Sejarah Gerakan Separatis RMS

Aug 30, 2024

Gerakan Separatis Republik Maluku Selatan (RMS)

Latar Belakang

  • Pasca Pengakuan Kedaulatan oleh Belanda (1949): Muncul gerakan separatis di beberapa daerah.
  • Proklamasi RMS: Pada 25 April 1950, diproklamirkan oleh Kristian Robert Stephen Soumokil.
  • Tujuan RMS: Ingin memisahkan diri dari Republik Indonesia Serikat dan Negara Indonesia Timur.

Christian Robert Stephen Soumokil

  • Lahir: 13 Oktober 1905 di Surabaya.
  • Pendidikan: Fakultas Hukum Universitas Leiden.
  • Karir Awal: Jaksa Hindia Belanda, kemudian Menteri Jaksa Agung di negara Indonesia Timur.
  • Kegiatan Separatis: Memimpin proklamasi dan gerakan RMS.

Upaya Pemerintah Indonesia

  • Pendekatan Damai Awal: Pemerintah mencoba menyelesaikan secara damai, tetapi ditolak oleh Soumokil.
  • Operasi Militer: Diperintahkan untuk menumpas gerakan RMS.

Proses Penumpasan RMS

  • Strategi: Operasi militer melibatkan angkatan darat, laut, dan udara.
  • Komando Pasukan Maluku Selatan: Untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang diduduki RMS.
  • Operasi Senopati: Bertujuan menghancurkan pertahanan RMS di Ambon.

Eksekusi Soumokil

  • Penangkapan dan Eksekusi: Soumokil dieksekusi mati pada 12 April 1966 di Pulau Ubi.
  • Kontroversi Lokasi Pemakaman: Lokasi makam Soumokil masih dipertanyakan.

Dampak dari Konflik

  • Korban Jiwa: Diperkirakan 2.165 korban jiwa dari pihak APRIS.
  • Pengaruh pada Stabilitas Nasional: Mengancam keamanan dan keselamatan nasional serta masyarakat.

Kesimpulan

  • Gerakan RMS: Menjadi bagian sejarah penting dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia.
  • Pembelajaran: Pentingnya mempertahankan persatuan dan kesatuan dalam menghadapi gerakan separatis.