Kerusuhan 1998: Dampak dan Penjarahan

Sep 18, 2024

Catatan Kuliah: Kerusuhan 1998 dan Penjarahan

Bubarnya Rezim Soeharto

  • Rezim Soeharto bubar setelah 32 tahun menjabat.
  • Bubarnya diiringi kerusuhan di tahun 1998.
  • Ada pendapat bahwa kerusuhan diciptakan untuk menunjukkan bahwa Soeharto kehilangan kendali atas rakyatnya.

Korban Kerusuhan

  • Korban utama adalah keturunan Tionghoa.
  • Tindakan kekerasan: pembunuhan, penjarahan, pemerkosaan di depan umum.
  • Banyak kasus yang belum terpecahkan hingga sekarang.

Penjarahan

  • Banyak toko milik keturunan Tionghoa dijarah.
  • Toko milik pribumi juga menjadi target penjarahan.
  • Ada kebingungan di kalangan penjarah mengenai mana toko yang milik pribumi atau Cina.

Contoh Penjarahan

  • Cerita tentang pengusaha Cina yang tokonya tidak dijarah hanya karena menjual pompa air mancur.
  • Penjarah tidak tertarik pada barang-barang yang tidak mereka pahami, seperti pompa air mancur.
  • Penjarahan menjadi normal di antara masyarakat; mereka ikut tanpa berpikir.

Dampak Sosial

  • Banyak orang dari kelas menengah ikut serta dalam penjarahan, meskipun mereka sebenarnya mampu.
  • Penjarahan tidak selalu didorong oleh kebutuhan ekonomi, tetapi juga oleh keseruan.

Kasihan pada Korban

  • Dua kelompok yang paling dikasihani:
    1. Pemilik toko yang dijarah.
    2. Orang yang ikut penjarahan tetapi hanya mendapatkan barang tidak berharga (contoh: biskuit).

Setelah Kerusuhan

  • Banyak rumah di Jakarta yang menyimpan barang-barang mewah yang tidak mampu mereka beli.
  • Contoh: rumah dengan kulkas tetapi tidak ada daya listrik yang cukup untuk menyalakan kulkas tersebut.
  • Ada juga yang memiliki AC tanpa kompresor, sehingga tidak berfungsi.

Kesimpulan: Kerusuhan 1998 merupakan peristiwa bersejarah yang meninggalkan dampak sosial dan ekonomi yang mendalam, dengan banyaknya korban dan penjarahan yang terjadi. Masyarakat terjebak dalam situasi yang sulit dan berperilaku diluar norma karena tekanan massa.