Demokrasi Liberal dan Kabinet Burhanuddin Harahap

Sep 17, 2024

Catatan Kelas: Demokrasi Liberal dan Kabinet Burhanuddin Harahap

Pendahuluan

  • Ali Sastro menyerahkan mandat perdana menteri setelah konflik sipil dan militer.
  • Presiden Soekarno menyerahkan tugas penunjukan formatur kepada Wakil Presiden Hatta.
  • Tiga tokoh parlemen (Sukiman, Wiloko, Asan) gagal membentuk kabinet.
  • Hatta menunjuk tokoh dari Partai Masyumi, Burhanuddin Harahap sebagai Perdana Menteri.

Pembentukan Kabinet Burhanuddin Harahap

  • Berdasarkan keputusan Nomor 141 Tahun 1955.
  • Dilantik pada 12 Agustus 1955, berakhir pada 3 Maret 1956.
  • Koalisi antara Partai Masyumi dan 12 partai kecil lainnya.
  • PNI meminta posisi penting yang ditolak Burhanuddin, menjadikan PNI oposisi.

Program Kerja Kabinet

  1. Mengembalikan kewibawaan moral pemerintah.
  2. Melaksanakan pemilu menurut rencana.
  3. Menyelesaikan perundang-undangan desentralisasi.
  4. Menghilangkan faktor penghambat.
  5. Perjuangan atas Irian Barat.
  6. Mengembangkan politik kerjasama Asia Afrika.

Perkembangan Pemerintahan

  • Pemulihan Ekonomi:
    • Menangani inflasi dan nilai tukar rupiah.
    • Membuka investasi asing dan melonggarkan impor.
    • Menolak membayar hutang 3 miliar gulden ke Belanda.
  • Hubungan Militer dan Sipil:
    • Mengembalikan kepercayaan dengan mengangkat Abdul Haris Nasution sebagai KSAD.
    • Menindak tegas kasus korupsi, mengembalikan kepercayaan rakyat.
  • Pemilihan Umum 1955:
    • Pemilu pertama dan demokratis, partisipasi 91,54%.
    • Dua tahap: anggota DPR dan Dewan Konstituante.

Akhir Kabinet Burhanuddin Harahap

  • Presiden Soekarno tidak menyetujui kabinet.
  • Upaya pembatalan hasil KMB tidak berhasil.
  • Penolakan PNI dan PSI serta NU dan PSI menarik dukungan.
  • Kabinet berakhir pada 3 Maret 1956 setelah pemilu.

Kesimpulan

  • Kabinet Burhanuddin Harahap memainkan peran penting dalam demokrasi liberal.
  • Berhasil memulihkan ekonomi dan menjalankan pemilu.
  • Menghadapi oposisi dan tantangan internal yang mengakhiri pemerintahannya.