hai hai Halo teman-teman kembali lagi ke channel YouTube mikrotik Indonesia channel YouTube yang akan membahas mengenai tips dan trik mengenai pengeluaran jaringan khususnya penggunaan alat-alat mikrotik Nah kali ini saya akan membahas sebuah fitur yang cukup banyak request sama teman-teman kemarin yang komen di video-video sebelumnya yaitu mengenai PPPoE server dan klien di Mikrotik penasaran bagaimana cara konfigurasinya tetap tonton video ini jangan lupa subscribe dan tekan tombol lonceng agar teman-teman mendapatkan notifikasi ketika kami upload video terbaru ada banyak cara bagaimana kita bisa mendistribusikan aset internet ke jaringan lokal kita yang kemarin mungkin di video sebelumnya telah kita bahas ada mungkin hotspot kemudian DHCP atau mungkin teman-teman memilih untuk menggunakan static IP address di laptop klien, kali ini saya akan membahas salah satu alternatif yang lain yaitu menggunakan yang namanya PPPoE atau point to point over ethernet sebenarnya teknologi ini sudah lazim digunakan terutama di jaringan DSL kenapa? Karena sebenarnya PPPOE ini juga memiliki beragam fitur Terutama untuk masalah keamanan Salah satunya mungkin ada autentikasi Kemudian juga ada enkripsinya Sehingga jaringan untuk ke arah klien akan lebih aman Nah sekarang mungkin PPPOE ini juga sudah banyak diterapkan di FTTH Atau Fiber to the Home Jadi teman-teman kalau misalnya langganan ISP menggunakan fiber optik Mungkin sebagian besar sekarang menggunakan servis yang namanya PPPOE PPPOE PPPoE sendiri sebenarnya adalah sebuah tunnel, bisa dibilang mirip seperti VPN tetapi bekerjanya di layar 2, sehingga antara server dan client harus berada dalam satu segmen IP yang sama MikroTik sendiri support digunakan untuk menjadi PPPoE server maupun sebagai client syarat utamanya hanya bagaimana server dan client ini bisa terkoneksi dalam satu segmen IP yang sama langsung saja disini saya sudah menyiapkan ada dua buah router yang pertama adalah RB450G sebagai server kemudian ada RBHAPAC yang saya gunakan sebagai client tentu saja nanti teman-teman bisa menggunakan RB apapun karena fitur ini di support di RouterOS di tipe RB berapapun kemudian sebagai topologinya, nanti RB450 ini akan menerima internet dari ISP disini ada kabel berwarna hitam, kemudian nanti ada kabel yang berwarna hitam yang berwarna abu ini untuk mengarah ke HAPAC yang nanti akan saya gunakan sebagai kliennya, kemudian saya akan melakukan remote menggunakan kabel yang ada disini, jadi nanti kabel ini akan saya pindahkan setelah setting dari servernya selesai akan saya pindahkan ke konfigurasi di sisi kliennya, nah langsung saja saya akan coba mendemokan bagaimana cara konfigurasi, yang pertama kita akan lakukan konfigurasi di sisi PPPoE servernya dulu ya jadi sekarang kita akan coba buka winbox nya dulu yang pertama harus dipastikan adalah setelah kita bisa berhasil remote ke mikrotik pastikan bahwa di mikrotik anda sudah ada package namanya ppp karena sebenarnya ppp ini nanti konfigurasinya masuk ke dalam konfigurasi ppp atau yang biasa kita pakai untuk konfigurasi VPN di PPPoE ini tentu saja sebelum kita mengaktifkan PPPoE server kita harus melakukan konfigurasi basic dulu jadi nanti router ini bagaimana caranya bisa connect ke internet dulu baru nanti kita akan sebarkan internet itu ke bawah atau ke client itu menggunakan PPPoE sekarang saya coba cek bahwa sebenarnya ini sudah saya lakukan basic config kalau saya coba ping ke Google sudah terkoneksi berarti sudah ada konfigurasi untuk bisa connect ke internet kemudian yang perlu dilakukan adalah kita bisa masuk ke menu PPP kemudian kita masuk ke PPPoE server disinilah nanti kita bisa menambahkan PPPoE server yang ada di RB450G ini nah sebelum kesana kita pastikan dulu nantinya untuk ke arah client kita akan menggunakan port berapa sebagai contoh disini saya menggunakan ether2 nah PPPoE sendiri sebenarnya bisa berjalan tidak hanya di ether jadi nanti dia bisa bisa berjalan di wireless, bisa juga berjalan di bridge misalnya terduanya anda bridge kemudian bisa juga yang sudah banyak diterapkan yaitu berjalan di interface fiber optic atau misalnya kalau anda membuat sebuah tunnel misalnya EOIP atau VLAN itu juga bisa diaktifkan PPPoE Server di dalamnya yang sekarang yang akan saya coba adalah saya akan mengaktifkan PPPoE Server itu di ether2 caranya cukup mudah, tinggal kita klik tanda plus kemudian akan tampil seperti ini tinggal kita tentukan disini interface nya kita aktifkan di interface ether berapa sebagai contoh misalnya disini saya aktifkan di ether2 kemudian di bagian atas disini kita bisa menentukan ada namanya service name sebenarnya ini bisa kita biarkan default service name ini sebenarnya bisa kita gunakan untuk membedakan server jadi kalau misalnya ada pertanyaan bisa enggak sih sebenarnya di satu subnet terdapat lebih dari satu PBOE, jawabannya adalah bisa caranya adalah dengan membedakan service name nya sehingga nanti klien akan bisa menunjuk, dia akan terkoneksi ke server yang mana dengan nama service name yang spesifik oke, untuk sementara saya biarkan default kemudian di bagian bawah kita bisa melihat ada berbagai macam authentication yang di support, ada MSF2 ada MSIPS 1, kemudian ada CHAP dan juga PAP tergantung nanti Anda bisa mengaktifkan yang mana tapi akan lebih fleksibel kalau kita aktifkan semuanya ya tergantung si klien nanti bisa support yang mana kemudian tinggal kita apply nah langkah selanjutnya adalah si PPPO ini juga nanti akan memberikan IP secara otomatis tapi bukan dengan seperti kinerjanya dari DHCP pembelian IP otomatis ini nanti kita bisa set di bagian Secret kalau mungkin teman-teman perhatikan disini hampir sama konfigurasinya dengan VPN yang lain jadi kita harus membuat Secret dulu di Secret ini bisa kita tentukan username dan password yang nanti akan digunakan oleh si klien untuk bisa terkoneksi ke internet sebagai contoh saya buat disini ada user1 kemudian passwordnya adalah test kemudian saya pilih service PPPoE spesifik seperti ini kemudian saya buat profile default encryption ini yang tadi saya bilang di awal bahwa sebenarnya di PPPoE ini selain fitur autentikasi nanti juga ada fitur enkripsi kita akan lihat nanti setelah kliennya terkoneksi tapi untuk lebih aman kita bisa pilih profile default encryption kemudian IP berapa yang terpasang di klien kita tentukan disini yang pertama adalah local address local address ini adalah IP yang terpasang di servernya jadi nanti IP otomatis yang akan muncul itu tidak hanya di client tapi di server pun juga misalnya saya isikan 172.16.1.1 kemudian remote address nya adalah 172.16.1.2 oke kemudian sebenarnya kita juga bisa memanfaatkan ada namanya PPP Profile nah di profile ini kita bisa memberikan batasan yang cukup fleksibel untuk si client nanti misalnya tadi saya bikin secretnya itu mengarah ke default encryption maka disini saya bisa double klik ada banyak parameter yang bisa kita gunakan disini sebagai contoh misalnya yang sering digunakan adalah limit di limit ini kita bisa menentukan ada pembatasan rate limit jadi kecepatan berklainnya berapa kita bisa bikin disini kemudian bisa juga disini ada namanya parameter only one, ini biasanya dipakai kalau kita memiliki user nya cukup banyak kalau misalnya only one nya itu yes maka 1 username hanya bisa digunakan oleh 1 orang login dalam waktu bersamaan untuk konfigurasi PPPoE server sebenarnya cukup sampai disini jadi tinggal kita bikin server nya kemudian kita create untuk secret nya kalau kita perhatikan di PPPoE server ini setting IP ke arah client tidak saya set ini untuk ether1 hanya untuk ke internet kemudian tidak ada konfigurasi-konfigurasi yang lain misalnya root ke arah client itu tidak ada jadi sebenarnya yang perlu diperhatikan adalah dari server client itu cukup hanya nyambung dari layer 2 nya saja karena sebenarnya proses dari BUPoE ini nanti memanfaatkan MAC address nah sekarang kita akan coba konfigurasi di sisi clientnya saya akan pindahkan komunikasi laptop untuk bisa remote ke clientnya saat ini saya sudah bisa melakukan konfigurasi untuk HAP AC atau yang akan saya gunakan sebagai PPPoE Client di sisi client, apa sih konfigurasi yang dibutuhkan? tentu saja yang pertama adalah kita harus menambahkan interface PPPoE Client jadi nanti kita bisa masuk ke menu PPP kemudian disini kita akan tambahkan interface baru namanya adalah pppoe client tampilannya seperti ini untuk nama sebenarnya bisa kita ubah jadi misalnya saya bikin pppoe untuk isp kemudian yang perlu perlu diperhatikan adalah untuk pemilihan interface nya jadi disini kita harus memilih interface yang terhubung ke PPPoE server nya di simulasi saya kali ini client ini terhubung ke server menggunakan ether1 jadi disini saya pilih ether1 kemudian untuk username dan password dari ISP bisa kita isikan di tab dial out di sebelah kanan disini nah apabila di sisi ISP itu tidak memberikan service name nanti disini tinggal kita kosongkan saja kemudian di user ini kita isikan sesuai dengan secret dari si servernya passwordnya juga profilnya kita pilih default encryption kemudian kita juga akan mencentang usb-dns dan add default root nah ini gunanya untuk apa? add default root ini fungsinya hampir sama dengan di DHCP client jadi nanti kalau kita centang usb-dns dan add default root maka nanti kita juga akan menerima informasi DNS server dan juga default root karena memang kita kebutuhannya untuk ke internet kalau mungkin di service ISP yang sekarang untuk FDTH ini biasanya dilakukan di sisi modemnya jadi sebenarnya di Mikrotik pun memiliki fungsi sebagai PPPoE client cuman untuk saat ini memang Mikrotik belum bisa digunakan sebagai pengganti modem yang diberikan oleh ISP jadi kalau mungkin teman-teman sekarang menggunakan service layanan fiber ke rumah maka mikrotik itu tidak bisa digunakan untuk mengganti modem jadi modemnya tetap harus digunakan konfigurasinya cukup seperti ini kemudian tinggal kita apply kita coba cek statusnya kalau kita cek disini statusnya sudah connected kemudian kalau kita lihat encodingnya disini menggunakan MPPE 128 jadi sebenarnya selain ada fitur untuk autentikasi jadi tidak semua orang bisa terkoneksi, dia juga ada fitur untuk enkripsi nya jadi data nya akan lebih aman kemudian dibagian bawah kita bisa melihat informasi mengenai PBBWay server nya kita bisa melihat disini ada active name nya apa kemudian ada AC Name biasanya AC Name itu mengikuti dari identitas PPBOS servernya jadi sebenarnya pada saat kita bikin dial out tadi kita juga bisa menentukan AC Name dan juga service name-nya ini biasanya digunakan apabila mungkin di satu segmen jaringan tersebut terdapat beberapa PPBOS server service sesuai dengan provider-nya kalau misalnya dia menentukan service name-nya secara spesifik kemudian AC Name AC Name atau Access Concentrator ini kalau di Mikrotik biasanya mengacu pada identitas dari Router contohnya ini tadi, dia menggunakan Active AC Name adalah PPPoE Server kemudian kita akan cek seharusnya kalau sudah terkoneksi dia juga akan dapat IP Address secara otomatis kita bisa lihat di IP Address kemudian karena tadi kita juga centang Add Default Route maka nanti di IP Route juga akan muncul otomatis DST nya 0 gatewaynya adalah pppoe kemudian tadi kita juga centang uspear DNS ini juga akan dapat DNS secara otomatis, atau kalau disini namanya adalah dynamic server setelah nanti informasi-informasi ini sudah didapatkan oleh router, maka seharusnya si pppoe client ini sudah bisa connect ke internet kita akan coba cek di new terminal kita akan coba ping ke internet sebagai contoh misalnya ke google.com maka hasilnya sudah akan di play nah kalau misalnya nanti di bawah router ini di bawah router ini misalnya akan ada laptop atau mungkin jaringan klien terkoneksi maka jangan lupa kita juga harus membuat ada namanya firewall NAT kita bisa masuk di menu IP kemudian firewall kita akan membuat source NAT masquerade kita tambahkan baru jadinya source NAT kemudian out interface nya adalah bukan ether1 tetapi kita langsung menggunakan PPPoE nya ether1 itu hanya media kabelnya saja tapi sebenarnya traffic nya itu akan melewati tunnel atau akan melewati yang namanya PPPoE yang sudah kita buat sebelumnya jangan lupa kita akan gunakan actionnya adalah masquerade nah ini adalah basic config ketika ISP teman-teman itu menggunakan service PPPoE jadi kita buat PPPoE client kemudian bagaimana caranya agar client yang dibawahnya bisa connect ke internet oke kemudian kita akan coba lihat status atau bagaimana cara monitoring klien yang sudah terkoneksi di sisi server saya akan pindahkan lagi saat ini saya sudah terkoneksi ke PPPoE Server kita bisa lihat identitas diatas bagaimana cara bisa memonitoring klien mana saja yang sudah terkoneksi kemudian trafficnya berapa saja kita bisa masuk di menu PPP kemudian kita bisa masuk di menu Active Connection disini kita bisa lihat bahwa sudah ada 1 user yang aktif yaitu user 1 servicenya adalah PPPoE kemudian kalau Anda lihat disini biasanya Active Connection ini digunakan untuk monitoring user-user untuk VPN misalnya remote site yang jarak jauh kemudian ada remote jaringan kantor yang beda pulau dan sebagainya itu semuanya akan masuk disini maka kita bisa lihat disini dari servicenya kemudian yang membedakan dari servis VPN yang lain PPPoE ini dia biasanya menggunakan caller ID-nya adalah MAC address karena memang proses inisiasinya itu dilakukan di layar 2 dengan menggunakan MAC address sebagai alamat pengiriman datanya kemudian ada Encoding atau enkripsi menggunakan MPPe 128 dan addressnya mendapatkan alamat IP 172.16.1.2 kemudian biasanya di menu PPP interface juga akan muncul sebuah interface baru sesuai dengan usernya kalau kita klik dua kali kita bisa melihat bahwa ini adalah user1 kemudian status detailnya kita bisa lihat disini uptime nya sudah berapa lama, kemudian IP nya berapa dan di interface mana terkoneksi ini semuanya bisa kita lihat disini secara lebih detail nah pertanyaannya kemudian adalah bagaimana kalau misalnya user kita itu lebih dari satu sebenarnya cukup gampang, yang pertama dari topologinya sendiri kita bisa menghubungkan ether2 ini ke sebuah switch jadi dari switch bisa disalurkan kembali ke Router yang akan menjadi PPPoE Client sebenarnya Clientnya itu tidak hanya bisa sebuah Router tapi bisa juga misalnya laptop karena sebenarnya di dalam laptop sendiri juga sudah include fitur sebagai PPPoE Client atau biasanya kalau di laptop itu sebutannya adalah broadband kita akan coba sebuah simulasi yang kedua bagaimana kalau misalnya Clientnya itu lebih dari satu dengan kondisi sekarang yang saya disini tidak memiliki sebuah switch maka nanti akan saya manfaatkan fitur Bridge yang ada di RB Mikrotik yang pertama adalah saya akan coba nanti PPBO nya itu akan aktif selain di ether2 itu juga akan aktif di ether4 disini karena kebetulan laptop saya connect ke ether4 kemudian nanti dari ether2 dan ether4 ini terkoneksi ke client, ether2 masih sama terkoneksi ke RB kemudian ether4 ini akan terkoneksi ke laptop saya terakhir nanti akan saya coba bagaimana caranya konfigurasi PPPoE client di sisi laptop pertama akan saya ubah dulu konfigurasi di servernya yang pertama akan saya buat bridge dulu kita masuk di menu bridge kemudian kita tambahkan bridge baru misalnya bridge1 kemudian di bridgeport nya saya tambahkan dua interface yang pertama adalah ether2 masuknya di bridge1 kemudian ether4 ini yang connect ke laptop masuknya juga sama ke bridge1 karena ada perubahan konfigurasi, terutama di bridge biasanya nanti dia akan disconnect, tinggal kita reconnect ulang kemudian yang perlu kita ubah adalah di PPPoE servernya kita masuk ke menu PPP, kemudian kita masuk di PPPoE server biasanya kalau misalnya tadi saya gunakan ether2 disini akan ada errornya yaitu service is on a slave interface artinya apa? artinya adalah PPPoE server tidak akan berjalan karena ether2 ini sudah menjadi slave interface atau masuk ke dalam sebuah bridge bagaimana agar server ini berjalan di ether2 dan ether4?
kita pindah, kita bisa klik dua kali interface kita pindah ke interface bridge1 kemudian kita Apply ini bisa dimanfaatkan kalau teman-teman ingin membuat service jalan di beberapa interface sekaligus kita masukkan ke dalam Bridge kemudian pada bagian Secret, sebenarnya kita bisa punya dua pilihan kalau misalnya kita punya lebih dari satu klien anda ingin semua klien menggunakan username dan password yang sama atau anda ingin beda-beda kalau anda ingin beda-beda berarti nanti kita bisa tambahkan satu per satu misalnya saya tambahkan lagi ada user2 kemudian passwordnya sama test servicenya PPPoE, profilnya default encryption, kemudian local dan remote address nya saya tambahkan lagi seperti ini dengan IP remote address yang berbeda dari user1 misalnya 1.2 kemudian saya klik OK kalau teman-teman misalnya tidak ingin membuat satu per satu usernya sebenarnya pilihan kedua bisa lebih mudah yaitu dengan menggunakan username yang sama untuk semua klien tapi yang perlu diperhatikan adalah agar nanti manajemen lebih mudah kita akan buat agar nanti klien itu mendapatkan IP yang berbeda-beda caranya gimana? caranya kita bisa memanfaatkan namanya adalah IP pool kita akan buat dulu misalnya ada IP pool kita masuk di menu IP pool kemudian kita tambahkan baru misalnya disini ada pool PPPoE adresnya misalnya dari 172.16.12 sampai 172.16.1.10 tergantung nanti klien Anda ada berapa banyak kemudian kita apply nah pool ini nanti kita bisa manfaatkan di profile kita masuk di menu PPP kemudian profile misalnya kita tambahkan baru namanya adalah profile PPPoE kita manfaatkan poolnya tadi disini di bagian remote address di remote address ini kita pilih ada namanya pool pbboe local address nya kita bisa isikan secara manual misalnya 172.16.1.1 di parameter yang lain misalnya ada protokol kita bisa aktifkan use encryption agar lebih aman kemudian di bagian limit pastikan bahwa only one nya kita set null karena 1 username akan kita pakai untuk banyak client kalau ingin memberikan rate limit kemudian anda ingin menempatkan queue nya itu sebagai child dari sebuah parent kita juga bisa manfaatkan dynamic queue yang ada di menu profile disini saya Apply maka saya akan memiliki sebuah profile baru namanya profile pbpoe di Secret ini tinggal anda tentukan username apa yang akan digunakan misalnya saya tambahkan baru saja misalnya ini adalah user pppoe passwordnya sama, test kemudian servicenya pppoe profilnya saya arahkan ke profil pppoe nah lokal sama remote address disini tidak perlu diisi karena nanti akan mengambil dari informasi yang ada di profilnya kemudian saya Apply percobaan terakhir yang akan saya coba adalah saya akan membuat sebuah PPPoE client di laptop ini mungkin biasanya bisa digunakan untuk distribusi ke arah client jadi mungkin client-client lain laptop langsung juga bisa atau misalnya anda ingin melakukan konfigurasi pengetesan dimana mungkin anda connect langsung ke jaringan ISP jadi sebelum masuk ke MikroTik Anda tes dulu dengan laptop langsung apakah memang speednya sesuai atau enggak bagaimana caranya? kondisi awalnya adalah di sisi interface PPP Server tidak ada setting IP sama sekali untuk ke arah clientnya di ether2, ether4 maupun di bridge nya kemudian di sisi laptopnya sendiri juga tidak ada konfigurasi apapun bahkan kalau misalnya di ethernetnya ini saya setting sebagai DHCP client dia juga tidak akan mendapatkan IP secara otomatis kalau kita cek disini di ethernet status details, nah IP nya adalah 169 atau dengan kata lain bahwa DHCP servernya tidak memberikan informasi apapun karena memang untuk saat ini tidak ada DHCP server nah bagaimana agar si laptop bisa connect ke internet caranya adalah dengan membuat interface baru kalau di laptop yang saya gunakan saya bisa membuat di sebelah kiri ada namanya dial up saya bisa setup new connection kemudian connect to internet kita next nah kalau di laptop biasanya pilihannya adalah broadband atau PPPoE ini kita bisa klik username yang saya buat adalah userppoe passwordnya adalah test connection name saya buat adalah internet kemudian saya connect akan ada pengetesan koneksi internet sekarang sudah ada notif bahwa kita sudah terhubung ke internet saya bisa close saya akan lihat di broadband saya atau yang namanya internet ini saya akan cek di bagian status di bagian status saya klik Details kita bisa lihat disini bahwa IP yang kita dapatkan adalah 172.16.1.10 kemudian DNS servernya adalah 16.1.1 kita akan coba misalnya browsing sudah bisa terbuka misalnya youtube.com juga sudah bisa terbuka jadi sebenarnya kalau misalnya Anda sebagai ppbe client atau vpn client memang disini tidak akan terlihat gateway nya dimana tapi akan langsung informasinya seperti ini tapi walaupun meskipun seperti ini, Gateway nya tidak muncul, sebenarnya kita sudah bisa terkoneksi ke internet dengan konfigurasi, kalau disini saya coba adalah PPWA Client itu tadi teman-teman percobaan saya mengenai PPWA Server dan Client baik di mikrotik maupun di laptop sebenarnya ini bisa jadi alternatif kalau misalnya teman-teman ingin membuat jaringan yang lebih aman untuk ke arah klien karena ada autentikasinya jadi tidak semua orang bisa terkoneksi secara sembarangan harus tahu username dan passwordnya kemudian juga ada encryptionnya jadi data yang dipertukarkan akan lebih aman kemudian kalau misalnya memang kliennya sangat banyak dan Anda ingin membuat sebuah sistem database username yang terpusat, Anda bisa manfaatkan radio server atau kalau di Mikrotik kita bisa menggunakan yang namanya user manager nah sekian video tutorial Mikrotik kali ini, terima kasih telah menonton, jangan lupa klik subscribe dan tekan tombol lonceng kalau misalnya teman-teman ada pertanyaan silahkan kirim komen di bawah, jangan lupa share juga video ini ke teman-teman yang lain kalau misalnya teman-teman ingin memiliki berbagai macam tipe router buat Mikrotik, silahkan langsung kunjungi ke website citraweb.com terima kasih telah menonton dan sampai jumpa di video-video kami selanjutnya