
:
Nur Muhammad adalah esensi dari kehidupan yang sejati.
Dikenal juga sebagai kekasih Allah, yang pertama kali mengenal dan berhubungan dengan Allah.
Semua yang wujud berasal dari Nur Muhammad.
Mengenal Nur Muhammad berarti mengenal esensi dari keberadaan kita yang sejati.
Sifat Allah
:
Dalam Nur Muhammad, terdapat sifat-sifat Allah.
Sifat-sifat ini termasuk Sama (mendengar), Basar (melihat), dan seterusnya.
Pada akhirnya, sifat-sifat ini adalah milik Allah, dan Allah adalah diri sejati yang sebenarnya.
Allah (Diri Sejati)
:
Allah adalah satu-satunya yang wujud, nyata, dan hidup.
Mengenal diri kita sejati adalah mengenal bahwa segala sesuatu adalah tajalli (manifestasi) dari Allah.
Pandangan Ma'rifat (Kasyf)
Suhudul Kasrofil Wahda
:
Melihat yang banyak pada yang satu.
Segala alam dan wujud adalah manifestasi dari yang satu, yaitu Allah.
Suhudul Wahdafil Kasrah
:
Melihat yang satu pada yang banyak.
Diri Allah adalah wujud pada segala yang banyak.
Suhudul Wahdafil Wahda
:
Melihat yang satu pada yang satu.
Yang melihat dan yang dilihat adalah satu diri, yaitu Allah.
Penutup
Melatih pandangan bahwa segala yang wujud adalah manifestasi Allah adalah penting.
Mengenal Allah sebagai diri sejati membawa kepada pandangan batin yang murni.
Akhirnya, Allah adalah diri kita yang paling sejati,
📄
Full transcript